"Pak tua, kami menjual barang bagus. Kau tidak komplain apapun selama setengah bulan ini dan baru sekarang kau mengeluh, siapa tau kalau kau yang merusak sendiri dan meminta ganti rugi".
Wajah pria tua itu memerah oleh tuduhan yang dilayangkan untuknya.
"Jangan memfitnah ku perempuan kecil, aku punya uang untuk membeli radio yang baru tapi aku tidak rela ditipu seperti ini olehmu!!".
"Pak tua, tolong jangan halangi jalan. Kami sudah bilang kalau barang yang sudah dijual tidak boleh dikembalikan lagi".
Wanita penjual itu pun masuk ke dalam toko tanpa menghiraukan panggilan pak tua.
"Dasar penjual tidak punya hati!! Kalian menjual barang tidak bagus tapi malah menuduh ku yang merusaknya!!". Pria tua yang memakai pakaian tang suit mengumpat sang wanita baru pergi dengan kecewa setelah melihat tidak ada respon apapun.
Orang-orang yang melihat kejadian itu bereaksi beragam, sebagian mendukung pria tua dan sebagian lainnya mendukung sang sales.
"Permisi kakek".
Pria yang berusia lebih dari setengah baya itu berbalik dan bertanya kesal. "Ada apa gadis kecil?".
"Maaf kakek. Aku mendengar keluhan mu tentang radio rusak, kalau kau mengizinkannya aku bisa memperbaiki radio milikmu".
Raut wajah kesal pria tua berganti dengan wajah terkejut dan senang. "Benarkah?".
Walaupun ia memiliki uang namun ia tidak rela membuang barang yang masih terlihat bagus.
"Ya, tapi aku tidak punya peralatannya. Aku kau punya kakek? Aku bisa memperbaikinya langsung".
"Aku punya, aku punya peralatannya. Hahaha, ayo datang ke rumahku. Kalau kau bisa memperbaikinya maka aku akan membayar mu tinggi".
Pria tua itu pulang dengan antusias lalu mengambil perkakas elektronik dan memberikannya pada Naomi.
"Ini, cepat perbaiki sekarang". Mata pria tua berkilat ketika Naomi tidak melihat ke sekeliling ketika masuk ke dalam rumah, tata krama yang dimiliki oleh gadis ini lebih baik daripada baju yang ia kenakan.
"Baik kakek". Naomi segera memperbaiki radio tersebut, ia telah pergi dan menjadi serta melakukan apapun ketika sistem masih mengendalikan jiwanya sehingga memperbaiki radio jadul bukan perkara sulit.
Beberapa menit kemudian, radio pun kembali menyala membuat pria tua itu menjadi lebih antusias.
"Kau benar-benar bisa memperbaikinya!! Siapa namamu gadis kecil? Aku Tang Cai, orang-orang memanggilku Lao Cai".
"Namaku Jiang Kaili kakek Cai, aku berasal dari desa Jiang".
"Dari mana kau belajar cara memperbaiki radio?". Tang Cai berbasa-basi sembari mengorek informasi yang membuatnya penasaran.
"Dari ayahku kakek Cai tapi sekarang dia sudah..." Naomi tersenyum sedih lalu kembali ceria.
"Aku sudah memperbaikinya kakek Cai, bolehkah kau membayarnya dengan tiket?".
"Oh. Tentu saja, sebentar". Tang Cai mengerti senyum sedih Naomi dan merasa bersalah, ia pun masuk ke kamar dan membawa banyak tiket lalu memberikannya pada Naomi dengan murah hati.
"Ini...sangat banyak kakek Cai".
Tang Cai melambaikan tangan tidak peduli. "Anakku bekerja di bagian transportasi barang dan sudah banyak mengumpulkan tiket, belanja lah makanan dan daging agar kau tidak kurus seperti ini".
Menjadi anak yatim pasti sangat sulit apalagi ketika jaman krisis seperti ini. Ia berharap bahwa Naomi dapat makan dan minum dengan penuh serta dapat menikmati hidup barang sejenak.
"Terimakasih kakek Cai" Naomi pun tidak menolaknya lagi dan segera pamit untuk pergi ke toko barang-barang bekas, ia tidak punya banyak waktu karena harus berkumpul di tempat semula jika tidak ingin ketinggalan kereta.
Naomi melihat kakek yang menjaga toko barang bekas lalu memberikan 10 yuan sebelum masuk dan mencari buku pengobatan tradisional dan akupuntur untuk penyembuhan lutut Shen Xuan, setelah memutuskan cara untuk membalaskan dendam, akan lebih baik jika Shen Xuan memiliki utang budi padanya sehingga dapat memihak kepadanya daripada Shen Jianggou dan Xia Zhiqing.
Naomi mendapatkan buku lama tentang ilmu pengobatan tradisional dan akupuntur lalu segera pamit pada kakek tua tersebut dan pergi ke tempat perkumpulan.
Di sana sudah banyak yang sudah berkumpul dan menaiki kereta sapi, langkah Naomi terhenti sejenak melihat Xia Zhiqing dan Shen Jianggou yang tidak ia lihat ketika pergi ke kota tadi pagi.
Naomi berdiri di samping Zhen Xuan sebelum naik ke kereta yang ingin melaju pulang.
Xia Zhiqing juga melihat Naomi dan matanya bersinar tajam, ia memasang wajah senyum manis yang membuat para lelaki yang pdkt dengannya merasa terpesona.
"Kaili, untuk apa kau ke kota? Apa kau memiliki tiket?".
Naomi menatap Xia Zhiqing yang ingin mencari masalah lalu tersenyum manis seperti gadis di hadapannya. "Aku memiliki urusan di sana, aku tidak melihatmu ketika pergi ke kota, apa kau pergi bersama Shen Jianggou? Aku dengar kalian pacaran".
Sinar bangga dan pongah terpancar di wajah Xia Zhiqing, ia memeluk lengan Shen Jianggou yang tersenyum padanya lalu mengangguk dengan wajah merona. "Ya, kami sudah pacaran dan akan segera menikah".
"Benarkah? Selamat kalau begitu".
Reaksi biasa tanpa cemburu atau iri dari Naomi membuat Xia Zhiqing sangat tidak puas, ia pun teringat kejadian beberapa hari yang lalu dan kembali tersenyum namun matanya memancar sinar remeh dan hina.
"Apa kau juga akan menikah dengan si brengsek Lui?".
Para ibu yang juga berada dalam kereta menghentikan obrolan dan memperhatikan percakapan tersebut, walaupun Naomi sudah membayar utang budi atas penyelamatan Lui Zhen namun sebagian dari mereka masih tidak percaya dan menunggu kelanjutan cerita tersebut.
"Tidak. Aku sudah membayar utang budi atas apa yang dilakukan si brengsek Lui Zhen, aku pikir kau sudah mendengar informasi itu".
Shen Xuan yang duduk satu selang dari Naomi menatap dingin pada Xia Zhiqing yang jelas ingin mempermalukan gadis yang membuatnya tertarik.
"Benarkah? Tapi kau harus menikah dengan si brengsek Lui karena kau telah disentuh olehnya".
Naomi tertawa konyol. "Pemikiran mu sangat kuno, kita sudah bereformasi dan tidak lagi terikat dengan sistem patriarki, menyelamatkan seseorang tidak harus menikah dengan orang itu, aku sangat berterimakasih pada si brengsek Lui yang telah menyelamatkan ku di sungai walaupun aku bisa berenang dan menyelamatkan diriku sendiri, tindakan dia mencerminkan bahwa dia masih punya empati walaupun dia laki-laki brengsek tapi penyelamatan itu tidak bisa diganti dengan kebahagiaan hidupku. Lagipula seorang petugas dan tentara juga banyak menyelamatkan orang lain jika konsep mu di terapkan apa mereka harus menikah dengan setiap orang yang selamatkan? Kau seorang pelajar muda aku pikir cara berpikir mu sudah modern tapi...".
Penjelasan panjang itu menyadarkan para ibu-ibu dan orang yang ada di kereta sapi. Benar, mereka tidak terikat hukum kuno kerajaan lagi jadi pemikiran tentang perempuan juga harus diubah.
"Kau..." Xia Zhiqing kehilangan kata-kata oleh kata bijak Naomi.
"Hei Kaili, apa kau mengatakan bahwa Zhiqing masih berpikiran kuno?!" SheShen Jianggou merasa kesal dan marah melihat pacarnya terluka oleh perkataan Naomi.
"Aku tidak mengatakan itu, kau sendiri yang mengatakannya".
"Kau!!".
"Jianggou" Suara peringatan Shen Xuan membuat Shen Jianggou menjadi malu bercampur takut, ia pun memilih diam setelah mendelik tajam pada Naomi.
Naomi menoleh dan tersenyum manis pada Shen Xuan dan mengucapkan terimakasih tanpa suara. Senyum ceria dan manis itu membuat Shen Xuan terpesona sesaat sebelum sadar dan berdeham mengatasi malunya.
Xia Zhiqing yang menundukkan wajah mengerat gigi penuh kebencian pada Naomi, gadis itu benar-benar menjadi musuh yang selalu akan membuatnya malu dan takut, ia harus membuat Naomi menjadi hina hingga ia tidak bisa mengangkat wajahnya ketika bertemu dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments