Dipastikan Itu Dia!

Keesokan harinya, Shin Kaichen yang masih diliputi rasa penasaran hanya menunggu di penginapan. Ia menunggu Kun dan Baizhen yang diminta mencari tahu tentang identitas si kembar semalam. Barulah ketika keduanya kembali, Shin Kaichen menanyakan hasilnya.

“Raja, wanita itu bernama Meng Lusi yang tinggal di Dewa Awan sejak lima tahun lalu. Dia diadopsi sebagai anak oleh pasangan suami istri yang tak memiliki anak sebelumnya. Saat datang ke desa tersebut, Meng Lusi memang sedang hamil tapi tidak ada yang tahu siapa ayah dari anak itu. Kemudian dia melahirkan anak kembar dan dinamai Meng Shuya dan Meng Shilan …” Kun menjelaskan hasil investigasinya dari A hingga Z.

Kehidupan Meng Lusi sebenarnya tidak buruk. Dia cerdas dan pandai berbisnis. Bahkan tahu seni bela diri. Ia juga memiliki rumah sendiri sekarang agar tidak dicurigai memiliki hubungan ambigu dengan ayah angkatnya.

Shin Kaichen berpikir lebih jauh. Tahunnya tepat dan kehamilannya juga tepat. Token giok yang dipakai Meng Shilan adalah miliknya. Jika si kembar itu memang miliknya maka … dia, Shin Kaichen punya anak!

Baizhen merasa heran. “Raja, kenapa ingin mengetahui tentang wanita itu?”

Mungkinkah ada sesuatu yang tuan mereka sembunyikan selama ini. Memikirkan wanita itu dan kedua anaknya lalu Shin Kaichen yang dibius lima tahun lalu ….

Baizhen tiba-tiba saja terkejut luar biasa ketika memikirkan tebakan ini. “Raja— apakah … apakah ketika tahun itu Raja dibius, mungkinkah ….”

“Ya,” kata Shin Kaichen tidak lagi menyembunyikannya. “Jika tahun itu aku tidak bertemu dengan wanita itu, mungkin bukan hanya tak bisa memiliki anak, aku akan mati karena racun dingin ku pecah!”

Shin Kaichen menyipitkan mata, mengingat kejadian lima tahun lalu. Ia memiliki racun dingin di tubuhnya yang akan pecah setiap sebulan sekali. Racun dingin ini bukan hanya membuat tubuhnya dingin tapi juga membutuhkan wanita untuk mengobatinya.

Namun Shin Kaichen tidak mau menyentuh wanita sehingga dia memilih pengobatan akupuntur setiap kali racun dinginnya pecah.

Kun dan Baizhen sekarang tertegun. Ternyata ada cerita seperti itu. Tuan dan seorang wanita menghabiskan waktu bersama. Lalu wanita itu kabur.

Shin Kaichen ingin mencari tahu sendiri meski sudah yakin kedua anak itu miliknya.

“Carikan rumah yang dekat dengan kediaman Meng Lusi. Aku akan menetap selama beberapa waktu,” katanya.

Kun dan Baizhen saling melirik. Raja mereka tidak akan pergi ke perbatasan selama beberapa bulan ke depan. Jadi membeli rumah di daerah ini juga tidak masalah.

Kun sedikit bingung. “Apakah Raja ingin membeli rumah di kota atau membangun rumah di Desa Awan?”

Shin Kaichen berpikir lagi. Tampaknya Meng Lusi menghabiskan waktunya di desa meski datang ke pasar kota sesekali untuk belanja atau menjual sesuatu. Kesempatan nya untuk dekat dengan kedua anak itu juga kecil.

“Kalau begitu, bangun rumah di sana. Katakan saja pada kepala desa setempat jika aku ingin memulihkan diri di sana.”

“Ya.” Keduanya mengangguk paham.

“Raja, wanita itu sedang berada di pasar saat ini dan menjual ikan kukus. Apakah Yang Mulia ingin melihatnya?” tanya Kun.

Shin Kaichen menaikkan sebelah alisnya. “Apakah kedua anaknya juga ikut?”

“Ya, tentu saja. Keduanya selalu mengikuti nona Meng.”

Shin Kaichen mengangguk dan keluar dari penginapan. Cuaca di luar sangat dingin. Tak lupa dia memakai jubah hangat musim dinginnya. Saat tiba di tempat Meng Lusi berjualan ikan kukus, Shin Kaichen melihat Dou Heng dan Lin Zhou di sana.

Kedua pria itu mungkin jalan-jalan di pasar dan tak sengaja menemukan kios Meng Lusi.

“Kaichen, kamu juga ada di sini. Kupikir kamu akan istirahat lebih lama,” kata Lin Zhou.

“Tidak apa-apa, hanya bosan. Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Shin Kaichen datar dan wajahnya tak pernah menunjukkan ekspresi ramah atau senang. Benar-benar wajah batu.

“Carilah sarapan di pasar kota. Siapa tahu kami menemukan si kembar imut lagi di sini. Nona Meng sedang menjual ikan kukus, belilah beberapa untuk makan siang.”

Aroma ikan kukus membuat Lin Zhou dan Dou Heng ngiler. Mereka yakin ikan kukus Meng Lusi berbeda dan enak meski belum mencicipinya.

“Paman, Paman. Ini ikan kukus buatan ibuku. Ikan kukus buatan ibuku sangat enak!” Meng Shuya mempromosikan ikan kukus di meja.

Lin Zhou tertawa senang. “Tentu saja, Paman akan membelinya. Nona Meng, aku beli tiga.”

“Aku juga,” kata Dou Heng. Ia melirik Shin Kaichen. “Apakah kamu mau juga?”

Shin Kaichen mengangguk. “Aku akan membeli semuanya.”

Meng Lusi terkejut. Tak terkecuali Dou Heng dan Lin Zhou. Kedua pria itu sekarang yakin jika Shin Kaichen tampaknya menatap Meng Lusi agak berbeda.

“Tidak bisakah?” Shin Kaichen menatap Meng Lusi yang masih terkejut.

Meng Lusi buru-buru sadar dan tersenyum ramah seperti biasanya. “Tentu saja bisa.”

Si kecil Meng Shilan menatap Shin Kaichen dengan penuh bintang di matanya. “Paman, apakah Paman suka ikan?”

Shin Kaichen juga menatapnya. “Ya, kadang-kadang.”

Tanpa sengaja, dia melihat token identitas miliknya di pinggang Meng Shilan. Sekarang lebih jelas daripada semalam. Token itu memang miliknya. Di saat Meng Lusi mengemas ikan kukus untuk mereka, Lin Zhou tak sengaja bertanya.

“Apakah nona Meng masih bersuami? Kenapa suamimu tidak ada di sini? Bukankah melelahkan jika berjualan sendiri?”

Meng Lusi tidak terkejut mendengarnya. Ini bukan pertama kali dia ditanya seperti itu.

“Tidak ada suami dan tidak menikah.”

Meng Lusi mengimplikasikan dirinya sebagai wanita yang hamil di luar nikah dan tidak ada pria yang bertanggung jawab. Jawaban itu jelas dan tidak ragu sama sekali, seolah Meng Lusi sudah terbiasa.

Dou Heng dan Lin Zhou terkejut. Termasuk Shin Kaichen sendiri yang terdiam saat ini. Implikasi ini sangat jelas. Tidakkah Meng Lusi khawatir akan dianggap sebagai wanita nakal?

Lin Zhou merasa sangat disayangkan. “Bagaimana mungkin? Baji*gan mana yang tidak mau bertanggung jawab dan kabur begitu saja? Nona Meng sangat cantik dan kedua anak ini juga cantik. Anak perempuan sangat dihargai dalam keluarga.”

Tapi dia tidak bertanya masalah token identitas di pinggang Meng Shilan.

Meng Lusi tidak menanggapi masalah ini dan menggelengkan kepala. baji*gan mana? Tentu saja pria yang mengaku dirinya sebagai ‘raja’ tahun itu. Mau tidak mau, ekspresi Meng Lusi menjadi acuh tak acuh.

“Ini hanya pencuri bunga (*pemerk*sa*).”

Tanpa diduga, Baizhen serta Kun yang bersembunyi di atas pohon tak jauh dari sana, hampir terpeleset dan jatuh. Pencuri bunga! Raja mereka bukan pencuri bunga!

Kali ini, Lin Zhou dan Dou Heng juga terdiam. Sayang sekali bukan? Nasib Meng Lusi agak menyedihkan.

Shin Kaichen sedikit sesak di dadanya. Tidak perlu memeriksa lagi, wanita tahun itu yang tiba-tiba muncul di gua adalah Meng Lusi. Satu hal yang harus dia pastikan hanyalah tanda bulan sabit di dada wanita itu.

Tapi tidak sekarang ….

“Paman, apakah Paman baik-baik saja? Paman tampak sakit,” kata Meng Shuya.

Shin Kaichen tersadar dari lamunan. Dou Heng dan Lin Zhou juga melihatnya.

“Kamu belum sarapan?” tebak Dou Heng.

Shin Kaichen mengangguk. “Aku agak tidak enak badan hari ini dan carilah sesuatu untuk dimakan.”

Meng Lusi menyerahkan semua ikan kukus pada mereka sesuai pesanan. “Kalau begitu tidak baik untuk meniup angin dingin di luar. Kembalilah dan makan ikan kukus, ingatlah untuk menghangatkan nya jika perlu.”

“Terima kasih,” kata Shin Kaichen.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

wah lu menghina raja mu gak bertanggung jawab dikeplak pala lu nanti

2025-01-23

0

Anonymous

Anonymous

pulang

2025-01-23

0

Anonymous

Anonymous

timbul rasa peduli

2025-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Melintasi Zaman Kuno
2 Tak Ada Dalam Sejarah
3 Menjadi Ibu Muda
4 Wanita Malam Itu
5 Dipastikan Itu Dia!
6 Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7 Tetangga Baru dari Ibu Kota
8 Keduanya adalah Anakku
9 Legenda Ular Putih
10 Bergaul Dengan Tetangga
11 Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12 Kekuatan Supernatural
13 Shin Kaichen Menyusul
14 Harta Nasional yang Hilang
15 Aroma Mata Air Spiritual
16 Aku Akan Bertanggung Jawab
17 Racun Dinginnya Pecah Lagi
18 Pria Malam Itu
19 Sulit Mendapatkan Hatiku
20 Serahkan Sendiri
21 Pemburu Siluman
22 Kembali Bertemu
23 Berburu Siluman
24 Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25 Penculikan
26 Si Kembar Milik Raja Perang
27 Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28 Kesepakatan
29 Menjadi Lebih Terbuka
30 Tidak Serumit Itu
31 Bakat Langka
32 Musuh Sesama Siluman
33 Keberanian Seorang Anak
34 Ketakutan Pada Seorang Anak
35 Rumor
36 Kembali Ke Rumah
37 Tidak Perlu Mencari
38 Kebahagiaan Kaisar
39 Ramalan Bintang Kembar
40 Bintang Kembar di Langit
41 Harapan Dan Ancaman
42 Tamu yang Tak Terduga
43 Panggil Aku, Kakek!
44 Shin Kaichen yang Kesal
45 Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46 Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47 Datang Ke Desa Awan
48 Bertemu Bintang Kembar
49 Siapa yang Paling Tangguh
50 Tugas Pemburu Penyihir
51 Menguji Aura Bintang Kembar
52 Tidak Perlu Khawatir
53 Bergabung
54 Mencurigai Keluarga Yan (1)
55 Mencurigai Keluarga Yan (2)
56 Keanehan Muncul
57 Meningkatkan Kekuatan Ruang
58 Bergabung Dengan Penyihir
59 Mulai Melatih Bintang Kembar
60 Tiba-tiba Pingsan
61 Kedatangan Pria Tua Aneh
62 Menjadi Guru Si Kembar (1)
63 Menjadi Guru Si Kembar (2)
64 Pindah Ke Ibu Kota
65 Perjalanan Ke Ibu Kota
66 Mengejutkan Banyak Orang
67 Bintang Kembar?
68 Bos Pembunuh Bayaran
69 Lagi-lagi Ular Putih Itu
70 Sunni Membuat Kekacauan
71 Turun Tangan Sendiri
72 Mengunjungi Menara Api
73 Bukan Wanita Biasa
74 Kelompok Penyihir Bergerak
75 Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76 Meng Shuya yang Peka
77 Mirip Dengan Nenek
78 Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79 Kegagalan
80 Sihir Boneka
81 Feng Du
82 Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83 Ratu Yan Berhati-hati
84 Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85 Anak-anak yang Hilang
86 Menjual Jiwa
87 Jatuh Sakit dan Hilang
88 Perpisahan Sementara
89 Dikejar Pembunuh Bayaran
90 Penculikan
91 Menjadi Sandera
92 Pangeran Dari Timur
93 Terkena Racun Penyihir
94 Gigitan Tidak Sengaja
95 Mengetahui Fakta Dari Sunni
96 Sunni Membantu An Ding
97 Ratu Yan Bergerak
98 Kembali Ke Ibu Kota
99 Guru Mencari Muridnya
100 Menjadi Kambing Hitam
101 Mengancam Shin Kaichen
102 Diselamatkan
103 Waktunya Tidak Banyak Lagi
104 Pengorbanan An Ding
105 Pengecut!
106 Berkumpul Kembali
107 Mengorbankan Keluarga Yan
108 Keluarga Yan Hancur
109 Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110 Hancur nya Segel Kutukan (1)
111 Hancur nya Segel Kutukan (2)
112 Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113 Kembali ke Zaman Modern
114 Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Melintasi Zaman Kuno
2
Tak Ada Dalam Sejarah
3
Menjadi Ibu Muda
4
Wanita Malam Itu
5
Dipastikan Itu Dia!
6
Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7
Tetangga Baru dari Ibu Kota
8
Keduanya adalah Anakku
9
Legenda Ular Putih
10
Bergaul Dengan Tetangga
11
Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12
Kekuatan Supernatural
13
Shin Kaichen Menyusul
14
Harta Nasional yang Hilang
15
Aroma Mata Air Spiritual
16
Aku Akan Bertanggung Jawab
17
Racun Dinginnya Pecah Lagi
18
Pria Malam Itu
19
Sulit Mendapatkan Hatiku
20
Serahkan Sendiri
21
Pemburu Siluman
22
Kembali Bertemu
23
Berburu Siluman
24
Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25
Penculikan
26
Si Kembar Milik Raja Perang
27
Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28
Kesepakatan
29
Menjadi Lebih Terbuka
30
Tidak Serumit Itu
31
Bakat Langka
32
Musuh Sesama Siluman
33
Keberanian Seorang Anak
34
Ketakutan Pada Seorang Anak
35
Rumor
36
Kembali Ke Rumah
37
Tidak Perlu Mencari
38
Kebahagiaan Kaisar
39
Ramalan Bintang Kembar
40
Bintang Kembar di Langit
41
Harapan Dan Ancaman
42
Tamu yang Tak Terduga
43
Panggil Aku, Kakek!
44
Shin Kaichen yang Kesal
45
Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46
Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47
Datang Ke Desa Awan
48
Bertemu Bintang Kembar
49
Siapa yang Paling Tangguh
50
Tugas Pemburu Penyihir
51
Menguji Aura Bintang Kembar
52
Tidak Perlu Khawatir
53
Bergabung
54
Mencurigai Keluarga Yan (1)
55
Mencurigai Keluarga Yan (2)
56
Keanehan Muncul
57
Meningkatkan Kekuatan Ruang
58
Bergabung Dengan Penyihir
59
Mulai Melatih Bintang Kembar
60
Tiba-tiba Pingsan
61
Kedatangan Pria Tua Aneh
62
Menjadi Guru Si Kembar (1)
63
Menjadi Guru Si Kembar (2)
64
Pindah Ke Ibu Kota
65
Perjalanan Ke Ibu Kota
66
Mengejutkan Banyak Orang
67
Bintang Kembar?
68
Bos Pembunuh Bayaran
69
Lagi-lagi Ular Putih Itu
70
Sunni Membuat Kekacauan
71
Turun Tangan Sendiri
72
Mengunjungi Menara Api
73
Bukan Wanita Biasa
74
Kelompok Penyihir Bergerak
75
Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76
Meng Shuya yang Peka
77
Mirip Dengan Nenek
78
Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79
Kegagalan
80
Sihir Boneka
81
Feng Du
82
Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83
Ratu Yan Berhati-hati
84
Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85
Anak-anak yang Hilang
86
Menjual Jiwa
87
Jatuh Sakit dan Hilang
88
Perpisahan Sementara
89
Dikejar Pembunuh Bayaran
90
Penculikan
91
Menjadi Sandera
92
Pangeran Dari Timur
93
Terkena Racun Penyihir
94
Gigitan Tidak Sengaja
95
Mengetahui Fakta Dari Sunni
96
Sunni Membantu An Ding
97
Ratu Yan Bergerak
98
Kembali Ke Ibu Kota
99
Guru Mencari Muridnya
100
Menjadi Kambing Hitam
101
Mengancam Shin Kaichen
102
Diselamatkan
103
Waktunya Tidak Banyak Lagi
104
Pengorbanan An Ding
105
Pengecut!
106
Berkumpul Kembali
107
Mengorbankan Keluarga Yan
108
Keluarga Yan Hancur
109
Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110
Hancur nya Segel Kutukan (1)
111
Hancur nya Segel Kutukan (2)
112
Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113
Kembali ke Zaman Modern
114
Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!