Nikah Siri

Di hadapan Prambudi dan Kusumonegoro yang masing-masing dari mereka tadi menjewer telinga anak-anaknya setelah keluar dari mobil, Paijo dan Michelle menundukkan kepala dibarengi senyuman kecut.

Kecut, sudah dua kali kepergok orang lain dan malam ini adalah yang paling ambyar.

“Apa mau kalian?” tanya Prambudi, duduk tegap ia menatap Michelle sambil menautkan kedua alis. “Bapak pikir kamu ke Jogja untuk main-main, Icel. Tapi ini, untung masmu bilang. Bagaimana jika papa tidak tahu!” serunya membuat penekanan jika masalahnya tidak main-main.

“Assalamualaikum, kulo nuwun.” Melongok sebuah kepala dengan senyuman terpampang ke dalam rumah joglo itu.

Prambudi berjeda sewaktu Bapak berkopiah hitam dan menggunakan setelan baju muslim rapi dan sorban putih melangkah masuk. Dia tersenyum, membuat Paijo yang hafal siapa dia mengadu tatapannya dengan Michelle.

“Penghulu KUA dia, Sel. Pak Istam Muslikin, teman bapak.” ucapnya setengah berbisik dengan badan yang condong ke samping, tatapan lurus ke depan.

Michelle melebarkan mata dengan dramatis seraya menatap ayahnya dan kakaknya yang rapi menggunakan jas berdasi.

“Maksudnya apa papa?”

Michelle tak habis pikir mengapa hal sepenting itu bisa luput dari perkiraannya.

Mas Dominic hutang nyawa sama harga diri ini. Bener-bener, kelihatan seneng dia aku nikah sama sahabatnya.

“Selamat malam mas Paijo.” Istam Muslikin mengajaknya bersalaman sebelum berdecak kagum, “Sudah ayo saya nikahkan sekarang biar bapakmu tidak kepikiran terus.”

“Sek... sek... sek...” Paijo angkat tangan, menegakkan pundak, menatap bapaknya tepat di mata. “Belum jadi musyawarah lho pak, kok tiba-tiba di suruh nikah. Nggak lucu ini, nggak waras.”

“Kamu itu udah selingkuh dari Puspita, Jo. Yang nggak waras itu kamu!” sahut Dominic.

“Nggak usah ikut campur dulu, Dom. Aku buka rahasiamu di sini, mau?” Paijo menjawab, semangat.

“Bukannya aku ikut campur, kalian bisa ciuman itu gimana ceritanya kalau bukan mau sama mau? Hayo...” Dominic melipat kedua tangannya di dada dengan sikap arogan yang di buat-buat.

Kusumonegoro dan Prambudi kontan menatap kedua pasangan itu dengan kedua mata menyipit.

“Sekarang jelaskan duduk perkaranya!” Pinta Prambudi diiringi tatapan geram.

Michelle dan Paijo kontan melebarkan mata. Alih-alih berebut menjelaskan situasi yang terjadi, mereka membisu. Mengakui salah dengan kecanggungan yang kentara.

“Tidak bisa menjelaskan? Salah satu di antara kalian?” Prambudi berdehem. “Kamu ingin merebut Paijo dari kekasih orang, Icel? Kurang apa kamu ini...”

“Aku nggak merebutnya papa, Paijo yang iseng masukin aku ke kamarnya waktu aku mandi dan Pak Kusumo pulang mengabdi.”

“Terus?” sentak Prambudi.

“Terus karena aku hanya pakai handuk dan pak Kusumo ketuk pintu kamarnya aku di suruh ngumpet di bawah kolong dipan!”

Semua orang kontan terkejut tak percaya, hanya Istam Muslikin yang lebih cepat bersikap sewajarnya.

“Bener itu, Jo?” tanya Dominic.

“Seperti yang kamu dengar.”

Dominic mengusap wajahnya dengan kasar seraya menghela napas.

“Ngawur banget kamu nyuruh adikku sembunyi di bawah kolong dipan, kenapa nggak sekalian kamu jeburin sumur!” komentarnya sambil menatap bengis sahabatnya.

“Lalu apalagi?” Prambudi menepuk pundak anak sulungnya. “Nanti dulu kamu.” ucapnya mengingatkan.

Dominic mendengus, menatap Michelle yang tampak layu. ”Bilang semuanya biar masalahmu yang pelik ini gampang ngaturnya!”

Menatap Paijo sekilas, Michelle menggunakan celah yang tersisa untuk kabur dari pernikahan siri. Tetapi yang di dapat, dari ‘bahasa tubuh’ yang menjadi alasan keduanya menjalin hubungan terlarang membuat Istam Muslikin mengetuk meja.

“Tipu muslihat iblis itu memang terjadi di mana saja apalagi di kamar, handukan, terus sarungan. Bubar mas kalau itu aku sama istriku, nggak perlu tanggung-tanggung langsung buka, byak...” Istam Muslikin menatap calon pengantin bergantian sambil tersenyum sopan.

“Tapi untungnya cuma ciuman, hanya sekali, toh? Harusnya masih bisa di maafkan, Sum.”

Michelle menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil menundukkan kepala. Jangankan sekali, sudah hampir tidak kali, belum masalah tadi sore. Habis dia malam ini, habis, dia benar-benar akan di nikahkan saat Kusumonegoro dan Prambudi pindah ke teras rumah setelah Paijo menutupi dustanya membisu seribu bahasa.

Kusumonegoro dan Prambudi berdiskusi dengan serius kasus kedua anak mereka yang luar biasa mencengangkan.

“Saya tidak akan mendiskriminasi keadaan kita yang berbeda Pak Kusumo, saya mengenal Paijo sejak Dominic kuliah di sini, tetapi Icel selaku anak satu-satunya saya di keluarga Prambudi Dwayne meminta satu syarat dengan bapak atau pun Paijo jika memang kita harus menikahkan keduanya.” ucap Prambudi.

Kusumonegoro mengangguk. “Katakan saja.”

Prambudi tidak menjawab, ia tampak berpikir.

“Jika ada kasus kdrt dan penelantaran terhadap Michelle oleh Paijo, tolong pulangkan anak saya ke Malang. Saya akan menerimanya lagi dengan tangan terbuka.” ucap kemudian dengan lugas.

Bulan sabit nampak di kelilingi awan cumulonimbus. Semilir angin yang berhembus kencang mengugurkan daun tua pohon mangga ke permukaan mobil dan tanah. Kusumonegoro dan Prambudi saling menatap dan mengangguk sepakat.

Masuk ke dalam rumah, wajah-wajah pias khas orang menanggung salah terpampang jelas di mata.

Michelle menggelengkan kepala, meminta ayahnya yang menatapnya penuh rasa iba membatalkan niatnya atau paling tidak menundanya sementara waktu.

“Kami sebagai orang tua sudah sepakat, kalian kami nikahkan malam ini!”

Tercetak dan membeku di tempat. Hidup Michelle dan Paijo tak sesederhana pertemuan kedua bibir mereka di kamar pengantin yang masih apa adanya. Tidak ada bunga, pesta, dangdutan, bridal shower, bagi-bagi undangan, rewang sampai tengah malam, apalagi lemper dan ater-ater.

Rumah sederhana itu saksi bisu dimana Paijo Halim Pradana menikahi Michelle Josefine Prambudi secara agama, pelan dan lugas dengan debar jantung yang acap kali membuatnya menghela napas panjang.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

wa ha ha ha 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-11-09

0

Ersa

Ersa

saahhh

2023-08-24

0

Ersa

Ersa

Mas Dom ki meh belani icel opo meh blandangke 😂😂

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu Kamu
2 Menyembunyikanmu
3 Keajaiban Duniawi
4 Tanggung jawab
5 Pahit Rasanya
6 Lebih dari perkenalan
7 Pas-pasan
8 Malang Melintang
9 Bibir vertigo
10 Michelle lagi, Michelle lagi
11 Kepergok lagi.
12 Nikah Siri
13 Otw Party
14 Pesta Slalu
15 Orak-arik Rasa
16 Curang
17 Bukan cinta yang apik.
18 Rumah kita
19 Paijo!
20 Aku Siap.
21 Puspita
22 Kembali
23 Di Mataku
24 Cukup Gila
25 Seandainya
26 Benang Merah
27 Rumah
28 Pilihan sulit
29 Wisnu
30 Puspita Wisnu
31 Paijo dan Michelle
32 Terciduk
33 Prolognya apa mas!
34 Meninggalkanmu
35 Hampir meriang
36 Badai penghancur
37 Kacau
38 Kok Bule?
39 Serangan Darurat
40 Paijo Dominic
41 Rindu Bersua
42 Icel mau punya...
43 Ambyar mashee
44 Jangan Khawatir.
45 Sepetak Sawah
46 No papa...
47 Rewel terus
48 Mletre
49 Sukur...
50 Kacau
51 Mau Kasih Sayang
52 Haru
53 Sungkem
54 Cookies
55 Apa!
56 Gayeng
57 Sabar
58 Pinang Aku.
59 Cap KUA
60 Sekilas Nobar
61 Tak wolak-walik
62 Wedding resepsi
63 Sweetie
64 Sweetie 2
65 Jengah
66 Haduh.
67 Mata panas
68 Nyentrik
69 Ngambeks
70 Tampan Sekali
71 Party terakhir
72 Pulang kampung
73 Ketemu kamu
74 Gila
75 Jewer terus
76 Fakta
77 Sebuah isyarat
78 Gagal total
79 Galak
80 Pulang Kampung dan Akhir Bahagia
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bertemu Kamu
2
Menyembunyikanmu
3
Keajaiban Duniawi
4
Tanggung jawab
5
Pahit Rasanya
6
Lebih dari perkenalan
7
Pas-pasan
8
Malang Melintang
9
Bibir vertigo
10
Michelle lagi, Michelle lagi
11
Kepergok lagi.
12
Nikah Siri
13
Otw Party
14
Pesta Slalu
15
Orak-arik Rasa
16
Curang
17
Bukan cinta yang apik.
18
Rumah kita
19
Paijo!
20
Aku Siap.
21
Puspita
22
Kembali
23
Di Mataku
24
Cukup Gila
25
Seandainya
26
Benang Merah
27
Rumah
28
Pilihan sulit
29
Wisnu
30
Puspita Wisnu
31
Paijo dan Michelle
32
Terciduk
33
Prolognya apa mas!
34
Meninggalkanmu
35
Hampir meriang
36
Badai penghancur
37
Kacau
38
Kok Bule?
39
Serangan Darurat
40
Paijo Dominic
41
Rindu Bersua
42
Icel mau punya...
43
Ambyar mashee
44
Jangan Khawatir.
45
Sepetak Sawah
46
No papa...
47
Rewel terus
48
Mletre
49
Sukur...
50
Kacau
51
Mau Kasih Sayang
52
Haru
53
Sungkem
54
Cookies
55
Apa!
56
Gayeng
57
Sabar
58
Pinang Aku.
59
Cap KUA
60
Sekilas Nobar
61
Tak wolak-walik
62
Wedding resepsi
63
Sweetie
64
Sweetie 2
65
Jengah
66
Haduh.
67
Mata panas
68
Nyentrik
69
Ngambeks
70
Tampan Sekali
71
Party terakhir
72
Pulang kampung
73
Ketemu kamu
74
Gila
75
Jewer terus
76
Fakta
77
Sebuah isyarat
78
Gagal total
79
Galak
80
Pulang Kampung dan Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!