Pangeran Vampir Terjebak Menjadi Hunter
Sunda Empire.
Negeri makmur nan subur yang terbentang sebagai negeri kepulauan di timur benua.
Walaupun baru memperoleh kebebasannya lima tahun silam setelah mengusir ras penjajah yang memanfaatkan mereka selama ini sebagai ternak darah, ras vampir, mereka tumbuh dengan cepat berkat kekuatan perdagangan dan militer milik maritim mereka yang sangat hebat, dan juga, berkat kebencian mereka yang kuat terhadap ras vampir yang telah mengisap segala milik mereka hingga benar-benar kering selama ratusan tahun dijajah.
Ya, penduduk Sunda Empire tumbuh menjadi penduduk yang sangat membenci keberadaan vampir, bahkan profesi yang paling diminati saat ini di kekaisaran itu yang akan segera memperoleh prestige yang sangat besar dari kekaisaran, tidak lain dan tidak bukan adalah profesi pemburu vampir.
Masalahnya adalah…
“Laviar… Itu… Matamu… Matamu mengapa jadi merah begitu?”
“Jeanne, tenanglah. Yang penting kan sekarang lukamu sudah sembuh.” Ujarku seraya mendekati Jeanne demi memastikan luka di kaki kanannya telah benar-benar sembuh.
Akan tetapi, apa yang kuperoleh dari teman bermainku sejak kecil selama lima tahun itu yang telah kuanggap sebagai keluarga sendiri,
-Puak.
Dia segera menampik tanganku begitu aku hendak menyentuhnya.
“Jangan sentuh aku, dasar monster! Pergi! Pergi dari hadapanku, monster! Vampire hunter! Apa di sini ada seorang vampire hunter?! Cepat kemari! Di sini ada vampir!”
Aku hanya bisa terpaku tanpa bisa berkata apa-apa. Bahkan teman yang telah hidup dan tumbuh besar bersamaku selama lima tahun seketika menganggap aku seonggok najis begitu mengetahui bahwa aku adalah seorang vampir.
Padahal aku sampai rela mengungkapkan identitasku di hadapannya demi menyelamatkan dia yang teman masa kecilku selama lima tahun yang hampir saja mati tertimpa batu besar, tetapi mengapa dia justru mengkhianatiku?
Sial! Sial! Sial! Tahu begini kubiarkan saja dia mati tertimpa batu besar itu.
Ya, masalahnya adalah aku adalah salah satu dari ras vampir yang dibenci oleh semua orang di Sunda Empire itu yang kini harus bersembunyi di pelosok terpencil kekaisaran demi menghindari incaran para vampire hunter setelah kastilku runtuh usai diburu oleh para manusia berbaju perak itu.
Terima kasih berkat teriakan Jeanne, dalam sekejap para vampire hunter telah berbondong-bondong datang untuk mengejarku.
“Selena! Selena! Kamu di mana?!”
Selena pun keluar dari balik halaman belakang begitu mendengar teriakanku.
“Aku ketahuan. Kita harus segera lari dari sini.”
Tanpa sempat memberi penjelasan, aku mendatangi gubuk lantas serta-merta menyeret Selena bersamaku, bahkan satu pun harta benda di gubuk kami itu tak sempat kami bawa pergi perihal nyala obor yang dibawa oleh para vampire hunter mulai terlihat di sudut kegelapan di sana.
“Huff… Huff…”
Aku berlari dan terus berlari hingga nafasku terengah-engah dengan tetap memegang tangan kiri Selena bersamaku. Tak jelas lagi jalan mana yang telah kutempuh di dalam hutan. Hanya satu yang kupikirkan saat itu, semoga seperti lima tahun lalu, aku entah bagaimana akan bisa selamat dari kejaran para vampire hunter itu.
Di luar dugaan, harapanku itu terkabul. Secara ajaib, aku menemukan air terjun di dalam hutan di mana di balik air terjun itu ada sebuah goa. Kami pun berhasil memasuki goa tersebut yang tampaknya tidak disadari sama sekali keberadaannya oleh para vampire hunter.
Kami berjalan dan terus berjalan menyusuri goa hingga pada akhirnya kami menemukan pintu keluar lain yang terhubung dengan tempat keluar berbeda dari yang pertama kali kami masuki sebelumnya itu.
“Wah, apa ini? Indah sekali, Kak Laviar!”
Kami secara beruntung menemukan tempat yang sangat indah yang padahal saat itu malam hari, namun tempat itu bisa bersinar dengan terang layaknya pagi hari dengan kilauan berbagai kristal putih yang indah yang saling beresonansi membentuk mozaik yang menakjubkan.
“Akhirnya ‘yang terpilih’ datang juga ke tempat ini.”
Akan tetapi, tak butuh waktu lama bagiku untuk menyesali keputusanku memasuki tempat tersebut. Aku bagaikan lepas dari kandang singa, namun terjerembab ke dalam mulut buaya.
“Ah, apa ini?!”
“Kak Laviar! Kak Laviar!”
Sebuah lubang hitam seketika terbentuk di belakangku yang semulanya tidak ada lantas menarikku masuk ke dalamnya. Pandanganku seketika kabur saat itu. Hal terakhir yang bisa kuingat adalah Selena yang masih dalam wujud manusianya menangis yang perlahan kian menjauh dariku.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Peringatan! Peringatan! Mulai saat ini, Laviar, pangeran vampir dari negeri Sunda akan menjalani tutorial untuk menjadi hunter Sistem.
Peserta ujian akan ditransfer ke dalam dungeon dan akan mengalami percobaan hidup dan mati di sana untuk menguji kelayakannya. Kalahkan setiap penyintas yang menantang dungeon yang menjadi daerah kekuasaan Anda.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebuah suara yang entah siapa dan berasal darimana tiba-tiba saja berdengung di telingaku. Sesaat kemudian, aku pun mulai menjalani neraka itu.
Aku yang lemah tiba-tiba harus menghadapi pertarungan yang tiada hentinya. Kekalahan berarti kematian. Tiap kali aku yang lemah ini kalah oleh para penyintas dungeon, aku harus menjalani penalti dari sosok astral yang menamai dirinya sebagai Sistem yang telah secara paksa membawaku ke neraka tersebut.
Suatu penalti yang benar-benar di luar batas kewajaran perikevampiran. Aku harus mengalami siksaan mimpi buruk sebelum akhirnya aku dibangkitkan kembali, demi Sistem memperoleh ganti rugi atas harta-bendanya yang dicuri oleh para penyintas yang berhasil mengalahkanku, melalui energi negatif yang kuhasilkan selama siksaan mimpi buruk tersebut.
Awalnya, itu tidaklah mudah. Tiap kali aku kalah dan mati, itu bukanlah akhirnya. Aku hanya akan dihidupkan kembali oleh Sistem.
Namun, berkat skill ‘ikatan darah’ yang kupunya yang berasal dari bakat bawaanku yang dimunculkan ke permukaan oleh Sistem, aku semakin mampu bertahan dengan baik melalui bertambahnya para pengikutku di dalam dungeon satu demi satu yang berasal dari jiwa-jiwa penyintas yang berhasil kukalahkan yang aku ubah menjadi familiarku melalui jalinan skill ‘ikatan darah’.
Tidak hanya itu kehebatan skill ‘ikatan darah’. Tiap kali itu pula, aku akan memperoleh satu skill unik milik penyintas itu secara acak.
Tanpa terasa, seribu tahun telah berlalu sejak aku terjebak di dalam dungeon ini. Kini, aku telah menjadi sosok yang begitu overpower dengan lebih dari sejuta pengikut. Namun setelah lamanya waktu berlalu pula, hasratku untuk bertarung kian memudar. Pertarungan tidak lagi menyenangkan bagiku perihal kini semua lawan terasa sangat lemah.
Akan tetapi, tiba-tiba muncullah mereka. Suatu rombongan yang berasal dari ras tidak asing yang telah menghancurkan hidupku dan membunuh semua keluargaku. Ras yang tak mungkin aku lupakan dendam ini kepada mereka. Merekalah ras manusia.
Aku tak dapat menahan rasa senangku akannya. Akhirnya, tiba juga kesempatanku untuk membalaskan dendam kepada mereka, begitulah pikirku.
Begitu rombongan penyintas itu memasuki wilayah kekuasaanku, aku segera melarang semua anak buahku untuk turut terlibat dalam pertarungan. Sebagai bentuk penghormatan atas ras yang telah memberikan trauma terbesar di dalam hidupku itu, secara khusus akulah yang akan mencabik-cabik tiap bagian tubuh dari mereka hingga mereka akan mati segan hidup pun tak mau.
Aku membantai satu-persatu para manusia menjijikkan itu hingga tiada yang bersisa.
“Hahahahahahahaha.”
Tanpa sadar aku tertawa terbahak-bahak. Ini pertama kalinya sejak delapan ratus tahun terakhir, aku menunjukkan eksitasiku terhadap pertarungan. Itu bukanlah karena lawan kuat yang telah lama kutunggu-tunggu akhirnya tiba, melainkan setelah sekian lama, aku akhirnya berhasil melampiaskan dendamku pada ras yang telah menghancurkan hidupku itu.
Kukira semuanya telah usai. Rupanya masih ada satu tikus yang berhasil lolos dari pandanganku perihal skill anehnya itu. Sayangnya, dia tampaknya masih pemula sehingga gagal menerapkan skill-nya itu secara sempurna sehingga dengan cepat aku bisa kembali merasakan keberadaannya. Aku yang hebat ini hanya perlu berkonsentrasi sedikit lebih keras untuk melakukannya.
“Haruskah aku mati di tempat seperti ini? Tidak… aku ingin meraih cita-citaku sebelum mati.” Kudengar suara manusia pengecut itu bergumam.
“Oya, oya. Masih ada rupanya satu lagi tikus yang tersisa ya.”
Manusia pengecut itu seketika berkeringat dingin begitu menyaksikan sosokku yang berambut merah dengan mata merah dan gigi taring yang panjang dan tajam tepat berdiri di hadapannya. Namun, kakinya terlalu gemetaran sehingga dia pun kehilangan timingnya untuk melarikan diri.
“Kumohon, jangan bunuh aku!” Manusia pengecut itu merendahkan dirinya sendiri di hadapanku dengan memohon padaku secara putus asa demi keselamatan nyawanya.
Apakah aku akan menyelamatkannya?
Jawabannya tentu saja tidak.
“Hiyaaaat!”
Namun, tiba-tiba terdengar suara raungan manusia lain di antara kumpulan mayat manusia yang sebelumnya aku pikir sudah membunuh semuanya. Dia adalah manusia yang tampak sudah bau tanah, namun berkebalikan dari usianya, dia sangat pemberani.
“Larilah, Bocah! Setidaknya kamu harus selamat demi melaporkan kejadian ini pada dunia luar!”
Dia berusaha dengan segenap tenaganya yang sangat lemah itu untuk menyerangku demi bisa memberikan waktu bagi manusia pengecut itu melarikan diri.
-Slash.
“Aaaaakkkkhhhh!”
Tentu saja tidak cukup sedetik bagiku untuk membunuhnya yang telah sekarat. Kematiannya benar-benar sia-sia perihal di tempat ini aku pula akan membunuh manusia pengecut itu.
Tetapi apa ini? Aku hanya lengah sedetik saja, tetapi manusia pengecut itu telah hilang lagi dari pandanganku. Tahu-tahu dia sudah berjarak 300 meter dari tempatku berdiri saat ini dan hampir saja benar-benar berhasil melarikan diri.
Akan tetapi, bahkan sebelum manusia pengecut itu bisa mengedipkan matanya, aku melompat lantas sudah berada tepat di hadapannya kembali.
“Hahahahahahaha! Kamu hebat juga untuk seukuran manusia karena bisa kabur dari pandangan sang bos vampir yang perkasa ini walau hanya sesaat!”
Bisa kusaksikan ekspresi penuh keputusasaan dan ketakutan di balik wajahnya itu.
Melihat keahliannya yang unik itu yang bahkan sampai bisa menipu mataku walau hanya sedetik, aku kembali berpikir, haruskah dia kubunuh saja lantas mengakhiri kesenangan yang telah lama tak kurasakan ini? Ditambah aku menyukai ekspresi ketakutan milik manusia pengecut itu. Aku pun memutuskan.
“Baiklah! Kemampuanmu itu aku nilai cukup berguna, Manusia rendahan. Kuputuskan kau juga akan menjadi salah satu familiar yang akan melayaniku. Sekalian aku bisa memanfaatkanmu untuk menyiksamu demi membalaskan rasa sakit hatiku pada kaum kalian, para manusia rendahan!”
Dia sewajarnya tidak layak dipertahankan sebagai familiar karena tidak memiliki kemampuan bertarung yang menonjol. Namun, aku akhirnya tetap memutuskan untuk menjadikannya sebagai familiarku perihal kespesialan manusia pengecut itu.
“Nah, mulai sekarang kamu akan menjadi salah satu koleksi familiarku.”
Lalu aku pun menghisap darahnya, suatu keputusan yang akhirnya aku sesali.
Begitu menghisap darah manusia pengecut itu, tiba-tiba saja kesadaranku mulai hilang. Ah, aku tahu bahwa si Sistem sialan itu akan kembali mengacaukan hidupku lagi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Syarat terpenuhi. Tutorial selesai.
Nama: Laviar (samaran: Viar)
Ras: vampir (samaran: manusia)
Pekerjaan: Pangeran Vampir dari Negeri Sunda (samaran: hunter)
Rank: F-
Resmi terdaftar sebagai hunter Sistem dengan kode seri 01xxxxxxxxFJH.
Misi Tingkat XXX: menjadi hunter kelas atas di dunia manusia
Syarat keberhasilan: Menjadi hunter kelas atas yang diakui oleh para manusia (minimal rank S)
Lamanya misi: tidak terbatas
Berhasil: kekuasaan di dunia manusia bisa jatuh ke tangan Anda
Gagal: mati dalam 4 bulan
Catatan: harap berhati-hati dalam menjalankan misi Anda agar identitas asli Anda tidak ketahuan oleh siapapun. Jika ketahuan, misi dianggap gagal dan Anda akan memperoleh konsekuensi kegagalan.
Hunter Sistem siap dikirim ke dunia manusia. Pastikan perjalanan Anda aman. Semoga hati Anda akan kembali dipenuhi dengan cinta. ^_^
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sang pemuda naas yang dihisap darahnya oleh sang pangeran vampir, secara beruntung terbangun di tempat antah berantah. Belasan manusia berpakaian jaket orange telah mengelilinginya lantas memotong-motong dengan gunting pakaian yang dikenakannya serta memakaikannya suatu alat aneh yang terhubung dengan selang di hidungnya.
Begitu terbangun, sang pemuda naas itu segera menampik dengan tegas tangan-tangan jahil yang berani menyentuhnya ketika dia terbaring pingsan.
“Dasar kurang ajar! Beraninya kalian manusia rendahan menyentuh tubuh sempurnaku ini!”
Namun ada yang salah dengan kepribadiannya seolah itu adalah orang lain yang mirip. Dan itu rupanya benar adanya perihal dialah Laviar, sang pangeran vampir, yang entah mengapa berakhir di tubuh pemuda tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Aliifa Aprilia naynazwa
keren sih klo misteri beneran ada pangeran vampir di sunda
2023-06-28
1
Seven
Semangat kakak thor. Aku bawa iklan buat kamu
2023-06-15
1
Kivasta Ekova Lanhamr
Penasaran apakah pemimpinnya adalah Rangga Sasana
2023-06-10
1