Pria Malam Itu

Di kamar yang tenang, Meng Lusi sempat mengerutkan kening ketika merasakan embusan dingin di sekitarnya. Tapi ia tidak membuka mata, masih fokus menyerap aura ungu yang masih tersisa untuk diolah.

Dengan mengolah ruang mata air spiritual, ia bisa mendapatkan kemampuan lain. Mampu melihat yang baik dan jahat saja sudah sangat unik baginya.

Ia tidak tahu jika Shin Kaichen baru saja memasukinya kamarnya dari jendela. Masuk tanpa bersuara. Bahkan menyembunyikan napas.

Melihat wanita itu sedang duduk bersila di tempat tidur, ia terkejut. Ternyata Meng Lusi juga mengembangkan ilmu tenaga dalam. Begitulah pikirnya.

Shin Kaichen mendekati Meng Lusi selangkah demi selangkah. Langkahnya sangat ringan hingga tak mengeluarkan suara sedikit pun. Meng Lusi hanya mengerutkan kening sepanjang waktu, merasa ada sesuatu di kamarnya.

Karena tak bisa fokus, Meng Lusi akhirnya mengakhiri meditasinya sebentar untuk memastikan tidak ada yang salah di kamarnya. Siapa tahu saat membuka mata, ia melihat sosok Shin Kaichen berdiri di depannya.

Meng Lusi sangat terkejut dan segera bangkit. “Bagaimana kamu bisa ada di sini?!”

Apakah pria itu begitu nekat untuk memasuki kamarnya diam-diam di malam hari? Belum lagi tampaknya ada yang salah dengan kondisi pria itu saat ini.

“Meng Lusi,” ujar Shin Kaichen melangkah mendekatinya.

Meng Lusi sangat waspada. Kondisi Shin Kaichen saat ini sangat salah. Tampaknya tidak terlalu fokus saat menatapnya.

“Katakan, kenapa kamu ada di sini?” tanya wanita itu lagi.

“Tentu saja lewat jendela,” jawab Shin Kaichen enteng.

“Apa?” Meng Lusi terkejut. Ia melihat ke arah jendela yang setengah terbuka.

Kenapa dia tidak menyadari ketika pria itu masuk? Mungkinkah karena ia terlalu fokus untuk memurnikan aura ungu yang diperolehnya dari tubuh pria itu.

“Lalu apa yang kamu lakukan di sini dengan mendatangi malam-malam seperti ini?”

Jujur saja, Meng Lusi masih kesal olehnya malam itu. Apakah pria itu datang ke sini untuk meminta pertanggungjawaban darinya lagi?

“Bantu aku.”

“Apa? Bantu apa” Meng Lusi sangat bingung.

Tiba-tiba saja pria meraih pinggangnya. Membuat Meng Lusi kaget dan segera mendorongnya menjauh. Tapi entah kenapa semua kekuatan yang ada di tubuhnya seolah terblokir oleh sesuatu yang tak terlihat. Membuat Meng Lusi tertegun dengan keadaan yang tak masuk akal tersebut.

Apa yang terjadi? Kenapa ia tak bisa menggunakan kekuatan dari mata air spiritual. Bukan hanya itu, ia juga tampaknya menjadi sedikit lemah hingga tak memiliki tenaga untuk meninjunya sama sekali.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah pria itu melakukan sesuatu padanya?

Hanya saja ia tak merasakan adanya pengaruh buruk apapun darinya. Selain merasa lemas saat dipeluk olehnya, Meng Lusi bisa merasakan napas Shin Kaichen menjadi kacau.

“Shin Kaichen, apa yang kamu lakukan padaku sebenarnya?” Meng Lusi merasa tidak berdaya saat ini. Ia ingin berteriak untuk memanggil Sunni. Tapi entah kenapa ia sama sekali tidak bisa berteriak.

Shin Kaichen juga tidak tahu apa yang terjadi. Dia hanya ingin memenjarakan wanita ini di pelukannya. Keduanya saling menatap dan Shin Kaichen tidak tahan lagi untuk menciumnya. Dan dengan bodohnya, Meng Lusi malah tertegun sampai bibir keduanya saling menempel.

Barulah setelah itu Meng Lusi sadar jika keduanya berciuman.

Apakah pria itu gila?! Meng Lusi benar-benar ingin berteriak dan menghajarnya. Tapi ia sangat tidak berdaya. Mantra apa yang mengikatnya saat ini hingga jatuh tak berdaya ke pelukan Shin Kaichen.

“Meng Lusi, bantu aku … tolong,” gumam pria itu yang wajahnya semakin memerah.

Meng Lusi merasakan sesuatu di bawah tubuhnya terlihat menyentuh pahanya. Wajahnya memerah. Sial! Pria ini apakah … terkena efek obat musim semi atau apa?

Siapa yang berani membiusnya?

Bukankah sangat tidak mungkin ada wanita yang berani menyusup ke rumahnya yang dijaga ketat oleh penjaga gelap?

“Apa yang terjadi padamu?” tanyanya mencoba untuk mencari tahu lebih dulu tentang situasinya.

“Tubuhku … tubuhku tidak nyaman. Aku butuh kamu untuk meredakannya.”

Suara Shin Kaichen sedikit tidak jelas, lemah dan agak terengah-engah. Wajahnya yang memerah menjadi ciri jika tubuhnya benar-benar tidak nyaman. Namun bukan berarti dia hilang akal. Ia masih bisa mengobrol dengan baik meski tubuhnya terus mendorongnya untuk melakukan sesuatu.

“Meng Lusi …” Shin Kaichen menatapnya yang tampak kebingungan saat ini. “Aku … aku adalah pria itu,” imbuhnya.

“Pria apa?” Meng Lusi semakin bingung.

“Pria malam itu. Malam itu di gua … lima tahun lalu adalah … aku,” jawabnya seraya menyentuh wajahnya dengan hati-hati.

“Apa … apa katamu?”

Kali ini Meng Lusi bukan lagi bingung tapi terkejut. Rasa terkejutnya bahkan mengalahkan rasa marahnya seminggu lalu. Ia sebenarnya sudah tidak ingin mencari tahu siapa pria yang memperkosanya malam ini.

Tidak heran ia merasa suara dan wajahnya agak dikenali tapi tidak tahu di mana pernah melihatnya. Ketika mengingatnya kembali dengan detail, tampaknya sangat mirip dengan Shin Kaichen. Ia ingat tatapan pria itu malam itu. Walaupun tidak jelas seperti apa, ia masih bisa mengenalinya.

“Kamu … kamu sebenarnya …” Meng Lusi sedikit gemetar di pelukannya.

Ia adalah wanita modern yang sebenarnya tak terlalu peduli dengan ikatan pernikahan. Hanya saja mungkin karena ia sudah berada di zaman ini, rasanya pria malam itu seperti mimpi buruknya. Belum lagi pria malam itu menyebutnya sebagai ‘raja’. Tentu saja Meng Lusi menebak pihak lain pasti seorang pangeran tertentu.

Tapi ia tidak pernah menduga jika pria malam itu yang memperkosanya di gua adalah Shin Kaichen, raja perang yang terkenal kejam dan berdarah dingin pada musuhnya.

“Meng Lusi, kamu adalah obatku. Kedua anak itu adalah milikku. Token giok yang dipakai Meng Shilan adalah punyaku. Apakah ada alasan lain bagimu untuk tidak mau menikah denganku? Aku akan bertanggung jawab untukmu. Jika lima tahun lalu kamu tidak pergi, aku sudah lama membawaku ke istanaku. Tidakkah kamu tahu aku sudah lama mencari keberadaanmu?”

Shin Kaichen seperti menumpahkan semua pikirannya saat ini. Ia terkenal sombong dan berpura-pura tidak memikirkan apapun. Menutup mata pada wanita mana pun namun dengan bodohnya memikirkan wanita yang bersamanya di gua malam itu.

Namun Meng Lusi masih bingung dan kurang percaya masih ingin memastikannya. “Apa yang bisa menguatkan jika kamu adalah pria malam itu?”

Jangan bercanda. Kenapa harus Shin Kaichen?

Apakah kedatangannya ke desa ini bukan untuk menyembuhkan diri tapi mencarinya?

Jika tidak, kenapa harus membangun rumah tak jauh di dekatnya?

Shin Kaichen menyentuh ke satu titik di tubuh Meng Lusi. “Kamu memiliki tanda bulan sabit di dadamu. Aku tidak pernah melupakannya. Seminggu lalu pada malam kamu mandi di rumahku, aku telah memastikannya dan itu memang kamu. Aku tidak pernah salah mengenali suaramu.”

Kali ini Meng Lusi diyakinkan olehnya. “Kamu ….”

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

lanjutkan bersatu

2025-01-24

1

Anonymous

Anonymous

wk wk wk

2025-01-24

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangst

2024-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Melintasi Zaman Kuno
2 Tak Ada Dalam Sejarah
3 Menjadi Ibu Muda
4 Wanita Malam Itu
5 Dipastikan Itu Dia!
6 Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7 Tetangga Baru dari Ibu Kota
8 Keduanya adalah Anakku
9 Legenda Ular Putih
10 Bergaul Dengan Tetangga
11 Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12 Kekuatan Supernatural
13 Shin Kaichen Menyusul
14 Harta Nasional yang Hilang
15 Aroma Mata Air Spiritual
16 Aku Akan Bertanggung Jawab
17 Racun Dinginnya Pecah Lagi
18 Pria Malam Itu
19 Sulit Mendapatkan Hatiku
20 Serahkan Sendiri
21 Pemburu Siluman
22 Kembali Bertemu
23 Berburu Siluman
24 Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25 Penculikan
26 Si Kembar Milik Raja Perang
27 Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28 Kesepakatan
29 Menjadi Lebih Terbuka
30 Tidak Serumit Itu
31 Bakat Langka
32 Musuh Sesama Siluman
33 Keberanian Seorang Anak
34 Ketakutan Pada Seorang Anak
35 Rumor
36 Kembali Ke Rumah
37 Tidak Perlu Mencari
38 Kebahagiaan Kaisar
39 Ramalan Bintang Kembar
40 Bintang Kembar di Langit
41 Harapan Dan Ancaman
42 Tamu yang Tak Terduga
43 Panggil Aku, Kakek!
44 Shin Kaichen yang Kesal
45 Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46 Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47 Datang Ke Desa Awan
48 Bertemu Bintang Kembar
49 Siapa yang Paling Tangguh
50 Tugas Pemburu Penyihir
51 Menguji Aura Bintang Kembar
52 Tidak Perlu Khawatir
53 Bergabung
54 Mencurigai Keluarga Yan (1)
55 Mencurigai Keluarga Yan (2)
56 Keanehan Muncul
57 Meningkatkan Kekuatan Ruang
58 Bergabung Dengan Penyihir
59 Mulai Melatih Bintang Kembar
60 Tiba-tiba Pingsan
61 Kedatangan Pria Tua Aneh
62 Menjadi Guru Si Kembar (1)
63 Menjadi Guru Si Kembar (2)
64 Pindah Ke Ibu Kota
65 Perjalanan Ke Ibu Kota
66 Mengejutkan Banyak Orang
67 Bintang Kembar?
68 Bos Pembunuh Bayaran
69 Lagi-lagi Ular Putih Itu
70 Sunni Membuat Kekacauan
71 Turun Tangan Sendiri
72 Mengunjungi Menara Api
73 Bukan Wanita Biasa
74 Kelompok Penyihir Bergerak
75 Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76 Meng Shuya yang Peka
77 Mirip Dengan Nenek
78 Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79 Kegagalan
80 Sihir Boneka
81 Feng Du
82 Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83 Ratu Yan Berhati-hati
84 Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85 Anak-anak yang Hilang
86 Menjual Jiwa
87 Jatuh Sakit dan Hilang
88 Perpisahan Sementara
89 Dikejar Pembunuh Bayaran
90 Penculikan
91 Menjadi Sandera
92 Pangeran Dari Timur
93 Terkena Racun Penyihir
94 Gigitan Tidak Sengaja
95 Mengetahui Fakta Dari Sunni
96 Sunni Membantu An Ding
97 Ratu Yan Bergerak
98 Kembali Ke Ibu Kota
99 Guru Mencari Muridnya
100 Menjadi Kambing Hitam
101 Mengancam Shin Kaichen
102 Diselamatkan
103 Waktunya Tidak Banyak Lagi
104 Pengorbanan An Ding
105 Pengecut!
106 Berkumpul Kembali
107 Mengorbankan Keluarga Yan
108 Keluarga Yan Hancur
109 Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110 Hancur nya Segel Kutukan (1)
111 Hancur nya Segel Kutukan (2)
112 Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113 Kembali ke Zaman Modern
114 Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Melintasi Zaman Kuno
2
Tak Ada Dalam Sejarah
3
Menjadi Ibu Muda
4
Wanita Malam Itu
5
Dipastikan Itu Dia!
6
Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7
Tetangga Baru dari Ibu Kota
8
Keduanya adalah Anakku
9
Legenda Ular Putih
10
Bergaul Dengan Tetangga
11
Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12
Kekuatan Supernatural
13
Shin Kaichen Menyusul
14
Harta Nasional yang Hilang
15
Aroma Mata Air Spiritual
16
Aku Akan Bertanggung Jawab
17
Racun Dinginnya Pecah Lagi
18
Pria Malam Itu
19
Sulit Mendapatkan Hatiku
20
Serahkan Sendiri
21
Pemburu Siluman
22
Kembali Bertemu
23
Berburu Siluman
24
Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25
Penculikan
26
Si Kembar Milik Raja Perang
27
Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28
Kesepakatan
29
Menjadi Lebih Terbuka
30
Tidak Serumit Itu
31
Bakat Langka
32
Musuh Sesama Siluman
33
Keberanian Seorang Anak
34
Ketakutan Pada Seorang Anak
35
Rumor
36
Kembali Ke Rumah
37
Tidak Perlu Mencari
38
Kebahagiaan Kaisar
39
Ramalan Bintang Kembar
40
Bintang Kembar di Langit
41
Harapan Dan Ancaman
42
Tamu yang Tak Terduga
43
Panggil Aku, Kakek!
44
Shin Kaichen yang Kesal
45
Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46
Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47
Datang Ke Desa Awan
48
Bertemu Bintang Kembar
49
Siapa yang Paling Tangguh
50
Tugas Pemburu Penyihir
51
Menguji Aura Bintang Kembar
52
Tidak Perlu Khawatir
53
Bergabung
54
Mencurigai Keluarga Yan (1)
55
Mencurigai Keluarga Yan (2)
56
Keanehan Muncul
57
Meningkatkan Kekuatan Ruang
58
Bergabung Dengan Penyihir
59
Mulai Melatih Bintang Kembar
60
Tiba-tiba Pingsan
61
Kedatangan Pria Tua Aneh
62
Menjadi Guru Si Kembar (1)
63
Menjadi Guru Si Kembar (2)
64
Pindah Ke Ibu Kota
65
Perjalanan Ke Ibu Kota
66
Mengejutkan Banyak Orang
67
Bintang Kembar?
68
Bos Pembunuh Bayaran
69
Lagi-lagi Ular Putih Itu
70
Sunni Membuat Kekacauan
71
Turun Tangan Sendiri
72
Mengunjungi Menara Api
73
Bukan Wanita Biasa
74
Kelompok Penyihir Bergerak
75
Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76
Meng Shuya yang Peka
77
Mirip Dengan Nenek
78
Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79
Kegagalan
80
Sihir Boneka
81
Feng Du
82
Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83
Ratu Yan Berhati-hati
84
Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85
Anak-anak yang Hilang
86
Menjual Jiwa
87
Jatuh Sakit dan Hilang
88
Perpisahan Sementara
89
Dikejar Pembunuh Bayaran
90
Penculikan
91
Menjadi Sandera
92
Pangeran Dari Timur
93
Terkena Racun Penyihir
94
Gigitan Tidak Sengaja
95
Mengetahui Fakta Dari Sunni
96
Sunni Membantu An Ding
97
Ratu Yan Bergerak
98
Kembali Ke Ibu Kota
99
Guru Mencari Muridnya
100
Menjadi Kambing Hitam
101
Mengancam Shin Kaichen
102
Diselamatkan
103
Waktunya Tidak Banyak Lagi
104
Pengorbanan An Ding
105
Pengecut!
106
Berkumpul Kembali
107
Mengorbankan Keluarga Yan
108
Keluarga Yan Hancur
109
Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110
Hancur nya Segel Kutukan (1)
111
Hancur nya Segel Kutukan (2)
112
Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113
Kembali ke Zaman Modern
114
Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!