Hamil?

Mario mengumpat kesal dalam hati saat mendengar laporan dari komplotan nya. Dia segera memutuskan panggilan sepihak. Kamelia melihat kemurkaan bercampur kecemasan di raut wajah suaminya.

Segera dia memberanikan diri untuk mengusap rahang tegas sang suami. Berhasil membuat Mario tenang, pria itu mengalihkan atensinya pada Kamelia. Dia memandangi wajah teduh sang istri.

"Ada apa, Mas?" Suara Kamelia terdengar merdu di telinga Mario membuat dada pria itu bergetar.

Sekuat mungkin dia menepis perasaan hangat di dalam hatinya. Mario tidak ingin jatuh cinta pada gadis desa dan miskin seperti Kamelia.

"Ingat tujuan mu, Mario! Kamu hanya manfaatin dia saja, jangan sampai kamu jatuh dalam jebakan mu sendiri," batin pria itu berusaha meyakini dirinya sendiri agar tak mencintai Kamelia.

Mario menghela nafas berat. Dia menatap dalam bola mata indah istrinya.

"Aku harus berangkat sekarang ke Bandung. Mungkin setahun aku di sana, kita bakal LDR-an apa kamu sanggup?" tanya Mario ddnagn suara dingin.

Kamelia terkejut mendengar ucapan sang suami. Sungguh, dia tidak menyangka akan berpisah dengan Mario. Padahal dalam kepalanya dia akan ikut dengan sang suami ke Bandung.

"Apa boleh aku ikut?" Kamelia bertanya dengan suara pelan.

Mario membelai pipi Kamelia. Dia menyentuh bibir ranum Kamelia.

"No, kamu tidak boleh ikut … di sana aku ingin fokus untuk merintis bisnisku. Kamu di sini saja, nanti setiap bulan aku akan mengirimkan uang bulanan untukmu."

Lain di mulut, lain pula di hati. Sama seperti Mario sekarang.

"Kalau kamu ikut bisa-bisa bisnis narkoba ku gagal gara-gara kamu," batin Mario mendengus kesal.

Membangun bisnis di Bandung hanya alibi Mario saja. Pria itu harus ke Bandung untuk berlindung dari anggota BIN yang berkeliaran di Jakarta guna mencari celah menangkapnya.

Kamelia menundukkan wajahnya sedih. Hatinya kecewa menerima penolakan dari sang suami. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa, nyatanya Kamelia tidak bisa membantu Mario banyak tentang bisnis.

Sekolahnya saja cuma lulusan SMA. Itupun sebuah keajaiban baginya yang orang miskin.

"Janji cuma setahun." Kamelia mengangkat jari kelingkingnya membuat Mario terkekeh kecil. Dia segera menaurkan jari kelingkingnya dengan kelingking Kamelia.

"Janji," balas Mario.

"Tapi, bohong," tambah Mario dalam hati terasa jahat.

Kedua mata mereka beradu pandang. Mario menatap bibir Kamelia sesaat, segera dia mencium rakus bibir Kamelia hingga puas.

*

*

Dua hari kemudian.

Hanya tersisa Kamelia di rumah megah Mario. Gadis itu merasa kesepian, namun juga nyaman, karena dirinya bisa hidup dengan aman.

Tidak ada lagi suara keras Mario, tak terdengar juga hinaan kejam dari suaminya. Tetapi, dia tetap merindukan Mario.

Sebab, sikap pria itu sebelum pergi sangatlah lembut.

Kamelia sedang menonton televisi. Tiba-tiba perutnya terasa seperti diaduk-aduk. Segera saja dia berlari ke wastafel dapur.

Gadis itu mengeluarkan cairan bening.

"Huwekk … huwekk."

Kamelia memuntahkan cairan bening berkali-kali. Rasa pusing menjalar di kepalanya.

"Lebih baik aku ke dokter saja, takutnya semakin parah. Mana aku sendirian lagi di rumah, kalau kenapa-napa tidak ada siapa-siapa yang nolongin aku," gumam Kamelia pelan.

Gadis itu memutuskan untuk ke dokter menggunakan sepeda motor maticnya yang sengaja dibelikan oleh Mario untuknya, Kamelia menolak hadiah mobil, karena tidak bisa menyetir.

*

*

"Selamat, Nona. Anda hamil!"

Sang dokter memberi selamat pada Kamelia membuat gadis itu termangu. Tadinya dia mengeluhkan rasa sakit yang dialaminya hari ini dan resepsionis menyarankan Kamelia datang ke dokter kandungan.

Saat ini dia sedang terbaring di brankar dan sang dokter sedang memutar alat medis di perutnya.

"Saya hamil," ulang Kamelia tidak percaya apa yang baru saja ia dengar.

"Benar, apa anda lihat titik kecil itu! Itu adalah janin Anda yang baru berumur tiga Minggu."

Kamelia meneteskan air matanya. Dia sangat bahagia bisa merasakan hamil. Sebentar lagi akan ada anak kecil yang memanggilnya mama.

Teringat dengan sosok Mario yang dingin dan acuh tak acuh padanya. Bagaimana respon pria itu bila tahu punya anak?

"Lebih baik aku rahasiakan ini dari Mas Mario. Biar saja dia tahu saat pulang nanti," batin Kamelia ingin memberikan kejutan untuk sang suami.

*

*

Mau up lagi?? yuk komentar di bawah 🥰🥰❤️

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰😘

salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

aduuhhhHH.... lebih baik cerita wae kalau kamu lagi hamil

2023-04-11

0

zafrvier

zafrvier

kecolongan karena kurang peka

2023-04-10

0

Katminten

Katminten

jgn2 itu anaknya David gmna reaksinya Mario nnti klo tau Kamelia hamil

2023-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!