Kekecewaan Jingga

Di bulan kedua pernikahannya, Jingga mendapatkan kabar bahagia di mana ia sudah positif hamil. Hal itu membuat ia sangat bahagia begitupun dengan Aditya serta ibu Aditya, Ambar.

Mita juga ikut senang mendengar kabar tersebut walau selama ini Jingga tak pernah lagi menemui mereka. Namun, mereka masih selalu melakukan komunikasi melalui telepon. Sedengakan Gunawan sendiri memutuskan komunikasi dengan putrinya, ia masih begitu kesal, bahkan kehadiran cucunya tak bisa membuat dia memaafkan putrinya.

Hari-hari dilalui Jingga di apartemen suaminya, hidup bersama suami dan juga mertuanya. Dimana Aditya hanya tinggal bersama ibunya selama ini.

"Jingga, walaupun kamu itu sedang hamil bukan berarti kan kamu harus malas-malasan. Ayolah bantu Ibu, lihat semuanya berantakan," ucap Ambar menunjuk ruang tamu yang begitu berantakan, begitu banyak sisa-sisa makanan di sana.

"Iya, Bu," jawab Jingga kemudian ia pun mulai membersihkan ruang tamu tersebut, hal yang tak pernah dilakukannya saat di rumahnya kini Jingga lakukan. Mulai dari membersihkan rumah, memasak, hingga berbelanja ke pasar tradisional.

Walau dalam kondisi hamil besar sekalipun pekerjaannya rumah tangga itu tetap dilakukannya.

Malam hari Jingga merasakan sakit di area perutnya, sepertinya dia akan melahirkan. Namun, saat ini suami dan mertuanya tak ada.

Dengan terburu-buru Jingga mengambil ponsel dan mencoba menghubungi suaminya.

"Mas, kamu di mana? Perutku sakit, sepertinya aku sudah akan melahirkan," ucap Jingga sambil meringis kesakitan menahan perut yang semakin terasa sakit.

"Kamu kan tahu sendiri hari ini adalah hari ulang tahun ibu, aku sudah menyiapkan kejutan untuk ibu. Aku tak mungkin meninggalkan semua ini," ucapnya.

"Hal itu masih bisa ditunda, Mas. Tapi tidak denganku. Rasanya sangat sakit, bayi kita akan lahir, Mas," rintih Jingga.

"Jingga, tenanglah. Begini saja, aku akan memesan taksi kamu pergilah ke rumah sakit sendiri. Aku akan mempercepat proses ulang tahun ibu, begitu aku selesai memberikan kejutan kepada ibu, aku akan menyusulmu ke rumah sakit," ucap Aditya yang masih mengutamakan kejutan ulang untuk ibunya.

Mendengar hal itu Jingga mematikan ponselnya kemudian ia pun langsung menghubungi ibunya.

"Apa? Kamu akan melahirkan dan tak ada siapa-siapa di rumahmu? Di mana ibu mertua dan suamimu?"

"Mas Aditya sedang berada di luar kota, Bu. Nanti dia akan datang, aku sudah menghubunginya dan ibu mertuaku, aku tak tahu dia pergi ke mana. Ia tak membawa ponselnya," ucap Jingga yang terpaksa berbohong akan keberadaan suaminya, walau bagaimanapun Aditya adalah suaminya ia tak ingin citranya semakin buruk di mata keluarganya.

"Ya sudah, bagaimana kondisi perutnya sekarang? Apa rasa sakitnya sejak tadi?" tanya Mita.

"Baru sekitar 30 menit yang lalu, Bu. Ini sakitnya masih ada jarak, sepertinya masih awal-awal pembukaan," jelas Jingga, di mana sejak memasuki usia 9 bulan dokter mulai menerangkan tanda-tanda akan melahirkan, mulai mengenali tanda-tanda pembukaan yang dialami ibu hamil.

"Ya sudah, sekarang kamu jangan banyak bergerak dulu, duduk saja dan tarik nafas untuk mengatur rasa sakitnya, ibu akan segera ke sana," ucap Mita kemudian ia pun langsung meminta sopir untuk mengantarnya ke kediaman putrinya, saat ini ia kebetulan berada tak jauh dari kediaman putrinya, membuat ia hanya memerlukan waktu 20 menit untuk sampai di sana.

Begitu sampai, ia langsung membawa Jingga ke rumah sakit dan setibanya di rumah sakit, tak membutuhkan waktu lama seorang bayi perempuan pun lahir dari rahim putrinya.

Jingga melakukan kesalahan dengan meninggalkan kedua orang tuanya demi pria yang kini sudah menjadi suaminya. Namun, Mita tak memendam rasa kesal pada putrinya, bagaimanapun dan apapun yang dilakukan oleh putrinya, Jingga tetaplah putri kesayangannya dan kehadiran cucu perempuannya itu merupakan suatu kebahagiaan untuknya.

Tak lama kemudian Gunawan datang.

"Ayah," lirik Jingga begitu sangat bahagia melihat sosok yang sudah sejak lama dirindukannya kini ada di hadapannya.

"Di mana suamimu? Apa dia belum datang?" tanya Gunawan, di mana saat Mita ingin ke Apartemen Jingga, untuk menjemput anaknya itu dan membawanya ke rumah sakit, ia terlebih dahulu meminta izin dari suaminya, membuat Gunawan juga memutuskan untuk datang ke rumah sakit melihat kondisi putrinya.

"Mas, adzankan dulu bayinya. Sepertinya Aditya masih lama di perjalanan," ucap Mita memberikan bayi perempuan itu kegendongan sang suami dan Gunawan pun mengazankan cucunya.

Sementara di tempat lain, Aditya yang sebenarnya tak keluar kota dan berada di kota yang sama sedang asyik memberi kejutan kepada ibunya, di sebuah restoran mewah, ia sengaja mengundang beberapa teman-teman ibunya untuk menghadiri acara tersebut, memberikan hadiah berupa satu stel perhiasan yang harganya sudah pasti mahal. Sedangkan selama ini tak satupun ia membelikan perhiasan pada Jingga, dengan alasan mereka harus berhemat. Bahkan beberapa perhiasan yang dibawa Jingga keluar dari rumahnya, sudah mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lebih tepatnya kebutuhan Ambar.

Malam hari Jingga mendapat telepon dari suaminya, mengatakan jika ia dan ibunya sudah dekat dengan rumah sakit. Sekitar 15 menit lagi mungkin ia akan sampai.

Jingga mengatakan hal itu kepada ibunya, membuat Mita memutuskan untuk pulang, dimana Gunawan sendiri sudah pulang sejak tadi setelah mengadzankan cucunya.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

tetap semangat ya

2023-04-21

0

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

ini pilihan mu Jingga dan kamu harus menerima konsekuensinya

2023-04-06

0

Deriana Satali

Deriana Satali

Jigga ternyata km mmng salah memilih suami
dan mertua dlm keadaan km mau melahirkan aja dia lbh memilih membuat kejutan buat ibunya

2023-04-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pilihan Jingga
2 Kekecewaan Jingga
3 Tak Bisa Memaafkan
4 Perlakuan Buruk
5 Kehidupan Jingga
6 Kelakuan Aditya
7 Fakta yang Menyayat Hati
8 Siapa Dia?
9 Aku Bukan Wanita Bodoh
10 Keberanian Jingga
11 Mencari Bukti
12 Tertangkap Basah
13 Amarah Jingga
14 Maaf Dari Ayah
15 Kabar Perceraian
16 Istri Atau Pembantu
17 Ingin Cerai Saja
18 Cinta Gantara
19 Waktunya Berbelanja
20 Kebahagiaam Jingga
21 Sakitnya Kehilangan
22 Air Mata Perpisahan
23 Sebutan Ayah
24 Tau Orang Yang menyayanginya
25 Ancaman Gantara
26 Ayah Nabila
27 Ayah dan Papa
28 Hari Pernikahan
29 Kemarahan Gantara
30 Pencarian oleh Gantara
31 Penyergapan
32 Nyonya Gantara
33 Balas Dendam Ambar
34 Rencana Licik Ambar
35 Kebohongan Nabila
36 Kecurigaan Jingga
37 Salah Informasi.
38 Kebaikan Hati Nabila
39 Rasa Penasaran Gantara
40 Kelicikan Ambar
41 Kepolosan Nabila
42 Kebenaran Masa Lalu
43 Kekhawatiran Jingga
44 Kebenaran
45 Kasih Sayang Gantara
46 Penjagaan Gantara
47 Ketegasan Gantara
48 Dipecat
49 Ingin Bertamu Ayah Aditya
50 Penyesalan Aditya
51 Nabila Bertemu Ayah Juga.
52 Kontraksi
53 Adik Baru Nabila
54 Memaafkan Demi Kebahagian Nabila
55 Ke khawatiran Nabila
56 Menjaga Nenek
57 Nabila Anak Baik
58 Ibu rasa Teman
59 Hati Yang Lapang
60 Kunjungan Ambar
61 Keikhlasan Jingga
62 Kebebasan Aditya
63 Satu Miliar
64 Doa Ibu
65 Tessa Dilabrak
66 Gadis Penggoda
67 Masadepan Yang Terancam
68 Maling Jemuran
69 Mak comlang
70 Salah Paham
71 Calon Istri Ayah
72 Calon Bunda
73 Ganti Rugi
74 Tim Mak Comblang
75 Misi Rahasia
76 Kejutan Aditya
77 Lamaran
78 Kebaikan Gantara
79 Kebahagian Semua (Tamat)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Pilihan Jingga
2
Kekecewaan Jingga
3
Tak Bisa Memaafkan
4
Perlakuan Buruk
5
Kehidupan Jingga
6
Kelakuan Aditya
7
Fakta yang Menyayat Hati
8
Siapa Dia?
9
Aku Bukan Wanita Bodoh
10
Keberanian Jingga
11
Mencari Bukti
12
Tertangkap Basah
13
Amarah Jingga
14
Maaf Dari Ayah
15
Kabar Perceraian
16
Istri Atau Pembantu
17
Ingin Cerai Saja
18
Cinta Gantara
19
Waktunya Berbelanja
20
Kebahagiaam Jingga
21
Sakitnya Kehilangan
22
Air Mata Perpisahan
23
Sebutan Ayah
24
Tau Orang Yang menyayanginya
25
Ancaman Gantara
26
Ayah Nabila
27
Ayah dan Papa
28
Hari Pernikahan
29
Kemarahan Gantara
30
Pencarian oleh Gantara
31
Penyergapan
32
Nyonya Gantara
33
Balas Dendam Ambar
34
Rencana Licik Ambar
35
Kebohongan Nabila
36
Kecurigaan Jingga
37
Salah Informasi.
38
Kebaikan Hati Nabila
39
Rasa Penasaran Gantara
40
Kelicikan Ambar
41
Kepolosan Nabila
42
Kebenaran Masa Lalu
43
Kekhawatiran Jingga
44
Kebenaran
45
Kasih Sayang Gantara
46
Penjagaan Gantara
47
Ketegasan Gantara
48
Dipecat
49
Ingin Bertamu Ayah Aditya
50
Penyesalan Aditya
51
Nabila Bertemu Ayah Juga.
52
Kontraksi
53
Adik Baru Nabila
54
Memaafkan Demi Kebahagian Nabila
55
Ke khawatiran Nabila
56
Menjaga Nenek
57
Nabila Anak Baik
58
Ibu rasa Teman
59
Hati Yang Lapang
60
Kunjungan Ambar
61
Keikhlasan Jingga
62
Kebebasan Aditya
63
Satu Miliar
64
Doa Ibu
65
Tessa Dilabrak
66
Gadis Penggoda
67
Masadepan Yang Terancam
68
Maling Jemuran
69
Mak comlang
70
Salah Paham
71
Calon Istri Ayah
72
Calon Bunda
73
Ganti Rugi
74
Tim Mak Comblang
75
Misi Rahasia
76
Kejutan Aditya
77
Lamaran
78
Kebaikan Gantara
79
Kebahagian Semua (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!