Brooommm!
Wiuussshhh!
Blaaarrrr!!
Demon membakar gedung dari luar dengan api yang ia keluarkan dari mulutnya. Demon, menyemburkan api hingga bangunan yang berisi para penyihir dari akademisi itu hampir terbakar seluruhnya.
Swoooshhh ...!
Beatrice menahan atap bangunan yang hendak tubuh menimpa mereka, setelah ia menggerakkan tongkat sihir miliknya. Atap berhenti di tahan oleh cahaya biru yang keluar dari ujung kayu yang di genggam oleh wanita cantik berambut merah menyala ini.
Pada saat itu juga, Flyod melesat keluar dan segera melempar serangan sihirnya ke arah kepala Demon.
Sraashh!
Dengan mudah, Demon menepis lesatan serangan kuasa sihir berwarna jingga dari Flyod. Kemudian ia menyemburkan api yang membuat tubuh pria itu terpental sejauh lima puluh kaki.
Orion keluar sambil melepaskan serangan sihir yang macam sinar laser untuk mematahkan semburan api dari mulut Demon yang telah berubah ke bentuk aslinya.
Yaitu, mahkluk setinggi empat meter dengan bentuk seram berikut tanduk dan juga cakar.
Demon yang berubah bentuk aslinya memiliki kulit luar sekeras besi. Api dan Laser tidak mampu melukainya sedikit pun. Demon melayangkan tangannya yang panjang dan juga bercakar tajam. Gigi taringnya terlihat berkilat dari seringainya yang menakutkan.
Sreeeetttt!
Orion berlari secepat yang ia bisa, hingga dirinya berhasil menyelamatkan flyod, yang menjadi incaran cakar Demon. Hingga, lesatan cakar itu hanya menghantam batang pohon besar dan ...
Kraakk!
Broomm!
Pohon besar itu tumbang menjadi dua bagian. Orion dengan tubuhnya yang ringan, kembali melesat melesat cepat kemudian melompat ke atas.
Kakinya memantul pada sisa batang pohon yang tertancap di tanah. Kemudian mengarahkan tingkat sihirnya secara bertubi-tubi cahaya kuning keemasan keluar dari ujungnya, untuk menyerang Demon.
Das das das.
Bugg!
Demon kewalahan, hingg mundur tiga langkah ke belakang.
Orion kembali memberi serangan dari kuasa sihirnya ke arah tubuh Demon, cepat dan berkali-kali. Hingga makhluk itu terpental dan terjengkang menghujam tanah keras.
Gedeboomm!
"Kraaa!" Demon menggeram kesal setelah sebelumnya ia mengeluarkan darah segar berwarna hitam dari mulutnya.
"Manusia macam apa dia? Belum pernah aku merasakan kekuatan sebesar ini. Tidak bisa dibiarkan. Harus segera ku habisi!" Demon bangkit dan kembali berancang-ancang untuk menyemburkan api ke arah Orion.
Woosshhh!
Kraaaa ...!
Semburan api besar keluar dari mulut Demon. Menjilat cepat ke arah dimana Orion berdiri. Orion langsung mengarahkan tongkat sihirnya, agar ia bisa melesat menghindar secepat kilat.
Apa yang Orion lakukan justru membuat Demon semakin ganas menyembur api kemana-mana. Keadaan sekitar sudah penuh dengan kobaran yang membakar apa saja di sana.
Pohon, bangunan dan juga beberapa kendaraan telah berkobar membara berwana jingga kemerahan. Api dimana-mana, membuat keadaan menjadi kacau dan panas. Karena dengan cepat di jago merah membakar apa saja yang dilewatinya di tempat itu.
"Kita membutuhkan tenaga bantuan. Beatrice, api yang semakin membesar ini harus segera di tangani!" ujar Flyod yang mengalami sedikit cidera pada kakinya.
"Aku akan mencoba menghubungi Ace," sahut Beatrice, segera memfokuskan dirinya. Karena ia akan menghubungi Ace menggunakan kuasa telepati.
Sebelumnya ia sempat melihat Orion sedikit kewalahan dalam menerima serangan demi serangan dari Demon. Kemudian, Beatrice mengangkat tongkat sihirnya, hingga cahaya yang ia keluarkan mampu mengangkat sebuah batu besar agar menghalangi semburan api.
Bruusshh!
Batu itu hancur terbakar dalam sekejap. Semakin lama kekuatan yang di keluarkan Demon semakin besar dan kuat. Belum lagi, Demon kembali berevolusi menjadi makhluk seram yang memiliki tanduk tajam dan panjang di kedua sisi kepalanya.
Orion tak mau membuang waktu meskipun dirinya sangat kaget dengan perubahan Demon. Ia kembali mengarahkan serangan melalui ujung tongkatnya.
Beatrice dan Flyod tidaklah tinggal diam. Mereka melesatkan kekuatan masing-masing. Flyod mengincar tanduk yang terdapat di kedua sisi kepala Demon. Terlihat Orion kini sedang mengambil napasnya yang nampak terengah-engah.
Demon, sempat kewalahan dengan serangan yang datang secara bersamaan. Meskipun demikian, Tak ada satu serangan pun yang mampu melukai tubuhnya. Demon, bahkan menepis serangan yang di lempar oleh Flyod ke arahnya.
Woooossshhh!
Kali ini, Demon menyemburkan hanya uap panasnya dari mulut untuk memberi dorongan keras. Benar saja, Flyod terpental jauh hingga membentur kendaraan yang terbakar. Ia memuntahkan darah segar setelah mendapat pukulan telak di bagian dadanya itu.
"Flyod! Pergi dari sana!"
Orion segera menyambar raga Flyod sebelum kendaraan itu akhirnya ...
Gedegeerrr!
Buuuaaammm!!
Terbakar.
"Thanks. Makhluk itu kuat sekali. Kau, berhati-hatilah!" ujar Flyod . Baru saja Orion meletakkan Flyod. Sensor pendengarannya kembali merasakan bahaya. Dimana, Demon kini menyerang Beatrice.
"Arrgghhh!" Beatrice menyerahkan seluruh kekuatannya untuk membentuk lingkaran perisai yang menjaganya agar tidak terbakar oleh semburan api.
"Jangan lagi lukai anggotaku!" Orion pun berteriak seraya berlari dan kemudiannya melompat tinggi, seraya mengacungkan tongkat sakti itu menuju ke kepala Demon.
Demon berteriak kesakitan, ternyata tanduknya itu adalah sebagian dari nyawanya. Demon membalas dengan melayangkan cakar beracquya ke arah Orion.
Sreettt!
Crassh!
Cakar berkuku panjang nan tajam itu hampir saja menembus dinding perut Orion yang liat. Untung, hanya pakaiannya saja yang sobek, karena pria itu mundur dengan cepat. Batu saja bisa terbelah karena tebasan dari cakar Demon. Entah, bagaimana jika sabetannya itu mengenai tubuhnya.
Keadaan di sekitar semakin panas karena kobaran api semakin besar. Beatrice telah melindungi dirinya dan juga Flyod dengan lingkaran perisai dari tongkat sihir miliknya.
Membuatkan Orion menghajar dan melawan Demon seorang diri.
Tak lama kemudian, si kembar Felix dan Blactone tiba. Keduanya pun berusaha memadamkan api yang sudah sangat besar itu. Dengan mengeluarkan kekuatan air dan juga gletser dari ujung tongkat sihir mereka, perlahan dan sedikit demi sedikit kebakaran itu pun bisa dipadamkan.
Bruuuusshhh!
Blactone, melepaskan kuasa gletsernya ke arah Demon yang masih menyerang Orion dengan ganas. Felix mengeluarkan air dari tongkatnya, yang kemudian di jadikan es beku berbentuk tombak dan juga trisula. Senjata tajam yang tercipta dari es itu melesat cepat ke arah Demon.
Demon, menoleh sekilas dan menyeringai. "Manusia bodoh!" Demon menepis serangan dari si kembar, hingga dalam sekejap benda-benda tajam yang terbuat dari es beku itu hancur seketika.
"Tidak! Bagaimana mungkin serangan kita bisa di tepis dan di hancurkan dengan semudah itu!" kaget dari Felix. Sementara kembarannya, Blactone menggeram dengan kesal.
Bahkan senjata andalan mereka tak berkesan sedikit pun pada makhluk ini. Sungguh menyebalkan dan membuat mereka merasa tak berguna. Tak ada yang dapat keempat orang ini lakukan. Terpaksa mereka membiarkan Orion menghadapai sendirian.
[ Fokuslah Tuan! Kerahkan seluruh tenagamu di pangkal lengan. Lalu, keluarkan melalui kedua telapak tanganmu! Habisi dan hancurkan Demon dengan kekuatan solar yang dapatmenghancurkan. Ingat! Posisimu harus lebih tinggi darinya! ]
Sebuah suara mampir ke dalam pikiran Orion.
Sistem itu memberi arahan bagaimana
Orion mengeluarkan dan mengarahkan kekuatannya dengan sempurna.
"Aku akan melakukan apa yang kau katakan barusan!" gumam Orion, yang kemudian berusaha fokus. Setelahnya, ia memikirkan kata lebih tinggi.
Maka, Orion yang telah mengerti maksudnya pun segera menjejakkan kakinya dengan keras ke atas sebuah batu. Mencoba membuat pantulan agar lompatannya lebih tinggi lagi.
Haaa!
Gyaaa!
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
🤗🤗
🌹🌹 untukmu thor
2023-04-10
1
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
gyaaaa nya malah bersambung lagi, lagi seru serunya juga ahhh gak tepat berhentinya 😄😄😄 ayok lah mari lanjuttttyynnn 🤭🤭🤭
2023-04-09
1
Uyhull01
jd akademi sihir itu d bawah Orion ya, Kucing mna kucing blm kluar si kucing,
2023-04-07
1