MENCINTAIMU

MENCINTAIMU

Bab 1 - Jatuh Cinta

Bel sekolah tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi. Para siswa mulai berkeluaran dari ruang kelas untuk segera pulang.

'Wah... Masa depanku sangat cerah!!!' batin seorang siswi bernama Lala.

Lala yang sedang berjalan beriringan dengan temannya, Riri. Terdiam dan terpaku saat melihat sosok pria yang begitu menyilaukan mata hatinya.

Tampan, ganteng, bersinar...

Tampan, ganteng, bersinar...

Tampan, ganteng, bersinar...

Begitulah Lala mendeskripsikan pria itu.

Dan pria itu ternyata melambai ke arahnya.

'Astaga!!! Dia melambai ke arahku?!' Lala menutup mulutnya tidak percaya. Pria tampan itu melambaikan tangan padanya. Oh, itu sungguh membuat hati Lala berdebar tidak menentu.

"Riri!" panggil pria yang melambaikan tangan tersebut.

'Riri?' batin Lala bingung dan melihat Riri. Pria tampan itu memanggil teman di sampingnya, dan bukan dirinya. Ternyata ia yang sudah kegeeran.

"Om Andra!" jawab Riri yang juga melambaikan tangan.

'Om Andra?!' Lala tersenyum tipis. Pria tampan itu namanya Andra toh. Nama yang sangat cocok dengan visualnya.

"La, aku sudah dijemput. Aku duluan ya!" Pamit Riri pada Lala.

"Tunggu, kau dijemput siapa itu? Pacarmu ya, Ri?" tanya Lala memastikan. Mungkin om Andra itu pacarnya Riri.

"Pacar apaan! Itu omku. Aku duluan ya, La!" Riri pun berlalu pergi meninggalkan Lala.

Riri berjalan mendatangi omnya yang berdiri di depan mobil, ia menyalami pria itu.

"Om, sudah lama? Maaf ya, aku baru keluar kelas." Ucap Riri berbasa basi.

"Om baru sampai kok." Jawab Andra yang tersenyum pada keponakannya.

"Hai... Om Andra, kenali aku Lala. Aku teman baiknya Riri. Baik sekali pun!" Lala mengulurkan tangannya. Wajahnya senyum-senyum tidak jelas pada pria itu.

"Lala, kamu ngapain?" bisik Riri kaget. Lala sudah ada di dekatnya saja.

"Kenalan!" balas Lala berbisik. Ya, Lala ingin berkenalan dengan masa depannya.

Andra melihat Lala dengan wajah aneh. Lalu ia melihat ke arah Riri.

"Ri, ayo pulang!" ajak Andra kemudian. Ia tidak membalas uluran tangan Lala.

'Nggak dibalas. Sudah pegal pun tangan ini!' batin Lala sedikit kesal. Pria itu mengacuhkannya, pasti sedang jual mahal.

"Kamu ngapain?" tanya Andra terkejut. Saat ia masuk mobil dan melihat Lala juga ikut masuk.

"Lala!" Riri menepuk jidatnya. Temannya malah ikut naik. Riri yang duduk di belakang pun turun dan membuka pintu depan.

"Lala, kau mau ngapain?" tanya Riri bingung.

"Aku mau nebeng, Ri!" bisik Lala menganggukkan kepalanya pada Riri. Agar temannya itu mengerti.

"Nebeng? motormu itu gimana?" tanya Riri mengingatkan. Lala ke sekolah bawa motor.

"Besok itu ceritanya. Amannya itu nginap di sini!" Bisik Lala tidak peduli akan motornya. Mau dekat dengan masa depannya dulu.

"Om, aku nggak dijemput. Aku boleh nebengkan?" tanya Lala dengan wajah memelas minta dikasihani.

Andra melihat ke arah Riri. Seolah bertanya, anak satu itu boleh ikut atau tidak.

Lala menyenggol lengan Riri. Temannya ini malah terlalu lama berpikir. Tinggal bilang saja boleh banget.

"Iya, om. Lala nebeng sampai simpang jalan?" Riri terpaksa membuat alasan dan Andra pun mengangguk.

"Ayo!" Riri menarik Lala keluar dari mobil.

"Aku duduk di sini saja. Kalau kita di belakang berdua, masa om Andra jadi supir sih?!" Lala bersikeras akan tetap duduk di kursi samping pengemudi. Agar bisa dekat pria tampan itu.

Andra menggeleng sambil menghela nafas. Banyak sekali drama teman ponakannya itu.

"Ayo cepat pindah! om Andra mau jemput pacarnya!" Riri menarik Lala ke kursi belakang.

"Pacar?" Lala amat kaget mendengar om Andra punya pacar. Dunianya yang semula terang benderang, mendadak gelap diselimuti awan hitam. Ditambah lagi suara geledek yang menggelegar.

Lala Aurora adalah siswi kelas 3 SMA. Gadis cantik dan imut dengan rambut berekor dua.

Lala baru saja merasakan hatinya berdebar-debar karena seorang pria. Ya, hatinya berdebar pada om dari temannya itu.

Lala tidak pernah merasakan perasaannya seperti itu. Perasaan ini membuatnya merasa kalau ia sedang jatuh cinta.

Lala jadi duduk di kursi belakang bersama Riri. Ia berwajah cemberut, pasalnya Andra telah membuatnya patah hati. Padahal baru beberapa waktu yang lalu, ia merasakan jatuh cinta.

"Kamu turun di mana?" tanya Andra melirik dari kaca spion. Temannya Riri mau diantar sampai simpang. Simpang mana?

"Om, turunkan saja aku di hatimu!" ucap Lala dengan wajah penuh senyuman. Ia tidak boleh menunjukkan wajah cemberut pada Andra.

Andra kembali fokus pada jalan. Rasanya percuma saja bertanya pada bocah itu.

"Lala!!!" Riri menepuk pelan tangan Lala. Bisanya Lala malah menggombali omnya.

Lala malah tersenyum manis. Ia sengaja melihat ke arah spion. Saat Andra melihat ke spion. Lala akan memberikan kecupan jarak jauhnya.

'Dasar bocah!!!' batin Andra. Memang anak zaman sekarang, tidak ada malu-malunya. Tapi malu-malui.

"Om, tinggal di mana? aku sudah lama loh berteman sama Riri, tapi aku nggak pernah lihat om Andra. Om Andra selama ini bersembunyi di mana sih? hingga diriku tidak bisa menemukanmu!" Ucap Lala tanpa malu, apalagi segan.

'Astaga!!!' batin Andra kembali. Ia malah digombali bocah edan itu. Ia melirik ke spion dan kini gadis aneh itu malah mengkedipkan sebelah matanya. Lala tampak genit sekali.

"Lala, Om Andra sudah punya pacar! Kamu jangan jadi pelakor!" bisik Riri mengingatkan Lala. Temannya ini terang-terangan menggoda Andra.

"Selagi janur kuning belum melengkung, masih ada waktu untuk menikung!" bisik Lala kembali. Ia pun menunjukkan senyum manisnya.

Riri nggak habis pikir dengan temannya itu. Tetap naksir omnya.

"Om, kita ngapain ke kampus?" tanya Lala. Andra membelokkan mobil memasuki sebuah universitas.

"Jemput pacarnya Om Andra, La. Pacarnya Om Andra kuliah di kampus ini." Riri yang menjawab agar Lala mengerti.

Lala mengcemberutnya wajahnya mendengar itu. Andra benar-benar sudah punya pacar. Tadi dikiranya hanya omongan dusta.

Andra turun dari mobil, ia menghampiri seorang wanita.

'Biasa saja tuh pacarnya! Masih cantikkan aku ke mana-mana!' menurut Lala pacarnya Andra sangat-sangat biasa saja. Tak ada wah lah.

Mata Lala terbelalak, saat Andra dengan terang-terangan memeluk Ana.

'Apa-apaan itu cewek?! Sok kecantikan!!!' maki Lala kesal melihat keromantisan itu. Mereka berpelukan tanpa memikirkan perasaannya.

Tin...

Klakson panjang pun terdengar. Terlihat Andra dan wanita itu menoleh ke arah mobilnya.

"Lala, apaan sih?!" Riri jadi kesal. Lala malah mengklakson. Bisa-bisa omnya marah.

"Biar cepat, Ri! Mau berapa lama drama itu?!" tunjuk Lala, matanya ternodai melihat pemandangan di depannya. Dan lagi...

Tin...

Tin...

Tin...

Bukan hanya sekali, Lala sengaja menekan klakson panjang hingga 3 kali. Lalu ia segera membenarkan posisi duduk, saat Andra dan wanita itu berjalan bergandengan ke arah mobil tempat mereka berada.

Andra membukakan pintu mobil untuk wanitanya, lalu ia pun naik dari pintu lainnya.

Setelah masuk mobil, pria itu membalikkan badannya. Melihat ke arah kursi penumpang belakang. Ia menatap tajam kedua gadis itu.

"Siapa yang tadi mengklakson???"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nur fadillah

Nur fadillah

Kasihan...anak gadis cemburuuu...😀😀

2024-07-11

0

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

😅

2024-02-16

0

Siti Ashari

Siti Ashari

seru nich kykny

2023-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Jatuh Cinta
2 Bab 2 - Tingkah Lala
3 Bab 3 - Tentang Lala
4 Bab 4 - Anak Manja
5 Bab 5 - Bukan Sakit Perut
6 Bab 6 - Tetangga
7 Bab 7 - Cari Perhatian
8 Bab 8 - Lala Lala Lala
9 Bab 9 - Bertemu Teman
10 Bab 10 - Tanggapan Ana
11 Bab 11 - Lala Sedih
12 Bab 12 - Banyak Saingan
13 Bab 13 - Berharap
14 Bab 14 - Teman Ana
15 Bab 15 - Kesombongan Ana
16 Bab 16 - Sudah Menikah
17 Bab 17 - Tidak Ingin Malu
18 Bab 18 - Lihat Aku
19 Bab 19 - Sah
20 Bab 20 - Malam Pertama
21 Bab 21 - Kesempatan
22 Bab 22 - Menolak
23 Bab 23 - Ngeyel
24 Bab 24 - Kompor
25 Bab 25 - Malam Itu
26 Bab 26 - Eksperimen
27 Bab 27 - Berkunjung
28 Bab 28 - Krek
29 Bab 29 - Menemui Ana
30 Bab 30 - Salah Paham
31 Bab 31 - Seperti Pencuri
32 Bab 32 - Telur Ceplok
33 Bab 33 - Lala Baper
34 Bab 34 - Menolak
35 Bab 35 - Perhatian Lala
36 Bab 36 - Belum Waktunya
37 Bab 37 - Lala Berubah
38 Bab 38 - Pantai
39 Bab 39 - 3 Bulan
40 Bab 40 - Tidak Sabaran
41 Bab 41 - Tidak Peduli
42 Bab 42 - Menurut
43 Bab 43 - Merawat
44 Bab 44 - Seolah Mimpi
45 Bab 45 - Mulai Berubah
46 Bab 46 - Canggung
47 Bab 47 - Kencan?
48 Bab 48 - Memulai
49 Bab 49 - Mas Andra
50 Bab 50 - Rumah Baru
51 Bab 51 - Makin Menggemaskan
52 Bab 52 - Kondisi Ana
53 Bab 53 - Selamanya
54 Bab 54 - Ting Ting Ting Ting
55 Bab 55 - Menjual Kesedihan
56 Bab 56 - Hanya Andra Seorang
57 Bab 57 - Lala Atau Ana
58 Bab 58 - Karena Lala
59 Bab 59 - Jujur
60 Bab 60 - Dilarang Masak
61 Bab 61 - Kunjungan
62 Bab 62 - Jatuh Cinta
63 Bab 63 - Sikap Andra
64 Bab 64 - Sudah Berakhir
65 Bab 65 - Tidak Sopan
66 Bab 66 - Perkelahian
67 Bab 67 - Tamu
68 Bab 68 - Meminta Izin
69 Bab 69 - Menjemput Lala
70 Bab 70 - Hamil
71 Bab 71 - Kembali Pindah
72 Bab 72 - Perlakuan Andra
73 Bab 73 - Ikut Hamil
74 Bab 74 - Bawaan Anak
75 Bab 75 - Mencintaimu
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 - Jatuh Cinta
2
Bab 2 - Tingkah Lala
3
Bab 3 - Tentang Lala
4
Bab 4 - Anak Manja
5
Bab 5 - Bukan Sakit Perut
6
Bab 6 - Tetangga
7
Bab 7 - Cari Perhatian
8
Bab 8 - Lala Lala Lala
9
Bab 9 - Bertemu Teman
10
Bab 10 - Tanggapan Ana
11
Bab 11 - Lala Sedih
12
Bab 12 - Banyak Saingan
13
Bab 13 - Berharap
14
Bab 14 - Teman Ana
15
Bab 15 - Kesombongan Ana
16
Bab 16 - Sudah Menikah
17
Bab 17 - Tidak Ingin Malu
18
Bab 18 - Lihat Aku
19
Bab 19 - Sah
20
Bab 20 - Malam Pertama
21
Bab 21 - Kesempatan
22
Bab 22 - Menolak
23
Bab 23 - Ngeyel
24
Bab 24 - Kompor
25
Bab 25 - Malam Itu
26
Bab 26 - Eksperimen
27
Bab 27 - Berkunjung
28
Bab 28 - Krek
29
Bab 29 - Menemui Ana
30
Bab 30 - Salah Paham
31
Bab 31 - Seperti Pencuri
32
Bab 32 - Telur Ceplok
33
Bab 33 - Lala Baper
34
Bab 34 - Menolak
35
Bab 35 - Perhatian Lala
36
Bab 36 - Belum Waktunya
37
Bab 37 - Lala Berubah
38
Bab 38 - Pantai
39
Bab 39 - 3 Bulan
40
Bab 40 - Tidak Sabaran
41
Bab 41 - Tidak Peduli
42
Bab 42 - Menurut
43
Bab 43 - Merawat
44
Bab 44 - Seolah Mimpi
45
Bab 45 - Mulai Berubah
46
Bab 46 - Canggung
47
Bab 47 - Kencan?
48
Bab 48 - Memulai
49
Bab 49 - Mas Andra
50
Bab 50 - Rumah Baru
51
Bab 51 - Makin Menggemaskan
52
Bab 52 - Kondisi Ana
53
Bab 53 - Selamanya
54
Bab 54 - Ting Ting Ting Ting
55
Bab 55 - Menjual Kesedihan
56
Bab 56 - Hanya Andra Seorang
57
Bab 57 - Lala Atau Ana
58
Bab 58 - Karena Lala
59
Bab 59 - Jujur
60
Bab 60 - Dilarang Masak
61
Bab 61 - Kunjungan
62
Bab 62 - Jatuh Cinta
63
Bab 63 - Sikap Andra
64
Bab 64 - Sudah Berakhir
65
Bab 65 - Tidak Sopan
66
Bab 66 - Perkelahian
67
Bab 67 - Tamu
68
Bab 68 - Meminta Izin
69
Bab 69 - Menjemput Lala
70
Bab 70 - Hamil
71
Bab 71 - Kembali Pindah
72
Bab 72 - Perlakuan Andra
73
Bab 73 - Ikut Hamil
74
Bab 74 - Bawaan Anak
75
Bab 75 - Mencintaimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!