Demi Menjaga Sang Tuan Putri

Gavin dan Noah berhasil menyelamatkan Rossabelle tepat waktu sebelum Dimitri berbuat lebih jauh.

"Berani sekali kau!" geram Gavin yang langsung menarik Dimitri, kemudian melemparnya dengan kuat.

Dimitri terhempas, hingga ia mengerang kesakitan.

Belum sempat pria itu bangkit, Noah maju, menarik baju pria itu kemudian memberikan pukulan di wajahnya dengan sekuat tenaga. Dimitri kembali mengerang kesakitan, dan ia berhasil menangkis pukulan Noah saat Noah ingin memukulnya lagi.

"Kau berani memukulku, huh?" geram Dimitri sambil mengelap darah yang mengucur dari hidungnya. "Kau berurusan dengan orang yang salah, anak muda!"

Dimitri terlihat sangat marah, dan kini tatapannya tertuju pada Rossabelle yang saat ini bersama Gavin.

"Kau tidak apa-apa, Dear?" tanya Gavin sembari menutupi tubuh Rossabelle dengan selimut.

"Aku hanya kesal," jawab Rossabelle. "Bisakah kau mematahkan tangannya?" tanyanya sambil tersenyum miring.

"Pasti," jawab Gavin.

Perkelahian sengit satu lawan dua tak bisa dihindari lagi, tetapi Dimitri ternyata cukup tangguh. Pria itu mampu mengimbangi Gavin dan Noah, bahkan beberapa kali ia berhasil memukul dua pria itu hingga tersungkur.

Perkelahian itu berlangsung cukup lama, hingga ketiga orang itu kelelahan dan kehilangan banyak tenaga, padahal musuh belum ada yang kalah.

"Kalian membuang waktuku," desis Dimitri tajam, napas pria itu memburu, bahkan dadanya naik turun. Ia juga berkeringat, meskipun kamar Rossabelle ber-AC

Sementara sang Tuan putri kini justru menonton perkelahian itu sambil duduk manis di tepi ranjang.

"Kau juga membuang waktu kami," kata Noah sembari mengeratkan ikatan jubah mandinya. "Aku belum mandi sejak kemarin karena sibuk, dan kau menggangguku yang harus mandiri pagi ini."

Sama seperti Dimitri, Noah dan Gavin juga sangat kelelahan. Dan mereka mengakui kekuatan Dimitri sangat lah hebat.

"Aku juga mengantuk dan ingin tidur." Gavin menimpali sambil terkekeh.

Dimitri ikut terkekeh, tapi jelas sorot matanya menyiratkan ia marah pada dua pemuda yang tidak terlihat takut padanya itu.

"Aku hanya ingin menemui sang model dan meminta tanda tangannya sebagai fans," ucap Dimitri sambil menatap Rossabelle, pria itu mengernyit karena Rossabelle masih tidak memperlihatkan ketakutannya, seolah dia sudah terbiasa melihat kekerasan seperti ini.

"Kau akan mendapatkan tanda tanganku setelah Noah dan Gavin mematahkan tanganmu," desis Rossabelle yang membuat Dimitri tertegun.

"Siapa kau?" tanyanya, ia yakin Rossabelle bukan hanya sekedar wanita biasa yang menjadi model.

"Sang Model yang kau kagumi," sinis Rossabelle sembari beranjak dari tempat duduknya. "Aku menarik kata-kataku kembali!" Rossabelle menatap Gavin dan Noah. "Biarkan dia pergi, aku mengampuninya untuk saat ini."

Dimitri tersinggung dengan apa yang Rossabelle katakan, ia terlihat semakin marah. "Kau terus menghinaku sejak tadi, Nona Mayer!" geram Dimitri sembari mengambil senjata secara diam-diam yang diselipkan di celananya.

"Kau pikir siapa dirimu sampai aku membutuhkan pengampunanmu, eh?"

Dimitri mengangkat senjatanya dan ia mengarahkannya pada Rossabelle, pergerakan pria itu sangat cepat, tetapi beruntung Noah menyadarinya dan langsung menyerang Dimitri hingga tembakannya meleset.

Gavin terkejut, begitu juga dengan Rossabelle yang langsung menunduk untuk menghindari tembakan itu.

"Berani sekali kau menggunakan senjata di kamar pribadi orang lain!" desis Noah yang kini terlihat sangat marah.

Pria itu menyerang Dimitri membabi buta, dan ia berhasil menjatuhkan senjatanya.

Gavin pun membantu, ia juga menyerang Dimitri dan berusaha melumpuhkan pria itu.

Sementara Rossabelle kini tampak shock, tubuhnya gemetar, bahkan ia berkeringat dingin saat melihat senjata Dimitri yang tergeletak di lantai.

Samar-samar Rossabelle mengingat dirinya sendiri saat memegang senjata, dan ia menembak seorang wanita hingga jatuh ke sungai.

Ingatan itu membuat kepala Rossabelle sakit, bahkan seperti akan pecah. Dadanya juga sesak, membuatnya tak bisa bernapas.

"Jangan salahkan aku!" tegas Dimitri. "Salahkan saja gadis murahan itu yang terus menghinaku sejak tadi!"

Perkelahian kembali terjadi, dan kali ini lebih sengit. Apalagi Noah yang kini tampaknya tak hanya ingin menghajar Dimitri, tapi ia seperti bertekad untuk menghabisinya.

Kemarahan Gavin dan Noah itu rupanya membuat kedua pria itu menyerang Dimitri dengan lebih sadis, tak memberi Dimitri kesempatan untuk mengelak apalagi melawan.

"Kau membuatku muak, sialan!" geram Noah sembari menendang perut Dimitri sekuat tenaga.

Pria itu terlempar ke belakang, dan Gavin menangkapnya, kemudian menghantam ulu hati pria itu dengan pukulan tangannya, hingga Dimitri mengeluarkan darah dari mulutnya.

Ia tersungkur, dan tak berdaya.

"Dia memaafkanmu, tapi kau ingin membunuhnya!" Gavin menarik baju Dimitri yang kini sudah hampir tak bertenaga. Namun, Gavin tiba-tiba terdiam saat ia melihat sebuah liontin yang menggantung di leher Dimitri.

Kening Gavin berkerut saat menyadari itu adalah logo dari sebuah organisasi kriminal yang ada di Rusia.

"Kau!" geram Gavin, ia ingin bertanya tapi tiba-tiba Noah menarik pria itu, melemparnya dengan keras hingga Dimitri kembali mengerang kesakitan.

Pria malang itu merasa seluruh tulang-tulangnya remuk.

"Pria sepertimu tidak bisa dibiarkan pergi begitu saja!" geram Noah sembari menarik tangan Dimitri, ia benar-benar ingin mematahkan tangan pria itu.

Dimitri mengerang keras.

"Jangan, Noah!" teriak Gavin berusaha mencegah. Namun, semuanya terlambat.

"ARRGGHHHH!"

Noah benar-benar mematahkan tangan Dimitri.

"Astaga!" gumam Gavin cemas.

Ia hendak mencegah Noah yang kembali ingin menghajar Dimitri, tapi ia justru melihat Rossabelle yang pingsan.

"Rose!" teriak Gavin, ia langsung menghampiri Rossabelle dan memangkunya.

"Akan aku buat kau tidak bisa memegang senjata lagi, sialan!"

Gavin menendang selengkangan Dimitri, dan pria malang itu hanya hanya bisa mengerang kesakitan. "Kedua tanganmu tidak akan bisa memegang senjata lagi!"

Noah menarik tangan Dimitri yang satu lagi, kemudian kembali mematahkannya.

"TIDAKKKKM!"

Dimitri berteriak lantang, tapi Noah tidak menghiraukannya.

"HENTIKAN, NOAH!" Gavin juga berteriak lantang, ia terlihat cemas melihat keadaan Rossabelle, dan ia juga panik karena Noah mematahkan tangan orang yang salah.

"Dia anggota BUF!" ujar Gavin yang membuat pupil mata Noah melebar, ia tampak terkejut, tetapi itu hanya sepersekian detik. Di detik selanjutnya, pria itu kembali memasang wajah datar, meskipun ia terlihat kelelahan dan napasnya memburu berat.

Sementara Dimitri yang sudah tak mampu bertahan kini kehilangan kesadarannya.

"Bahkan jika dia anggota dewa kematian, aku tidak menyesal mematahkan tangannya!" kata Noah sembari dengan enteng.

"Mati lah kita, Noah!" keluh Gavin.

Terpopuler

Comments

NR 89 💞

NR 89 💞

Apakah Dimitri anak dr musuh Ethan Mayer dulu?.
Rossabelle anak mantan mafia,trus siapa wanita yg ditembak tadi kock Rose ampk pingsan saat bayangan itu datang 🤔

2023-06-04

0

renita gunawan

renita gunawan

wah..wah..noah benar-benar keturunan peter sejati.bertindak dengan berani dan tanpa rasa takut menghadapi musuh-musuhnya

2023-04-19

1

🍊 NUuyz Leonal

🍊 NUuyz Leonal

meskipun Dimitri dari kelompok mafia paling berbahaya sekali pun tindakan Noah pasti akan sangat di setujui oleh para tetua jika mereka tahu apa yang telah dilakukan Dimitri

2023-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!