Ketegasan Fee

Saat itu juga, Fee memerintahkan Boby untuk memerintah salah satu anak buah Boby segera ke rumah Dinda.

"Bob, tahu kan tugasmu?"

Boby yang memang sangat cerdas tak usah menunggu perintah dari Fee, dia sudah tahu apa yang harus dia kerjakan. Di depan Fee dan Ronald, Boby menelpon salah satu anak buahnya untuk lekas ke rumah Dinda, mengambil mobil beserta surat-suratnya.

Sementara Fee meraih sebuah koper besar dan meletakkan di hadapan, Ronald.

"Apa ini, Fee? jangan katakan jika kamu mengusir suamimu sendiri!"

PROK PROK PROK PROK

Fee bertepuk tangan," anak yang pintar, gih pergi dari hadapanku!"

"Fee, kamu tega mengusir suamimu sendiri? apa kamu nggak mikir, aku ini ayah dari anak yang sedang kamu kandung itu, Fee. Aku nggak mau pergi, Fee. Aku akan tetap tinggal di sini untuk selalu menjagamu," oceh Ronald.

"Pergilah, sebelum aku meminta Boby untuk bertindak kasar padamu. Justru yang nggak mikir itu, kamu! yang tega itu kamu!"

"Seharusnya kamu bersyukur, aku mau menikahimu yang tak punya apa-apa. Tetapi kamu malah menikamku dari belakang."

"Sudah pergi sana, nggak usah merayu lagi. Simpan saja rayuanmu itu untuk Dinda! Karena aku sudah tidak butuh dan tidak mempan lagi di rayu oleh lelaki seperti dirimu!"

Tetapi Ronald tidak lantas pergi, ia malah bersimpuh di kaki Fee," sayang, tolong jangan seperti ini. Harus seperti apa lagi aku memohon, supaya kamu memaafkanku? jika kamu mengusirku, lantas siapa yang akan menjagamu yang sedang hamil besar seperti ini?"

Fee memundurkan dirinya, dan membuka lebar pintu rumahnya, hal ini membuat Ronald girang," terima kasih sayang, akhirnya kamu memaafkanku."

Ronald girang, dan ia lekas bangkit dan akan nyelonong masuk ke dalam rumah, akan tetapi Fee menghalanginya," heh, siapa yang mengizinkanmu untuk masuk, hah! aku membuka pintu lebaran supaya kamu bisa melihat keberadaan orang tuaku."

"Aku ingin menunjukkan jika orang tuaku yang akan menjagaku, bukan kamu! hust hust hust....pergi sana! Boby, lekas seret dia ke luar pintu gerbang dan pastikan supaya dia tidak datang lagi!"

"Siap, Non Fee."

Dengan tangan kekarnya, Boby menyeret paksa Ronald keluar dari pintu gerbang. Terus saja Ronald memberontak, tetapi tidak berhasil. Karena postur tubuh Ronald kalah dibanding postur tubuh, Boby.

Boby berperawakan tinggi bak bina ragawan, dengan badan sispeck. Sedangkan Ronald hanya sebatas bahu, Boby.

"Heh, lepaskan! kamu menyakitiku!"

"Dasar cemenk, kamu ini nggak pantas jadi seorang lelaki. Karena nggak punya otot sama sekali, nggak punya daya. Kamu ini lemah, sepantasnya menjadi seorang wanita saja. Cepat pergi dan ganti memakai rok saja sana! memalukan sekali seorang pria kok seperti itu?" ejek Boby seraya mendorong paksaane tubuh Ronald keluar dari pintu gerbang.

"Sialan, seorang kacung saja ikut menghinaku! ini semua gara-gara Fee yang sok kaya san sombong itu!" gumam Ronald kesal.

Sementara Boby juga bergumam di dalam hatinya," aneh, Non Fee terlalu bodoh. Masa iya menikah dengan lelaki lemah yang tidak tahan banting. Dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri, apa lagi untuk menjaga, Non Fee."

Lain halnya di rumah Dinda, telah datang dua anak buah Boby dengan bertubuh tinggi kekar mengetuk pintu rumah Dinda.

"Tok tok tok tok tok"

Pintu rumah pun segera dibuka," siapa kalian ya? dan ada maksud apa datang kemari?"

"Kami di perintah oleh Non Fee, untuk mengambil kontak mobil beserta surat-suratnya dari anda sekarang juga!" ucap salsh satu pria tersebut.

"Apa, seenaknya saja mau ambil mobilku. Itu mobilku, dengan membeli pakai uangku! apa belum cukup majikanmi itu merampas uang dan semua perhiasanku? hingga ingin mengambil mobilku juga? ini namanya perampokan terang-terangan," ucap Dinda kesal.

"Oh, jadi kamu nggak mau menerimanya, baiklah kalau begitu. Bro, sepertinya asik nech kalau kita sejenak bersenang-senang dengannya. Lihatlah, tubuhnya menggiurkan sekali."

"Ayok, tunggu apa lagi dapat barang gratisan yang mulus seperti ini?'

Dua pria tersebut mendorong tubuh Dinda hingga terjungkal di sofa ruang tamu. Dan satu pria mengunci pintunya.

"Kalian mau apa? jangan macam-macam loh ya, aku bisa teriak dan seluruh warga disini pasti akan mengeroyok kalian berdua!" ancam Dinda sembari gemetaran karena rasa takut.

Namun dua pria itu tidak ada rasa takut sama sekali, mereka semakin mendekat ke arah Dinda hingga dirinya semakin ketakutan.

"Kamu ingin tahu mau kami apa, hah? serahkan kontak mobil dan surat-suratnya jika kamu tidak ingin aku sakiti!" ancam salah satu pria itu.

"Baiklah, tapi tolong jangan sakiti saya ya?" ucap Dinda sangat ketakutan.

"Sudah nggak usah banyak kata, serahkan saja kontak mobilnya, supaya kami lekas pergi dari sini secepatnya!"

Hingga pada akhirnya, dia preman tersebut berhasil mengemban tugas dari, Boby. Mereka pulang ke rumah Fee dengan membawa mobil komplit beserta surat-suratnya.

Sementara Dinda langsung menelpon kepada, Ronald.

📱"Mas, bagaimana ini?"

📱" Bagaimana apanya? kalau bicara itu yang jelas, nggak usah di putus-putus begitu."

📱"Mobilku pemberian darimu, di ambil paksa oleh anak buah, Fee barusan."

📱" Sudahlah, gak usah dipermasalahkan. Aku juga sedang bingung sendiri, karena aku sudah diusir dari rumah Fee, dan ini aku bingung mau tinggal di mana."

📱" aduh bagaimana Mas jika kamu sudah tidak tinggal di rumah Fee lagi? tapi mobil kamu aman kan?"

📱" Aku tidak memakai mobil sama sekali, aku jalan kaki."

📱" Kenapa kamu tidak memesan taksi online saja?"

📱" Semua uang yang ada di dompetku diambil paksa oleh, Fee. Bahkan semua kartuku sudah dibekukan olehnya, tidak bisa digunakan sama sekali."

📱" Lantas bagaimana dengan kehidupan kita kedepannya jika seperti ini?"

Dinda merasa kesal terhadap Ronald, ia pun mematikan panggilan teleponnya.

"Payah sekali, jika sudah seperti ini berarti Mas Ronald sudah tidak punya apa-apa lagi. Lantas bagaimana ke depannya dengan kehidupanku dan calon anak ini?"

" Aku pikir akan hidup bahagia dengan berlimpah kekayaan, malah belum juga aku kesampaian menikah dengan, Mas Ronald sudah mengalami hal seperti ini? lantas bagaimana dengan masa depanku dan calon anak ini ya?"

"Seharusnya aku jangan mau hamil. Jika sudah seperti ini aku tidak bisa kabur dari, Mas Ronald. Betapa bodohnya aku, seharusnya aku memakai alat kontrasepsi."

Terus saja, Dinda merutuki kebodohannya sendiri. Kecemasan, kegelisahan, dan kebingungan juga sedang di alami oleh, Ronald.

"Sialan, ternyata semua sumber uangku di bekukan oleh, Fee. Bahkan aku sama sekali tidak bisa mengambil tabunganku sendiri dari rekeningku sendiri."

"Dulu kami pada saat melakukan perjanjian pra nikah memang Fee sudah menuliskan semua syarat-syarat pernikahan.

Terpopuler

Comments

Windarti08

Windarti08

apalagi dulu udah ada perjanjian pranikah, harusnya kamu lebih tau diri, beruntung dinikahi wanita kaya hingga hidupmu terjamin, ini malah bego selingkuh. makanya bersyukur Tong...😏😏😏

2023-05-14

2

Windarti08

Windarti08

makanya jgn belagu... hidup enak numpang sama istri aja sok-sokan selingkuh.
sekarang nikmati aja jadi gembel setelah semua fasilitas diambil kembali sama istrimu

2023-05-14

1

SEPTi

SEPTi

hahahaha belum apa apa udh pusing duluan

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Terbongkarnya Perselingkuhan
2 Penyesalan Fee
3 Ketegasan Fee
4 Mulai Hancur
5 Cinta Terpendam
6 Terpuruk
7 Penasaran Dengan Sosok Misterius
8 Kebakaran
9 Terkuaknya Rahasia Hati Boby
10 Musibah Baru
11 Jatuh Miskin
12 Bertemu Mantan
13 Cemburu
14 Putri Di Culik
15 Pencarian Putri
16 Fee Hamil Anak Ke Dua
17 Selalu Waspada
18 Kejahatan Elsa
19 Gagal Di Penjara
20 Ngidam
21 Titik Terang Keberadaan Putri
22 Fee Di Culik
23 Kaget
24 Tertangkapnya Ronald
25 Belum Juga Di Ketemukan
26 Fee Telah Ditemukan
27 Syukuran
28 Bertambah Dendam
29 Meninggal
30 Selalu Waspada
31 Mengatur Rencana
32 Usaha Yang Gagal
33 Sejenak Tidak Ada Masalah
34 Terperangkap
35 Mulai Menderita
36 Berbanding Terbalik
37 Sudah Tidak Tahan Lagi
38 Terkena Musibah
39 Berkunjung Ke Makam
40 Penasaran
41 Miris
42 Pertolongan Seseorang
43 Mengangkat Anak
44 Gagal
45 Berselisih Paham
46 Jalan Yang Terbaik
47 Merasa Curiga
48 Mencari Tahu Kebenaran
49 Keputusan Akhir
50 Meminta Maaf
51 Menghindar Dari Pertanyaan
52 Tak Bisa Berkata
53 Membongkar Sebuah Rahasia
54 Menyesal
55 Pretty Kabur
56 Pencarian Pretty
57 Mendapatkan Pertolongan
58 Gagal Mendapatkan Informasi
59 Menemui Pretty
60 Bertemu Juga
61 Keputusan Pretty
62 Akhirnya Luluh
63 Suatu Kecurigaan
64 Backstreet
65 Tidak Bisa Berubah
66 Akhir Kisah
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Terbongkarnya Perselingkuhan
2
Penyesalan Fee
3
Ketegasan Fee
4
Mulai Hancur
5
Cinta Terpendam
6
Terpuruk
7
Penasaran Dengan Sosok Misterius
8
Kebakaran
9
Terkuaknya Rahasia Hati Boby
10
Musibah Baru
11
Jatuh Miskin
12
Bertemu Mantan
13
Cemburu
14
Putri Di Culik
15
Pencarian Putri
16
Fee Hamil Anak Ke Dua
17
Selalu Waspada
18
Kejahatan Elsa
19
Gagal Di Penjara
20
Ngidam
21
Titik Terang Keberadaan Putri
22
Fee Di Culik
23
Kaget
24
Tertangkapnya Ronald
25
Belum Juga Di Ketemukan
26
Fee Telah Ditemukan
27
Syukuran
28
Bertambah Dendam
29
Meninggal
30
Selalu Waspada
31
Mengatur Rencana
32
Usaha Yang Gagal
33
Sejenak Tidak Ada Masalah
34
Terperangkap
35
Mulai Menderita
36
Berbanding Terbalik
37
Sudah Tidak Tahan Lagi
38
Terkena Musibah
39
Berkunjung Ke Makam
40
Penasaran
41
Miris
42
Pertolongan Seseorang
43
Mengangkat Anak
44
Gagal
45
Berselisih Paham
46
Jalan Yang Terbaik
47
Merasa Curiga
48
Mencari Tahu Kebenaran
49
Keputusan Akhir
50
Meminta Maaf
51
Menghindar Dari Pertanyaan
52
Tak Bisa Berkata
53
Membongkar Sebuah Rahasia
54
Menyesal
55
Pretty Kabur
56
Pencarian Pretty
57
Mendapatkan Pertolongan
58
Gagal Mendapatkan Informasi
59
Menemui Pretty
60
Bertemu Juga
61
Keputusan Pretty
62
Akhirnya Luluh
63
Suatu Kecurigaan
64
Backstreet
65
Tidak Bisa Berubah
66
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!