Sulit Mendapatkan Hatiku

Racun dingin di tubuh Shin Kaichen menyerangnya semakin ganas sekarang hingga pria itu hampir tak bisa menahan diri untuk mencium bibirnya lagi.

“Aku punya racun dingin di tubuhku. Setiap kali kambuh, rasanya seperti diberi obat musim semi. Malam itu kamu jatuh ke pelukanku. Aku tak punya pilihan lain selain menyentuhmu. Tapi malam ini, racunnya pecah lagi. Aku butuh kamu lagi, maaf …,” ucapnya.

Meng Lusi hampir tak bisa mencerna semua perkataannya saat ini. Namun setidaknya ia bisa menangkap kesimpulannya.

Ternyata malam itu, Shin Kaichen memang dibius oleh obat musim semi. Namun pelakunya tidak tahu jika racun dingin di tubuh Shin Kaichen pecah dan mengalami efek yang sama. Oleh karena itu, efeknya jadi berlipat ganda.

“Meng Lusi, aku tahu ini berat bagimu. Tapi aku bukan pria yang tidak bertanggung jawab atas apa yang kulakukan. Jadi ….”

Shin Kaichen kembali menciumnya lagi dan keduanya jatuh ke tempat tidur. Meng Lusi tak punya alasan untuk menolak saat ini karena tubuhnya sendiri hampir tak bisa menolaknya. Ini sangat aneh. Aura ungu di tubuh pria itu seperti sengaja memikatnya.

Adapun Sunni di luar kamar, merasa ada yang aneh dengan sekitar. Entah kenapa, ada yang berbeda tapi tidak tahu apa yang berbeda. Pada akhirnya, ia hanya bisa menunggu Meng Lusi selesai memproses aura ungu yang diserapnya dari Shin Kaichen.

Sayangnya ia sendiri tidak tahu jika pria dan wanita itu sedang berkumpul di kamar untuk mengenang kembali kejadian lima tahun lalu. Jika Sunni tahu pria lima tahun lalu yang memperkosa tuannya adalah Shin Kaichen, ia pasti akan melilitnya sekuat tenaga hingga mati bukan?

*

Meng Lusi terbangun hari malam gelap. Ia merasakan seseorang berbaring di sampingnya. Ketika mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam, sentuhan di kepalanya membuat ia sadar.

“Ini masih pagi. Tidurlah kembali,” kata Shin Kaichen.

“Kenapa kamu belum pergi?” Meng Lusi akhirnya ingat jika semalam pria ini kembali memperkosanya. Apakah itu bisa disebut pemerkosaan?

“Aku akan pergi sebelum matahari terbit.”

Meng Lusi tidak bicara lagi dan dia menggerakkan tubuhnya, memunggungi pria itu. Ia hanya tidak bisa membayangkan jika ayah dari kedua putrinya adalah pria ini. Kedua anak itu pasti senang saat mengetahuinya nanti. Tapi ia tidak mau mereka tahu lebih awal.

“Jangan katakan pada mereka bahwa kamu adalah ayahnya,” kata Meng Lusi datar.

“Kenapa?”

“Tidak ada alasan.”

“Apakah kamu khawatir jika aku akan menggunakan keduanya untuk hal-hal yang tidak bermoral di masa depan?” Shin Kaichen memeluknya. “Meng Lusi, aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi seperti lima tahun lalu. Kali ini aku pasti akan membawamu ke pintu.”

“Sulit mendapatkan hatiku, Shin Kaichen. Aku tidak berniat untuk menikah dan jatuh cinta.”

Pria itu terkekeh. “Terlalu dini untuk mengatakannya. Tapi tidak masalah, aku pasti akan membuatmu jatuh cinta padaku. Kamu juga bisa menggunakan aura di tubuhku untuk membuatmu lebih kuat. Aku tidak keberatan.”

Meng Lusi terkejut dan segera menoleh ke arahnya. “Kamu …” Ucapannya terhenti karena Shin Kaichen memanfaatkan adegan itu untuk mencium bibirnya. Meng Lusi langsung tertegun.

“Berpikir bagaimana aku tahu?” Shin Kaichen seperti sedang membaca isi pikirannya. “Dari dulu, tubuhku memang berbeda dari yang lain. Sudah banyak orang yang mencoba untuk mencuri aura dari tubuhku, sayangnya selalu berakhir dengan kematian.

Tapi kamu berbeda. Saat aku tahu kamu menyerap auraku, kamu menjadi lebih diuntungkan. Pada saat yang sama, efek dari racun dingin di tubuhku juga mereda lebih cepat. Mungkin kita saling menguntungkan di masa depan.”

Sekarang Meng Lusi masih belum bisa menerima jika Shin Kaichen tahu tentang apa yang dilakukannya. Bukan hanya tidak marah tapi juga mengizinkannya menyerap aura. Apakah pria itu bodoh atau pura-pura polos?

Melihat wanita itu yang agak linglung, Shin Kaichen mengecup keningnya. “Dimanfaatkan oleh wanitaku sendiri, aku tidak merasa marah.”

“Si-siapa wanitamu? Jangan bermimpi!”

Shin Kaichen melihat wajahnya yang ditabur rona merah alami, suasana hatinya lebih baik. “Bisakah aku memanggilmu, Lulu di masa depan, Lu’er atau Xiaosi’er?”

“Panggil saja namaku, jangan aneh-aneh.” Meng Lusi tidak setuju.

“Tidak mungkin. Aku harus memanggilmu dengan nada yang lebih akrab. Kamu adalah wanitaku. Apa mungkin hanya putra kepala desa saja yang bisa memanggilmu dengan akrab?”

“Putra kepala desa tidak memanggilku dengan sebutan itu.”

“Kalau begitu aku akan memanggilmu, Lulu mulai sekarang.”

Meng Lusi tidak mau berdebat dengannya lagi. “Terserah padamu saja.”

Ia kembali tertidur karena masih agak mengantuk. Ia harus bangun sebelum matahari terbit nanti dan berolahraga sebentar. Bersih-bersih dan membuat sarapan untuk kedua anaknya.

Ketika saat ia bangun, Shin Kaichen sudah tidak ada di sampingnya. Pria itu sepertinya sudah pergi. Meng Lusi bangun dan berpakaian, memastikan tak ada sesuatu mencurigakan tertinggal di tubuhnya. Melihat ke cermin, tidak ada tanda ambigu yang ditinggalkan pria itu.

Pria itu masih sadar diri tentang apa yang dilakukannya.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Sunni kepengen juga kalau melilitnya wk wk wk

2025-01-24

0

Anonymous

Anonymous

lanjutkan

2025-01-24

0

Anonymous

Anonymous

wk wk wk

2025-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Melintasi Zaman Kuno
2 Tak Ada Dalam Sejarah
3 Menjadi Ibu Muda
4 Wanita Malam Itu
5 Dipastikan Itu Dia!
6 Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7 Tetangga Baru dari Ibu Kota
8 Keduanya adalah Anakku
9 Legenda Ular Putih
10 Bergaul Dengan Tetangga
11 Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12 Kekuatan Supernatural
13 Shin Kaichen Menyusul
14 Harta Nasional yang Hilang
15 Aroma Mata Air Spiritual
16 Aku Akan Bertanggung Jawab
17 Racun Dinginnya Pecah Lagi
18 Pria Malam Itu
19 Sulit Mendapatkan Hatiku
20 Serahkan Sendiri
21 Pemburu Siluman
22 Kembali Bertemu
23 Berburu Siluman
24 Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25 Penculikan
26 Si Kembar Milik Raja Perang
27 Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28 Kesepakatan
29 Menjadi Lebih Terbuka
30 Tidak Serumit Itu
31 Bakat Langka
32 Musuh Sesama Siluman
33 Keberanian Seorang Anak
34 Ketakutan Pada Seorang Anak
35 Rumor
36 Kembali Ke Rumah
37 Tidak Perlu Mencari
38 Kebahagiaan Kaisar
39 Ramalan Bintang Kembar
40 Bintang Kembar di Langit
41 Harapan Dan Ancaman
42 Tamu yang Tak Terduga
43 Panggil Aku, Kakek!
44 Shin Kaichen yang Kesal
45 Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46 Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47 Datang Ke Desa Awan
48 Bertemu Bintang Kembar
49 Siapa yang Paling Tangguh
50 Tugas Pemburu Penyihir
51 Menguji Aura Bintang Kembar
52 Tidak Perlu Khawatir
53 Bergabung
54 Mencurigai Keluarga Yan (1)
55 Mencurigai Keluarga Yan (2)
56 Keanehan Muncul
57 Meningkatkan Kekuatan Ruang
58 Bergabung Dengan Penyihir
59 Mulai Melatih Bintang Kembar
60 Tiba-tiba Pingsan
61 Kedatangan Pria Tua Aneh
62 Menjadi Guru Si Kembar (1)
63 Menjadi Guru Si Kembar (2)
64 Pindah Ke Ibu Kota
65 Perjalanan Ke Ibu Kota
66 Mengejutkan Banyak Orang
67 Bintang Kembar?
68 Bos Pembunuh Bayaran
69 Lagi-lagi Ular Putih Itu
70 Sunni Membuat Kekacauan
71 Turun Tangan Sendiri
72 Mengunjungi Menara Api
73 Bukan Wanita Biasa
74 Kelompok Penyihir Bergerak
75 Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76 Meng Shuya yang Peka
77 Mirip Dengan Nenek
78 Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79 Kegagalan
80 Sihir Boneka
81 Feng Du
82 Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83 Ratu Yan Berhati-hati
84 Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85 Anak-anak yang Hilang
86 Menjual Jiwa
87 Jatuh Sakit dan Hilang
88 Perpisahan Sementara
89 Dikejar Pembunuh Bayaran
90 Penculikan
91 Menjadi Sandera
92 Pangeran Dari Timur
93 Terkena Racun Penyihir
94 Gigitan Tidak Sengaja
95 Mengetahui Fakta Dari Sunni
96 Sunni Membantu An Ding
97 Ratu Yan Bergerak
98 Kembali Ke Ibu Kota
99 Guru Mencari Muridnya
100 Menjadi Kambing Hitam
101 Mengancam Shin Kaichen
102 Diselamatkan
103 Waktunya Tidak Banyak Lagi
104 Pengorbanan An Ding
105 Pengecut!
106 Berkumpul Kembali
107 Mengorbankan Keluarga Yan
108 Keluarga Yan Hancur
109 Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110 Hancur nya Segel Kutukan (1)
111 Hancur nya Segel Kutukan (2)
112 Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113 Kembali ke Zaman Modern
114 Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Melintasi Zaman Kuno
2
Tak Ada Dalam Sejarah
3
Menjadi Ibu Muda
4
Wanita Malam Itu
5
Dipastikan Itu Dia!
6
Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7
Tetangga Baru dari Ibu Kota
8
Keduanya adalah Anakku
9
Legenda Ular Putih
10
Bergaul Dengan Tetangga
11
Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12
Kekuatan Supernatural
13
Shin Kaichen Menyusul
14
Harta Nasional yang Hilang
15
Aroma Mata Air Spiritual
16
Aku Akan Bertanggung Jawab
17
Racun Dinginnya Pecah Lagi
18
Pria Malam Itu
19
Sulit Mendapatkan Hatiku
20
Serahkan Sendiri
21
Pemburu Siluman
22
Kembali Bertemu
23
Berburu Siluman
24
Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25
Penculikan
26
Si Kembar Milik Raja Perang
27
Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28
Kesepakatan
29
Menjadi Lebih Terbuka
30
Tidak Serumit Itu
31
Bakat Langka
32
Musuh Sesama Siluman
33
Keberanian Seorang Anak
34
Ketakutan Pada Seorang Anak
35
Rumor
36
Kembali Ke Rumah
37
Tidak Perlu Mencari
38
Kebahagiaan Kaisar
39
Ramalan Bintang Kembar
40
Bintang Kembar di Langit
41
Harapan Dan Ancaman
42
Tamu yang Tak Terduga
43
Panggil Aku, Kakek!
44
Shin Kaichen yang Kesal
45
Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46
Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47
Datang Ke Desa Awan
48
Bertemu Bintang Kembar
49
Siapa yang Paling Tangguh
50
Tugas Pemburu Penyihir
51
Menguji Aura Bintang Kembar
52
Tidak Perlu Khawatir
53
Bergabung
54
Mencurigai Keluarga Yan (1)
55
Mencurigai Keluarga Yan (2)
56
Keanehan Muncul
57
Meningkatkan Kekuatan Ruang
58
Bergabung Dengan Penyihir
59
Mulai Melatih Bintang Kembar
60
Tiba-tiba Pingsan
61
Kedatangan Pria Tua Aneh
62
Menjadi Guru Si Kembar (1)
63
Menjadi Guru Si Kembar (2)
64
Pindah Ke Ibu Kota
65
Perjalanan Ke Ibu Kota
66
Mengejutkan Banyak Orang
67
Bintang Kembar?
68
Bos Pembunuh Bayaran
69
Lagi-lagi Ular Putih Itu
70
Sunni Membuat Kekacauan
71
Turun Tangan Sendiri
72
Mengunjungi Menara Api
73
Bukan Wanita Biasa
74
Kelompok Penyihir Bergerak
75
Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76
Meng Shuya yang Peka
77
Mirip Dengan Nenek
78
Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79
Kegagalan
80
Sihir Boneka
81
Feng Du
82
Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83
Ratu Yan Berhati-hati
84
Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85
Anak-anak yang Hilang
86
Menjual Jiwa
87
Jatuh Sakit dan Hilang
88
Perpisahan Sementara
89
Dikejar Pembunuh Bayaran
90
Penculikan
91
Menjadi Sandera
92
Pangeran Dari Timur
93
Terkena Racun Penyihir
94
Gigitan Tidak Sengaja
95
Mengetahui Fakta Dari Sunni
96
Sunni Membantu An Ding
97
Ratu Yan Bergerak
98
Kembali Ke Ibu Kota
99
Guru Mencari Muridnya
100
Menjadi Kambing Hitam
101
Mengancam Shin Kaichen
102
Diselamatkan
103
Waktunya Tidak Banyak Lagi
104
Pengorbanan An Ding
105
Pengecut!
106
Berkumpul Kembali
107
Mengorbankan Keluarga Yan
108
Keluarga Yan Hancur
109
Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110
Hancur nya Segel Kutukan (1)
111
Hancur nya Segel Kutukan (2)
112
Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113
Kembali ke Zaman Modern
114
Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!