Mario Is Back

Mario pulang ke rumahnya. Dia tidak sabar untuk bertemu anak dan istrinya. Dibalik pekerjaannya yang kotor dan haram. Mario sangat menyayangi anak dan istrinya.

Mereka adalah keluarga Mario.

Mario turun dari mobilnya, masuk ke dalam rumahnya. Dia berteriak memanggil putra dan istrinya.

"Noah, papa pulang, Boy!"

"Sayang … Amel … aku pulang!"

Mario berulang kali memanggil istrinya. Namun, tidak ada sahutan, hingga seorang wanita keluar dari arah dapur.

Wanita itu tak lain adalah pengasih Mario. Dia terkejut bukan main melihat tuannya sudah ada di rumah. Setahunya Mario masih berada di penjara.

"Tu … tuan!" pekik nya membuat Mario langsung mengalihkan atensinya ke arah wanita itu.

Mario menghela nafas lega saat melihat pengasuh putra tercintanya.

"Oh ternyata kamu, Ca. Di mana istriku dan Noah? Kenapa tidak menjawab saat aku panggil tadi? Apa mereka sedang di luar?" tanya Mario bertubi-tubi membuat Caca menelan ludahnya kasar.

Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lalu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi setelah kepergian Mario.

"Den Noah demam tinggi, Pak. Baru saja tadi habis Isya dilarikan ke rumah sakit sama Ibu!"

Sang pengasuh menjelaskan membuat wajah Mario berubah tegang. Dia terkejut mendengar musibah yang menimpa istri dan anaknya. Rasa sesak tak tertahankan menghuni dadanya.

Selama ini Noah jarang sakit dan tahu betul bila sakit bocah laki-laki itu sangat dekat dengannya. Bahkan, makan dan tidur harus bersama Mario.

Pasti Kamelia sedang membutuhkan nya, karena Noah rewel bila sedang sakit.

"Mereka ada di rumah sakit apa?" tanya Mario cepat.

"Rumah sakit XX ruangan VVIP Kepula 02, Pak."

Tanpa menunggu lama, Mario segera beranjak ke sana. Dia berharap istri dan anak-anaknya baik-baik saja. Dia tidak akan memaafkan dirinya bila Kamelia kelelahan dan sakit Noah semakin parah.

Mario menjambak rambutnya frustasi. Dia memukul setor mobil berkali-kali. Meluapkan semua amarahnya.

"Aaaa …awas saja kalau anakku kenapa-kenapa? Akan ku balas semua perbuatan kalian!"

"Sial … sial … gara-gara mereka aku tidak ada di samping Noah saat dia sakit!"

Mario mengumpat kesal. Dia menyumpah serapah awak BIN yang menangkapnya tempo hari.

Benar-benar menyebalkan. Kesabaran Mario hanya setipis tisu, lalu di bagi seratus.

Saat tiba di rumah sakit yang dimaksud. Mario segera turun dari mobilnya, pakaian Mario serba hitam. Tak lupa dia memakai masker dan topi agar orang-orang tidak mengenalinya.

Mario melangkah cepat masuk ke dalam rumah sakit. Tanpa bertanya pada pihak administrasi. Dia langsung menuju ke ruangan putranya.

Saat tiba di sana. Mario melihat Kamelia keluar bersama pria yang menangkapnya tempo hari.

Degg

"Pria itu," gumam Mario pelan.

Mario memutuskan untuk menguntit mereka dari belakang. Dalam hati Mario bertanya-tanya, mengapa istrinya bisa bersama dengan awak BIN.

Apakah awak BIN juga memata-matai istri dan anaknya?

"Sialan … kalau benar dugaan ku, kenyamanan Kamelia dan Noah pasti terganggu karena ulah mereka," umpat Mario pelan.

Baginya, Kamelia dan Noah harus nyaman, aman dan bahagia. Tidak boleh ada seorang pun yang mengusik kenyamanan istri dan anaknya.

*

*

Mario bersembunyi di balik tembok dekat dengan posisi David dan Kamelia. Dia ingin mendengar pembicaraan istri dan David.

"Anu … beri saya waktu untuk mencicil semua uang Anda. Saya janji pasti akan membayar semuanya," kata Kamelia tak enak hati membuat David menaikkan alisnya sebelah.

" Aku membayar biaya perawatan Noah secara gratis. Yang ingin aku bicarakan bukan tentang itu! Tapi, tentang malam itu … malam saat pertama kali kita bertemu dan tidur bersama," balas David tanpa basa-basi membuat Kamelia terhenyak.

Degg.

Mario terrsentak mendengarnya. Pria itu mengepalkan tangannya erat.

"Tidak mungkin," gumam Mario tak percaya.

*

*

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating lima yah kakak 🥰🥰

salem Aneuk Nanggroe Aceh

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***