Maaf Dari Ayah

Jingga meminta sopir taksi tersebut membawanya ke alamat di mana apartemennya berada, di apartemen itu sudah ada Nabila dan juga ibunya. Pagi tadi ia memang sudah membawa beberapa barang-barang pribadinya termasuk surat-surat mengenai pernikahannya dan kelahiran Nabila, walau ia tak membawa beberapa barang Nabila dari apartemen suaminya. Namun, Jingga sudah memutuskan ia tak akan kembali lagi ke apartemen milik suaminya, dia memutuskan untuk tinggal di apartemennya sendiri. Ia baru mengingat jika saat ulang tahunnya yang ke-17, ayahnya menghadiahkan apartemen tersebut, ia ingin kembali ke keluarganya. Namun, ada rasa malu di hatinya mengingat ialah yang mengambil keputusan untuk keluar dari rumahnya, demi pria yang ternyata hanyalah seorang yang brengsek yang hanya membawa penderitaan untuknya.

"Terima kasih ya, Pak. Ini untuk Bapak," ucap Jingga memberikan uang dua kali lipat dari harga yang seharusnya ia bayar.

"Loh. Ini kebanyakan, berikan saja kepada bapak sesuai dengan harga saja," sopir taksi tersebut menolak. Namun, Jingga menggeleng.

"Nggak Pak, saya masih punya, kok. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak, karena mau menemani saya hari ini. Bapak bukan hanya mengantar saya, tapi juga memberi saya banyak nasehat tentang pernikahan, terima kasih ya, Pak," ucap Jingga memaksa agar sopir taksi tersebut mengambil uang yang disodorkannya, di mana saat mereka menunggu, sopir taksi tersebut banyak memberikan nasehat-nasehat pernikahan pada Jingga.

Jingga juga banyak menanyakan apakah dalam hal tersebut ia bisa menggugat cerai suaminya dan anaknya akan tetap bersamanya. Semua dijelaskan oleh sopir taksi tersebut berdasarkan ajaran agama yang ia ketahui dan dari pengalaman hidupnya.

"Ya sudah, saya terima terima kasih banyak. Bapak doakan semoga kedepan kamu kedepannya mendapatkan yang terbaik," ucap sopir taksi tersebut membuat Jingga pun mengangguk dan kembali mengucapkan terima kasih sebelum turun dari taksi.

Jingga langsung menuju ke apartemen yang berada di lantai 3, sebelum masuk ia menghela nafas kemudian menekan tombol untuk membuka kunci pintunya.

Setelah ia membukanya dan melangkah masuk, betapa terkejutnya dia saat melihat di dalam sana bukan hanya ibu dan juga Nabila, tapi ayahnya juga ada di sana.

"Ayah," lirik Jingga, tas yang dipegangnya kini sudah terjatuh di lantai, ia langsung berlari berlutut di hadapan ayahnya yang duduk di sofa sambil memangku Nabila, ia memeluk kaki ayahnya dan meminta maaf, Jingga menangis tersedu-sedu.

"Ayah maafkan Jingga, Jingga anak yang tak berbakti pada Ayah. Jingga adalah anak yang tak bisa mensyukuri atas kebahagiaan yang Ayah berikan, silakan Ayah marah pada Jingga, Jingga terima asal Ayah memaafkan Jingga," ucap Jingga diselah isak tangisnya, membuat Gunawan hanya mengusap rambut putrinya yang kini berlutut di hadapannya .

"Ayah sudah memaafkanmu, Nak. Ayah bersyukur kamu sudah menyadari jika apa yang kamu pilih adalah pilihan yang salah, kamu jangan berkecil hati dan menganggap kami orang lain, kami ini adalah orang tuamu, ayah dan ibumu orang yang paling mengerti akan apa yang kamu butuhkan, jadi kembalilah ke rumah, pintu rumah kami tetaplah terbuka untukmu," ucap ayah membuat Jingga pun mengangguk, ia memeluk ayahnya dengan erat.

Mita langsung ngambil Nabila dari pangkuan suaminya, dia juga ikut meneteskan air mata, ia merasa bahagia kini putrinya kembali bersama dengan mereka begitupun dengan Nabila.

"Ya sudah, apa kamu sudah makan, Nak?" tanya Mita mengusap rambut putrinya, membuat Jingga hanya mengangguk karena memang ia sudah makan saat di restoran tadi.

"Ya sudah, sekarang kita pulang. Kita makan malam di rumah saja."

"Oh ya Bu, aku tak mengambil barang-barangku dan barang Nabila di rumah Mas Aditya, apa kita harus mengambilnya? Aku hanya membawa surat-surat penting pernikahan untuk mengurus perceraianku dan juga surat-surat akta kelahiran Nabila."

"Bagus, kamu membawa sesuatu yang penting, masalah pakaian dan keperluan lainnya kamu tak usah pusingkan itu, kamu beli saja yang baru, pakai yang seadanya saja dulu untuk hari ini. Sekarang kita pulang, kamu sudah lama meninggalkan rumah," ucap Gunawan masih mengusap rambut putrinya yang kembali memeluknya.

Jingga hanya mengangguk dipelukan sang ayah, kemudian mereka pun keluar dari apartemen itu, sudah ada sopir yang menunggu mereka.

Mereka langsung menuju ke kediaman Gunawan, hati Jingga sangat bahagia, sekarang keputusannya sudah bulat apapun yang terjadi dia tak akan memaafkan kesalahan suaminya yang berselingkuh di belakangnya dan menjelek-jelekkannya di depan selingkuhannya.

Mendapat maaf dari ayah dan ibunya merupakan suatu hadiah terbesar dalam hidup Jingga setelah melakukan kesalahan yang begitu besar.

Begitu mereka sampai di kediaman kedua orang tua Jingga, hati Jingga merasa senang. Inilah tempat ternyaman dalam hidupnya, rumahnya di mana ia lahir dan besar di sana.

"Ayo kita masuk," ucap Mita kembali menggendong Nabila dan mereka pun masuk bersama-sama ke dalam rumah megah itu.

"Kamu pasti lelah seharian keluyuran di jalan, entah apa yang kamu cari sebenarnya, sekarang istirahatlah kita urus masalah suamimu besok saja," ucap Gunawan.

"Iya, Yah. Terima kasih sudah menerima Jingga kembali menjadi anak Ayah," ucap Jingga kembali memeluk ayahnya kemudian berlalu bersama dengan Nabila menuju ke kamarnya, begitu Jingga membuka pintu kamarnya yang berada di lantai atas, kedamaian menyeruak di hatinya.

Inilah yang sangat dirindukannya, kamarnya yang nyaman, bersantai di atas kasur empuknya tanpa ada teriakan yang memintanya untuk melakukan ini dan itu.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

restu org tua sama dgn tiket emas menuju kebahagiaan... mengawali sebuah rumah tangga dgn hal yg salah.. dan syukurnya hati org tua itu seluas samudra utk ank²nya...

2024-03-30

0

Deriana Satali

Deriana Satali

Alhamdulillah Jingga sadar sesadar sadarnya kembali pada orangtuanya nggak bertahan demi cinta dan jd orang bodoh

2023-04-10

1

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

syukurlah Jingga sudah kembali 😌

2023-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pilihan Jingga
2 Kekecewaan Jingga
3 Tak Bisa Memaafkan
4 Perlakuan Buruk
5 Kehidupan Jingga
6 Kelakuan Aditya
7 Fakta yang Menyayat Hati
8 Siapa Dia?
9 Aku Bukan Wanita Bodoh
10 Keberanian Jingga
11 Mencari Bukti
12 Tertangkap Basah
13 Amarah Jingga
14 Maaf Dari Ayah
15 Kabar Perceraian
16 Istri Atau Pembantu
17 Ingin Cerai Saja
18 Cinta Gantara
19 Waktunya Berbelanja
20 Kebahagiaam Jingga
21 Sakitnya Kehilangan
22 Air Mata Perpisahan
23 Sebutan Ayah
24 Tau Orang Yang menyayanginya
25 Ancaman Gantara
26 Ayah Nabila
27 Ayah dan Papa
28 Hari Pernikahan
29 Kemarahan Gantara
30 Pencarian oleh Gantara
31 Penyergapan
32 Nyonya Gantara
33 Balas Dendam Ambar
34 Rencana Licik Ambar
35 Kebohongan Nabila
36 Kecurigaan Jingga
37 Salah Informasi.
38 Kebaikan Hati Nabila
39 Rasa Penasaran Gantara
40 Kelicikan Ambar
41 Kepolosan Nabila
42 Kebenaran Masa Lalu
43 Kekhawatiran Jingga
44 Kebenaran
45 Kasih Sayang Gantara
46 Penjagaan Gantara
47 Ketegasan Gantara
48 Dipecat
49 Ingin Bertamu Ayah Aditya
50 Penyesalan Aditya
51 Nabila Bertemu Ayah Juga.
52 Kontraksi
53 Adik Baru Nabila
54 Memaafkan Demi Kebahagian Nabila
55 Ke khawatiran Nabila
56 Menjaga Nenek
57 Nabila Anak Baik
58 Ibu rasa Teman
59 Hati Yang Lapang
60 Kunjungan Ambar
61 Keikhlasan Jingga
62 Kebebasan Aditya
63 Satu Miliar
64 Doa Ibu
65 Tessa Dilabrak
66 Gadis Penggoda
67 Masadepan Yang Terancam
68 Maling Jemuran
69 Mak comlang
70 Salah Paham
71 Calon Istri Ayah
72 Calon Bunda
73 Ganti Rugi
74 Tim Mak Comblang
75 Misi Rahasia
76 Kejutan Aditya
77 Lamaran
78 Kebaikan Gantara
79 Kebahagian Semua (Tamat)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Pilihan Jingga
2
Kekecewaan Jingga
3
Tak Bisa Memaafkan
4
Perlakuan Buruk
5
Kehidupan Jingga
6
Kelakuan Aditya
7
Fakta yang Menyayat Hati
8
Siapa Dia?
9
Aku Bukan Wanita Bodoh
10
Keberanian Jingga
11
Mencari Bukti
12
Tertangkap Basah
13
Amarah Jingga
14
Maaf Dari Ayah
15
Kabar Perceraian
16
Istri Atau Pembantu
17
Ingin Cerai Saja
18
Cinta Gantara
19
Waktunya Berbelanja
20
Kebahagiaam Jingga
21
Sakitnya Kehilangan
22
Air Mata Perpisahan
23
Sebutan Ayah
24
Tau Orang Yang menyayanginya
25
Ancaman Gantara
26
Ayah Nabila
27
Ayah dan Papa
28
Hari Pernikahan
29
Kemarahan Gantara
30
Pencarian oleh Gantara
31
Penyergapan
32
Nyonya Gantara
33
Balas Dendam Ambar
34
Rencana Licik Ambar
35
Kebohongan Nabila
36
Kecurigaan Jingga
37
Salah Informasi.
38
Kebaikan Hati Nabila
39
Rasa Penasaran Gantara
40
Kelicikan Ambar
41
Kepolosan Nabila
42
Kebenaran Masa Lalu
43
Kekhawatiran Jingga
44
Kebenaran
45
Kasih Sayang Gantara
46
Penjagaan Gantara
47
Ketegasan Gantara
48
Dipecat
49
Ingin Bertamu Ayah Aditya
50
Penyesalan Aditya
51
Nabila Bertemu Ayah Juga.
52
Kontraksi
53
Adik Baru Nabila
54
Memaafkan Demi Kebahagian Nabila
55
Ke khawatiran Nabila
56
Menjaga Nenek
57
Nabila Anak Baik
58
Ibu rasa Teman
59
Hati Yang Lapang
60
Kunjungan Ambar
61
Keikhlasan Jingga
62
Kebebasan Aditya
63
Satu Miliar
64
Doa Ibu
65
Tessa Dilabrak
66
Gadis Penggoda
67
Masadepan Yang Terancam
68
Maling Jemuran
69
Mak comlang
70
Salah Paham
71
Calon Istri Ayah
72
Calon Bunda
73
Ganti Rugi
74
Tim Mak Comblang
75
Misi Rahasia
76
Kejutan Aditya
77
Lamaran
78
Kebaikan Gantara
79
Kebahagian Semua (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!