Kamelia memejamkan matanya, karena terlalu lelah membuat wanita itu terlelap di lantai dingin beralaskan selimut tebal dan bantal.
Dia tidur tanpa selimut. Sedangkan, Mario tanpa pikir panjang terlelap atas ranjang seorang diri. Saat tengah malam, Mario terjaga, karena panggilan alam.
Pria itu terpaksa bangun untuk masuk ke dalam kamar mandi. Setelah keluar, dia melihat Kamelia tidur meringkuk di atas lantai.
Sejenak pria itu berdiri memandangi tubuh ringkih Kamelia.
"Kasihan dia kedinginan," gumam Mario pelan.
Pria itu segera naik ke atas ranjang, lalu mengambil remote control AC. Dia menurunkan suhu AC membuat suasana semakin dingin.
"Nah, dingin-dingin begini makin enak, seperti tinggal di Korea," ujar Mario pelan lalu kembali memejamkan matanya.
Pria sedeng itu benar-benar tak berperasaan. Istri kedinginan bukannya diselimuti, tetapi malah dibuat semakin kedinginan.
Dasar suami durhaka.
*
*
Matahari terbit dari timur, cahaya keemasannya memasuki celah-celah jendela hotel. Perlahan pemilik bola mata coklat itu terbuka. Tak lama kemudian, dia menutup paksa matanya, karena merasa silau oleh sinar matahari.
"Haiss, apa yang kamu lakukan? Tutup kembali gordennya!" teriak Mario dengan nada tinggi.
Dia merasa sangat kesal pada istrinya. Kamelia tak mengindahkan perintah Mario. Dia malah berjalan mendekati pria yang telah sah menjadi suaminya.
"Mentari pagi bagus untuk kesehatan, Mas. Lagian sudah pagi, saatnya kamu bangun tidur," balas Kamelia dengan lembut membuat Mario geram, lalu bangkit duduk.
"Sini! Duduk sini!" panggil Mario menepuk ranjang empuk di sebelahnya. Malu-malu Kamelia mendekati Mario, dia menghempaskan bokongnya di dekat Mario.
Tak.
Mario menyentil kening Kamelia dengan tenaga besar, membuat gadis itu terkejut dan kesakitan.
"Auch, Mas. Sakit!" pekik Kamelia seraya mengelus keningnya.
Mario menatap lekat wajah polos tanpa riasan Kamelia. Mata gadis itu terlihat indah dan tak berkaca-kaca.
"Kalau sakit seharusnya kamu nangis. Seperti wanita pada umumnya! Setiap merasakan sakit, pasti nangis, di bentak dikit nangis, diselingkuhi nangis, bisanya cuma nangis!" ejek Mario seraya memutar bola matanya malas.
Kamelia mengerucutkan bibirnya.
"Aku udah biasa disakiti, Mas. Dipukul, dikurung, dimaki, semuanya sudah. Sentilan dikening ku ini tidak akan membuatku menangis," celetuk Kamelia dengan suara pelan membuat Mario tersenyum penuh arti.
"Bagus kalau begitu, aku suka gadis kuat dan tidak cengeng!" Mario mengelus puncak kepala Kamelia dengan lembut membuat hati Kamelia menghangat.
Namun, gadis itu tak tahu maksud tersirat dari ucapan Mario.
"Sekarang kita harus bersiap-siap, karena kita akan terbang ke Lombok untuk bulan madu!" ajak Mario membuat Kamelia tersipu malu.
Matanya berbinar terang, akhirnya dia bisa naik pesawat, seperti impiannya dulu.
*
*
Waktu berjalan begitu cepat, Mario dan Kamelia telah berada di Lombok. Keduanya sedang beristirahat, yang pertama kali bangun adalah Mario.
Dia melihat Kamelia terlelap di atas sofa. Gaun gadis itu tersingkap ke atas perut menampilkan celana segitiga berwarna merah muda.
Gleg.
Mario menelan ludahnya kasar. Hasratnya langsung muncul, dia tidak bisa menahan diri lagi.
Segera dia mendekati Kamelia, lalu menggendong gadis itu dan meletakkan Kamelia hati-hati di atas ranjang.
Pria itu tersenyum sinis. Dia mengambil main panjang seperti hijab pashmina, lalu ia ikat kedua tangan dan kedua kaki Kamelia empat sisi.
Suara kain yang digunting membuat Kamelia terjaga. Namun, gadis itu tidak bisa melihat, karena matanya telah ditutup dengan kain hitam.
"Mas, a … apa yang kamu lakukan?" tanyanya dengan suara parau membuat Mario tersenyum sinis.
"Meminta hak ku," balas Mario singkat membuat tubuh Kamelia bergetar ketakutan.
"Tapi, tidak begini caranya, Mas. Kenapa tangan dan kaki aku diikat? Mata aku juga kenapa ditutup?" tanya Kamelia nyaris berteriak, karena ketakutan.
"Nikmati saja permainan ku!"
Setelah itu Mario langsung menerkam Kamelia habis-habisan. Tidak ada kenikmatan yang dirasakan oleh Kamelia, satu fakta terungkap lagi.
Ternyata suaminya sadomasokis. Memiliki kelainan $eksual.
Kamelia pingsan di atas ranjang, karena kelelahan.
Suara dering ponsel Mario berbunyi. Segera saja pria itu menerimanya.
[Bos, anggota BIN sedang berkeliaran di hotel yang sama dengan, Bos. Segeralah keluar dari sana, jangan sampai Bos tertangkap!]
Pupil mata Mario membesar. Pria itu mengumpat kesal. Segera dia bangkit dari ranjang, padahal pria itu belum selesai bermain.
"Sial! Bagaimana bisa anggota BIN ada di sini?"
Buru-buru pria itu memakai pakaian serba hitam, tak lupa dia memakai masker dan topi, lalu keluar dari kamar secara sembunyi-sembunyi. Agar tidak berjumpa dengan anggota BIN.
Dia meninggalkan Kamelia dengan posisi yang sama.
Tidak ada yang tahu kalau Mario adalah bandar narkoba.
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating lima yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ini apa si ke dua kalinya baca kata ini. yg prtama tntg cerita pelacur yg pnya klien sprti ini disiksa gt n maine kasar
2023-12-10
0
Yuli Yanti
woy mario minta d'santet online nih
2023-06-03
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
kasihan banget 🥺🥺🥺
2023-04-11
1