Legenda Ular Putih

Meng Lusi bangkit dari tempat tidur dan mengintip dari jendela. Ia hanya melihat bayangan bergerak sangat cepat di halaman rumah Shin Kaichen. Sepertinya para pembunuh dan penjaga gelap saling bertarung.

“Lalu kenapa kamu tidak pergi dan membantunya?”

“Haruskah? Buang-buang tenaga.”

Meng Lusi mencibir. “Bukankah kamu sendiri yang menginginkan aura ungu dari tubuh pria itu?”

Sunni terdiam. Baiklah, dia kalah!

Ular putih itu menghabiskan dagingnya dan pergi dengan enggan. Mari takuti para pembunuh itu dengan wujudnya yang cantik dan imut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di halaman belakang rumah baru shin Kaichen.

Selusin penjaga gelap bertarung melawan para pembunuh bayaran yang datang untuk membunuh Shin Kaichen. Walaupun ini bukan malam di mana racun dingin Shin Kaichen kambuh, tampaknya orang di belakang layar tidak lagi diam-diam menargetkannya.

Shin Kaichen dan kedua sahabatnya bergabung dalam kesenangan. Bau darah ada di mana-mana dan beberapa mayat pembunuh bayaran tergeletak begitu saja.

Tiba-tiba saja, kabut putih muncul entah dari mana dan membuat pandangan mereka sedikit terhalang. Para pembunuh bayaran juga bingung. Apa lagi Shin Kaichen dan orang-orangnya.

“Kabut dari mana ini? Kenapa tiba-tiba ada kabut?” Dou Heng mengerutkan kening.

Para pembunuh bayaran mendengar suara desisan ular. Tubuh mereka seketika merinding. Bukan karena mereka takut ular, namun bayangan besar di balik kabut sangat besar. Matanya merah menyala dan sosok kepala ular mulai terlihat.

“Ular … ular putih!” Salah satu pembunuh bayaran menunjuk dengan gemetar.

“Siluman. Itu siluman ular putih! Lari sebelum kita menjadi tumbal!”

“Lari cepat! Tinggalkan tempat ini!” ucap yang lain panik.

“Bukankah kita harus membunuh mereka dulu?”

“Masa bodoh dengan pembunuhan. Aku masih ingin hidup!”

Dalam sekejap, para pembunuh bayaran berbaju hitam itu meninggalkan halaman belakang tak tentu arah. Entah terpeleset atau tersandung sesuatu, lupakan rasa sakit. Yang penting mereka harus melarikan diri sebelum siluman ular putih memakan mereka.

Konon, siluman ular putih adalah jelmaan wanita cantik yang akan merayu pria dan membunuhnya setelah menyerap semua aura. Ini mengerikan. Jika ingin mati, biarkan Shin Kaichen yang menjadi tumbalnya.

Anak buah Shin Kaichen yang merasakan kesunyian, merasa tidak nyata di hatinya.

Para pembunuh bayaran lari setelah melihat kepala seekor ular putih dalam kabut? Apakah ini nyata? Tapi kenapa mereka tidak melihatnya?

Halaman menjadi sunyi saat ini dan kabut perlahan menghilang. Sunni sudah pergi diam-diam dan kembali ke kamar Meng Lusi.

Sementara itu, Kun dan Baizhen yang berdiri di samping Shin Kaichen masih sedikit kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi.

“Kabut dan legenda ular putih, apakah ini benar-benar nyata?” tanya Kun meragukan diri sendiri.

“Ular putih konon adalah siluman wanita yang sangat cantik. Katanya sering menyerap esensi pria untuk menambah umur panjang dan awet muda.” Baizhen mengangguk.

“Apakah itu benar-benar nyata?”

“Seharusnya.” Kun menatap Shin Kaichen. “Pangeran, apakah melihat ular yang mereka maksud?”

Sayangnya Shin Kaichen menggelengkan kepala dengan jujur. “Tidak ada.”

“Lalu kenapa kabut muncul dan membantu kita?”

Shin Kaichen tidak menjawab. Ini pertama kali baginya mengalami fenomena seperti ini. Masalahnya, keberadaan binatang spiritual tidak jarang tapi juga cukup langka. Sejak zaman kultivator berakhir, semuanya musnah. Hanya menyisakan beberapa peninggalan terdahulu.

Sepertinya dia ingat jika Meng Lusi memelihara seekor ular putih kecil. Harusnya juga jenis binatang spiritual. Ia tidak tahu apakah ular itu bisa berbicara atau tidak. Tampaknya harus mencari tahu. Mungkin bertanya bukan hal yang buruk.

“Masalah ini lupakan saja dan bereskan sisanya,” kata Shin Kaichen berniat kembali masuk rumah.

“Ada beberapa yang pingsan. Apakah pangeran ingin mengatasinya?”

“Tidak perlu, bunuh saja. Lagi pula aku sudah tahu siapa yang mengirim mereka. Kenapa repot-repot menyandera?”

Kun dan Baizhen juga menganggap itu ada benarnya jadi segera mengurus pembunuh bayaran yang tersisa. Sedangkan Shin Kaichen masuk rumah dan berniat untuk melanjutkan tidurnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di markas pembunuh bayaran, beberapa pembunuh yang ditugaskan untuk membunuh Shin Kaichen kembali dengan keadaan malu. Mereka langsung mendapatkan teguran bos besar. Para pembunuh bayaran itu hanya berlutut dan menundukkan kepala, merasa bersalah.

Membunuh dan menyandera orang baik-baik saja. Tapi takut dengan sesuatu yang merupakan mitos agak memalukan. Sebagai pria besar, mereka masih takut siluman dan hantu. Apa kata orang nanti?

“Itu hanya seekor ular! Kenapa kalian lari seperti melihat setan? Apakah kalian melihat wujudnya lebih jelas?” tanya bos mereka dengan mata melotot.

“Ma-maaf, Bos. Tapi kami benar-benar takut. Legenda ular putih memang nyata.” Salah satu bawahan membela diri.

“Ah, mana ada yang seperti itu. Aku belum pernah melihatnya. Kalian hanya ditakut-takuti Shin Kaichen!”

Tidak ada yang tahu sebenarnya jika bos besar mereka bukanlah penduduk asli negara tersebut. Namun sama seperti Meng Lusi, penduduk zaman modern. Dia, Dazhuang, seorang preman di kehidupan modern. Sering menggertak yang lemah dan tunduk pada yang kuat.

Suatu hari, dia mabuk dan berjalan ke gang sepi. Karena hari itu turun hujan, dia sengaja mempercepat langkah untuk mencari tempat berteduh. Siapa yang tahu dia akan tersandung kakinya sendiri dan jatuh. Namun anehnya ketika bangun, dia berada di sebuah tempat yang aneh.

Setelah memastikan dan menjelajah lebih jauh, Dazhuang menyadari jika dirinya terlempar ke zaman yang asing. Karena tidak tahu harus berbuat apa, dia melakukan segala sesuatu yang sama seperti di kehidupan modern.

Bedanya kali ini, dia berhati-hati karena pembunuhan sangat lazim dan tanpa hukum yang pasti. Setelah bertahun-tahun lamanya, ia pun mengembangkan diri ke bidang pembunuh bayaran dan membentuk organisasi. Pendukung mereka sangat kuat tentunya.

“Pokoknya aku tidak mau tahu, malam ini kalian pergi dan tuntaskan misi! Tuan ingin hasilnya besok!” Dazhuang tidak peduli dan mengusir mereka untuk pergi lagi.

Para pembunuh bayaran yang kembali itu mengangguk berat. Benar, jika orang yang menyewa mereka tahu kelalaian ini, mungkin hidup mereka berakhir di tangan penjaga gelap.

Setelah mereka pergi, Dazhuang menyipitkan mata. “Kenapa tiba-tiba pria itu pindah ke desa yang rendah? Mungkinkah Shin Kaichen tahu jika desa itu dijaga oleh seekor siluman ular putih yang sangat kuat? Tidak mungkin ada siluman seperti itu bukan?” gumamnya tidak percaya.

Sementara itu, para pembunuh bayaran yang tersisa kembali ke sisi Shin Kaichen berada. Tapi kali ini mereka tidak langsung menyerang, melainkan mengintai lebih dulu. Mereka khawatir ular putih itu kembali dan menunggu mereka.

Namun kekhawatiran mereka terlalu dalam. Sunni sebagai ular putih yang menakuti mereka sebelumnya, hanya memperhatikan dari kusen jendela kamar Meng Lusi.

“Hah? Mereka kembali lagi? Sungguh berani. Mungkinkah kali ini aku kurang agresif?” gumamnya.

Sebagai ular putih spiritual, dia tidak perlu tidur sama sekali. Kebetulan malam ini cuacanya bagus sehingga dia memilih untuk memperhatikan langit berbintang. Siapa tahu jika pembunuh bayaran itu kembali lagi.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

wk wk wk nanti ketemu dg Meng Lusi dink

2025-01-23

0

Anonymous

Anonymous

lanjutkan

2025-01-23

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Melintasi Zaman Kuno
2 Tak Ada Dalam Sejarah
3 Menjadi Ibu Muda
4 Wanita Malam Itu
5 Dipastikan Itu Dia!
6 Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7 Tetangga Baru dari Ibu Kota
8 Keduanya adalah Anakku
9 Legenda Ular Putih
10 Bergaul Dengan Tetangga
11 Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12 Kekuatan Supernatural
13 Shin Kaichen Menyusul
14 Harta Nasional yang Hilang
15 Aroma Mata Air Spiritual
16 Aku Akan Bertanggung Jawab
17 Racun Dinginnya Pecah Lagi
18 Pria Malam Itu
19 Sulit Mendapatkan Hatiku
20 Serahkan Sendiri
21 Pemburu Siluman
22 Kembali Bertemu
23 Berburu Siluman
24 Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25 Penculikan
26 Si Kembar Milik Raja Perang
27 Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28 Kesepakatan
29 Menjadi Lebih Terbuka
30 Tidak Serumit Itu
31 Bakat Langka
32 Musuh Sesama Siluman
33 Keberanian Seorang Anak
34 Ketakutan Pada Seorang Anak
35 Rumor
36 Kembali Ke Rumah
37 Tidak Perlu Mencari
38 Kebahagiaan Kaisar
39 Ramalan Bintang Kembar
40 Bintang Kembar di Langit
41 Harapan Dan Ancaman
42 Tamu yang Tak Terduga
43 Panggil Aku, Kakek!
44 Shin Kaichen yang Kesal
45 Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46 Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47 Datang Ke Desa Awan
48 Bertemu Bintang Kembar
49 Siapa yang Paling Tangguh
50 Tugas Pemburu Penyihir
51 Menguji Aura Bintang Kembar
52 Tidak Perlu Khawatir
53 Bergabung
54 Mencurigai Keluarga Yan (1)
55 Mencurigai Keluarga Yan (2)
56 Keanehan Muncul
57 Meningkatkan Kekuatan Ruang
58 Bergabung Dengan Penyihir
59 Mulai Melatih Bintang Kembar
60 Tiba-tiba Pingsan
61 Kedatangan Pria Tua Aneh
62 Menjadi Guru Si Kembar (1)
63 Menjadi Guru Si Kembar (2)
64 Pindah Ke Ibu Kota
65 Perjalanan Ke Ibu Kota
66 Mengejutkan Banyak Orang
67 Bintang Kembar?
68 Bos Pembunuh Bayaran
69 Lagi-lagi Ular Putih Itu
70 Sunni Membuat Kekacauan
71 Turun Tangan Sendiri
72 Mengunjungi Menara Api
73 Bukan Wanita Biasa
74 Kelompok Penyihir Bergerak
75 Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76 Meng Shuya yang Peka
77 Mirip Dengan Nenek
78 Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79 Kegagalan
80 Sihir Boneka
81 Feng Du
82 Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83 Ratu Yan Berhati-hati
84 Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85 Anak-anak yang Hilang
86 Menjual Jiwa
87 Jatuh Sakit dan Hilang
88 Perpisahan Sementara
89 Dikejar Pembunuh Bayaran
90 Penculikan
91 Menjadi Sandera
92 Pangeran Dari Timur
93 Terkena Racun Penyihir
94 Gigitan Tidak Sengaja
95 Mengetahui Fakta Dari Sunni
96 Sunni Membantu An Ding
97 Ratu Yan Bergerak
98 Kembali Ke Ibu Kota
99 Guru Mencari Muridnya
100 Menjadi Kambing Hitam
101 Mengancam Shin Kaichen
102 Diselamatkan
103 Waktunya Tidak Banyak Lagi
104 Pengorbanan An Ding
105 Pengecut!
106 Berkumpul Kembali
107 Mengorbankan Keluarga Yan
108 Keluarga Yan Hancur
109 Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110 Hancur nya Segel Kutukan (1)
111 Hancur nya Segel Kutukan (2)
112 Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113 Kembali ke Zaman Modern
114 Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Melintasi Zaman Kuno
2
Tak Ada Dalam Sejarah
3
Menjadi Ibu Muda
4
Wanita Malam Itu
5
Dipastikan Itu Dia!
6
Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7
Tetangga Baru dari Ibu Kota
8
Keduanya adalah Anakku
9
Legenda Ular Putih
10
Bergaul Dengan Tetangga
11
Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12
Kekuatan Supernatural
13
Shin Kaichen Menyusul
14
Harta Nasional yang Hilang
15
Aroma Mata Air Spiritual
16
Aku Akan Bertanggung Jawab
17
Racun Dinginnya Pecah Lagi
18
Pria Malam Itu
19
Sulit Mendapatkan Hatiku
20
Serahkan Sendiri
21
Pemburu Siluman
22
Kembali Bertemu
23
Berburu Siluman
24
Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25
Penculikan
26
Si Kembar Milik Raja Perang
27
Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28
Kesepakatan
29
Menjadi Lebih Terbuka
30
Tidak Serumit Itu
31
Bakat Langka
32
Musuh Sesama Siluman
33
Keberanian Seorang Anak
34
Ketakutan Pada Seorang Anak
35
Rumor
36
Kembali Ke Rumah
37
Tidak Perlu Mencari
38
Kebahagiaan Kaisar
39
Ramalan Bintang Kembar
40
Bintang Kembar di Langit
41
Harapan Dan Ancaman
42
Tamu yang Tak Terduga
43
Panggil Aku, Kakek!
44
Shin Kaichen yang Kesal
45
Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46
Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47
Datang Ke Desa Awan
48
Bertemu Bintang Kembar
49
Siapa yang Paling Tangguh
50
Tugas Pemburu Penyihir
51
Menguji Aura Bintang Kembar
52
Tidak Perlu Khawatir
53
Bergabung
54
Mencurigai Keluarga Yan (1)
55
Mencurigai Keluarga Yan (2)
56
Keanehan Muncul
57
Meningkatkan Kekuatan Ruang
58
Bergabung Dengan Penyihir
59
Mulai Melatih Bintang Kembar
60
Tiba-tiba Pingsan
61
Kedatangan Pria Tua Aneh
62
Menjadi Guru Si Kembar (1)
63
Menjadi Guru Si Kembar (2)
64
Pindah Ke Ibu Kota
65
Perjalanan Ke Ibu Kota
66
Mengejutkan Banyak Orang
67
Bintang Kembar?
68
Bos Pembunuh Bayaran
69
Lagi-lagi Ular Putih Itu
70
Sunni Membuat Kekacauan
71
Turun Tangan Sendiri
72
Mengunjungi Menara Api
73
Bukan Wanita Biasa
74
Kelompok Penyihir Bergerak
75
Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76
Meng Shuya yang Peka
77
Mirip Dengan Nenek
78
Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79
Kegagalan
80
Sihir Boneka
81
Feng Du
82
Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83
Ratu Yan Berhati-hati
84
Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85
Anak-anak yang Hilang
86
Menjual Jiwa
87
Jatuh Sakit dan Hilang
88
Perpisahan Sementara
89
Dikejar Pembunuh Bayaran
90
Penculikan
91
Menjadi Sandera
92
Pangeran Dari Timur
93
Terkena Racun Penyihir
94
Gigitan Tidak Sengaja
95
Mengetahui Fakta Dari Sunni
96
Sunni Membantu An Ding
97
Ratu Yan Bergerak
98
Kembali Ke Ibu Kota
99
Guru Mencari Muridnya
100
Menjadi Kambing Hitam
101
Mengancam Shin Kaichen
102
Diselamatkan
103
Waktunya Tidak Banyak Lagi
104
Pengorbanan An Ding
105
Pengecut!
106
Berkumpul Kembali
107
Mengorbankan Keluarga Yan
108
Keluarga Yan Hancur
109
Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110
Hancur nya Segel Kutukan (1)
111
Hancur nya Segel Kutukan (2)
112
Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113
Kembali ke Zaman Modern
114
Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!