..."Jangan berharap banyak kalo nggak mau sakit. Sekalinya menjadi Kupu-Kupu Malam, selamanya akan menjadi Kupu-Kupu Malam." - Belinda...
...💸💸💸...
“What the f u c k !!!”
Lucas mengumpat dengan sangat lantang dan wajah yang tegang karena emosi. Bagaimana bisa ia diberikan seorang gadis yang menghidap penyakit menular dan berbahaya tersebut?! Wajahnya terlihat suram akibat nafsu yang tertahan serta rasa kecewa atas servis yang diberikan oleh Black Moon. Andai Noah tidak menghentikannya, bisa saja ia tertular penyakit mengerikan itu!
“Gue nggak mau tau! Balikin uang yang udah gue transfer dua kali lipat!” sembur Lucas dengan mata yang penuh amarah. Kemudian pria itu pergi meninggalkan Noah dan Ruby di ruangan tersebut dengan emosi yang meledak-ledak.
Noah terdiam dan menghela napasnya. Entah kenapa, sejak ia beranjak meninggalkan ruangan itu, ia terus memikirkan gadis jaminan itu. Rasanya seperti tak rela saja jika gadis itu disentuh orang lain selain dia.
Entah lah! Meskipun harus mencoreng nama baik Black Moon, ia tak peduli. Yang terpenting saat itu adalah mengikuti keinginan tak masuk akal di kepalanya. Keinginan untuk menghentikan pria yang ingin menyentuh gadis itu dengan alasan yang cukup gila!
"HIV AIDS?! Ck! Apa yang ada dipikiranmu, Noah?!" kutuknya dalam hati.
Sesaat kemudian, Noah tersentak dari lamunannya dan menatap Ruby yang sedang tersandar lemas di sofa dengan tubuh bagian atasnya terekspos. Noah membelalakkan matanya dan sesaat ia mendengus kesal.
"Kalo nggak bisa minum, kenapa maksa sih?!" gerutunya lirih.
“Haa… dasar gadis yang menyusahkan!” ketus Noah sembari mendekat ke arah Ruby. Pikirnya, gadis itu terlalu banyak minum dan toleransi alkoholnya rendah, itulah kenapa gadis itu menjadi tak berdaya.
“P-panas…” gumam Ruby sambil memegang erat tangan Noah. Nafasnya terengah-engah dan terdengar berat. Gadis itu berusaha bangkit dari duduknya dan menggapai tengkuk Noah.
Meskipun telah memakai hak tinggi, tetap saja pria yang ada di depannya belum sejajar dengannya. Ia berusaha menjinjit untuk mensejajarkan tingginya dengan Noah. Lalu, ia berusaha mendekatkan bibirnya ke telinga Noah.
"Om... kenapa orang tadi pergi?" tanya Ruby lirih tanpa sadar. "A-aku ... masih harus melanjutkan tugasku untuk mendapatkan uang."
Noah mendorong dengan keras tubuh Ruby sampai gadis itu terjerembab ke atas sofa. Darahnya semakin mendidih saat gadis itu mengatakan ingin melanjutkan tugas melon.te itu. Haaa... ia benar-benar dibuat kesal setengah mati mendengarkannya.
Di saat yang sama, gadis itu meringis kesakitan, pasalnya, luka yang masih basah di kakinya tiba-tiba terasa perih. Robekannya semakin membesar.
"S-sakit..." ringis Ruby.
“Pulang!” bentak Noah dengan suara yang lantang memecahkan kebisingan di club itu. Meskipun ruangan tersebut ruangan VIP, tetap saja suara musik terdengar memekakkan telinga.
“Kau benar-benar cocok menjadi pela.cur!” Noah terlihat begitu emosi dengan mata yang memerah saat menatap bagian tubuh atas Ruby yang terbuka. Dengan kasar, ia menaikkan dress dan menutupi kembali bagian tubuh atas gadis itu. Kemudian ia memaksa Ruby berdiri kembali.
Ruby berdiri sempoyongan dengan keringat dingin yang mengucur di tubuhnya. Gadis itu tak mampu berdiri dengan benar karena kakinya yang sakit, sehingga ia terpaksa meraih tubuh Noah dan memeluk pria tersebut.
"Ck!" Noah berdecak sebal. Melihat kondisi gadis itu yang sedang tak sepenuhnya sadar, ia merasa tak sampai hati. Meskipun sedang dikuasai amarah, Noah melepaskan kemeja hitamnya, lalu ia menutupi tubuh gadis itu dan membopong tubuh gadis itu keluar dari ruangan.
"Tuan Black!" seru Kyle. Gadis itu tiba-tiba muncul di balik keramaian sembari memegang lengan Noah dengan muka yang mengkerut. Sebagian para petugas yang sedang bertugas di dance floor memastikan keamanan ikut melihat ke arah Noah dengan tatapan yang penasaran. Siapa gadis yang dibopong oleh Tuan mereka? Sehebat apa gadis itu sampai-sampai Tuan mereka membopongnya?
"Dia mau di bawa ke ruang berapa?" tanya Kyle. "Kenapa nggak suruh petugas aja yang menggendongnya?"
"Noah tak mempedulikan gadis itu. Ia tetap berjalan menuju lift karena ingin segera membawa Ruby ke penthouse.
Entah sejak kapan Bryan ada di sana, pria itu sudah menekan tombol lift untuk naik.
"P-pe-penthouse?!" tanya Kyle dengan mata yang melotot karena terkejut.
TING!
Pintu lift terbuka dan Noah bergegas masuk ke dalam lift tersebut tanpa mengindahkan Kyle. Baginya, gadis itu tak berarti apa-apa selain karyawannya dan budak se.ksnya.
"Mas Bray, itu siapa?" tanya Kyle kepada Bryan sesaat pintu lift telah tertutup.
"Bukan urusanmu," ujar Bryan. Ia tak ingin sembarangan menjawab pertanyaan itu. Baginya, setiap yang dilakukan oleh Noah selalu memiliki alasan dan tak perlu diketahui oleh orang lain. Majikannya itu memiliki masalah dengan sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan.
"Ish! Mas mah gitu," rengek Kyle, "ini pertama kalinya aku melihat Tuan Black menggendong seorang gadis."
Bryan tak mempedulikan rengekan gadis itu dan berlalu pergi. Entah kenapa, sejak ia bekerja di Black Moon, ia memang sudah tak suka dengan sifat gadis itu.
Karena tak mendapatkan jawaban yang ia inginkan dari Bryan, Kyle pun mulai menggosip dengan sesama petugas yang ada di sana. Ia menghampiri seorang wanita yang merupakan PSK di Club Black Moon. Wanita itu sedang duduk di bar. Tangan kanannya memegang gelas bir dan tangan kirinya memegang rokok.
"Bel," panggil Kyle sembari duduk di sebelah Belinda yang sedang duduk di bar dengan mata berkeliling mencari-cari mangsa.
"Kenapa? Lu pasti kepo 'kan sama gadis yang digendong Tuan Black?" tanya Belinda dengan mata yang tak ia lepaskan sekitarnya.
"Iya! Itu siapa sih? Baru juga gue tinggal cuti beberapa hari, Mas Ganteng udah sama lon.te lain aja," gerutu Kyle sebal. Ia mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya dan membakar rokok tersebut.
"Hahaha..." Belinda tertawa terbahak-bahak. Ia menenggak bir yang ada ditangannya.
"Makanya, kalo nge.we itu jangan pake perasaan! Pikirin duit aja!" serunya dengan mata yang terhenti ke sosok pria yang baru masuk ke club tersebut.
"Gimana nggak pake perasaan, hampir setiap hari dia manggil gue untuk nge.we," ujar Kyle sembari tersenyum setengah. "Pasti dia punya perasaan 'kan sama gue?!"
Belinda berdiri dari duduknya. Gadis itu menenggak habis bir di gelasnya, kemudian ia memasukkan rokoknya yang masih tersisa setengah ke dalam gelas.
Tangan kanannya menepuk pelan bahu Kyle. "Jangan berharap banyak kalo nggak mau sakit. Sekalinya menjadi Kupu-Kupu Malam, selamanya akan menjadi Kupu-Kupu Malam."
Sesaat setelah mengatakan hal tersebut, Belinda bergegas mendekati bule tampan yang kini sedang berjalan menuju bar di mana ia sedang berdiri. Dengan muka tebal, ia merengkuh lengan kekar bule tersebut dan mulai menggodanya. Ia berharap, malam ini pria itu akan tidur dengannya, lalu saat pria itu tidur, ia akan mengambil uang di dompet bule tersebut.
...****************...
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Alpha A
semangat tor!!!!!
2023-04-10
1
Honey Bunch
thor, semangat! makasi udah up walau cuma 1 bab 🥰🤗
2023-04-10
2