Elang Manggala prawira merupakan putra dari pengusaha properti paling kaya di Asia. Mereka memiliki puluhan hotel bintang 5 yang tersebar di seluruh asia. Bahkan mereka memiliki beberapa rumah sakit internasional di beberapa tempat. Orang tuanya bernama agung Manggala putra & Tiara Cindy Putri. Ayahnya kelahiran Jogja asli sedangkan ibu nya memiliki darah Portugal.
Elang sangat tampan, ia memiliki wajah ibunya , sepak terjang nya dalam dunia bisnis tak di ragukan lagi, ia salah satu pria muda berpengaruh dalam dunia properti. elang juga terkenal playboy dan suka main perempuan. banyak wanita berlomba untuk sekadar tidur dengan nya. Sedangkan sang kakak yang bernama dini merupakan gadis biasa dan terkenal senang menghambur hamburkan uang.
-FLASHBACK-
3 bulan yang lalu.
"Bukan gadis-gadis seperti itu yang ayah ingin kan". Ujar agung sambil membaca koran paginya
"Lalu ayah ingin aku memperistri wanita seperti apa". Elang sudah pusing dengan sikap orang tuanya. mereka memaksa nya menikah, namun mereka menolak semua gadis yang elang bawa kerumah.
" wanita baik, berpendidikan dengan masa depan yang cemerlang". ujar cindy
"Aku tidak punya teman wanita yang seperti itu, mereka hanya suka ber pesta, belanja dan menghabiskan uang ". elang menghembuskan nafasnya dengan berat
"Bunda tidak bilang kau harus menikahi teman mu". Cindy menjawab
"Lalu aku bisa mendapatkan gadis seperti itu di mana, bunda tau sendiri ruang lingkup pekerjaan dan pergaulan ku". Elang menutup matanya sambil menyandarkan tubuhnya ke sofa santai.
Cindy tersenyum , namun tidak dengan agung
"Dengar kan aku elang, waktumu 3 bulan menikah dengan gadis yang sesuai kriteria kami, atau semua perusahaan atas namamu akan ku alihkan ke Kakak iparmu". Elang melotot mendengar ucapan ayah nya.
"Ayah, apa yang ayah lakukan, perusahaan itu berkembang atas usahaku, kerja keras ku". Elang memandang tajam sang ayah.
"Jangan lupa, perusahaan yang kau pimpin tetap milik ayah". dengan santainya agung menjawab pernyataan putranya.
"tapi tidak bisa begitu ayah, ayah mempertaruhkan hasil kerja keras ku dalam masalah pernikahan ini". elang tak terima.
"seharusnya kau memikirkan hal ini sedari dulu, berapa usia mu sekarang?. tapi kau hanya bermain-main dengan para gadis-gadis mu itu, menghamburkan uang, berpesta". Agung tak mau kalah.
"Aku sudah sangat lelah bekerja ayah, sudah sewajarnya aku bersenang-senang setelah menyelesaikan semua urusan perusahaan ku, apa aku salah?". elang bangun dan berjalan mendekati sang ibu lalu memeluk nya.
"tidak salah, hanya saja usia mu sudah sangat matang untuk menikah, kau tau rumor tentang mu sudah merebak kemana-mana". ujar cindy sambil menepuk pundak putranya. Namun tanpa mereka ketahui, dini dan Joyo tengah menguping pembicaraan mereka.
"Kau dengar tadi sayang, ayahmu bilang jika dalam waktu 3 bulan adik mu tak menikah, maka semua perusahaan akan jatuh ke tangan ku". Joyo memeluk istrinya bahagia
"Kau benar sayang, elang tak kan menemukan wanita seperti itu, kau tau kan teman-teman wanita elang seperti apa". Dini setuju dengan suaminya
"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang". Ujar Joyo.
"Menikmati hari-hari kita sayang sambil menunggu kejatuhan elang". Dini tersenyum.
Siang itu elang sedang mengadakan pesta di salah satu club miliknya. Ia sudah hampir mabuk ketika salah seorang teman nya menghampirinya.
"Apa kau sudah menemukan gadis yang tepat". Ujar capung padanya
"Belum..". Elang menghembuskan nafas berat.
"Sulit menemukan gadis seperti itu, lihat saja, kita selalu menghabiskan waktu di tempat sperti ini, dan mana ada wanita dari keluarga baik-baik menghabiskan waktu di sini". Capung berkata sambil menuangkan segelas minuman beralkohol pada elang.
"kau benar". ujar elang, namun kehadiran seorang gadis mengalihkan pandangan nya dari capung.
"apa yang kau lihat". capung mengikuti pandangan mata sahabat nya itu.
"pegang". elang memberikan gelas kosong itu pada capung dan berjalan cepat ke arah gadis cantik yang tadi sudah menarik perhatian nya.
"hai". elang menarik lengan gadis itu.
"oh hai". gadis itu tersenyum. mendapat kan signal elang langsung menjabat tangan gadis itu.
"siapa namamu?". elang sangat to the pintu sekali, tanpa basa basi ia menanyakan nama gadis itu dan mengajak nya bergabung bersama capung
"amara , apa kau sudah punya pacar?". elang mengendus wangi tubuh gadis itu. amara tersenyum lalu menatap elang kemudian dengan berani mencium bibir elang.
"menurut mu?". gadis itu semakin lama semakin merapatkan tubuh nya pada elang. elang tersenyum ketika tangan kekarnya berhasil meremas bokong indah milik Amara.
"Bagaimana jika kita pindah saja".
Di kamar mandi elang dengan bergerak di belakang tubuh amara. elang meremas-remas pinggul serta dada amara.
"oh.. sayang". amara berteriak ketika elang mampu memberikan kenikmatan yang sudah lama ia tidak rasa kan.
"Bagaimana?". elang menarik rambut amara, karna ia belum sampai pada puncak nya. ia terus bergerak. tak ada yang berani memasuki kamar mandi itu. pintu di jaga ketat oleh pengawal dan keamanan club itu.
"kau luar biasa". gadis itu terengah lalu berbalik dan memeluk elang. namun elang malah mendorong gadis itu.
"Jangan mendekat". elang terduduk lemas di atas toilet. ia sudah tak bertenaga.
"Kenapa kau marah?". amara mengenakan pakaian nya lalu duduk tepat di depan kaki elang. akhirnya amara tau mengapa elang marah, ia belum selesai dengan urusan nya , namun tenaga nya telah habis ter kuras. elang sudah mabuk saat ia merayu gadis itu.
amara membuka kaki elang lalu tersenyum. kini teriakan elang yang terdengar dari kamar mandi itu.
gadis itu sangat pintar, mata elang terpejam, tangan nya meremas rambut gadis itu menarik dan mendorong dengan cepat.
"kau hebat". ujar elang ketika tuntas sudah hasrat yang sudah sejak tadi ingin meledak namun tak bisa. elang memakai celananya kemudian merapih kan pakaian nya dan berjalan keluar. ia meninggal kan gadis itu begitu saja. namun belum juga duduk, elang melihat capung menggendong seorang gadis di tangan nya.
elang menatap gadis itu, dan di baru ingat, gadis itu adalah gadis pertama yang ia rayu, namun gadis itu pergi begitu saja ketika ia bilang bahwa ia sedikit tidak enak badan.
"Sial .." elang memaki ketika ia melihat jarum suntik masih ter tancap di leher gadis itu . "Aku ingin rekaman cctv kejadian ini ada di meja ku besok, kalian mengerti". Elang berteriak pada semua karyawannya lalu berlari bersama capung membawa gadis itu .
Capung mengendarai mobil secepat mungkin, Karna gadis itu tak henti-hentinya mengeluarkan busà dari mulut nya.
Sesampainya di rumah sakit, elang langsung memapah wanita itu kemudian merebah kan gadis itu di ranjang rumah sakit. kemudian elang berlari mencari pertolongan. dokter pertama yang ia temukan adalah Fajrina.
"dokter, tolong kami".
"Dia kenapa?". Tanya Fajrina sambil memeriksa gadis itu.
"Dia overdosis". Jawab elang enteng. Fajrina menatap elang, lalu meminta staf administrasi rumah sakit menghubungi pihak kepolisian.
"Apa yang kau lakukan". Elang membentak Fajrina.
"Teman wanita anda overdosis, saya rasa nyawanya tak kan tertolong , denyut nadinya sangat lemah, tangannya mulai membiru, saya tak mau mengambil resiko". Ujar Fajrina dengan wajah datar. Tak lama kemudian tanda-tanda kehidupan menghilang dari gadis itu.
"Anda lihat, kandungan obat-obatan terlarang yang ia pakai sangat tinggi, dan jelas sekali Anda sangat terlambat membawanya kesini". Ujar Fajrina sambil menandatangani bebrapa berkas.
Elang menatap gadis cantik berhijab itu, ia bisa dengan jelas membaca nama yang tertera di jas kebesaran wanita itu
"Dokter Fajrina". Fajrina mengangkat kepalanya menatap elang. "Kita akan bertemu lagi". Ujar elang sambil berjalan ke arah administrasi sambil menunggu pihak kepolisian datang.
"Dokter itu sangat cantik". Ujar capung
"Iya, menurutmu bagaimana jika dia orangnya". Elang menatap ke arah Fajrina
"Dia tak kan mau menikah dengan pria seperti mu elang, sadar dirilah sedikit". Capung terbahak melihat tingkah laku sahabatnya itu
"Aku tau, mungkin jika aku melamarnya langsung ia tak kan menerima ku, tapi besar harapan jika aku melamar langsung ke orang tuanya". Elang terseyum dan menatap capung.
"Kau mengenal orang tuanya". Capung balik menatap sahabatnya
"Iya, orang tuanya guru mengaji kedua orang tua ku, aku sudah bebarapa kali melihat gadis itu, namun ia sama sekali tak pernah melihat ku". Elang berkelakar
"Benarkah? Artinya hanya dia yang tak tertarik pada mu elang, luar biasa sekali".
"Mungkin sudah ajaran orang tuanya agar selalu menundukan pandangan ny". Ujar elang.
"Tetapi ia tadi menatap mu tajam".
"Itu beda cerita, ia bekerja di sini, sangat tak mungkin jika ia tak menatap para pasien nya". Capung mengangguk kan kepala nya tanda ia mengerti situasinya.
"Baiklah, kau akan memulai nya dari mana?" Capung kembali bertanya
"Aku akan mulai dari orang tuanya". Elang msih memandang Fajrina dari kejauhan. Dokter itu sangat cantik, tegas dan berwibawa. Usianya masih sangat muda tapi aura yang terpancar dari dirinya bukan aura yang biasa.
Ia mampu menaklukkan hati setiap pria, namun tak sembarang pria dapat menakhlukkan nya.
Fajrina sangat terkenal akan kesantunan nya, ia sangat menjaga martabat sang ayah. Ia juga merupakan anak yang sangat penurut . Jadi tak kan sulit bagi elang untuk melamarnya. Tugasnya hanya satu, meyakin kan orang tua Fajrina bahwa ia serius dengan putrinya dan akan menikahinya.
"Jika kau mampu lakukan".
Elang dan capung kembali ke club' itu, pesat telah di bubarkan. Elang memasuki ruang cctv, dengan seksama ia memindai segala sesuatunya. Sampai di mana ia bisa melihat kedatangan wanita itu bersama dua orang pria .
"Kau lihat, obat-obatan itu di bawa dari luar, bukan dari tempat kita". Ujar capung ketika melihat salah satu pria memberikan obat itu.
"Sepertinya kita harus memperketat keamanan club', aku tak ingin nama baik club' ku tercoreng Karna hal ini". Elang menarik nafas panjang.
"Kau benar sekali, lalu bagaimana dengan wanita itu, apa kau tau nama dan alamatnya?". Capung mengambil sebatang rokok dan menghisapnya
"Aku sudah membayar semua biaya rumah sakit, aku juga menemukan kartu identitas wanita itu di dalam tasnya, usianya baru 16 tahun". Elang terbelalak
"Apa.. ".
"Ya 16 tahun, aku sudah menitipkan sejumlah uang pada pihak rumah sakit untuk di berikan kepada keluarganya". Elang menatap capung tajam
"Panggil semua petugas keamanan, aku ingin memberikan peraturan baru pada mereka". Capung berdiri dan meninggalkan elang.
---
Elang mengambil nafas panjang sebelum melangkah menuju pintu utama rumah itu, rumah sederhana namun indah. Elang tau Fajrina merupakan putri kesayangan dan kebanggaàn keluarga itu, jadi ia tak mau ada kesalah dalam hal ini.
Dengan gugup dan hati-hati elang mengetuk pintu rumah itu. Dan sangat kebetulan sekali bahwa yang membuka pintu adalah ustad Zaki.
"Assalamualaikum". Ujar elang
"Waalaikumsalam ". Ustad dzaki membalas salam elang.
"Apa saya mengganggu waktu ustad saat ini". Dengan berhati-hati elang membuka pembicaraan.
Ustad dzaki tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments