Tes DNA?

Suasana mendadak dingin saat orang tua Mario melihat wajah bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan oleh Kamelia. Tak ada kemiripan dengan Mario sedikitpun. Semuanya berbeda.

"Siapa ayah anak ini?" tanya Danuarta dingin pada Kamelia yang sedang menimang putranya.

Kamelia terhenyak mendengar pertanyaan dari ayah mertuanya. Mata wanita itu melebar sempurna, dia tidak habis pikir bagaimana bisa sang mertua meragukan dirinya.

"Kenapa Ayah bertanya seperti itu?" Kamelia menatap wajah ayah mertuanya dengan sorot mata kebingungan.

Belum juga ayah mertuanya menjawab, pintu ruangan terbuka lebar. Memperlihatkan sosok Mario datang, nafas pria itu tersengal-sengal, karena lelah berlari.

Matanya menghangat di kala melihat Kamelia sedang menimang bayi, segera kakinya melangkah mendekati Kamelia.

"Hai, maafkan aku karena tidak ada saat kamu melahirkan," ujar Mario lembut lalu mengecup pelipis Kamelia.

Sang istri hanya mampu melongo melihat sikap Mario yang berbanding terbalik saat pertama kali menikah. Bahkan, dia mencium dirinya.

Mario menatap bayi tampan yang berada dalam gendongan sang istri. Dia tersenyum manis seraya menoel pipi bayinya.

"Dia sangat tampan," puji Mario membuat hati Kamelia menghangat.

Sedangkan Danuarta yang melihatnya hanya bisa menghela nafas berat.

"Lebih baik kita lakukan tes DNA," celetuk Danuarta membuat Kamelia dan Mario terhenyak.

Mario menoleh ke arah sang ayah yang menatapnya dengan sorot mata dingin.

"Maksud Ayah apa? Kenapa harus melakukan tes DNA?" tanya Mario dingin tak terima dengan saran sang ayah.

"Apa kamu tidak lihat wajah bayi itu, Mario. Dia tidak mirip denganmu sama sekali! Bisa jadi istrimu main api di belakang mu!" tuduh Danuarta membuat dada Kamelia sesak. Matanya berkaca-kaca mendengar tuduhan keji ayah mertuanya.

"Demi Tuhan, aku tidak pernah main api di belakang Mas Mario, Yah! Aku tahu betul statusku sebagai istri orang!" bantah Kamelia dengan suara serak menahan tangisnya.

Mario mengepalkan tangannya erat. Dia tidak terima dengan tuduhan sang ayah, karena dia yakin Kamelia tidak akan pernah selingkuh.

"Lantas, kenapa bayi itu tidak mirip dengan Mario?" tanya Amrina ibu dari Mario.

"Dia masih bayi, Ma. Lagian setiap bayi yang tumbuh besar wajahnya akan berubah-ubah. Dan yang perlu Mama dan Ayah ketahui, Amel masih perawan saat pertama kali aku gauli! Jadi, tidak mungkin dia selingkuh di belakang ku!" tegas Mario membela istrinya membuat Kamelia menghangat.

Dirinya merasa terlindungi.

Setelah berdebat kecil, orang tua Mario hanya bisa pasrah. Mereka juga membenarkan kata Mario, nyatanya mereka berdua sengaja memilih Kamelia sebagai istri Mario, karena gadis itu tertutup dari dunia luar.

Selama Mario tidak ada, mereka juga tidak mendengar kabar kalau Kamelia keluar rumah, kecuali ke pasar.

Amrina dan Danuarta memilih keluar untuk mencari angin segar.

Mario mengusap pipi Kamelia dengan sangat lembut.

"Maafkan sikap kedua orang tuaku, ya."

Kamelia menganggukkan kepalanya lemah.

Cup.

Mario mengecup bibir pucat Kamelia, dia mel*matnya sesaat.

"Mari kita mulai semuanya dari awal. Aku ingin rumah tangga kita harmonis, aku ingin kita berdua menjadi orang tua yang baik untuk Noah," bisik Mario pelan membuat Kamelia bingung.

"Noah?"

"Ya, Noah Davidson. Itu nama anak kita!" tegas Mario membuat Kamelia menangis haru.

Segera Mario merangkul pundak istrinya. Dia meletakkan dagunya pada puncak kepala Kamelia.

"Terima kasih, Suamiku."

"Sama-sama, Istriku."

*

*

Ada yang penasaran sama David nggak?😍😍

Author crazy up hari ini. jangan lupa kirim kopi 😚😚

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating lima yah kakak 🥰🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh 🥰😍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***