sebelum baca bab ini ada baiknya baca bab 2 ya. soalnya aku edit bab 2 nya. selamat membaca. jangan lupa like dan komentar.
***
"Siapa kamu?" tanya Rasya, dia kelihatan arogan.
Aku dan Irka saling pandang. Gimana ya jelasinnya. Mau dibilang temen, tapi kita pernah punya perasaan satu sama lain. Mau dibilang mantan, tapi kita gak pernah jadian.
Dulu, saat aku di sekolah, aku sama Irka itu dekat. Dari kelas satu sampai kelas tiga kita selalu bareng. Entah pulang, entah ngerjain tugas.
Kedekatan itulah yang buat aku suka sama dia. Dia juga kayaknya suka aku. Kita sering jalan bareng. Ada satu hari dia bilang suka aku. Kejadiannya selesai ujian.
Waktu itu aku memang suka, tapi terlalu malu buat mengakui. Aku pun minta waktu.
Tapi sialnya besoknya aku difitnah. Aku dibilang ganjen sama guru honorer. Guru olahraga. Padahal gak ada. Itu fitnah paling keji.
Memang, saat itu ada kejadian memalukan. Aku haid dan tembus. Saat itu hanya ada Pak Aska. Beliau pun meminjamkan celana olahraganya. Mulailah gosip merebak.
Dan dia, dia sama sekali gak mau bela aku. Dia justru hilang gak nongol lagi. Sempat aku pikir dia sudah mati. Gak nyangka dia datang lagi dengan tampilan begini. Kita ketemu saat usia sudah tua.
"Siapa kamu?" teriak Rasya. Marah karena merasa tidak dianggap, mungkin.
"Aku?" Irka tersenyum. Mana pakai ngedip segala lagi saat natap aku.
"Aku Irka, mantan pacarnya yang mungkin akan jadi suaminya beberapa hari lagi."
What the hell?
Apa dia gila? Atau mau mati?
Belum juga selesai dengan kegondokan hati, tiba-tiba saja Rasya tertawa sumbang hingga aksi tatap-tatapan antara aku dan Irka buyar begitu saja.
"Oh, ternyata di belakang aku pun kamu selingkuh?" Rasya bertepuk tangan seraya mengucapkan itu
Aku Yakin dia begini karena harga dirinya yang terlanjur retak menjadi hancur lebur. Pasalnya wajah Irka lebih tampan, lebih berwibawa meski hanya memakai pakaian kasual. dan ya, terlihat lebih kaya. Ketahuan dari jam tangan yang dipakai. Aku tau itu, Irka memang anak orang kaya.
Tapi, bukan itu yang buatku suka. Aku suka dia ya karena suka aja. Dia baik. Eeh taunya aku di PHP.
Sekarang, rasa suka itu gak ada. Selembar daun bawang pun gak ada.
"Dis! Kamu selingkuh?" teriak Rasya.
Selingkuh? Astaga ….
"Maksud kamu apa?"
"Ngaku aja deh, kamu juga ada main kan sama mantan kamu itu."
"Jangan sembarang kalo ngomong. Aku bukan kamu yang selingkuh dalam diam. Nyimpen bangkee dalam badan. Bisa-bisanya selingkuh, sampe bunting pula. Dasar!"
"Gadis!"
"Apa?" balasku teriak."Aku sama Irka cuma kenal doang!"
"Kamu …."
Lisan Rasya menggantung karena Irka tiba-tiba memegang tanganku. Tentu saja aku kaget dan ingin sekali mencekik Irka. Bagiku Irka pun sama seperti Rasya—alias brenksek.
Andai, andai sedang tidak bermasalah dengan Rasya, sudah aku maki si Irka itu. Cuma, sikonnya gak memungkinkan.
"Irka, lepas, nggak!" omelku.
Irka tiba-tiba berjongkok dan menunjukkan sebuah kotak hitam dan cincin berlian menyembul setelah tutupnya terbuka.
Sialan! Dia sedang main drama. Dia tahu ini. Aku sejak dulu pernah berkeinginan dilamar pacar sambil berlutut.
Tapi aku tekankan lagi. Itu dulu, dulu sekali!
"Ka, kamu gila?" desisku sambil berusaha menarik tangannya yang sudah di genggaman Irka.
Sayangnya, sia-sia karena Irka sudah mencengkeram kuat. Ngilu yang aku rasakan.
"Ka, lepasin, gak!" sentakku lagi. Aku gak mau dianggap berselingkuh padahal nyatanya Raysa yang selingkuh.
"Will you marry me?"
"Ka, kamu sakit? Mau aku tonjok?"
Irka menggeleng lalu menarik cincin itu dan menyematkan di jari manisku. Ish!
"Jadilah istri seorang Irka. Aku janji gak bakalan menyia-nyiakan kamu lagi. Kisah lama kita tutup dan buka kisah baru, gimana?" Irka kedip-kedip jail setelahnya.
Sumpah, aku gak bisa berkata. Lidah mendadak kelu. Irka sialan!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
SulasSulastri
kocak jg kayanya tp beneran nggk tu si irka jangan"cm bohongan
2023-06-14
0