Istri Atau Pembantu

"Jingga! Ayo bangun, kamu itu pemalas sekali sih! Jangan jadikan Nabila sebagai alasanmu untuk tak menyiapkan sarapan. Apa kamu berniat lagi tak menyiapkan sarapan pagi ini?" kesal Ambar terus mengetuk pintu kamar Aditya, ia mengira jika semalam Jingga pulang dan saat ini ada di kamar. Semalam ia sangat lelah seharian bersama dengan teman-temannya membuat ia tidur lebih awal.

"Jingga, bangun kamu! Cepat bereskan rumah, rumah sangat berantakan, piring-piring kotor juga belum dicuci. Cepat buka pintunya! Bangun kamu pemalas!" teriaknya lagi sambil terus menggedor-gedor pintu kamarnya, tak peduli apakah cucunya akan terbangun dengan apa yang dilakukannya, yang jelas ia ingin menantunya itu membereskan rumah dan juga memasak untuknya, perutnya terasa sangat lapar. Semalam ia hanya makan malam dengan mie instan saja.

Ambar memundurkan langkahnya saat pintu kamar terbuka, ia sudah siap-siap akan memarahi Jingga. Namun, ia mengerutkan keningnya saat melihat justru Aditya lah yang keluar sambil mengucek matanya, sepertinya anaknya itu baru bangun tidur.

"Kok kamu sih yang keluar, mana istrimu? Kamu jangan terlalu memanjakannya, lihat," tunjuknya pada ruang tamu yang sangat berantakan karena ulahnya sendiri dan juga teman-temannya kemarin. "Minta dia bereskan semua ini, sebelumnya minta dia buat sarapan dulu, ibu sangat lapar," ucapnya masih dengan bernada kesal.

Dengan malas Aditya berjalan menuju ke dapur dan meminum air putih, disusul oleh Ambar yang terus saja mengomel tak jelas. Ia duduk di ruang tv begitupun dengan Aditya, Aditya menghela nafas berat dan duduk di samping ibunya.

"Kamu itu kenapa, sih? Apa ada masalah lagi dwngqn isteimu? Apa istrimu lagi berbuat ulah dengan tak mau keluar kamar?" kesal Ambar yang melihat ke arah kamar yang masih belum ada tanda-tanda jika Jingga akan keluar dari kamar itu.

"Jingga tak ada di kamar, Bu," jawab Aditya menyandarkan bahunya di sandaran sofa sambil memijat keningnya yang terasa berdenyut.

"Apa maksud kamu? Apa Jingga semalam tak pulang?" tanyanya membuat anaknya itu pun mengangguk.

"Jika dia tak pulang lalu dia ke mana membawa Nabila di malam hari?"

"Dia pulang ke rumah orang tuanya dan orang tuanya akan mengurus perceraian kami," ucap Aditya masih dengan menutup matanya bersandar dengan malas di sofa ruang tv.

"Apa? Bercerai?" Ambar sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh putranya, walau bagaimanapun Nabila adalah cucunya, ia selama ini memang tak pernah sedekat itu dengan Nabila. Namun, ia tetap menyayangi cucunya itu. Belum lagi ia berfikir jika Jingga sudah tak ada lagi di rumahnya, itu berarti semua pekerjaan rumah, memasak dan membereskan rumah akan kembali ke tangannya termasuk pengurus putranya.

"Lalu bagaimana? Apa kamu akan membiarkan Jingga meminta cerai darimu?"

"Apa Ibu pikir aku bisa melawan pak Gunawan, sudah dipastikan jika dia mengatakan akan menceraikan kami itu akan terjadi," ucap Aditya yang semalam sudah berpikir keras jalan apa yang harus diambilnya untuk melawan mereka. Ia bahkan sudah menghubungi beberapa teman-teman pengacaranya dan dalam kasus ini, posisinya sangat berat untuk menolak perceraian itu karena dia tertangkap basah sedang selingkuh dan masalah Nabila sudah dipastikan Nabila akan bersama dengan ibunya, mengingat Nabila masih sangat kecil dan masih membutuhkan ASI dari ibunya. Belum lagi dengan kekuatan uang yang dimiliki oleh pak Gunawan sudah dipastikan ia akan kalah telak dalam persidangan. Aditya hanya bisa pasrah jika memang ia harus bercerai dengan Jingga.

"Ya sudah kalau memang pernikahan kalian tak bisa dipertahankan lagi ibu, mau kau menikah dengan wanita lain secepatnya."

"Ibu, aku belum bercerai dengan Jingga dan Ibu sudah memintaku untuk menikah lagi?" ucap Aditya melirik tajam pada ibunya.

"Jika kamu tak menikah lalu siapa yang akan mengurusmu, siapa yang akan mengurus rumah dan siapa yang akan membuat makanan untukmu? Ibu sudah terlalu tua untuk mengurus semua itu, carilah istri yang lebih penurut lagi dari Jingga, yang bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah."

"Ibu memintaku untuk mencari istri atau mencari pembantu? Pasti Jingga merasa tak tahan untuk menjadi istriku karena semua beban Ibu limpahkan padanya, ia harus mengurusku, mengurus Nabila, mengurus ibu dan mengurus rumah, ia pasti terbebani dengan semua itu," ucap Aditya yang baru menyadari semua itu setelah mendengarkan ucapan dari Jingga yang tadi saat di restoran.

"Kamu kok jadi nyalahin ibu, ya memang sudah itulah tugas sebagai seorang istri. Memangnya kamu menikahinya hanya untuk melayanimu saja, untuk melahirkan anakmu saja dan kamu meminta ibu yang mengurus rumah dan pengurus keperluan lainnya, begitu maksudmu?"

"Bukan begitu maksudku, Bu! Setidaknya Ibu tidak melimpahkan semua pekerjaan itu pada Jingga setidaknya jika Jingga yang membereskan rumah Ibu yang menjaga Nabila, begitupun sebaliknya. Jika dia sedang menjaga Nabila ibulah yang sesekali membereskan beberapa pekerjaan rumah. Sekarang Jingga sudah pergi, aku yakin dia tak akan kembali lagi padaku."

"Lagian masa seperti itu saja dia sudah menyerah, memang sudah itu tugas seorang istri. Dianya saja yang masih terlalu ke anak-anakkan dan belum berpikiran dewasa. Kalau dia lelah, dia bisa protes, tak harus langsung pergi begitu saja dan kembali ke rumah orang tuanya," kesal Ambar yang tak tahu masalah lain yang mereka hadapi, masalah yang lebih besar dari semua itu, yaitu perselingkuhan Aditya dan Tessa.

Aditya yang bingung menjadi semakin bingung saat menelpon Tessa, wanita selingkuhannya itu sama sekali tak mengangkat panggilannya, pesannya juga tak dibalas, padahal selama ini ia selalu cepat dalam membalas dan juga mengangkat pesannya.

***

Sementara itu di tempat lain senyum mengembang di bibir Gantara , di mana kemarin ia kembali tak sengaja melihat pertengkaran keduanya dan ia yakin jika Jingga tak akan memaafkan suaminya dengan setelah apa yang dilakukannya. Gantara memegang ponselnya, menimang-nimang, apakah ia harus menghubungi Gunawan atau tidak, ia sangat ingin tahu keadaan Jingga saat ini. Ia tahu jika Jingga saat ini sudah kembali ke kediaman kedua orang tuanya, semua itu ia ketahui saat menelpon satpam di rumah itu.

Gantara pria baik dan juga sangat ramah kepada siapapun, termasuk satpam dan juga asisten rumah tangga di rumah itu, membuat dia sangat dihormati saat datang ke kediaman Jingga sehingga saat semalam ia menghubungi satpam yang bekerja di rumah itu dan mengatakan apakah Jingga sudah pulang ke rumah kedua orang tuanya membuat satpan mengatakan apa yang sebenarnya jika Jingga ada di rumah orang tuanya saat ini dan menurut info yang ia dapatkan Jingga akqn bercerai dengan suaminya.

'Jika Aditya tak bisa membahagiakanmu, aku yang akan membahagiakanmu, Jingga. Aku tak perduli jika kamu telah menikah dengan Aditya sebelumnya dan sudah memiliki anak. Namun, rasa cinta ini masih begitu dalam untukmu. Aku pastikan jika kamu bersamaku, kamu akan selalu bahagia,' gumam Gantara masih terus menimang-nimang ponselnya.

Terpopuler

Comments

Mega Mkf

Mega Mkf

kaciannn,,, si gantaranya,bakalan dpt bekas,,, pdhl dulu msh ory,tp karna keegoisan dan buta atas nama conta jdnya hancur,cinta blh tp banyak pertimbangannya jg,apa lg mengingat restu,itu yg paling utama,pasti akan banyak kerikil tajam di dlm mahligai rmh tangganya,sedangkan yg jelas di restuin pun tdk lepas dr cobaan,,,, ngesotttt,,, thorrrr,,,,💪💪💪💪

2023-10-06

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ttep y janda semakin didepan 😅😅

2023-06-21

0

Kartika

Kartika

aahh...cinta yang sangat luar biasa

2023-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pilihan Jingga
2 Kekecewaan Jingga
3 Tak Bisa Memaafkan
4 Perlakuan Buruk
5 Kehidupan Jingga
6 Kelakuan Aditya
7 Fakta yang Menyayat Hati
8 Siapa Dia?
9 Aku Bukan Wanita Bodoh
10 Keberanian Jingga
11 Mencari Bukti
12 Tertangkap Basah
13 Amarah Jingga
14 Maaf Dari Ayah
15 Kabar Perceraian
16 Istri Atau Pembantu
17 Ingin Cerai Saja
18 Cinta Gantara
19 Waktunya Berbelanja
20 Kebahagiaam Jingga
21 Sakitnya Kehilangan
22 Air Mata Perpisahan
23 Sebutan Ayah
24 Tau Orang Yang menyayanginya
25 Ancaman Gantara
26 Ayah Nabila
27 Ayah dan Papa
28 Hari Pernikahan
29 Kemarahan Gantara
30 Pencarian oleh Gantara
31 Penyergapan
32 Nyonya Gantara
33 Balas Dendam Ambar
34 Rencana Licik Ambar
35 Kebohongan Nabila
36 Kecurigaan Jingga
37 Salah Informasi.
38 Kebaikan Hati Nabila
39 Rasa Penasaran Gantara
40 Kelicikan Ambar
41 Kepolosan Nabila
42 Kebenaran Masa Lalu
43 Kekhawatiran Jingga
44 Kebenaran
45 Kasih Sayang Gantara
46 Penjagaan Gantara
47 Ketegasan Gantara
48 Dipecat
49 Ingin Bertamu Ayah Aditya
50 Penyesalan Aditya
51 Nabila Bertemu Ayah Juga.
52 Kontraksi
53 Adik Baru Nabila
54 Memaafkan Demi Kebahagian Nabila
55 Ke khawatiran Nabila
56 Menjaga Nenek
57 Nabila Anak Baik
58 Ibu rasa Teman
59 Hati Yang Lapang
60 Kunjungan Ambar
61 Keikhlasan Jingga
62 Kebebasan Aditya
63 Satu Miliar
64 Doa Ibu
65 Tessa Dilabrak
66 Gadis Penggoda
67 Masadepan Yang Terancam
68 Maling Jemuran
69 Mak comlang
70 Salah Paham
71 Calon Istri Ayah
72 Calon Bunda
73 Ganti Rugi
74 Tim Mak Comblang
75 Misi Rahasia
76 Kejutan Aditya
77 Lamaran
78 Kebaikan Gantara
79 Kebahagian Semua (Tamat)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Pilihan Jingga
2
Kekecewaan Jingga
3
Tak Bisa Memaafkan
4
Perlakuan Buruk
5
Kehidupan Jingga
6
Kelakuan Aditya
7
Fakta yang Menyayat Hati
8
Siapa Dia?
9
Aku Bukan Wanita Bodoh
10
Keberanian Jingga
11
Mencari Bukti
12
Tertangkap Basah
13
Amarah Jingga
14
Maaf Dari Ayah
15
Kabar Perceraian
16
Istri Atau Pembantu
17
Ingin Cerai Saja
18
Cinta Gantara
19
Waktunya Berbelanja
20
Kebahagiaam Jingga
21
Sakitnya Kehilangan
22
Air Mata Perpisahan
23
Sebutan Ayah
24
Tau Orang Yang menyayanginya
25
Ancaman Gantara
26
Ayah Nabila
27
Ayah dan Papa
28
Hari Pernikahan
29
Kemarahan Gantara
30
Pencarian oleh Gantara
31
Penyergapan
32
Nyonya Gantara
33
Balas Dendam Ambar
34
Rencana Licik Ambar
35
Kebohongan Nabila
36
Kecurigaan Jingga
37
Salah Informasi.
38
Kebaikan Hati Nabila
39
Rasa Penasaran Gantara
40
Kelicikan Ambar
41
Kepolosan Nabila
42
Kebenaran Masa Lalu
43
Kekhawatiran Jingga
44
Kebenaran
45
Kasih Sayang Gantara
46
Penjagaan Gantara
47
Ketegasan Gantara
48
Dipecat
49
Ingin Bertamu Ayah Aditya
50
Penyesalan Aditya
51
Nabila Bertemu Ayah Juga.
52
Kontraksi
53
Adik Baru Nabila
54
Memaafkan Demi Kebahagian Nabila
55
Ke khawatiran Nabila
56
Menjaga Nenek
57
Nabila Anak Baik
58
Ibu rasa Teman
59
Hati Yang Lapang
60
Kunjungan Ambar
61
Keikhlasan Jingga
62
Kebebasan Aditya
63
Satu Miliar
64
Doa Ibu
65
Tessa Dilabrak
66
Gadis Penggoda
67
Masadepan Yang Terancam
68
Maling Jemuran
69
Mak comlang
70
Salah Paham
71
Calon Istri Ayah
72
Calon Bunda
73
Ganti Rugi
74
Tim Mak Comblang
75
Misi Rahasia
76
Kejutan Aditya
77
Lamaran
78
Kebaikan Gantara
79
Kebahagian Semua (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!