...“Ini pelajaran pertama untukmu. Ke depannya, aku akan menunjukkan apa itu kenikmatan yang sebenarnya sampai kau tak akan menolak tugasmu sebagai gadis pemuas nafsu di Black Moon!” - Noah...
...💸💸💸...
“Jual organ tubuh?” Noah menatap tajam ke arah Ruby. “Ide yang bagus!”
“Tapi sekali ku jual, habis. Tak ada lagi investasi untuk ke depannya,” sambungnya.
“Dasar bajingan!” umpat Ruby tak tahan. Perasaannya yang berkecamuk sedari tadi tak lagi mampu ia tahan. Rasanya, airmata sudah tak lagi berarti. Begitu juga dengan hidupnya, ia sudah tak menginginkan hidupnya lagi. Untuk apa? Keluarga yang selama ini hangat, ternyata bukan miliknya. Lalu? Ia juga sudah pasti akan dijual pada pria-pria berhidung belang. Bukankah akhir yang buruk sudah begitu jelas untuknya?
“Hei! Siapa yang kau sebut bajingan!” hardik Noah. Pria itu menarik kedua kaki Ruby sampai tubuh gadis itu terjerembab ke atas ranjang dan mendekat ke arahnya.
“Om mau ngapain?!” seru Ruby bergidik ketakutan. Gadis itu tak mampu berbuat apa-apa pasalnya kedua kakinya yang masih mengenakan heels dicengkeram dengan erat oleh tangan kekar pria itu.
“Ku bilang jangan panggil Om!” tegas Noah tak suka. “Panggil aku Tuan. Karena ke depannya aku adalah majikanmu!”
“Mimpi!” protes Ruby dengan lantang. Gadis itu mulai berani melawan. Ia merasa tak ada gunanya lagi ia merasa takut. Pasalnya ia juga sudah tak berharap hidup dengan baik. Keadaan seperti ini memaksanya untuk sedikit lebih berani.
“Kau benar-benar harus ku beri pelajaran!” geram Noah sambil melepaskan kancing kemejanya. Kemudian ia melempar kemejanya ke lantai dan membuka ikat pinggangnya.
“Sial!” umpat Ruby sambil bangkit dari ranjang dan bergegas menuruni lantai. Dengan sekuat tenaga ia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk berlari menuju pintu kamar.
“Aku harus kabur! Apapun yang terjadi!” lirih Ruby pelan sambil berlari ke arah pintu.
“Ck!” Noah berdecak sebal sambil menuruni ranjang. Langkah kakinya yang besar dapat mengejar dan mendekati Ruby.
Belum sempat Ruby meraih gagang pintu, tangan kekar milik Noah sudah menahan perutnya. Kemudian pria itu menarik tubuh Ruby dan membawanya serta menghempaskannya ke atas ranjang. Ia bergegas melepaskan ikat pinggangnya di saat Ruby sedang meringis kesakitan karena tubuhnya yang dihempaskan dengan kasar.
“Lepas!” geram Ruby sambil meronta-ronta karena tangannya sedang diikat oleh Noah menggunakan ikat pinggang.
Noah tak peduli. Baginya, kini yang ada di depan matanya adalah sebuah tubuh yang masih suci dan belum tersentuh itu membuatnya lapar. Ia tak sabar ingin melahapnya.
Noah bergegas menaikkan dress hitam yang melekat di tubuh Ruby sampai ke ujung tangan yang terikat. Terpampang dengan sangat indah tubuh mulus yang kini hanya berbalut pakaian dalam berwarna hitam.
“Sedikit saja Om menyentuhku, aku akan melaporkan Om pada polisi!” ancam Ruby dengan perasaan takut yang kembali muncul. Meskipun tadi keberaniannya sempat ada, namun dalam keadaan tak berdaya seperti ini, rasa takutnya datang lagi.
“Polisi? Ck! Laporkan saja, setelah itu aku akan menyuap mereka menggunakan tubuhmu!” ancam Noah lagi dengan nada yang mengerikan.
Pria yang sudah lama berkecimpung dengan dunia gelap itu sudah tak lagi takut dengan kehadiran polisi. Pasalnya, di dunia kelam Black Moon, kejahatan apa yang tak pernah ada di dalam sana? Mulai dari penyalahgunaan narkoba, perdagangan gadis hingga pembunuhan berantai sudah menjadi makanan harian baginya. Lalu, gadis kecil ini hanya seperti semut kecil yang dengan gampangnya ia singkirkan nanti jika sudah tak dibutuhkan.
Kedua tangan kekar milik Noah menelusuri setiap inci dari kulit mulus milik Ruby. Mulai dari kaki hingga ke dada tubuh gadis itu ia sentuh dengan sangat lembut.
“Hikss… hikss… hiksss…” Ruby tak mampu menahan isak tangisnya di saat mata liar dan tangan mesum pria itu menggerayangi tubuhnya. Ia benar-benar merasa geli serta jijik. Punah sudah impiannya ingin memberikan mahkotanya pada seseorang yang benar-benar ia cintai.
Tanpa berlama-lama, Noah menarik tubuh Ruby ke sisi ranjang sehingga kaki gadis tersebut menjuntai ke lantai. Kemudian, pria itu jongkok di lantai. Ia melebarkan paha Ruby dengan sorot matanya yang seakan-akan ingin segera melahap mangsanya.
“Aku akan melakukan apapun! Asal jangan menyentuh tubuhku,” ujar Ruby memelas. “Ku mohon, jangan. Hiks… hiks…”
“Gadis kecil sepertimu memangnya bisa apa selain memanfaatkan tubuh?” gumam Noah sambil melepaskan segitiga milik gadis itu. Kemudian dilemparnya ke sembarangan arah. Kini terpampang dengan jelas isi di balik segitiga bermuda itu.
“Aku akan—”
Ruby tak melanjutkan ucapannya. Tubuh gadis itu tersentak hebat dengan mata yang melotot dan tenggorokan yang tercekat. Ia menggigit bibir bawahnya dengan kuat sembari menahan napas saat merasakan ada sesuatu yang hangat mendarat dan menempel di organ intinya. Entah sejak kapan pria itu menyibak daging tebal dan menemukan goa sempit miliknya, yang jelas sekarang wajah pria itu sudah membenam di tengah-tengah antara kedua pahanya.
“Be-ber-berhenti …” pinta Ruby sambil tubuhnya menggelinjang dengan hebat saat ia merasakan sesuatu seperti lidah yang masuk ke dalam goa sempit miliknya dan mengacak-acak isi goa tersebut. Ia tak mampu tak menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan bahkan ke atas dan ke bawah akibat serangan beruntun dari lidah nakal milik pria itu.
Noah tak mempedulikan ucapan gadis itu. Baginya sekarang, ia tak ingin menyia-nyiakan waktu saat mencicipi sesuatu yang gurih milik gadis suci yang belum tersentuh itu.
"Ck! Jadi begini rasanya liang gadis virgin?” pikirnya dalam hati.
“Akk!” Ruby tak mampu menahan teriakan kagetnya ketika ada sebuah jari yang masuk ke dalam dan mengobrak-abrik isi dari organ intinya. Kedua kakinya yang semula melebar, kini secara refleks mengunci kepala Noah.
Sepertinya, gadis itu akan mencapai klim.aks.nya. Sekujur tubuhnya memanas dengan kedua tangan yang terikat ia cengkeram sprai ranjang. Lalu, kedua kakinya mengunci kepala Noah dengan sangat erat dan sesaat kemudian tubuhnya mengejang dengan napas yang terengah-engah dan mata yang terpejam.
“Ackkkk!!!” pekik Ruby di saat ia telah mencapai batasnya. Tak mampu ia jelaskan, perasaan aneh apa yang sedang ia rasakan saat ini. Perasaan aneh yang enak namun membuat tubuhnya lelah dan tergeletak pasrah tak berdaya. Seumur hidupnya, ia belum pernah merasakan sensasi aneh ini.
Noah menjarakkan wajahnya dari organ inti gadis itu. Ia menyeringai puas sembari menatap ke arah Ruby yang tadinya menangis terisak-isak, kini berganti dengan napas yang terengah-engah akibat mencapai batasnya. Ia merasa puas karena dengan sekejap saja ia dapat menumbangkan gadis muda itu.
Noah merangkak ke atas tubuh gadis itu. Kemudian ia menatap wajah pasrah tak berdaya Ruby dengan tangan yang terikat ke atas. Kemudian ia membuka ikatan di tangan gadis itu.
“Ini pelajaran pertama untukmu. Ke depannya, aku akan menunjukkan apa itu kenikmatan yang sebenarnya sampai kau tak akan menolak tugasmu sebagai gadis pemuas nafsu di Black Moon!” Noah menyeringai dengan tatapan iblisnya.
...****************...
BERSAMBUNG…
...****************...
Bantu supportnya dengan like, vote, iklan, komen, gift ya teman-teman🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Bintang Ray234🌸🌸
Ceritanya menarik✨
2023-04-08
4