MENITIH JALAN KE SURGA

MENITIH JALAN KE SURGA

Bab. 1. MERTUA

Langit mendung seakan tiada sinar cahaya yang bersinar menerangi ketika Ijab kabul telah usai di bacakan yang kini membuat dirinya menjadi bersetatus sebagai istri dari Anak orang kaya nomor satu di desa itu.

Bisik bisik tetangga mulai terdengar gaduh, mungkin mereka memuji mungkin juga mereka mencemooh.

"Julaiha.. !cepat kesini, jangan hanya bengong disitu saja, "teriak seorang Wanita berkulit kuning langsap.

" Leha, kamu di panggil Ibu mertua kamu tuh, cepat pergi sana dan selamat ya, atas pernikahan ini, kamu beruntung punya Suami seperti Dirga dia sangat tampan dan kaya, smoga kamu tidak melupakan kami jika kamu di boyong ke kota."cicit Sari teman Bestie Julaiha.

Julaiha hanya tersenyum kecut menanggapi semua perkataan dari Sari.

"Aku pergi dulu, "

"Cepat-cepat sana..! usir Sari dengan senyum mrngembang dibibir.

Juleha segera pergi meninggalkan temannya yang masih tersenyum dan menatap kagum terhadap dirinya.

"Julaiha sungguh beruntung mendapatkan Suami yang tampan dan kaya. "

"Beruntung apanya, kamu tidak pernah dengar kabar apa?"

"Kabar, kabar apa Nit?"

"Itu Suami Julaiha di kota cewek nya buanyak dan lagi ini Aku dengar Suaminya itu suka pergi ke cluub..club begitu, pesta dan mabuk disana."

"Hei Nit, kalau mau menjatuhkan orang itu yang kira-kira, jangan ngawur, pasti kamu iri pada adik tirimu itu, pasalnya IBu Melati dan Pak Nugroho memilih Julaiha untuk menjadi menantunya, bukan memilih kamu, sabar ini zaman sudah maju Nit meskipun Adik tirimu yang Nikah lebih dulu kamu jangan khawatir, tetangga tidak akan lagi mencemooh dan menghina Kakak yang di langkahinya. sudah tidak ada tetangga juliiid. "

"Kamu itu ngomong apa Sari, mana ada Aku iri sama adik tiriku lagi pula Aku ini sudah punya calon Suami Mas Imam cowok paling Sholeh di desa kita ini?

Mendengar Nita mengatakan jika dirinya sudah memiliki calon suami yang sholeh yaitu Imam yang mana Imam adalah seorang cowok yang sangat tampan dan juga rupawan karena dia anak dari seorang Pak Kyai yang ada di desa itu dimana sejujurnya Sari Pun jatuh hati padanya membuat Sari terkejut dan terbatuk.

"Uhuk..

" Uhuk..

Dengan gerakan spontan Nita langsung memukul-mukul kecil punggung Sari agar batuknya reda.

"Lo kenapa Sar, kok tiba-tiba batuk lo sakit, pulang saja kalau badan kamu kurang Fit, tidak perlu menunggu acara Usai, Aku sendiri sebenarnya juga malas menghadiri pesta beginian, Mas Imam pasti tidak suka. "

"Aku tidak apa-apa cuma batuk kecil saja, apa kamu bilang tadi Mas Imam sudah jadi Calon Suami Kamu, memangnya Mas Imam sudah melamar kamu? "

"Hahaha, lo kepo ya, sebenarnya Mas Imam melamar Julaiha tapi karena bapak bilang julehah sudah dilamar oleh Pak Nugroho untuk anaknya, Jadi Bapak menolak dan bapak memberikan Aku kepada Mas Imam, maksudku Bapak menyarankan Mas Imam untuk menikahi Aku. "

"Apa dia Mau? "

" Awalnya tidak mau tapi Beberapa hari kemudian Mas Imam datang ke rumah dan dia bersedia menjadikan aku istrinya dan kami juga tidak akan lama lagi akan menikah setelah Leha nanti diboyong sama suaminya ke kota."

"Oh, selamat ya, " ucap Sari dengan wajah sedih dan tersenyum kecut.

Bagaimanapun juga Sari juga memiliki perasaan kepada Imam seorang laki-laki yang juga menjadi tetangganya yang mana seringkali bersama dengan dirinya. Sari berharap diantara dirinya dan Imam akan bisa menjadi lebih dari sekedar teman akan tetapi rupanya harapan sari tidak seindah kenyataan yang mana ternyata Imam sudah melamar Nita Kakak tiri Julaiha.

Sari hanya mengetahui dan memahami jika Imam sering dan dekat dengan Julaiha diantara mereka sepertinya ada hubungan akan tetapi belum terlalu jelas, hanya perasaan Sari saja ketika itu, sempat melihat Imam yang sedang duduk sesekali melempar senyum dan mencuri pandang kepada Julaiha dan anggapan sari tertepis dan terkubur ketika mendengar Juleha akan menikah tetapi bukan dengan imam dan hal itulah yang membuat sari berbunga-bunga dan mulai bersikap baik kepada Julaiha, akan tetapi hari ini kembali rasa pahit itu menikam hatinya yang mana ternyata orang yang dia sukai sudah melamar Kakak dari Julaiha yaitu Nita.

Dengan senyum mengembang di bibir Nita menganggukkan kepala.

"Trimakasih kamu juga jangan lama-lama menjomblo, cepat cari pasangan biar cepat Nikah, Aku maunya bulan depan menikah, tapi Mas Imam bilang tunggu tahun depan saja karena bulan ini Mas Imam belum siap, karena dia bilang dia ingin sukses lebih dulu agar bisa memberikan nafkah yang layak padaku itu katanya bagaimana Mas Imam So sweet kan? " tanya Nita dengan wajah berbinar senang.

Tidak ada yang bisa diucapkan Sari selain menganggukkan kepala sambil tersenyum kecut, pupus sudah harapan sari yang lama menunggu Imam untuk mau membuka hati padanya, di mana jarak rumah di antara mereka hanya terhalang dua rumah saja, sehingga Sari seringkali melihat dan bertemu dengan imam dan Sari berharap Imam memiliki hati dan perasaan padanya akan tetapi kali ini Harapan itu sudah dibatalkan dengan pernyataan wanita yang mengatakan jika Imam sudah meminang dirinya sungguh sakit dan sungguh sangat menyesakkan dada, orang yang kita cintai dan orang yang kita tunggu ternyata tidak sedikitpun memiliki perasaan kepada kita.

Berkali-kali Sari meneguk ludahnya dengan kasar hawa dingin yang mulai menusuk ke dalam tulang sum sum terasa sangat panas baginya itu karena hatinya yang mulai terbakar di mana perasaan hancur dan kecewa yang tak pernah Sari pikirkan kini Sari alami.

*****

Dengan masih menggunakan gaun pengantin setelah ijab kabul dilakukan dan entah mengapa Dirga yang setelah mengucapkan ijab kabul justru melangkah pergi tanpa memperdulikan sang istri yang kala itu dihampiri oleh temannya berjalan dengan sedikit tergesa-gesa.

Julaiha berjalan dengan cepat sambil menaikkan sedikit jarik yang sempit ke atas sehingga memudahkan Julaiha untuk berjalan.

"Ibu, memanggil saya? "

"Kamu lagi apa di sana, tuh di sana suamimu Kamu harusnya menemani suamimu yang sedang menemui teman-temannya bukan justru kamu bersama dengan temanmu, Tanpa mempedulikan Suami, ingat kamu sekarang itu sudah menjadi istri dari seorang keluarga Nugroho jadi kamu harus menjaga martabat serta nama baik keluarga Nugroho Jangan sembarangan Apa kamu ngerti? "

"iya, bu maaf. "

" Jangan hanya bicara maaf saja, cepat pergi sana kamu temani suamimu jangan biarkan suamimu seorang diri, baru menjadi istri beberapa jam sudah bertingkah apa seperti ini yang namanya wanita sholeha, wanita sholeha itu Bukankah harus berbakti pada sang suami bukan seenak sendiri, aku tidak tahu dari sudut pandang mana suamiku memilih kamu untuk jadi menantunya sudah jelek, miskin tidak tahu sopan santun lagi, "

"Astaghfirullah, Ibu. kenapa bicara begitu? "

"Kenapa.. kenapa? sudah pergi sana muak Aku melihat mu, " sinis Ibu Melati istri dari Bapak Nugroho.

Julaiha sendiri juga merasa sangat sedih baru juga IBu Melati menjadi mertua nya beberapa jam sudah berani bicara kasar dan menyakitkan bagaimana kehidupan hari berikutnya, keluh Julaiha dalam hati yang mulai meratapi Nasibnya.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

be patience leha, your struggleb starts now💪

2023-06-04

0

Lee

Lee

lanjut kak, sdh q subcribe..💪🤗

2023-04-03

0

Lee

Lee

Kesan prtama sma mertuanya dh ngeselin ya, apalgi klau hrus hdup srumah...horor pasti 😱😱

2023-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!