Almeera Yasmine Fateena

Putri Yasmine sang pemikat hati. Seperti itulah makna nama seorang gadis pendiam ini. Berparas cantik, tentu saja. Meski tak banyak berceloteh, dalam diamnya itu telah banyak menyita perhatian para lelaki. Bukan hanya lelaki, kaum wanita pun kerap berdecak kagum akan kecantikan parasnya.

Murah senyum?. Sepertinya tidak. Namun bukan berarti Yasmine seorang gadis yang sombong. Sedari kecil hidup bersama orang tua angkat, mengalami ejekan dan hinaan para tetangga sejak sang Adik dilahirkan ke dunia, membuat Yasmine yang dahulu periang kini menjadi pendiam.

Anak pancingan, seperti itulah orang-orang menyebutnya. Seperti kebiasaan, sesuatu yang agak berbeda akan menjadi ocehan para tetangga, dan kenyataan bahwa Yasmine hanyalah anak angkat dari pasangan yang lama tak memiliki keturunan, membuatnya jadi bahan ocehan setelah lahirnya sang Adik perempuan.

Baru lulus sekolah dasar saat sang Adik terlahir kedunia. Entah mendapat ilham dari mana, Yasmine meminta untuk dimasukan ke sekolah pesantren saja. Selain untuk menghindari ocehan yang mengusik ketenangan hati, Yasmine ingin hidup dalam lingkungan islami, mengingat kedua orang tuanya pasangan yang selalu sibuk akan bisnis yang mereka geluti.

"Yasmine Sayang, apa kamu sengaja menjauhi Ayah dan Ibu, karena ocehan para tetangga?" sang Ayah sempat menanyakan hal itu saat sang anak gadis meminta di sekolahkan ke pondok pesantren.

Menggeleng pelan"Enggak Ayah. Yasmine hanya ingin belajar mengaji lebih baik lagi" ujarnya beralasan.

"Tapi Nak, dengan begitu kamu akan hidup mandiri di sana."

"Enggak apa-apa Ibu. Yasmine sudah terbiasa kok, kan dulu Yasmine tinggal di panti asuhan" gadis kecil itu tersenyum samar. Sedangkan hati kedua orang tua angkatnya bagai tersayat sembilu. Sejatinya rasa sayang mereka terhadapnya tak akan terganti meski anak kandung mereka telah lahir ke dunia. Rasa itu telah ada porsinya masing-masing, terhadap Yasmine juga terhadap bayi perempuan yang baru lahir itu.

Kembali lagi, ocehan para tetangga, sungguh tak bisa dihalau. Sempat mendapat teguran, namun mereka mengatakan bahwa apa yang mereka ucapkan adalah kenyataan. Jadi, mengapa mereka harus diam sedangkan apa yang mereka katakan adalah sebuah kebenaran. Lelah mendengar ocehan tetangga yang tak ada habisnya, dengan terpaksa pasangan itu menyekolahkan Yasmine ke pondok pesantren seperti apa yang gadis kecil itu inginkan.

"Ayah dan Ibu titipkan kamu di sini untuk belajar agama. Ingat ya Nak, semua ini bukan berarti Ayah dan Ibu nggak ingin mengasuhmu lagi" suara lelaki itu bergetar. Jemarinya mengusap pucuk kepala sang putri yang sangat dia sayangi itu. Begitu pula sang Ibu, sejak tadi sudah banyak bulir bening jatuh di kedua pipinya.

"Sayang, sebulan sekali kami akan menjemputmu untuk berlibur di rumah" ujar sang Ibu. Kemudian beralih menatap Ustadzah yang sedang bersama mereka"Iya kan Ustadzah, santri di sini boleh pulang sebulan sekali kan?."

"Iya Ibu. Kalau nggak dijemput keluarga, akan ada bus yang mengantarkan mereka pulang ke kediaman masing-masing" sahut Ustadzah dengan wajah bulat itu.

"Tuh kan. Jadi sebulan sekali Yasmine akan pulang ke rumah ya. Pulang ke rumah kita."

"Iya Ibu" pelan sekali. Gadis itu menunduk.

"Nak, maaf Ayah nggak bisa membuat tetangga kita diam. Hingga kamu memilih jalan ke tempat ini."

"Nggak apa-apa Ayah."

"Ingat baik-baik ya Nak. Sampai kapanpun kamu adalah anak kami. Kita semua adalah keluarga!!." pasangan itu menekankan padanya.

"Iya Ayah, Ibu."

Sebelum kedua orang tuanya pergi, Yasmine mencium pipi lembut sang Adik"Dek Rania, jaga Ayah sama Ibu ya."

Ada banyak momen haru saat orang tua melepas putra putri mereka untuk menimba ilmu di pondok pesantren, namun kejadian seperti Yasmine terbilang jarang terjadi. Dua Ustadzah yang hadir di situ menitikan air mata melihat ketegaran Yasmine. Kebenaran itu tak bisa disembunyikan dari mereka, dengan berat hati pasangan itu mengungkapkan kebenaran bahwa Yasmine bukanlah darah daging mereka. Gadis itu diangkat menjadi anak di usia sembilan tahun. Hal yang membuat Yasmine meminta di sekolahkan di sana pun mereka ungkap kepada para Ustadzah, dengan tujuan agar mereka bisa menghibur Yasmine juga memahami keadaan hatinya yang tengah rapuh.

Kini, gadis kecil itu telah dewasa. Sudah lima tahun menjadi Santriwati di pondok tersebut. Bertutur kata lembut namun tegas pada tempatnya. Dua tahun terakhir dia ditunjuk menjadi keamanan, memeriksa bawaan para santri dan mengawal mereka saat sedang menjalani tugas di dapur pak Kyai Bahi.

"Ya Allah, tenangkan degup jantungku saat bertemu dia. Sungguh aku tak ingin degup jantung ini membuatku malu dan bertingkah aneh di depannya" suara hati Yasmine, saat beberapa kali bertemu Syailendra, cucu kesayangan Kyai Bahi.

...----------------...

"Jadi kamu akan menjalani dua bisnis??. Itu nggak mudah Arjuna!!. Menjadi CEO di satu perusahaan saja sudah menyita banyak waktu. Bagaimana kalau sampai di dua perusahaan?" berbicara melalui panggilan telepon, tak menghalangi aktivitas Enda berkreasi dengan masakannya. Chef muda yang satu ini begitu lihai dalam bidang yang sama dengan sang Abi.

"Kalau Abang jadi aku, memangnya Abang punya pilihan lain?."

Enda berpikir sembari menata hidangan ke dalam piring"Kalau harus menjalani keduanya, aku nggak bisa. Harus memilih salah satu di antaranya. Arjuna, ingat dengan batas kemampuan kita sebagai manusia, jangan demi keuntungan besar sampai jadi gila kerja. Melupakan waktu untuk diri sendiri beristirahat, nanti kalau sakit bagaimana?."

"Gimana?" Juna balik bertanya.

"Ya harus ke dokter!" sahut Enda lagi.

Pundak Arjuna bergetar, tanpa suara ia mentertawakan sikap sang Abang"Nah itu Abang tau. Kok tanya Juna."

"Heiii, Abang sedang menasihatimu. Jangan meledek seperti ini!."

"Aku nggak meledek. Ceritanya belum selesai, tapi Abang langsung menyambar."

Kini giliran pundak Enda yang bergetar, namun tawa seorang Enda pecah begitu renyah"Hahaha, baiklah. Selesaikan ceritanya."

Arjuna pun kembali bercerita. Tentu Enda sudah tau kegemarannya akan Game membawanya untuk berkuliah di jurusan Ilmu komputer. Sejauh ini dirinya merintis perusahaan pengembang perangkat lunak bersama teman di waktu kuliah, seorang pemuda berdarah korea Australia yang menetap di Indonesia. Teman semasa kuliah ini juga keturunan pendiri Universitas tempat Arjuna berkuliah dahulu.

Setelah Arjuna selesai bercerita, barulah Enda memahami akan maksud Adik sepertemanan ini.

"Coba dari awal kamu bilang perusahaan itu di serahkan pada Bae. Abang nggak akan salah paham."

"Bukan diserahkan. Arjuna nggak akan meninggalkan perusahaan yang kami rintis dari kecil itu."

"Iya Abang ngerti. Sekarang Bae yang lebih fokus pada perusahaan tersebut. Sementara kamu lebih fokus dengan bisnis yang dibangun Kakek Abian. Begitu kan?."

"Iya. Begitu maksudku."

"Oh.... bagus. Tapi tetap saja kamu seorang pemimpin di dua perusahaan. Uang kamu banyak dong. Nggak ada niat untuk menyumbangkan sebagian kekayaan itu ke pondok pesantren Kakek Bahi?." Ada udang di balik bakwan. Kalau itu urusan uang, Enda selalu menggiring Arjuna ke jalan yang benar, salah satunya dengan menyumbang ke pondok pesantren sang Kakek.

"Iya Bang. Aku memang ada pikiran begitu. Aku intip isi tabungan dulu ya. Aku mau membangun hunian di desa tempat tinggal Nenek Adila. Nggak enak numpang di rumah Nenek terus, rumah Nenek kan kecil."

Enda diam mendengarkan ucapan Arjuna. Diamnya itu membuat Arjuna bertanya"Abang kok diam?."

"Ini sudah cukup lama. Kamu masih kecewa dengan lamaran yang ditolak itu?."

"Enggak" sahut Arjuna segera.

"Terus, kenapa mau membuat hunian di desa?. Kamu pasti berniat menetap di sana kan?. Karena nggak tega melihat kekecewaan Ayah sama Ibu."

"Iya, aku memang akan menetap di sana. Tapi bukan karena lamaran ditolak itu. Aku merasa nyaman saja tinggal di sana."

"Ayah sama Ibu?."

"Mereka setuju, malah bagus kata Ibu. Aku bisa sambil jagain Nenek. Kakek kan sibuk kerja terus, Om juga sibuk di luar negeri. Sedangkan Ayah sama Ibu nggak mau ninggalin kediaman pantai, bisnis di sana juga lagi bagus-bagusnya."

"Om artis?."

"Abang kayak nggak tau aja. Om artis kan sibuk terus. Apalagi sejak jadi Ayah, dia kebanjiran tawaran kerja terus.",

"Alhamdulillah. Ya sudah, nanti bikin hunian buat aku juga ya."

Entah serius entah bercanda, Arjuna menyetujui keinginan Enda.

To be continued...

Selamat membaca jangan lupa like fav dan komennya ya.

Salam anak Borneo.

Terpopuler

Comments

ZasNov

ZasNov

Asyik Bae bentar lagi muncul nih..
Pengen tau anak aktif & penuh pesona itu gedenya gimana 😂

2023-05-24

0

ZasNov

ZasNov

Jadi Yasmine suka sama Enda to 🤭
Ciee Enda fans-nya cwe cantik & soleha 🤩

2023-05-24

0

ZasNov

ZasNov

Sedih banget jadi Yasmine..😭
Karena mulut tetangga yang sadis, dia jadi menjauh dari orangtua dan adik angkatnya..😣

2023-05-24

1

lihat semua
Episodes
1 Syailendra Putra Khairuddin
2 Ahmad Arjuna Pratama
3 Gadis bernama Salwa
4 Nurmecca Putri Khairunnisa
5 Almeera Yasmine Fateena
6 Pertemuan
7 Resah sang hati
8 Jodoh pilihan Kakek
9 Teguran
10 Sanksi
11 Terlambat
12 Patah hati
13 Risalah cinta
14 Tak lagi nyaman
15 Larangan lagi
16 Kegilaan Randy
17 Pulang
18 Tersesat sang hati
19 Penggoda
20 Penolakan Randy
21 Titian kesabaran
22 Kedungu-an cinta
23 Selangkah untuk maju
24 Gagal fokus
25 Setitik nila
26 Kecewa
27 Tawaran Salwa
28 Menarik diri
29 Umpan cinta
30 Menemukan
31 Bebas
32 Tuduhan
33 Trik Salwa
34 Talak
35 Bermain diam-diam
36 Richard Brander
37 Gerak sang hacker
38 Masih menunggumu
39 Menjaga hati
40 Rumus Nenek Adila
41 Duka keluarga Salwa
42 Kembali mengungkap rasa
43 Ketakutan Salwa
44 Bersambut tali
45 Menjaga dalam diam
46 Hari yang mendebarkan
47 Si usil Mecca
48 Pandang pertama
49 Senda cinta
50 Malam kita
51 Pasangan baru
52 Usikan masa lalu
53 Saingan cinta
54 Kultum Tuan Bae
55 Rahasia Mecca
56 Manis kehidupan
57 Arjuna vs Randy
58 Cobaan Arjuna
59 Pagi yang manis
60 Kebusukan hati Randy
61 Trouble
62 Sesal sang pengkhianat
63 Kabar nona Salwa
64 Cemburu
65 Permintaan maaf Tuan muda
66 Tentang Arjuna
67 Gelitik cinta
68 Serangan untuk Richard.
69 Duka keluarga Ahmad
70 Nuha
71 Gundah Salwa
72 Obrolan para orang tua
73 Kerelaan
74 Lidah tetangga
75 Permintaan Arjuna
76 Hari H
77 Melepas putri tercinta
78 Racun masa lalu
79 Pagi pertama
80 Sarapan yang kesiangan
81 Manis Arjuna??
82 Kecil mini tapi aku suka
83 Kekesalan Syailendra
84 Menagih janji sang koki
85 Jawaban atas doa
86 Mengunjungi Tuan muda Bae
87 Cinta sejati
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Syailendra Putra Khairuddin
2
Ahmad Arjuna Pratama
3
Gadis bernama Salwa
4
Nurmecca Putri Khairunnisa
5
Almeera Yasmine Fateena
6
Pertemuan
7
Resah sang hati
8
Jodoh pilihan Kakek
9
Teguran
10
Sanksi
11
Terlambat
12
Patah hati
13
Risalah cinta
14
Tak lagi nyaman
15
Larangan lagi
16
Kegilaan Randy
17
Pulang
18
Tersesat sang hati
19
Penggoda
20
Penolakan Randy
21
Titian kesabaran
22
Kedungu-an cinta
23
Selangkah untuk maju
24
Gagal fokus
25
Setitik nila
26
Kecewa
27
Tawaran Salwa
28
Menarik diri
29
Umpan cinta
30
Menemukan
31
Bebas
32
Tuduhan
33
Trik Salwa
34
Talak
35
Bermain diam-diam
36
Richard Brander
37
Gerak sang hacker
38
Masih menunggumu
39
Menjaga hati
40
Rumus Nenek Adila
41
Duka keluarga Salwa
42
Kembali mengungkap rasa
43
Ketakutan Salwa
44
Bersambut tali
45
Menjaga dalam diam
46
Hari yang mendebarkan
47
Si usil Mecca
48
Pandang pertama
49
Senda cinta
50
Malam kita
51
Pasangan baru
52
Usikan masa lalu
53
Saingan cinta
54
Kultum Tuan Bae
55
Rahasia Mecca
56
Manis kehidupan
57
Arjuna vs Randy
58
Cobaan Arjuna
59
Pagi yang manis
60
Kebusukan hati Randy
61
Trouble
62
Sesal sang pengkhianat
63
Kabar nona Salwa
64
Cemburu
65
Permintaan maaf Tuan muda
66
Tentang Arjuna
67
Gelitik cinta
68
Serangan untuk Richard.
69
Duka keluarga Ahmad
70
Nuha
71
Gundah Salwa
72
Obrolan para orang tua
73
Kerelaan
74
Lidah tetangga
75
Permintaan Arjuna
76
Hari H
77
Melepas putri tercinta
78
Racun masa lalu
79
Pagi pertama
80
Sarapan yang kesiangan
81
Manis Arjuna??
82
Kecil mini tapi aku suka
83
Kekesalan Syailendra
84
Menagih janji sang koki
85
Jawaban atas doa
86
Mengunjungi Tuan muda Bae
87
Cinta sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!