Belenggu Cinta Tuan Kejam

Belenggu Cinta Tuan Kejam

Prolog

Tiga tahun telah berlalu.

Malam yang cerah dengan berjuta bintang hari itu seakan mendukung ikatan bersatunya sepasang kekasih.

Seorang gadis tampak sangat rupawan dengan gaun panjang yang tergerai. Warna peach membuat kemurnian semakin terpancar dari senyuman indahnya.

Di depannya berdiri seorang pria dewasa yang memiliki paras tak kalah rupawan. Memakai tuksedo berwarna senada membuat pria itu terlihat dewasa dan manis di saat bersamaan.

"Oh, ya ampun. Mereka adalah pasangan yang sangat sempurna," bisik seorang tamu yang diangguki oleh orang yang berada di sebelahnya.

"Ya, seperti pasangan dari surga."

Para orangtua kedua tokoh utama pun saling melempar senyum, seakan bangga akan putra putri mereka.

Dan tibalah saat yang paling ditunggu. Yakni acara inti, pertukaran cincin.

Edric tersenyum hangat, perlahan tangannya terangkat untuk menyematkan sebuah cincin bertahtakan berlian yang indah berkilau.

Prok, prok, prok.

Para tamu undangan yang hadir pun memberikan tepuk tangan meriah kala Edric berhasil menyematkan cincin itu di jari manis Alice.

Kini giliran Alice, gadis itu tersenyum dengan sangat manis.

"Yey," teriak Darier dengan penuh semangat, pria itu bertepuk tangan dengan keras padahal Alice belum memasang cincin itu di jari tangan Edric.

Sontak Darier langsung dihadiahi tatapan tajam sang sepupu. "Eh, belum ya?" ujarnya kemudian dengan wajah tak berdosa. Kiara yang berdiri di sebelahnya pun langsung mencubit kesal perut pria itu.

"Bagaimana kalau kita juga bertunangan sekarang? Eh, tidak. Langsung menikah saja, bagaimana?" tanya Darier, bukannya berteriak sakit, pria itu malah kembali bertingkah dengan gaya absurdnya.

"Aku sudah tidak sabar mencubit balik kamu, kalau perlu aku cabik-cabik juga."

"Hah?"

Prok, prok, prok.

Kembali suara tepuk tangan menggema mengalun di indra pendengar setiap manusia di sana.

Alice dan Edric pun saling menatap dalam dan tersenyum bahagia. Namun itu hanya sesaat, saat Alice berkedip dan kembali membuka matanya, gadis itu hanya melihat kegelapan.

"Kak," gumamnya sembari meraba kesana kemari. Tadi Edric masih menggenggam tangannya dengan erat dan hangat. Namun sekarang semuanya gelap, tidak ada setitik pun cahaya. Begitu juga ballroom hotel yang tadinya ramai kini senyap seakan tidak pernah ada orang di sana.

"Kak, jangan main-main!" teriaknya dengan keras. Ia tidak suka keadaan seperti ini. Ia tidak ingin berpikir hal yang tidak-tidak.

"Kak," pekiknya lagi dengan tangan yang masih meraba kesana sini.

Gadis itu terus berjalan, pelan karena ia berada di atas panggung. Ia tidak ingin jatuh dan malah menjadi bahan tertawaan para tamu. Namun sejauh ia melangkah, sejauh itu jalan yang ia lalui datar dan tidak ada penghalang apapun.

"Ini bukan ballroom?" batinnya sembari menggeleng pelan. Ia terus berjalan, hingga diujung sana terlihat seberkas cahaya yang menyilaukan mata.

Refleks gadis itu menutup kedua kelopak matanya. "Apa ini kejutan mu lagi? Kali ini sangat menyebalkan Kak, aku tidak suka."

Tidak ada jawaban, perlahan Alice kembali membuka matanya. Seorang gadis dengan bunga dandelion di tangan sedang berdiri memunggunginya.

"Alice," gumamnya dengan suara bergetar.

Alice berbalik, gadis itu tersenyum hangat. "Lama tidak bertemu, Ayla. Sudah tiga tahun ya?"

"Ke-kenapa kamu ada di sini?"

"Cerita ini sudah usai, Ayla. Tugasmu juga sudah selesai. Aku disini karena ingin berterima kasih padamu. Berkat kedatangan mu, takdir ku yang buruk berakhir menjadi takdir yang sangat manis."

"Sudah usai?"

"Ya, sudah usai. Dan sekarang adalah saatnya kau kembali ke kehidupan nyata mu."

Ayla menggeleng, ia tidak ingin kembali. Hatinya telah terpaut pada seorang pria bernama Edric. Ia tidak ingin kembali dan menjalani kehidupan semu nya lagi sebagai Ayla. Tidak ingin dan tidak mau.

"Kamu tidak bisa memilih, Ayla. Kamu tidak akan bisa menjadi Alice selamanya, karena ini bukanlah dunia aslimu. Kembalilah dan cari kebahagiaan mu sendiri!"

"Aku tidak ingin kembali, kembali menjadi Ayla Navara yang selalu kesepian dan tidak memiliki siapapun di sisinya."

"Baiklah, kalau begitu kembalilah dengan ingatan Alice Lawrence. Kembalilah dengan sifat Alice yang hangat dan ceria yang memiliki banyak teman. Jadilah Ayla Navara dengan ingatan Alice Lawrence yang tidak kesepian sejak mengenal teman-temannya."

"TIDAKKK..."

🌼🌼🌼

Halo semuanya, apa kabar? Semoga sehat-sehat semua ya. Disini aku kembali lagi setelah berbulan-bulan berhibernasi :)

Kembalinya aku membawa sebuah cerita baru yang merupakan lanjutan Fake Antagonist di dunia nyata Ayla. Yang belum baca kisah Alice dan teman-temannya, aku saranin baca dulu nih biar lebih paham ke cerita ini :)

Lalu kemana Edric?

Edric tidak akan muncul lagi ya, karena Ayla sudah kembali ke dunia nyatanya. Sementara Edric adalah seorang tokoh novel yang telah hidup bahagia bersama seorang gadis yang bernama Alice Lawrence.

Anggap saja mereka telah menikah, memiliki banyak anak, banyak cucu, cicit dan bahagia selama ^><^.

Oke, sekian dari aku. Semoga cerita yang jauh dari sempurna ini bisa menghibur teman-teman semua.

Jangan lupa tinggalkan like, komen + rate 5 bintangnya ya 😁

Salam hangat, Joey 🌼

Terpopuler

Comments

Tutie Arkan

Tutie Arkan

kasihan Ayla ya thor...
hrs menata hati dan hidup dr awal lgi...
Hu.. hu...

2025-05-05

0

Icha Brahmana

Icha Brahmana

hadirrr thor

2023-06-24

1

Hasan

Hasan

hadirrr👍

2023-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 ~ Wajah Sama, Tidak Dengan Watak
3 Bab 2 ~ Seringai di Sebelah Kiri
4 Bab 3 ~ Terima Kasih
5 Bab 4 ~ Lelah Namun Tak Boleh Lemah
6 Bab 5 ~ Haters Garis Keras
7 Bab 6 ~ Siapa Edric?
8 Bab 7 ~ Penyakit Cinta
9 Bab 8 ~ Mulai Mengerti
10 Bab 9 ~ Sudah Tiada
11 Bab 10 ~ Makanan Terlarang
12 Bab 11 ~ Trauma
13 Bab 12 ~ Cinta dan Benci
14 Bab 13 ~ Silent Sparta
15 Bab 14 ~ Perhatian Kecil
16 Bab 15 ~ Melengkung Sempurna
17 Bab 16 ~ Dokter Jomblowan
18 Bab 17 ~ Belum Genap Dua Hari
19 Bab 18 ~ Sakit Lagi
20 Bab 19 ~ Peduli Tanpa Sadar
21 Bab 20 ~ Bukan Malaikat
22 Bab 21 ~ Tamparan Darinya
23 Bab 22 ~ Rasa Bersalah
24 Bab 23 ~ "Lala?"
25 Bab 24 ~ Membelenggu dan Mengikatmu
26 Bab 25 ~ Berusaha Lembut
27 Bab 26 ~ Nyonya?
28 Bab 27 ~ Gemas
29 Bab 28 ~ Sudah Puas Bermain?
30 Bab 29 ~ Hukuman
31 Bab 30 ~ Wewangian
32 Bab 31 ~ Tuan Manekin
33 Bab 32 ~ Pasrah
34 Bab 33 ~ Gelap Mata
35 Bab 34 ~ Trauma Ayla
36 Bab 35 ~ Dingin Menghujam
37 Bab 36 ~ Tidak Punya Sopan Santun
38 Bab 37 ~ Menjadi Chef Untuknya
39 Bab 38 ~ Aku Akan Membuktikannya Sendiri
40 Bab 39 ~ Wanita Gila
41 Bab 40 ~ Retak dan Hancur
42 Bab 41 ~ Bom Waktu Beruntun
43 Bab 42 ~ Ledakan
44 Bab 43 ~ Kenapa Membencimu?
45 Bab 44 ~ Kak Lio?
46 Bab 45 ~ Menghilang Lagi
47 Bab 46 ~ Apa Tidak Ada Yang Tulus Padaku?
48 Bab 47 ~ Mayat Hidup
49 Bab 48 ~ Titik Terang
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Karya Baru
55 New Novel
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 ~ Wajah Sama, Tidak Dengan Watak
3
Bab 2 ~ Seringai di Sebelah Kiri
4
Bab 3 ~ Terima Kasih
5
Bab 4 ~ Lelah Namun Tak Boleh Lemah
6
Bab 5 ~ Haters Garis Keras
7
Bab 6 ~ Siapa Edric?
8
Bab 7 ~ Penyakit Cinta
9
Bab 8 ~ Mulai Mengerti
10
Bab 9 ~ Sudah Tiada
11
Bab 10 ~ Makanan Terlarang
12
Bab 11 ~ Trauma
13
Bab 12 ~ Cinta dan Benci
14
Bab 13 ~ Silent Sparta
15
Bab 14 ~ Perhatian Kecil
16
Bab 15 ~ Melengkung Sempurna
17
Bab 16 ~ Dokter Jomblowan
18
Bab 17 ~ Belum Genap Dua Hari
19
Bab 18 ~ Sakit Lagi
20
Bab 19 ~ Peduli Tanpa Sadar
21
Bab 20 ~ Bukan Malaikat
22
Bab 21 ~ Tamparan Darinya
23
Bab 22 ~ Rasa Bersalah
24
Bab 23 ~ "Lala?"
25
Bab 24 ~ Membelenggu dan Mengikatmu
26
Bab 25 ~ Berusaha Lembut
27
Bab 26 ~ Nyonya?
28
Bab 27 ~ Gemas
29
Bab 28 ~ Sudah Puas Bermain?
30
Bab 29 ~ Hukuman
31
Bab 30 ~ Wewangian
32
Bab 31 ~ Tuan Manekin
33
Bab 32 ~ Pasrah
34
Bab 33 ~ Gelap Mata
35
Bab 34 ~ Trauma Ayla
36
Bab 35 ~ Dingin Menghujam
37
Bab 36 ~ Tidak Punya Sopan Santun
38
Bab 37 ~ Menjadi Chef Untuknya
39
Bab 38 ~ Aku Akan Membuktikannya Sendiri
40
Bab 39 ~ Wanita Gila
41
Bab 40 ~ Retak dan Hancur
42
Bab 41 ~ Bom Waktu Beruntun
43
Bab 42 ~ Ledakan
44
Bab 43 ~ Kenapa Membencimu?
45
Bab 44 ~ Kak Lio?
46
Bab 45 ~ Menghilang Lagi
47
Bab 46 ~ Apa Tidak Ada Yang Tulus Padaku?
48
Bab 47 ~ Mayat Hidup
49
Bab 48 ~ Titik Terang
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Karya Baru
55
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!