Wanita Malam Itu

Shin Kaichen keluar dari restoran setelah makan malam bersama dengan Lin Zhou dan Dou Heng, rekan seperjuangan sekaligus teman masa kecil. Shin Kaichen memakai topeng sehingga tak ada yang mengenalinya.

Alasan kenapa dia memakai topeng tentu saja karena semua orang sudah tahu seperti apa sosok raja perang mereka.

“Kaichen, bukankah kaisar sudah mendesakmu untuk menikah selama lima tahun terakhir ini? Bahkan jika kamu tidak bisa memiliki anak, masih banyak gadis kamar kerja yang ingin menikah denganmu.” Lin Zhou yang suka menggoda para gadis itu tersenyum penuh godaan.

Dou Heng memutar bola matanya, memukul kepala Lin Zhou dengan kipas lipat yang dipegangnya.

“Apakah kamu bodoh atau lupa? Bukankah sudah kukatakan, jangan mengungkit masalah tubuh raja,” katanya kesal.

“Apa yang salah? Bukankah semua ini masih disebabkan oleh seorang wanita? Jenderal Feng dalam masalah tahun itu setelah tahu Feng Mayun, putrinya sendiri membius raja kita. Jika bukan karena dia, Kaichen sudah menikah dan punya anak.”

“Kita sendiri belum menikah,” kata Dou Heng.

“Kita akan menikah setelah Kaichen menikah.”

“Benar.”

Shin Kaichen hanya mendengarkan keduanya mengobrol sepanjang jalan pasar kota. Apa yang terjadi tahun itu memang menjadi mimpi buruk dalam hidupnya. Selain tidak bisa memiliki keturunan sendiri, racun dingin di tubuhnya pecah hampir seminggu sekali.

Ini lebih buruk dari sebelumnya.

Karena itu, Kaisar Shin yang tahu masalah putra keenamnya, segera menghukum keluarga Feng. Feng Mayun berkata jika pangeran kelima terlibat dalam hal ini. Kaisar Shin akhirnya membiarkan Feng Mayun menjadi selir rendah pangeran kelima.

Keluarga Feng sedikit menderita dan Jenderal Feng dialihkan ke perbatasan lain sebagai hukuman.

“Tidak terburu-buru untuk menikah.” Shin Kaichen menjawab asal-asalan.

Dia sebenarnya masih mencari tahu tentang wanita malam itu yang bersamanya di gua. Ia hanya ingat wanita memiliki tanda bulan sabit di dadanya.

Di saat ketiganya berjalan santai dan mengobrol, tiba-tiba saja seorang anak perempuan menabrak Shin Kaichen dari belakang.

“Aduh!” Meng Shilan yang berlari karena dikejar Meng Shuya pun tak sengaja menabrak seseorang.

Meng Shilan jatuh dan kue jahe yang dipegangnya terlempar ke tanah. Meng Shuya segera berlari kecil, menghampirinya.

“Shilan, apakah kamu baik-baik saja? Bukankah aku bilang jangan lari terlalu kencang, ibu juga bilang begitu,” katanya. Dia membantunya berdiri.

“Aku tahu, aku salah. Kue ku jatuh.”

“Jangan pikirkan kuenya.” Meng Shuya tampak sedikit bersikap dewasa. Tapi ini masih anak-anak, terlihat menggemaskan saat mendengar mereka mengobrol.

Shin Kaichen dan keduanya berhenti lalu menoleh. Melihat anak perempuan kembar yang sangat manis dan menggemaskan, tanpa sadar sifat menggoda Lin Zhou muncul lagi. Dia tanpa sadar ingin mencubit pipi salah satu dari keduanya.

“Adik perempuan siapa ini, sangat imut sekali. Biarkan kakak mencubitmu sedikit,” katanya.

Melihat tangan yang ingin menyentuh pipi Meng Shilan, Meng Shuya langsung mencubit punggung tangan itu lebih dulu. Cubitan nya tidak kecil. Lin Zhou mengerang kesakitan, menarik tangannya kembali.

“Ayyy, si kecil ini sangat galak,” katanya tapi tidak marah sama sekali.

Tapi kemudian Meng Shuya meminta maaf karena adiknya tak sengaja menabrak mereka. Meng Shilan juga meminta maaf karena tidak hati-hati saat berlari.

“Paman akan membelikan kue yang baru untukmu.” Tiba-tiba saja Shin Kaichen melihat kue jahe di tanah.

Meng Shilan menggelengkan kepala. “Tidak, Paman. Tidak apa-apa. Ini hanya kue. Shilan bisa membelinya lagi,” katanya sopan.

Ibu bilang, jangan menerima pemberian orang asing atau diajak pergi siapapun. Si kembar selalu ingat ini.

“Tidak masalah, ini hanya kue jahe. Tunjukan di mana penjualnya, aku membelinya untukmu.”

Si kembar saling melirik dan akhirnya menunjuk ke arah penjual kue jahe. Salju kebetulan sedang tidak turun saat ini sehingga jalanan juga bersih. Keduanya memakai jubah hangat jadi pakaian yang dikenakan tidak terlihat jelas.

Namun melihat jubah bulu di tubuh si kembar, jelas bukan berasal dari keluarga miskin.

Akhirnya si kembar pergi ke arah penjual kue jahe. Shin Kaichen dan dua rekannya mengikuti. Pria itu membeli beberapa kue jahe untuk mereka.

“Ini, hati-hatilah lain kali, jangan berlarian,” katanya seraya menyerahkan bungkus kue jahe.

Meng Shilan menerimanya dengan gembira. “Terima kasih, Paman.”

“Sama-sama.”

Tanpa sadar, Dou Heng melihat sebuah token yang tergantung di pinggang Meng Shilan. Dia memperhatikannya lagi dengan saksama.

Bukankah itu token milik Shin Kaichen? Dia segera mendekat ke arah Shin Kaichen dan berbisik padanya.

“Kaichen, bukankah itu token milikmu? Kenapa ada pada anak itu?” tanyanya.

Shin Kaichen tertegun. Lalu dia menyipitkan mata saat melihat token yang ada di pinggang Meng Shilan. Karena Meng Shilan masih kecil, token itu terasa agak besar dipakai olehnya. Dia akhirnya juga tertegun.

Benar, ini token miliknya! Mungkinkah ….

Tiba-tiba saja, mereka mendengar seorang wanita memanggil nama si kembar.

“Shilan, Shuya! Waktunya pulang,” kata Meng Lusi.

Wanita itu melihat jika kedua anaknya berada di depan toko kue jahe. Ada tiga pria di sana dan tampaknya mengobrol dengan putrinya. Meng Lusi khawatir keduanya ditipu oleh orang asing. Dia menghampiri mereka.

“Kenapa kalian membeli kue sebanyak ini?” Meng Lusi terkejut. Uang yang dia berikan pada mereka sebenarnya hanya cukup membeli tiga atau empat. Ini lebih dari lima.

“Ibu, Paman ini yang membelikannya untuk kami.” Meng Shilan merasa bersalah.

“Apakah kalian nakal?” tebaknya.

Lin Zhou melihat wanita cantik itu, mau tidak mau tersenyum dan menggelengkan kepala. “Tidak, tidak. Kue yang mereka makan tak sengaja jatuh saat menabrak kami. Jadi kami menggantinya dengan yang baru. Ini hanya uang kecil, tidak masalah,” katanya langsung ‘Ha ha ha’ di tempat.

Adapun Shin Kaichen, ketika mendengar suara wanita itu, tubuhnya sedikit tegang. Walaupun sudah lima tahun lamanya, tapi ia ingat suara gadis di malam itu. ia memperhatikan sosok cantik Meng Lusi.

Suara ini mirip dan … salah satu anak itu memakai token yang hilang dari tubuhnya. Mungkinkah sebenarnya ….

Meng Lusi tidak memperhatikan Shin Kaichen sama sekali. “Kalau begitu, maaf karena kecerobohan mereka. Berapa uangnya? Aku membayarnya kembali.”

“Tidak perlu! Keduanya sangat manis, jangan membayarnya kembali.” Lin Zhou buru-buru menolak.

Meng Lusi juga tidak bersikeras. Mereka akan terlambat. “Kalau begitu kami akan kembali.”

Si kembar juga mengucapkan selamat tinggal pada mereka. Lalu pergi dengan ibunya. Shin Kaichen masih mematung di tempat, memperhatikan sosok ketiganya yang menjauh. Apakah kedua anak itu ada hubungannya dengan dia? Anaknya?

“Kaichen, apa yang kamu pikirkan? Mungkinkah kamu jatuh cinta pada ibunya? Ayolah, wanita cantik itu pasti sudah bersuami. Kamu tidak lihat betapa manisnya anak itu … ayahnya pasti juga tak kalah tampan,” kata Lin Zhou.

Shin Kaichen agak linglung. Jika wanita itu sudah menikah, lalu kenapa anak itu memakai tokennya? Mungkinkah hanya iseng?

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

si kembar bertemu ayah mereka ges

2025-02-02

0

lily

lily

malah bengong, ayooo cepet dikejar

2024-12-25

0

Anonymous

Anonymous

telusuri keberadaan mereka

2025-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Melintasi Zaman Kuno
2 Tak Ada Dalam Sejarah
3 Menjadi Ibu Muda
4 Wanita Malam Itu
5 Dipastikan Itu Dia!
6 Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7 Tetangga Baru dari Ibu Kota
8 Keduanya adalah Anakku
9 Legenda Ular Putih
10 Bergaul Dengan Tetangga
11 Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12 Kekuatan Supernatural
13 Shin Kaichen Menyusul
14 Harta Nasional yang Hilang
15 Aroma Mata Air Spiritual
16 Aku Akan Bertanggung Jawab
17 Racun Dinginnya Pecah Lagi
18 Pria Malam Itu
19 Sulit Mendapatkan Hatiku
20 Serahkan Sendiri
21 Pemburu Siluman
22 Kembali Bertemu
23 Berburu Siluman
24 Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25 Penculikan
26 Si Kembar Milik Raja Perang
27 Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28 Kesepakatan
29 Menjadi Lebih Terbuka
30 Tidak Serumit Itu
31 Bakat Langka
32 Musuh Sesama Siluman
33 Keberanian Seorang Anak
34 Ketakutan Pada Seorang Anak
35 Rumor
36 Kembali Ke Rumah
37 Tidak Perlu Mencari
38 Kebahagiaan Kaisar
39 Ramalan Bintang Kembar
40 Bintang Kembar di Langit
41 Harapan Dan Ancaman
42 Tamu yang Tak Terduga
43 Panggil Aku, Kakek!
44 Shin Kaichen yang Kesal
45 Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46 Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47 Datang Ke Desa Awan
48 Bertemu Bintang Kembar
49 Siapa yang Paling Tangguh
50 Tugas Pemburu Penyihir
51 Menguji Aura Bintang Kembar
52 Tidak Perlu Khawatir
53 Bergabung
54 Mencurigai Keluarga Yan (1)
55 Mencurigai Keluarga Yan (2)
56 Keanehan Muncul
57 Meningkatkan Kekuatan Ruang
58 Bergabung Dengan Penyihir
59 Mulai Melatih Bintang Kembar
60 Tiba-tiba Pingsan
61 Kedatangan Pria Tua Aneh
62 Menjadi Guru Si Kembar (1)
63 Menjadi Guru Si Kembar (2)
64 Pindah Ke Ibu Kota
65 Perjalanan Ke Ibu Kota
66 Mengejutkan Banyak Orang
67 Bintang Kembar?
68 Bos Pembunuh Bayaran
69 Lagi-lagi Ular Putih Itu
70 Sunni Membuat Kekacauan
71 Turun Tangan Sendiri
72 Mengunjungi Menara Api
73 Bukan Wanita Biasa
74 Kelompok Penyihir Bergerak
75 Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76 Meng Shuya yang Peka
77 Mirip Dengan Nenek
78 Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79 Kegagalan
80 Sihir Boneka
81 Feng Du
82 Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83 Ratu Yan Berhati-hati
84 Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85 Anak-anak yang Hilang
86 Menjual Jiwa
87 Jatuh Sakit dan Hilang
88 Perpisahan Sementara
89 Dikejar Pembunuh Bayaran
90 Penculikan
91 Menjadi Sandera
92 Pangeran Dari Timur
93 Terkena Racun Penyihir
94 Gigitan Tidak Sengaja
95 Mengetahui Fakta Dari Sunni
96 Sunni Membantu An Ding
97 Ratu Yan Bergerak
98 Kembali Ke Ibu Kota
99 Guru Mencari Muridnya
100 Menjadi Kambing Hitam
101 Mengancam Shin Kaichen
102 Diselamatkan
103 Waktunya Tidak Banyak Lagi
104 Pengorbanan An Ding
105 Pengecut!
106 Berkumpul Kembali
107 Mengorbankan Keluarga Yan
108 Keluarga Yan Hancur
109 Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110 Hancur nya Segel Kutukan (1)
111 Hancur nya Segel Kutukan (2)
112 Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113 Kembali ke Zaman Modern
114 Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Melintasi Zaman Kuno
2
Tak Ada Dalam Sejarah
3
Menjadi Ibu Muda
4
Wanita Malam Itu
5
Dipastikan Itu Dia!
6
Tetangga Baru dari Ibu Kota (1)
7
Tetangga Baru dari Ibu Kota
8
Keduanya adalah Anakku
9
Legenda Ular Putih
10
Bergaul Dengan Tetangga
11
Bergaul Dengan Kedua Putrinya
12
Kekuatan Supernatural
13
Shin Kaichen Menyusul
14
Harta Nasional yang Hilang
15
Aroma Mata Air Spiritual
16
Aku Akan Bertanggung Jawab
17
Racun Dinginnya Pecah Lagi
18
Pria Malam Itu
19
Sulit Mendapatkan Hatiku
20
Serahkan Sendiri
21
Pemburu Siluman
22
Kembali Bertemu
23
Berburu Siluman
24
Sisi Shin Kaichen yang Luar Biasa
25
Penculikan
26
Si Kembar Milik Raja Perang
27
Menyiksa Tapi Tidak Ada Bukti
28
Kesepakatan
29
Menjadi Lebih Terbuka
30
Tidak Serumit Itu
31
Bakat Langka
32
Musuh Sesama Siluman
33
Keberanian Seorang Anak
34
Ketakutan Pada Seorang Anak
35
Rumor
36
Kembali Ke Rumah
37
Tidak Perlu Mencari
38
Kebahagiaan Kaisar
39
Ramalan Bintang Kembar
40
Bintang Kembar di Langit
41
Harapan Dan Ancaman
42
Tamu yang Tak Terduga
43
Panggil Aku, Kakek!
44
Shin Kaichen yang Kesal
45
Kelompok Pemburu Penyihir (1)
46
Kelompok Pemburu Penyihir (2)
47
Datang Ke Desa Awan
48
Bertemu Bintang Kembar
49
Siapa yang Paling Tangguh
50
Tugas Pemburu Penyihir
51
Menguji Aura Bintang Kembar
52
Tidak Perlu Khawatir
53
Bergabung
54
Mencurigai Keluarga Yan (1)
55
Mencurigai Keluarga Yan (2)
56
Keanehan Muncul
57
Meningkatkan Kekuatan Ruang
58
Bergabung Dengan Penyihir
59
Mulai Melatih Bintang Kembar
60
Tiba-tiba Pingsan
61
Kedatangan Pria Tua Aneh
62
Menjadi Guru Si Kembar (1)
63
Menjadi Guru Si Kembar (2)
64
Pindah Ke Ibu Kota
65
Perjalanan Ke Ibu Kota
66
Mengejutkan Banyak Orang
67
Bintang Kembar?
68
Bos Pembunuh Bayaran
69
Lagi-lagi Ular Putih Itu
70
Sunni Membuat Kekacauan
71
Turun Tangan Sendiri
72
Mengunjungi Menara Api
73
Bukan Wanita Biasa
74
Kelompok Penyihir Bergerak
75
Takdirnya Tidak Ada di Dunia Ini
76
Meng Shuya yang Peka
77
Mirip Dengan Nenek
78
Kemungkinan Akan Lahir Kembali
79
Kegagalan
80
Sihir Boneka
81
Feng Du
82
Jamuan Ulang Tahun Kaisar
83
Ratu Yan Berhati-hati
84
Rahasia Kelahiran Shin Muyue
85
Anak-anak yang Hilang
86
Menjual Jiwa
87
Jatuh Sakit dan Hilang
88
Perpisahan Sementara
89
Dikejar Pembunuh Bayaran
90
Penculikan
91
Menjadi Sandera
92
Pangeran Dari Timur
93
Terkena Racun Penyihir
94
Gigitan Tidak Sengaja
95
Mengetahui Fakta Dari Sunni
96
Sunni Membantu An Ding
97
Ratu Yan Bergerak
98
Kembali Ke Ibu Kota
99
Guru Mencari Muridnya
100
Menjadi Kambing Hitam
101
Mengancam Shin Kaichen
102
Diselamatkan
103
Waktunya Tidak Banyak Lagi
104
Pengorbanan An Ding
105
Pengecut!
106
Berkumpul Kembali
107
Mengorbankan Keluarga Yan
108
Keluarga Yan Hancur
109
Serangan Jiwa Leluhur Penyihir
110
Hancur nya Segel Kutukan (1)
111
Hancur nya Segel Kutukan (2)
112
Tidak Bisa Melawan Hukum Langit
113
Kembali ke Zaman Modern
114
Dipertemukan Oleh Takdir (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!