Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.

Orion melayangkan kembali tongkatnya yang terbuat dari kayu pohon abadi.

Entah kenapa, sihir yang ia lepaskan hanya sedikit melukai raga Demon.

Awan hitam seketika membubung di angkasa. Entah kenapa Orion berniat untuk melesat ke dalam kumpulan benda tersebut.

Beatrice yang merasa bahwa akan ada sesuatu kekuatan hebat yang akan Orion keluarkan, maka ia pun berinisiatif memukul mundur penyihir akademisi lainnya.

"Bersembunyi di balik reruntuhan bangunan sana! Cepat!" teriak Beatrice menuntun kawan-kawannya.

Orion yang telah melesat ke dalam awan kemudian melayang dalam keadaan tubuh yang mengeluarkan energi cahaya.

"Apa yang akan dia lakukan? Kenapa aku merasa tidak enak?" Gumam Demon, yang juga bersiap kembali menyemburkan api dari mulutnya.

Orion ternyata sedang menyerap segala kekuatan alam di sekitarnya. Hingga terlihat nampak di sekujur tubuhnya energi cahaya yang begitu dahsyat.

Aaaaa ....!

Orion berteriak kala merasakan ada kekuatan maha dahsyat yang masuk kedalam tubuhnya. Hingga pakaian yang ia kenakan pun sobek sebagian karena kuasa yang masuk ke tubuhnya.

Angin dan cahaya berputar di sekeliling tubuh Orion. Hingga pria itu seakan di selimuti pusaran angin puyuh yang bercahaya.

Sekejap kemudian, Orion meluncur turun dengan cepat dari atas angin tersebut.

"Kyaaaattt!"

Sebuah tekanan di sertai kekuatan besar yang dahsyat mengandung energi surya yang besar. Dalam kecepatan kilat menghampiri Demon.

Makhluk itu menyemburkan api dari mulutnya, akan tetapi kekuatan dari Orion yang datang melesat dari atas datang dengan cepat, dan ....

Blaaarrrr!

Duuuaaaarr!

"Grooooaaarrrrr!!"

Demon berteriak ketika dirinya terkena kuasa bertenaga solar itu. Kemudian, Orion membuat Demon terangkat keatas dengan kilatan energi yang menyengatnya, lalu secepat kilat kembali dihempaskan dengan kuat ke atas tanah hingga menghujam begitu dalam.

Seluruh tulangnya remuk tak berbentuk. Ketika kuasa yang Orion lempar ke arahnya seakan menumbuk tubuhnya dengan kekuatan bertenaga dahsyat yang mampu membakar kulitnya hingga hangus tanpa sisa.

Sebuah lubang membekas di atas tanah. Tak lama kemudian langit kembali cerah. Setelahnya,  awan kelabu perlahan membubarkan diri.

Orion, terduduk lunglai di atas reruntuhan bangunan yang rubuh.

"Kekuatan apa yang baru saja ku keluarkan dari kedua tangannya ini?"

Orion memandangi telapak tangannya dengan tatapan takjub dan bangga. Setidaknya, satu musuh telah ia habisi.

Beatrice dan yang lainnya keluar dari persembunyian. Menatap tak percaya pada apa yang terserak di depan mereka. Sebuah lubang besar yang seakan mengubur demon di dalam sana.

"Kau, kekuatan apa itu, Orion?" tanya Beatrice takjub.

Orion menoleh dan ...

Brukk!

Ia terjatuh, karena lututnya terasa sangat lemah.

"Orion! Keadaanmu sangat berantakan. Tapi kau hebat, aku terpesona," ucap Beatrice seraya membantu Orion untuk bangun.

Mereka pun membawa Orion yang pingsan ke markas.

"Kalian kembali!" sambut Ace dan Aidyn penuh kelegaan. Keduanya yakin jika para penyihir berbakat ini mampu menyelesaikan misi.

"Orion!" pekik histeris penuh kekhawatiran meluncur dari bibir Luna. Apalagi saat ini ia melihat Orion tak lagi karuan bentuknya. Tanpa baju dan juga sepatu. Bahkan celananya nampak sobek Dimana-mana.

"Ikut Aku!" Tanpa peduli pandangan yang lain, gadis kucing itu menarik Orion hingga ke sebuah ruangan khusus untuk mengobati anggota yang terluka.

"Rebahkan tubuhmu!" titah Luna tegas. Membuat

Orion hanya bisa melongo heran campur bingung.

Pasalnya baru kali ini ia melihat sisi tegas dan dewasa dari gadis kucing yang selama ini periang itu.

"Jangan khawatir. Aku tidak apa-apa," ucap Orion berbohong. Padahal ia saat ini menderita luka dalam.

"Kau pikir aku ini bodoh! Aku ini kucing penyembuh! Kau lupa!" ketus Luna yang telah mengeluarkan beberapa jarum akupuntur milik nya.

"Tu–tunggu dulu!" Orion langsung berdiri dan turun dari atas brangkar. Bahkan ia terlihat beringsut mundur. Matanya tak lepas dari menatap benda tipis panjang yang berujung tajam itu.

"Apa yang akan kau lakukan dengan benda-benda itu?" tanya Orion berlagak bodoh padahal dia tahu apa yang ingin Luna lakukan.

"Tentu saja menusuk seluruh titik aliran darahmu agar luka dalammu sembuh!" Lagi-lagi Luna, berkata dengan nada ketus.

Baru kali ini ia melihat keseriusan Luna. Pikirnya gadis kucing itu hanya bisa bercanda dan menggodanya saja.

A–apa kau bilang!" Orion langsung membulatkan kedua matanya bertanda sangat-sangat kaget. Entah kenapa dirinya sangat takut terhadap benda tersebut.

Sekarang gadis kucing dia hadapannya ini malah ingin menusukkan begitu banyak jarum ke seluruh tubuhnya. Lebih baik menyuruhnya melawan monster saja ketimbang harus menyaksikan apalagi merasakan satu persatu jarum itu ditusuk ke tubuhnya.

"Apa kau takut? Tubuh sebesar ini? Dengan Jarum sekecil ini?" ledek Luna sambil sesekali menekan-nekan otot dada dan perut Orion,  menggunakan ujung jari telunjuknya.

Tentu saja hal itu membuat lelaki itu kegelian. Hormon testosteron nya seketika bangkit ketika tanpa sengaja Luna menekan telunjuknya pada bagian pinggang Orion. Itu adalah bagian paling sensitif dari tubuhnya.

"Hentikan, Luna! Atau jangan salahkan jika aku tak tahan lagi!" Orion menahan jari lentik nakal Luna yang masih asik menggelitik bagian pinggangnya.

"Memangnya, tak tahan kenapa? Mau apa?" tanya Luna polos. Benar saja, gadis kucing ini memang tidak tau apa akibat dari kelakuannya.

Akibat perbuatannya yang hampir saja membuat senjata rahasia yang telah hibernasi bertahun-tahun lamanya, bangkit kembali dan membuat onar.

"Kau tau tidak, jika perbuatanmu dapat membangunkan naga yang tertidur," ucap Orion parau, karena tengah menahan sesuatu yang melesak dari dalam tubuhnya.

"Naga?"

Bugh!

Luna justru memukul lengan Orion dengan kepalan tangannya yang kecil itu. Tidak ada rasa kecuali geli saja.

"Jangan meracau! Ku rasa otakmu juga mengalami benturan cukup kuat. Mungkin, aku akan menusuk kepalamu juga dengan beberapa jarum.

"Tidak! Aku tidak mau! Singkirkan benda itu jauh-jauh dariku!" tolak Orion tegas. Bahkan raut wajahnya sangat-sangatlah serius.

"Hih, aku kan hanya ingin menolongmu," cebik Luna yang mana tanpa sadar Orion telah berkata dengan nada cukup tinggi. Tidak disengaja, sebab pria itu hanya tegang dan takut terhadap jarum-jarum itu.

"Apa tidak ada cara lain, uhukk!" Kuple batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Tentu saja hal itu sontak membuat Luna menjadi semakin khawatir lagi.

"Luka dalammu pasti parah? Ku mohon, biarkan aku membantumu, Please ...," ucap Luna memohon dengan wajah memelas.

"Tapi, tidak dengan jarum!" tolak Orion kembali. Napasnya mulai sesak. Terlihat dari cara bicaranya yang tersengal-sengal.

"Tapi --"

"Tapi apa, Lun?" tanya Orion yang sepertinya sudah sangat lemas itu. Berkali-kali terlihat ia menarik napasnya dalam.

"Apa dirimu tidak akan bersikap sama ketika di taman belakang pagi tadi?" tanya Luna seraya memainkan rambut panjangnya yang terurai ke depan. 

Begitulah jika ia dalam keadaan gugup.

"Tadi pagi? Memangnya, bagaimana cara pengobatan dengan jalan alternatif kedua?" cecar Orion penuh selidik.

Dadanya mendadak berdebar tak karuan. Pikirannya mulai berkelana kemana-mana.

Terpopuler

Comments

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

emmmm 🤭🤭🤭 kok aku jadi ikutan kepikiran keman mana ya 😆😆😆 jangan kotor ahh kali aza cara kedokteran yang lain😜😜😜tapi lucu juga badan gede, ganteng juga ehhh takut jarum😂😂😂 gak salah masss🤭🤭🤭

2023-04-09

1

Uyhull01

Uyhull01

kmu gak tau Naganya si Orion ??Naga itu sama hal nya buntut kmu waktu d pegang sma si Felix Lun🤣🤣
cemburu kah kmu Lun sma tmanmu itu ??

2023-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2 Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3 Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4 Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5 Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6 Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7 Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8 Bab#8. Akademi Soulveal.
9 Bab#9. Luna ... Luna.
10 Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11 Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12 Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13 Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14 Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15 Bab#15. Tahan Bung.
16 Bab#16. Undangan Beatrice.
17 Bab#17. Godaan Beatrice.
18 Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19 Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20 Bab#20. Transformasi Luna.
21 Bab#21. Orion Nebula.
22 Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23 Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24 Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25 Bab#25. Firasat Ace.
26 Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27 Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28 Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29 Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30 Bab#30. Orion Terluka Parah.
31 Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32 Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33 Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34 Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35 Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36 Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37 Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38 Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39 Bab#39. Dilema Orion.
40 Bab#40. Di lema Orion.
41 Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42 Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43 Bab#43. Oh, Ana.
44 Bab#44. Benih Naga.
45 Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46 Bab#46. Dugaan Beatrice.
47 Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48 Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49 Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50 Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51 Bab#51. Membuat Ramuan.
52 Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53 Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54 Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55 Bab#55. Ingatan Ana.
56 Bab#56. Dejavu.
57 Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58 Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59 Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60 Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61 Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62 Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63 Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64 Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65 Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66 Bab. 66. Firasat Philip.
67 Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68 Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69 Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70 Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71 Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2
Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3
Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4
Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5
Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6
Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7
Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8
Bab#8. Akademi Soulveal.
9
Bab#9. Luna ... Luna.
10
Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11
Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12
Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13
Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14
Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15
Bab#15. Tahan Bung.
16
Bab#16. Undangan Beatrice.
17
Bab#17. Godaan Beatrice.
18
Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19
Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20
Bab#20. Transformasi Luna.
21
Bab#21. Orion Nebula.
22
Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23
Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24
Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25
Bab#25. Firasat Ace.
26
Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27
Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28
Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29
Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30
Bab#30. Orion Terluka Parah.
31
Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32
Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33
Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34
Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35
Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36
Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37
Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38
Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39
Bab#39. Dilema Orion.
40
Bab#40. Di lema Orion.
41
Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42
Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43
Bab#43. Oh, Ana.
44
Bab#44. Benih Naga.
45
Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46
Bab#46. Dugaan Beatrice.
47
Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48
Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49
Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50
Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51
Bab#51. Membuat Ramuan.
52
Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53
Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54
Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55
Bab#55. Ingatan Ana.
56
Bab#56. Dejavu.
57
Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58
Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59
Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60
Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61
Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62
Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63
Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64
Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65
Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66
Bab. 66. Firasat Philip.
67
Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68
Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69
Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70
Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71
Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!