Bab 3: Pak Botak

Bab 3: Pak Botak

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Daddy merasa di bukan pria baik untuk mu Zia. Daddy tidak mau putri kesayangan Daddy terluka karena pria seperti nya," ucap Daddy Ken mengatakan apa yang di khawatirkan.

"Tidak Dad. Aku tidak akan kenapa-napa. Axel pria yang baik, selama tiga tahun menjalin hubungan dengan nya, Axel begitu menjaga ku," sahut Zia berharap Daddy nya bisa mendukung nya dalam masalah percintaan nya juga.

"Sudah Zia. Tidak perlu mendengarkan omongan Daddy mu, Mommy merestui hubungan kalian. Mommy berencana menemui keluarga Axel meminta kalian segera tunangan jadi setelah lulus kuliah tahun depan kalian bisa mengadakan pernikahan," putus Mommy Lila tidak membutuhkan persetujuan suaminya, karena Ken pun sama tidak pernah membutuhkan persetujuan nya.

Jadi anggap saja semua yang dilakukan balas dendam agar Ken tau rasanya seperti apa rasanya tidak di anggap persetujuan nya.

"Apa tidak terlalu cepat Mom? aku masih sangat muda," tidak yakin Zia secepatnya menikahi.

"Tidak, ini sudah pas. Usia mu boleh masih muda, tapi tidak dengan Axel keluarga nya pasti terus mendesak nya untuk segera menikah. Jadi Mommy pikir lebih cepat lebih baik," ucap Mommy Lila menyakinkan Zia yang terlihat ragu.

"Lila jika Zia tidak yakin jangan di paksa biarkan Zia yang memutuskan, bagaimana juga yang akan menjalani rumah tangga nya adalah Zia jadi harus benar-benar yakin apa yang di ambil tidak boleh ada keraguan di dalam dirinya," seru Ken tidak suka caramu istrinya ini.

Dia yakin semua yang di lakukan Lila itu sengaja untuk melawan nya, karena sudah menentang semua keputusannya.

"Aku tidak memaksa Zia. Hubungan mereka sudah terjalin cukup lama jadi apa salahnya aku menginginkan mereka membawa ke jenjang lebih seriusan?" sahut Mommy Lila enteng, dia sadar sorotan tajam dari kedua bola mata Ken terlihat jelas sangat marah.

"Sudah kenapa jadi Mommy dan Daddy yang ribut sih. Aku sudah putus kan untuk setuju dengan Mommy, aku akan menikah setelah lulusan kuliah," lerai Zia pusing mendengar kedua orang yang di sayang ribut karena nya lagi.

Mungkin dengan seperti ini lebih baik, dia tidak mau kedua orang tua nya memikirkan nya dan terus menyakiti diri satu sama lain.

"Dengar itu, Zia sudah setuju dengan ku. Setelah makan Mommy akan pergi ke mansion orang tua Axel," senang Mommy Lila puas melihat Ken tidak berdaya, dia tau besar rasa sayang Ken pada Zia hingga tidak bisa melarang keinginan Zia.

15 menit...

Sarapan Zia baru selesai, dia pun segera pamit ke kampus. Dia sangat menyadari tiba nya nanti sudah begitu terlambat, sekitar satu jam kelas di mulai.

Tapi kembali lagi pada Zia, tidak terlalu memikirkan omelan dosen. Dia sudah kebal akan bawel nya dosen sama seperti Mommy nya.

"Mom, Dad, aku berangkat dulu. Assalamualaikum," pamit Zia mencium punggung tangan kedua orang tua lalu pergi.

"Walaikumsalam, hati-hati di jalan," ucap Ken dan Lila serentak.

Zia ke kampus di antar sopir, semenjak menjalin hubungan dengan Axel dia tidak pernah menyetir mobil lagi, karena Axel yang mengantar jemput nya kemana pun yang di suka. Tapi kalau sedang sibuk, sopir Axel yang melakukan itu.

Selama perjalanan Zia termenung memikirkan pertengkaran hebat kedua orang tua nya. Pikiran tak pernah lepas dari masalah itu.

Hingga tanpa sengaja pandangannya tak sengaja tertuju pada sosok pria yang di kenal bersama wanita lain di mobil begitu mesra.

"Axel? bukannya dia tiba sore? dan perempuan bersama nya itu siapa?" monolog Zia bertanya-tanya. sebenarnya ada apa hari ini. Kenapa begitu banyak kejutan yang di lihat.

"Aku harus memastikan ini," Zia mengeluarkan ponsel dan segera menghubungi Axel.

📞:"Hallo, Axel apa kau sudah tiba? tadi aku melihat sosok pria yang begitu mirip dengan mu di lampu merah bersama wanita. Apa itu benar kamu?"

📞:.....

📞:"Jadi benar? pantas kalian begitu dekat ternyata wanita itu sepupu mu. Salam untuk nya. Aku merindukan mu Axel, cepat temui Ku."

📞:....

📞:"Ya sudah aku tutup telpon nya, maaf sudah berpikir negatif tadi mengenai mu."

📞:.....

📞:"I love you too."

"Hampir saja aku berpikir buruk tentang nya, perkataan Daddy ternyata sangat menganggu ku, aneh," monolog Zia tidak tau kenapa.

Tak lama kemudian Zia tiba di kampus. Dia segera menuju ke kelas dengan langkah panjang.

Tok... tok... tok...

Cekrek!

Seperti biasa pada mata kuliah dosen Pak botak yang Zia beri julukan, karena kepalanya botak dan juga menyebalkan itu suka menutup pintu setiap kelas di mulai.

Dan hal itu membuat nya kesusahan tidak bisa cari kesempatan untuk masuk tanpa di sadari.

"Terlambat lagi. Kali ini apalagi alasan yang akan kau berikan? jalanan macet, bangun terlambat, menolong orang, kurang enak badan atau ada yang lain?" tanya Dosen tersebut menatap tajam Zia yang cengengesan menggaruk kepala yang tidak gatal.

Ternyata alasan yang sering di berikan sudah membuat dosen hafal, bahkan sebelum di katakan sudah lebih dulu di ucapkan.

"Bapak bisa saja deh, masa kebenaran yang saya katakan di bilang bohong. Apa karena Bapak tidak ada di tempat kejadian saya, jadi semua yang keluar dari mulut saya di kata bohong gitu? tidak bisa dong Pak," sahut Zia protes memulai aksi nya.

"Siapa yang mengatakan kau berbicara bohong? kan Bapak hanya bertanya," bela dosen tidak merasa berbicara seperti itu.

"Bapak memang tidak mengatakan itu, tapi nada bicara Bapak sudah mengarah ke situ," terang Zia dengan wajah sedih.

Di kursi belakang Katy dan Dora senyum menggeleng kepala melihat aksi apalagi yang di lakukan Zia agar terbebas dari hukuman dosen.

"Sudah duduk lah, kali ini Bapak tidak akan memberi mu hukuman berat, tapi namanya kesalahan tetap harus di hukum. Setelah kelas Bapak selesai bantu bawakan semua buku tugas teman mu ke ruang Bapak. Dan mana tugas mu?"

"Ada apa saya sudah mengerjakan jangan khawatir," senyum Zia membuka tas mengambil buku tugas Pak botak yang sudah di kerjakan.

"Bagus, meski suka terlambat tugas yang Bapak berikan pada kalian, nilai mu lah yang paling bagus, tapi jangan berbesar hati ubah tuh kelakuan buruk mu," pesan Dosen bingung bagaimana bisa mahasiswi pintar sukanya terlambat, biasanya juga yang di ketahui tepat waktu bukan terbalik.

"Akan di usahakan, Bapak bantu doa agar kedepannya tidak ada masalah menimpa saya sebelum berangkat. Seperti nya mereka sangat senang menghampiri saya setiap jam kuliah Bapak," ucap Zia asal, dia meletakkan buku tugas di meja dosen dan kemudian pergi ke kursi duduk nya.

Dosen Pak botak itu menggeleng kepala melihat tingkah Zia, dia tidak tau harus menghadapi Zia seperti apalagi yang tidak pernah kapok.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Alex selingkuh. apa kabar mama Zia yang kalau tau Alex selingkuh ckckck. malah dia semangat banget mau nikahkan Alex sama putrinya.
aih, Zia ga pintar. harusnya pura pura bertanya udah dimana posisi Alex. dia malah ngasih tau yang sebenarnya, jadi dibilang deh itu sepupunya. ga ketahuan bohongnya

2023-04-05

3

Puji Lestari

Puji Lestari

waduuuhh neng Zia emang berani berargumen dimana pun dan dgn siapaaa pun tanpa pandang bulu yaaa, bahkan Ama ortunya pun selalu kwalahan klo dah berdebat dgn Zia yg gak ada habisnya tuk ngejawab.....
lanjuuutt Thoor

2023-04-05

0

Rhesinta Saipul

Rhesinta Saipul

next

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!