Aroma Mata Air Spiritual

Bukankah bagus jika Shin Kaichen dan Meng Lusi memiliki kesempatan untuk memupuk hubungan. Paman Dou membantu kalian untuk menyatukan ayah dan ibu, jangan ganggu, pikirnya seraya menatap si kembar.

Meng Shilan dan Meng Shuya kembali duduk, melanjutkan makan meski masih penasaran kenapa ibu mereka berteriak kencang. Sunni yang ada di pangkuan Meng Shilan akhirnya pergi untuk mencari tahu sendiri.

Sementara itu di kamar mandi.

Meng Lusi yang awalnya nyaman untuk berendam di air hangat seraya mengompres pergelangan kakinya yang bengkak, tiba-tiba saja dikejutkan oleh jendela ruangan yang terbuka dengan sendirinya. Ketika menoleh ke arah jendela, tak ada apa-apa.

Namun ia merasa ada yang tidak beres. Belum lagi Sunni tidak ada di sekitarnya sehingga tidak bisa tahu apa yang mengintai.

Meng Lusi merasakan ada sesuatu berdiri di belakangnya. Ia sedikit menegang melihat bayangan besar tinggi di lantai. Mau tidak mau menoleh. Ada seorang pria berambut putih salju, bermata merah darah terlihat tampan tapi kulitnya agak pucat. Yang lebih penting, dari pinggang ke bawah berwujud ular putih.

Pria berambut putih menatapnya dan tersenyum. “Ternyata baunya berasal darimu,” ucapnya seraya melirik tanda bulan sabit di dada wanita itu.

Meng Lusi tidak peduli apa yang diucapkannya. “Siluman!”

Ia yang terkejut langsung bangkit dan keluar dari bak mandi. Uap air memenuhi ruangan sehingga jarak pandang sedikit terhalang. Meng Lusi menarik jubah mandi yang ada di dekatnya, mencoba menutupi tubuhnya dan berlari keluar.

Bukannya Meng Lusi takut dengan hal seperti itu, hanya saja dia terlalu terkejut dengan kehadiran pria tak diundang. Apa lagi masih manusia setengah ular putih. Meng Lusi tak pernah melihatnya.

Pada saat yang sama, Shin Kaichen masuk. “Meng Lusi! Apakah kamu baik-baik saja?”

Melihat sosok yang tiba-tiba berlari ke arahnya, Shin Kaichen tidak siap untuk menghindar. Meng Lusi tidak tahu jika Shin Kaichen tiba-tiba saja akan masuk dan mencarinya. Ia langsung menabrak pria itu dan jatuh ke pelukannya.

Pikiran Shin Kaichen langsung kosong untuk sementara waktu ketika mengulurkan tangan, memeluk Meng Lusi yang tanpa pakaian. Wanita itu hanya memegang jubah mandi yang belum sempat dipakai.

Hilang keseimbangan, Shin Kaichen jatuh dengan Meng Lusi di pelukannya. Baik Meng Lusi maupun Shin Kaichen terkejut satu sama lain. Pria itu merasa tubuhnya menegang seketika ketika telapak tangannya menyentuh punggung Meng Lusi yang lembut. Belum lagi merasakan tonjolan dua buah persik lembut di dadanya, wajahnya tanpa sadar memerah.

“Kamu …” Meng Lusi bahkan lebih canggung. Lalu dia teringat dengan siluman ular putih yang dilihatnya. “Siluman … siluman ular. Ada siluman ular di ruangan ini,” katanya.

“Siluman ular?”

Shin Kaichen terkejut. Ia menatap tajam ke depan. Uap air sedikit menghalangi pandangannya. Tapi ia masih bisa melihat seorang pria berambut putih, bertelanjang dada. Tapi pinggang ke bawah adalah wujud ular.

Sunni yang menyusul melihat adegan ini, mau tidak mau bahagia diam-diam. Aura ungu di tubuh pria itu perlahan menyelimuti tubuh Meng Lusi. Sunni segera menyerapnya sedikit demi sedikit. Barulah dia merasakan kehadiran siluman ular putih di dalam kamar mandi.

Sunni melata ke dalam dan mengubah tubuhnya menjadi ular yang lebih besar. Ia berdiri di depan Meng Lusi dan Shin Kaichen untuk melindungi mereka.

“Siluman ular juga berani datang dan mengganggu tuanku?” Sunni menatap tajam ke arah pria setengah ular itu, merasa jijik di hatinya. Hanya siluman ular, berani mencoba untuk memakan tuanku, pikirnya.

Siluman ular itu bahkan terkejut melihat Sunni yang memiliki kekuatan lebih besar darinya. Bukan ras siluman tapi binatang spiritual. Ia berhati-hati.

“Binatang spiritual?” Yang Bai, siluman ular putih itu menyipitkan mata. “Sayang sekali kamu harus mengabdi pada manusia.”

“Bukan urusanmu, makhluk rendahan!” Sunni tidak suka dengan  para siluman. Aroma mereka benar-benar penuh kelicikan dan kejahatan.

Yang Bai adalah siluman ular putih yang berkultivasi dengan menyerap esensi para wanita dari ras manusia. Ia menemukan Meng Lusi di sini karena aroma mata air spiritual yang bisa membuatnya bertambah kuat. Ia ingin menyerapnya diam-diam tapi ada aroma binatang spiritual di tubuhnya.

Ternyata bertemu dengan ular spiritual. Yang Bai merasa malam ini dia salah memilih waktu.

Bahkan jika Yang Bai tidak bisa melawan Sunni dengan adil, ia masih bisa menyelinap untuk menyerap aura mata air spiritual dari tubuh Meng Lusi. Sosoknya tiba-tiba saja menghilang. Sunni waspada. Tak lama, Yang Bai muncul dari samping Meng Lusi yang masih berada di pelukan Shin Kaichen.

“Sial! Dasar siluman licik!” Sunni mengutuk Yang Bai yang ternyata menyelinap diam-diam.

Yang Bai bergerak cepat untuk menyentuh Meng Lusi. Bahkan jika hanya menyentuh sedikit saja, sudah cukup untuk menyerap aura mata air spiritual.

“Beraninya menyentuh wanitaku!” Shin Kaichen tentu saja tak akan membiarkannya berhasil. Ia menggunakan tenaga dalamnya untuk menyerang Yang Bai yang mengulurkan tangan ke arah Meng Lusi.

Tiba-tiba saja Yang Bai terpental sebelum berhasil menyentuh Meng Lusi. Bukan karena serangan Shin Kaichen berhasil tapi karena aura ungu di tubuh Shin Kaichen menyelimuti Meng Lusi. Lalu aura ungu itu memberikan serangan terhadap sesuatu yang membahayakannya.

“AHH!!” Yang Bai menabrak dinding lipat pemisah ruangan bak mandi dengan ruang ganti.

Yang Bai memuntahkan darah dan tubuhnya sepenuhnya berubah menjadi manusia. Saat menunjukkan wujud dalam manusia seutuhnya, Yang Bai berpakaian serba putih. Ia menatap Shin Kaichen, bingung dan sedikit ngeri.

“Siapa kamu sebenarnya?” tanyanya.

Sunni juga berubah menjadi seorang wanita bergaun putih susu dan langsung menghilang di tempat. Lalu muncul lagi di depan Yang Bai dan membawanya keluar dari ruangan tersebut.

“Aku akan menyelesaikan urusan denganmu!”

Yang Bai tidak bisa menggunakan kekuatannya untuk sementara waktu setelah terkena serangan aura ungu dari tubuh Shin Kaichen. Dia hanya bisa pasrah dibawa pergi oleh Sunni.

Setelah suasana menjadi tenang kembali, Meng Lusi dan Shin Kaichen masih belum pulih sepenuhnya. Barulah setelah itu, Meng Lusi bangkit dari tubuhnya.

“Maaf … aku … tidak sengaja!” Meng Lusi sedikit khawatir.

Di zaman kuno ini, sentuhan kulit ke kulit antar pria dan wanita sudah dianggap tidak baik. Apa lagi jatuh ke pelukan pria dengan keadaannya yang sekarang. Meng Lusi mengutuk siluman ular putih itu karena membuatnya tak bisa bersikap layaknya seorang tentara!

Ia tak takut bertemu musuh di tengah jalan. Namun masih agak tidak percaya jika bertemu dengan siluman.

Shin Kaichen mau tidak mau melirik tanda bulan sabit di dada Meng Lusi. Ia akhirnya mengonfirmasi jika itu memang wanita yang ada di gua bersamanya.

“Kamu … aku sebenarnya …” Shin Kaichen ingin mengatakan yang sesungguhnya namun tidak berani.

Meng Lusi menyipitkan mata dan buru-buru menutupi bagian tubuh depannya. Ia langsung memunggungi Shin Kaichen, memakai jubah mandinya.

“Anggap saja kamu tidak melihat apa-apa!” Meng Lusi benar-benar malu. Ia ingin menggali lubang dan mengubur dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

ular yang berbadan pria mencari si Sunni

2025-01-24

0

Bzaa

Bzaa

jujur aja siiih

2025-01-29

0

Anonymous

Anonymous

lanjutkan

2025-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Melintasi Zaman Kuno
2 Tak Ada Dalam Sejarah
3 Menjadi Ibu Muda
4 Wanita Malam Itu
5 Dipastikan Itu Dia!
6 Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7 Tetangga Baru dari Ibu Kota
8 Keduanya adalah Anakku
9 Legenda Ular Putih
10 Bergaul Dengan Tetangga
11 Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12 Kekuatan Supernatural
13 Shin Kaichen Menyusul
14 Harta Nasional yang Hilang
15 Aroma Mata Air Spiritual
16 Aku Akan Bertanggung Jawab
17 Racun Dinginnya Pecah Lagi
18 Pria Malam Itu
19 Sulit Mendapatkan Hatiku
20 Serahkan Sendiri
21 Pemburu Siluman
22 Kembali Bertemu
23 Berburu Siluman
24 Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25 Penculikan
26 Si Kembar Milik Raja Perang
27 Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28 Kesepakatan
29 Menjadi Lebih Terbuka
30 Tidak Serumit Itu
31 Bakat Langka
32 Musuh Sesama Siluman
33 Keberanian Seorang Anak
34 Ketakutan Pada Seorang Anak
35 Rumor
36 Kembali Ke Rumah
37 Tidak Perlu Mencari
38 Kebahagiaan Kaisar
39 Ramalan Bintang Kembar
40 Bintang Kembar di Langit
41 Harapan Dan Ancaman
42 Tamu yang Tak Terduga
43 Panggil Aku, Kakek!
44 Shin Kaichen yang Kesal
45 Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46 Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47 Datang Ke Desa Awan
48 Bertemu Bintang Kembar
49 Siapa yang Paling Tangguh
50 Tugas Pemburu Penyihir
51 Menguji Aura Bintang Kembar
52 Tidak Perlu Khawatir
53 Bergabung
54 Mencurigai Keluarga Yan (1)
55 Mencurigai Keluarga Yan (2)
56 Keanehan Muncul
57 Meningkatkan Kekuatan Ruang
58 Bergabung Dengan Penyihir
59 Mulai Melatih Bintang Kembar
60 Tiba-tiba Pingsan
61 Kedatangan Pria Tua Aneh
62 Menjadi Guru Si Kembar (1)
63 Menjadi Guru Si Kembar (2)
64 Pindah Ke Ibu Kota
65 Perjalanan Ke Ibu Kota
66 Mengejutkan Banyak Orang
67 Bintang Kembar?
68 Bos Pembunuh Bayaran
69 Lagi-lagi Ular Putih Itu
70 Sunni Membuat Kekacauan
71 Turun Tangan Sendiri
72 Mengunjungi Menara Api
73 Bukan Wanita Biasa
74 Kelompok Penyihir Bergerak
75 Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76 Meng Shuya yang Peka
77 Mirip Dengan Nenek
78 Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79 Kegagalan
80 Sihir Boneka
81 Feng Du
82 Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83 Ratu Yan Berhati-hati
84 Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85 Anak-anak yang Hilang
86 Menjual Jiwa
87 Jatuh Sakit dan Hilang
88 Perpisahan Sementara
89 Dikejar Pembunuh Bayaran
90 Penculikan
91 Menjadi Sandera
92 Pangeran Dari Timur
93 Terkena Racun Penyihir
94 Gigitan Tidak Sengaja
95 Mengetahui Fakta Dari Sunni
96 Sunni Membantu An Ding
97 Ratu Yan Bergerak
98 Kembali Ke Ibu Kota
99 Guru Mencari Muridnya
100 Menjadi Kambing Hitam
101 Mengancam Shin Kaichen
102 Diselamatkan
103 Waktunya Tidak Banyak Lagi
104 Pengorbanan An Ding
105 Pengecut!
106 Berkumpul Kembali
107 Mengorbankan Keluarga Yan
108 Keluarga Yan Hancur
109 Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110 Hancur nya Segel Kutukan (1)
111 Hancur nya Segel Kutukan (2)
112 Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113 Kembali ke Zaman Modern
114 Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Melintasi Zaman Kuno
2
Tak Ada Dalam Sejarah
3
Menjadi Ibu Muda
4
Wanita Malam Itu
5
Dipastikan Itu Dia!
6
Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7
Tetangga Baru dari Ibu Kota
8
Keduanya adalah Anakku
9
Legenda Ular Putih
10
Bergaul Dengan Tetangga
11
Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12
Kekuatan Supernatural
13
Shin Kaichen Menyusul
14
Harta Nasional yang Hilang
15
Aroma Mata Air Spiritual
16
Aku Akan Bertanggung Jawab
17
Racun Dinginnya Pecah Lagi
18
Pria Malam Itu
19
Sulit Mendapatkan Hatiku
20
Serahkan Sendiri
21
Pemburu Siluman
22
Kembali Bertemu
23
Berburu Siluman
24
Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25
Penculikan
26
Si Kembar Milik Raja Perang
27
Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28
Kesepakatan
29
Menjadi Lebih Terbuka
30
Tidak Serumit Itu
31
Bakat Langka
32
Musuh Sesama Siluman
33
Keberanian Seorang Anak
34
Ketakutan Pada Seorang Anak
35
Rumor
36
Kembali Ke Rumah
37
Tidak Perlu Mencari
38
Kebahagiaan Kaisar
39
Ramalan Bintang Kembar
40
Bintang Kembar di Langit
41
Harapan Dan Ancaman
42
Tamu yang Tak Terduga
43
Panggil Aku, Kakek!
44
Shin Kaichen yang Kesal
45
Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46
Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47
Datang Ke Desa Awan
48
Bertemu Bintang Kembar
49
Siapa yang Paling Tangguh
50
Tugas Pemburu Penyihir
51
Menguji Aura Bintang Kembar
52
Tidak Perlu Khawatir
53
Bergabung
54
Mencurigai Keluarga Yan (1)
55
Mencurigai Keluarga Yan (2)
56
Keanehan Muncul
57
Meningkatkan Kekuatan Ruang
58
Bergabung Dengan Penyihir
59
Mulai Melatih Bintang Kembar
60
Tiba-tiba Pingsan
61
Kedatangan Pria Tua Aneh
62
Menjadi Guru Si Kembar (1)
63
Menjadi Guru Si Kembar (2)
64
Pindah Ke Ibu Kota
65
Perjalanan Ke Ibu Kota
66
Mengejutkan Banyak Orang
67
Bintang Kembar?
68
Bos Pembunuh Bayaran
69
Lagi-lagi Ular Putih Itu
70
Sunni Membuat Kekacauan
71
Turun Tangan Sendiri
72
Mengunjungi Menara Api
73
Bukan Wanita Biasa
74
Kelompok Penyihir Bergerak
75
Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76
Meng Shuya yang Peka
77
Mirip Dengan Nenek
78
Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79
Kegagalan
80
Sihir Boneka
81
Feng Du
82
Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83
Ratu Yan Berhati-hati
84
Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85
Anak-anak yang Hilang
86
Menjual Jiwa
87
Jatuh Sakit dan Hilang
88
Perpisahan Sementara
89
Dikejar Pembunuh Bayaran
90
Penculikan
91
Menjadi Sandera
92
Pangeran Dari Timur
93
Terkena Racun Penyihir
94
Gigitan Tidak Sengaja
95
Mengetahui Fakta Dari Sunni
96
Sunni Membantu An Ding
97
Ratu Yan Bergerak
98
Kembali Ke Ibu Kota
99
Guru Mencari Muridnya
100
Menjadi Kambing Hitam
101
Mengancam Shin Kaichen
102
Diselamatkan
103
Waktunya Tidak Banyak Lagi
104
Pengorbanan An Ding
105
Pengecut!
106
Berkumpul Kembali
107
Mengorbankan Keluarga Yan
108
Keluarga Yan Hancur
109
Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110
Hancur nya Segel Kutukan (1)
111
Hancur nya Segel Kutukan (2)
112
Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113
Kembali ke Zaman Modern
114
Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!