Menjalankan Misi

Happy Reading.

Carolina mengekori Vincent, membuat pria itu menghela nafas.

"Baiklah Carol,, nanti malam aku akan menjemputmu dan kita makan di restoran biasa, tapi sekarang aku harus menyelesaikan pekerjaanku dulu," ucap Vincent akhirnya.

Dia menyerah dan akan memberikan kesempatan terakhir Carolina untuk bisa bersamanya.

"Ehmm baiklah Babe, aku juga ada pemotretan satu jam lagi, sampai jumpa nanti malam!"

"Hemm!"

Kemudian Vincent langsung berjalan masuk ke dalam kantor, sedangkan Carolina pergi ke galeri untuk melakukan pemotretan, wanita itu belum lama ini bekerja sebagai model.

Tentu saja dengan campur tangan orang dalam yang membuatnya bisa masuk ke Agensi terkenal, seperti milik Keanu William.

Vincent berjalan masuk ke perusahaan dengan angkuhnya, para karyawan langsung menunduk saat melihat CEO mereka yang tidak pernah menunjukkan senyumnya itu akhir-akhir ini.

'Agnes, wanita yang suliy ditaklukkan!'

'Padahal ku kira dia sama dengan wanita-wanita yang lain!'

'Huh, apa-apaan ini!'

Vincent masuk ke dalam ruangannya, membanting pintu kasar. Pria itu begitu kesal terhadap dirinya sendiri karena sedari tadi pikiran nya tidak lepas dari wanita bernama Agnes. Vincent menarik dasinya agar sedikit longgar, pria itu menggulung lengan kemejanya hingga siku.

"Ada apa denganku? kenapa aku malah memikirkan wanita busuk itu!! Agnes Dwayne, pesonamu memang luar biasa tapi aku harus ingat akan tujuanku untuk membalas dendam dan menyiksamu nanti," gumam Vincent menyugar rambutnya ke belakang.

Pria itu duduk di meja kebesarannya, menatap foto wanita cantik yang selama ini bertahta dihatinya.

"Sayang, bantu aku balas dendam pada wanita yang telah membuat mu pergi dariku!"

****

Agnes masuk ke dalam kamarnya yang bernuansa pink dan putih itu dengan perasaan tidak menentu, sambil memegang dadanya yang masih berdebar, wanita itu mengingat kejadian saat tadi di dalam mobil Vincent sewaktu pria itu mengantarnya pulang.

Flashback

Vincent dan Agnes sudah berada di dalam mobil setelah makan siang di restoran tadi. Mereka sudah tidak canggung lagi karena Vincent berusaha mencairkan suasana dengan menceritakan tentang kehidupannya yang dia karang itu.

"Kenapa kamu begitu percaya diri kalau aku akan menerimamu tuan," tanya Agnes.

Vincent menoleh ke arah Agnes dan langsung mengambil tangan wanita itu menggenggamnya lembut. Vincent suka sekali menggenggam tangan wanita itu, entah kenapa, tapi yang pasti itu termasuk trik yang dia pakai untuk meluluhkan hati Agnes.

Sedangkan Agnes sudah tidak terkejut lagi dengan sikap Vincent yang begitu manis menurutnya. Tapi tentu saja Agnes masih belum bisa memikirkan tentang rencana Vincent yang dia bilang akan menikahinya itu.

Agnes masih belum terlalu menganggap serius perkataan Vincent, karena menurutnya pria itu hanya menggombal saja.

"Tentu saja aku percaya diri karena aku adalah Vincent Zuditte, aku pastikan kamu akan jatuh cinta padaku Agnes," jawab Vincent dengan wajah serius.

Agnes hanya tersenyum mendengar ucapan pria yang memang sangat tampan itu. Tidak dipungkiri jika Vincent adalah sosok sempurna sebagai seorang pria.

Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di depan Mansion Papa Agnes. Vincent memberhentikan mobilnya.

"Terima kasih atas tumpangannya," ucap Agnes tersenyum.

"Tentu saja calon istri, aku memang sudah berniat menjemput mu sampai aku harus rela meninggalkan pekerjaan ku di kantor," jawab Vincent dengan wajah yang dibuat-buat.

Tiba-tiba pria mendekatkan tubuhnya, Agnes sedikit terkejut saat melihat wajah Vincent yang begitu dekat itu, wanita itu sedikit memundurkan tubuhnya karena Vincent terus memajukan wajahnya hingga hembusan nafas pria itu bisa Agnes rasakan.

Cup.

Vincent tiba-tiba mengecup bibir seksi Agnes sekilas, masih menempel dan tangan Vincent tergerak menyentuh pipi wanita itu.

Agnes masih speechless dengan keadaan ini, jantungnya berdetak dua kali lipat saat merasakan hangatnya bibir pria itu.

Vincent tersenyum lembut dan menjauhkan wajahnya, pria itu juga merasakan debaran tidak menentu di hatinya, entah kenapa tiba-tiba Vincent ingin merasakan bibir merah milik wanita yang sangat di bencinya ini.

Tapi yang pasti itu juga di jadikan pria itu untuk sedikit mengambil hati Agnes.

****

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***