Kini Ronald tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Setelah semua kartu dibekukan. Tetapi sekilas senyum mengembang di bibirnya," tidak apa-apa semua kartuku dibekukan, tapi setidaknya aku masih bisa bekerja di kantornya. Besok aku akan langsung melancarkan ideku yang selama ini hanya ada di hatiku saja."
********
Pagi menjelang....
Ronald dengan penuh semangat, berangkat menuju ke kantor, Fee. Dia sudah berangan akan berhasil mengambil alih perusahaan Fee.
Tetapi sesampainya di pelataran kantor tersebut, justru dua security sudah menghadang dirinya.
"Maaf, Den Ronald. Kami di perintahkan oleh Non Fee, untuk tidak mengizinkan anda masuk ke dalam kantor ini!" ucap salah satu security.
"Nggak usah membual, Fre itu istriku. Jadi aku yang lebih tahu tentangnya, awas jangan halangi langkahku!" bentak Ronald.
Tetapi dua security tersebut tetap pada pendiriannya, mereka terus saja menahan Ronald untuk tidak mengizinkannya masuk ke dalam kantor tersebut.
Ronald merasa kesal," minggir kalian! atau aku akan bertindak kasar!"
Tetapi ancaman tersebut tidak berpengaruh pada dua security tersebut. Sementara kegaduhan tersebut sempat terdengar, hingga Fee pun turun tangan. Dia melangkah anggun menuju ke pelataran kantor. Melihat Fee datang, Ronald langsung sumringah," sayang, untung kamu cepat datang kemari. Lihatlah, kedua security ini kurang ajar padaku."
"Mereka sudah sewajarnya memperlakukan pria tukang selingkuh seperti itu. Lagi pula, uang yang berkuasa. Di sini yang punya uang siapa? aku atau kamu, hah?"
"Selama ini kamu hanya numpang hidup enak saja padaku. Sedangkan semua harta yang kamu nikmati murni milikku, hasil kerja kerasku."
"Aku pikir, kamu ini pria yang punya harga diri dan tahu malu. Setelah aku bekukan semua keuanganmu, dan bahkan mengusirmu dari rumahku. Tetapi kamu masih berani memperlihatkan batang hidungmu di kantorku ini!'
"Memang saat ini kamu masih berstatus suamiku, tetapi setelah anak ini lahir statusmu akan menjadi seorang mantan!'
Mendengar perkataan dari, Fee. Tak lantas membuat Ronald mundur, dia berusaha membujuk dan merayu Fee.
"Sayang, tolong jangan mengatakan hal itu di hadapan security. Bagaimana pun, aku ini suamimu. Masa iya kamu mengumbar kesalahan suami? Suami itu ibarat pakaian yang kamu kenakan," ucap Ronald.
"Cuihhhh... aku bukan wanita lemah pada umumnya. Yang selalu mampu menutupi kesalahan suami dan bahkan terus saja mengagungkan suami. Apa lagi suami macam kamu yang tak punya harga diri dan tak punya hati nurani!"
"Biar saja mereka tahu seperti apa sifatmu itu. Bahkan aku juga sudah memecat pacar mu itu! sudah nggak perlu banyak omong, pergilah dari kantorku ini! dan siaplah kamu hidup susah seperti dulu lagi!"
Ronald merasa terhina dengan perkataan dari Fee," sombong sekali kamu! dunia itu berputar dan nggak selamanya kamu itu hidup di atas terus, Fee. Kamu telah durhaka pada suami, hati-hati saja kelak kamu kena teguran dari Yang Maha Kuasa!"
Dan aku pastikan, setelah ini aku tidak akan hidup susah! aku akan buktikan padamu, bahwa aku sanggup hidup enak tanpa adanya dirimu!"
Fee terkekeh mendengar apa yang di katakan oleh Ronald" baiklah, aku ingin lihat seberapa sukses dirimu setelah berpisah dariku. Orang pendosa seperti dirimu, mengutukku? apa nggak salah? sudahlah pergi sana, aku tidak ingin melihat wajah tukang selingkuh seperti dirimu!"
Hingga pada akhirnya, Ronald pergi dengan perasaan kesal. Kini dia sudah kehilangan segalanya gara-gara selingkuh dengan, Dinda.
"Bagaimana ini, jika sudah seperti ini lantas apa yang harus aku perbuat? aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi? Dinda pun sudah di pecat juga."
Dengan mengendarai motor milik Dinda, Ronald pergi dari kantor Fee. Dia kembali ke rumah Dinda, tetapi tak di sangka pada saat ia akan melangkah melihat Dinda sedang bermesraan di ruang tamu dengan pemuda lain.
"Dinda! jadi seperti ini kelakuanmu ya!"
Dinda dan pemuda yang sedang saling berciuman tersebut sontak saja kaget. Pemuda itu langsung berlari keluar rumah, bahkan menabrak Ronald yang masih berdiri di ambang pintu.
"Dinda, apa yang kamu lakukan hah? aku benar-benar nggak menyangka dengan ulahmu ini! jangan-jangan apa yang di katakan oleh Fee benar, jika anak yang kamu kandung itu bukan anakku! katakan Dinda!"
Dinda sama sekali tidak ada rasa panik sedikitpun, dia malah tersenyum sinis," anak ini memang anakmu. Aku sengaja mencari pacar baru yang kaya raya supaya aku tidak lagi menderita. Karena aku sudah tidak butuh kamu lagi, mas. Aku bisa menikah dengan pemuda itu, dan mengatakan bahwa anak ini adalah anaknya. Aku tidak akan hidup susah, tetapi jika aku bertahan denganmu yang ada aku hidup susah dan menderita."
Ronald begitu kecewa, dia tidak menyangka jika wanita yang selama ini dia anggap baik dan polos ternyata menjijikan.
"Tega sekali padaku, Dinda. Kamu tahu nggak, aku sudah tidak bisa bekerja lagi di kantor dan seluruh kartuku di bekukan oleh, Fee. Itu semua karena siapa? karena dirimu," ucap Ronald kesal.
"Kenapa kamu menyalahkanku, semua ini karena kebodohanmu sendiri. Yang terlalu lambat dalam bergerak untuk mengambil alih semua kekayaan, Fee. Mulutmu saja yang selalu cakap besar, tapi mana hasilnya,. hanya bualanmu saja yang aku dapatkan, bahkan aku juga di pecat oleh, Fee."
Terus saja keduanya saling berdebat, dan pada akhirnya Dinda mengusir Ronald," pergi kamu dari sini, mas! karena rumah ini murni rumahku, rumah peninggalan orang tuaku. Dan aku tidak ingin tinggal bersama dengan pria miskin seperti dirimu!"
Tetapi Ronald tidak bergeming dari berdirinya, hingga Dinda menjadi naik pitam," mas, cepatlah kamu pergi dari sini! aku sudah muak hidup denganmu, karena sudah tidak ada lagi yang bisa aku harapkan dari pria seperti dirimu! pria yang tidak berguna yang tidak bisa memberikan segala apa yang aku butuhkan!"
"Dinda, tolong jangan kejam padaku. Jika aku pergi dari sini, lantas aku akan tinggal dimana? sedangkan kamu tahu sendiri jika aku sudah di usir dari rumah Fee. Aku sudah tidak punya tempat tinggal lagi," ucap Ronald memohon belas kasihan pada Dinda.
Tetapi Dinda berkeras hati untuk tidak mengizinkan Ronald tinggal bersamanya. Dia pun meraih tas koper milik Ronald, dan melemparnya begitu saja," pergilah kamu dari sini, karena aku sudah tidak butuh kamu lagi!"
"Dinda, jangan seperti ini. Aku akan memaafkan perbuatanmu barusan, tetapi aku mohon izinkan aku tinggal di sini. Bukankah kamu sedang hamil anakku? apa kamu nggak memikirkan tentang anak kita? aku akan segera mencari pekerjaan lain, jadi kamu nggak perlu khawatir."
"Nggak mas, aku sudah tidak percaya dengan perkataanmu itu. Tentang anak ini, bisa aku gugurkan toh baru satu bulan. Kalau tidak aku akan mencari pria kaya untuk menjadikannya ayah dari bayi yang sedang aku kandung ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
SEPTi
wanita ulet selamatnya jadi ulet bulu
2023-05-12
1
Puspa Trimulyani
dasar jalang😏😏😏😏😏😏 rasakan kamu Ronald,membuang permata dapat batu comberan
2023-04-18
1
Yuliana Tunru
mantap jiwa thoor q syuuuka baca cerita yg kyk gini laki2 tak tau diri jd benalu bertingkah ..gmn azab x suami laknat atau ustri yg tak menuruti suami jahat..
2023-04-06
1