Rossabelle bersembunyi di balik tubuh kekar Gavin saat sang Ibu menghampirinya dengan wajah yang sangar.
"Kau mabuk?" Mom Louisa mendesis tajam sambil berkacak pinggang. "Sudah tahu tidak kuat minum, masih minum dan menyetir pula setelah minum?"
"Mom, aku tidak sengaja melakukannya." Rossabelle berkilah untuk membela diri sendiri.
"Kalau kau jatuh padahal sudah jalan hati-hati, itu namanya tidak sengaja, Rose! Tapi kau sengaja menyetir setelah minum?"
Rossabelle mencubit lengan Gavin, memberi isyarat bahwa ia butuh bantuan saat ini.
"Aunty, tolong jangan marahi Rossabelle," pinta Gavin. "Ini salahku, seharusnya aku menjaganya apalagi aku sudah bersedia menjadi bodyguard pribadinya. Jadi, ini salahku karena membiarkan dia pergi sendiri."
Gavin melirik Noah, berharap sahabatnya itu juga membantu membela Rossabelle. Namun, berbohong tidak ada dalam kamus hidup Noah.
"Rose berbohong pada kami," kata Noah yang membuat Rossabelle melotot. "Dia mengirim pesan dan mengatakan sedang tidur di rumah."
Rossabelle kini melotot marah, begitu juga dengan Gavin. Dalam hati, mereka merutuki pria es balok itu.
Sementara Mom Louisa kini semakin murka pada putrinya itu.
"Aku mengizinkan kamu melakukan apapun yang kamu mau, Rose, termasuk menjadi model. Dengan syarat kau harus selalu dijaga, tapi kenapa kau melanggar syarat yang Mommy berikan, huh?"
Rossabelle cemberut, hingga tiba-tiba ia melihat sang Ayah yang baru turun dari kamar.
"Daddy!" teriak Rossabelle, bahkan gadis itu langsung berlari menghampiri sang Ayah.
"Hey, Honey!" Daddy Ethan langsung menyambut putrinya itu dalam pelukannya. "Daddy dengar kau kecelakaan, apa kau baik-baik saja?"
"Aku sedikit terluka, Dad." Rossabelle memasang wajah memelasnya, dan itu bekerja dengan baik untuk menarik perhatian sang Ayah.
"Coba Daddy lihat!" Ia memeriksa luka di kening Rossabelle. "Hanya luka kecil, akan sembuh dalam beberapa hari."
"Dokter bilang aku butuh istirahat," kata Rossabelle. "Jadi, bolehkah aku ke kamar sekarang?"
"Tentu, Sayang," jawab sang Ayah yang langsung membuat istrinya mendengus kesal.
"Jangan terlalu memanjakannya!" dengus Mom Louisa kesal. "Dan kau selalu berbicara dengannya seperti berbicara pada anak kecil, dia sudah dewasa!"
"My girl, dia akan tetap menjadi putri kecilku," kekeh Daddy Ethan. "Jangan melarangku memanjakan putri tunggalku, hem?"
Mom Louisa hanya berdecak menanggapi permintaan sang suami.
"Oh ya, kalian mau menginap di sini?" tanya wanita itu pada Gavin dan Noah.
"Aku akan pulang," jawab Noah.
"Aku juga." Gavin menimpali.
"Terima kasih sudah mengantar Rossabelle," ucap Mom Louisa. "Oh ya, kalau kalian ingin fokus bekerja membantu daddy kalian, maka lakukan itu. Kami akan mencari bodyguard yang lain untuk Rose, apalagi semakin lama jadwalnya semakin padat."
"Pekerjaan utama kami menjadi bodyguard Rose, Aunty," sahut Gavin. "Membantu orang tua kami itu adalah pekerjaan selingan, lagi pula kami juga mendapatkan gaji dengan menjaga Rose" kekehnya.
Menang benar, Daddy Ethan membayar Gavin dan Noah dengan gaji yang sangat tinggi. Ia sangat percaya kedua putra sahabatnya ini akan selalu menjaga Rossabelle dengan baik. Dan tidak ada yang bisa ia percaya lebih dari Gavin dan Noah sebagai bodyguard Rossabelle.
"Kau benar," ucap Mom Louisa. "Aku hanya berpikir mungkin kalian ingin berkarir juga, dan kalian harus melakukan itu. Tidak ada masa depan yang cerah dengan menjadi bodyguard."
"Warisan orang tua kami masa depan yang cerah," sahut Noah yang langsung membuat semua orang menganga, kemudian tertawa. Laki-laki sejati mana yang akan mengandalkan warisan orang tua?
Noah mengernyit bingung karena mereka tertawa, padahal baginya tidak ada yang lucu. Ia hanya berbicara fakta.
"Aku pulang dulu," pamit Noah kemudian. "Selamat malam, Aunt, Uncle."
"Aku tidak bawa mobil, antarkan aku ke rumah!" seru Gavin yang langsung mengekori Noah.
Mom Louisa dan Daddy Ethan memperhatikan dua pemuda yang lebih muda dari Rossabelle itu, tapi memiliki sikap yang jauh lebih dewasa. Bahkan, saat meraka bersama, yang menjadi bungsu justru Rossabelle.
...🦋...
Tiga hari setelah kecelakaan itu, Rossabelle kembali pada aktivitasnya sebagai model. Dan kali ini ia melakukan pemotretan di kolam sebuah hotel.
Orang-orang memperhatikan gadis itu yang terlihat sangat seksi dan menggoda, bahkan para pria seolah tak bisa berkedip.
Tak terkecuali, seorang pria tampan dan gagah yang bernama Dimitri. Pria itu terus menatap Rossabelle dengan mesum, ia mengusap bibirnya sendiri dan membayangkan bagaimana jika wanita cantik nan seksi itu ada di bawahnya, menjerit saat ia memanjakannya.
"Siapa dia, Pedro?" tanya Dimitri pada pria yang ada di sisinya.
"Rossabelle Mayer, seorang model yang sedang mencuri perhatian di seluruh penjuru negeri," sahut Pedro.
"Wow!" Dimitri berseru takjub.
"Aku ingin contact-nya!" seru Dimitri. "Aku beri kau waktu 24 jam!"
"Baik, Tuan Dimitri," jawab Pedro patuh.
Sementara itu, Rossabelle sunggguh menikmati acara pemotretannya. Ia sangat pandai berpose, bahkan matanya yang indah juga seolah ikut berbicara. Itu adalah salah satu hal yang membuatnya selalu berhasil menarik perhatian orang.
Setelah pemotretan selesai, manager Rossabelle yang bernama Anna langsung mengarahkan sang model ke kamar untuk berganti pakaian. Dan tentu, Noah juga Gavin mengikutinya dari belakang.
"Kau benar-benar membuat orang tak bisa berkedip, Rose," kekeh Anna sembari mengambilkan baju sang model.
"Sebenarnya bukan itu yang aku mau," kata Rossabelle sembari mengambil handuk. "Aku hanya suka berpose, kemudian salah satu teman menyarankan aku menjadi model. Aku hanya mencobanya sekali, tapi tawaran datang berkali-kali."
"Kau beruntung sekali," sahut Anna. "Aku akan menyiapkan air hangat untukmu."
"Tidak usah, Anna, aku akan mandi sebentar saja. Aku lelah dan ingin tidur."
"Kau tidak ingin makan sesuatu?" tanya Anna.
"Ah, tidak," tolak Rossabelle. "Oh ya, berikan akses masuk ke kamarku pada Noah dan Gavin."
"Baiklah."
...🦋...
Di kamar yang berbeda, Dimitri senang bukan main setelah mendapatkan laporan dari Pedro bahwa wanita yang ia incar ada di kamar yang bertepatan di sisi kamarnya.
"Apa kau yakin, Pedro? Kau tidak salah lihat?" tanya Dimitri ingin memastikan.
"Tidak, Tuan," jawab Pedro yakin. "Aku melihat dengan jelas, wanita itu masuk ke kamar nomor 414. Dia ada di sebelah kita."
Sorot mata Dimitri kembali berubah mesum, ia menjilati bibirnya sendiri. "Kalau begitu, aku harus bisa mengajaknya berkenalan malam ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
NR 89 💞
Otak Dimitri kotor sepertinya keseringan kemasukan debu yaa 😂,baru lihat Rosse bergaya saat foto aja udah ngiler 😂.
Jangan bermimpi buat ngedapetin Rossabelle,selagi dua bodyguard serta Ethan Mayer masih hidup 😠
2023-06-04
0
renita gunawan
Dimitri, silahkan saja dirimu berpikiran omes tentang rose.tetapi jangan salahkan jika sebelum dirimu menyentuh rose, dirimu habis dihajar oleh noah dan gavin.belum jika daddy ethan juga mengetahuinya
2023-04-13
0
Ai yuli
jangan macam2 kau dimitri
2023-04-06
1