Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.

Krekkk!

Bruugghh!

Beberapa moggart yang telah di serang oleh Orion kini dalam keadaan tak bernyawa. Orion menatap nyalang belasan mahkluk yang kini berdiri melingkari mereka berempat. Mereka yang baru datang ini bersiap menyerang dengan segala kemampuan mereka masing-masing.

"Ternyata kalian adalah sisa-sisa dari anggota akademisi yang kami pikir telah runtuh dan mati. Kali ini, akan kami pastikan kelak persatuan kalian itu terkubur selamanya!" seru dari salah satu anak buah Demon. Dengan tubuh setinggi dua meter bersuara serak dan kasar.

Makhluk itu, memiliki sisik di sekujur tubuhnya. Lidahnya juga panjang, lancip dan bercabang macam komodo. Iris matanya berwarna kuning kehijauan.

Tiba-tiba --

Sreeetttt!

Sleeebbb!

Beberapa duri melesat cepat ke arah mereka bertiga, akan tetapi semua mampu berkelit dengan kecepatan masing-masing.

Beatrice, menahan duri-duri yang ingin menyerangnya dengan sihir yang mampu mengendalikan pergerakan hingga benda yang melesat kencang itu terhenti sementara di udara.

Lalu, ia melemparnya kembali ke arah anak buah Demon tersebut dengan.

Sementara itu, Flyod menangkis dengan kuasa sihir yang bagaikan tameng. Maka duri-duri itu pun terpental hancur hingga manjadi abu di udara. Jangan ditanya dimana Orion saat ini. Pria itu telah melesat cepat dengan menggunakan kuasa teleportasinya, hingga tiba-tiba berada di belakang mahkluk berduri itu.

Bruugghh!

Bruuuaaakk!

Huugghhh!"

Anak buah Demon yang tubuhnya bersisik itu terpental jauh karena gerakan tangan Orion yang super cepat dan tak terdeteksi.

Sihir yang ia keluarkan dari telapak tangannya itu bagaikan pukulan keras bertenaga lima puluh orang. Hingga, makhluk tersebut membentur dinding lalu jatuh dengan darah yang menyembur keluar dari mulutnya.

"Sial! T–tenaganya, kuat ... sekali." Tak lama kemudian mahluk peranakan iblis itu pun diam tak bergerak. Melihat salah satu anggotanya di habisi begitu saja, maka anak buah Demon yang lain pun tak ayal lagi maju menyerang secara bersamaan. Akan tetapi mereka hanya memiliki kemampuan standart.

Terjadilah pertempuran anggota akademisi yang melawan belasan anak buah demon. Mahluk aneh yang memiliki kemampuan berbeda-beda ini ternyata tidak cukup membuat ketiga penyihir kewalahan.

[ Anda telah berhasil menghabisi moggart. Maka bersiaplah menerima kekuatan sihir satu tingkat lagi.]

Pesan sistem masuk melalui hypotalamus Orion.

Pria itu mengangguk samar seraya bersiap. Orion pun mundur.

Karena seperti biasa, kuasa yang masuk akal membuatnya sedikit kesakitan.

Zepp!

Akh!

Orion bertahan sekuatnya menerima kuasa yang masuk kedalam dada dengan begitu kuat. Hingga, ia tak tahan lagi dan terpental dua hasta ke belakang.

"Orion!!" pekik Beatrice. Wanita itu pun melempar serangan dengan kuat hingga beberapa anak buah demon itu terpental dan kaku tak bergerak setelahnya.

Lalu dengan cepat ia menghampiri Orion.

"Aku tidak apa!" Tiba-tiba saja Orion telah berdiri dengan gagah tanpa luka sedikitpun di tubuhnya.

Beberapa anak buah demon melayang ke arahnya mereka berdua.

Das. Des.

Crrassssh!

Orion dengan kecepatannya serta semburan kilat yang mampu ia keluarkan dari kedua telapak tangannya. Mampu melumpuhkan hingga delapan mahluk tersebut.

Blaarrr!

Raga beberapa anak buah demon itu terlempar ke segala penjuru bangunan. Menimpa apa saja, ternasuk reruntuhan bangunan luas nan megah ini.

Tanpa mereka sadari ada beberapa makhluk yang terbang seperti tawon besar. Ternyata makhluk-makhluk itu macam mata- yang memantau keadaan lalu memberi informasi pada

Kyuthile di markasnya.

Dari sanalah Lucifer dan Kyuthile melihat melalui cermin besar ajaib.

Bagaimana kekuatan para penyihir itu sangatlah hebat terutama salah satu anggota yang berwajah paling menawan itu.

"Arahkan para makhluk terbang pengintai itu, agar terus men-shoot pria berambut coklat yang mampu mengeluarkan cahaya solar dari telapak tangannya!" titah Kyuthile pada para moggart yang mengontrol si tawon mata-mata.

Kyuthile memperhatikan pria itu dengan seksama. Kedua matanya bergerak cepat secepat gerakan Orion yang tak mampu tertangkap oleh kamera pengintai.

Tau-tau kini para moggart serta mahkluk kiriman demon itu telah tergeletak di beberapa pojok bangunan dengan keadaan hangus terbakar.

Kyuthile mengeraskan rahangnya dengan tangan terkepal. Kedua matanya menyorot tajam. "Para moggart yang ku kirim adalah pilihan terbaik. Semudah itu dia menghabisi anggota ku!" geram Kyuthile yang mana kemarahannya itu juga di rasakan oleh Lucifer Demon.

Mahluk berdarah dingin yang mana memiliki rambut panjang setengkuk itu menyeringai kesal penuh amarah. Taringnya nampak semua membuat wajah mempesonanya itu terlihat menyeramkan kini.

"Biarkan aku yang turun menghadapi mereka!" Lucifer pun pergi tanpa menunggu persetujuan lebih dulu dari Kyuthile.

"Hei! Gegabah!" umpat sang profesor kesal. Selalu saja, Lucifer mengambil keputusan tanpa dirinya. Padahal jika memang Demon ingin maju ia juga tidak akan menahan. Hanya, bermaksud membekali Lucifer dengan beberapa racun buatannya.

"Gerakan kita ternyata benar dipantau!" geram Flyod, seraya memperhatikan gerakan serangga yang terbang di sekitar mereka.

Ctarr!

"Lihatlah, serangga-serangga ini!" Flyod pun membunuh beberapa serangga dengab sihirnya.

Pada serangga yang masih hidup, Orion mendekatkan wajahnya lalu pria itu berkata.

"Siapapun kau yang disana! Keluar dan hadapi kami! Kau telah memanfaatkan bangsa dan kaummu sendiri demi kepentingan dirimu. Kepentingan hasrat balas dendammu! Kau tidak perduli berapa nyawa bangsamu yang melayang tak berarti! Apa kau masih layak di sebut pemimpin bangsa moggart! Tunjukkan dirimu pecundang!" teriak Orion.

Kyuthile memperhatikan dengan seksama pria yang nampak jelas di depan layar. Hingga, beberapa saat kemudian kedua matanya terbelalak sempurna.

"Pria itu, dia ... bukankah sudah mati?" kaget sang profesor menerka-nerka kejadian yang secara kebetulan ini.

"Bagaimana bisa? Bahkan, dirinya menjadi sekuat itu? Padahal sebelumnya dia adalah manusia tanpa kemampuan sihir." Kyuthile semakin tak habis pikir.

Lalu ia menoleh kearah wanita cantik nan seksi yang sejak tadi memperhatikan raut wajah pada sosok tampan tegap yang memenuhi layar dihadapan mereka.

"Apakah, Ana ... Sedang mencoba mengingat sesuatu? Kenapa ia memperhatikan wajah pria itu dengan begitu serius? Bukankah, aku telah menghapus semua memori dalam ingatannya?' batin Kyuthile dengan raut khawatir.

"Aku ingin menghadapinya. Ijinkan aku turun," pinta Ana yang mana hal itu lantas membuat Kyuthile menoleh cepat dan memberikan sorot mata tajam pada makhluk cantik tapi aneh di sebelahnya ini.

"Akan ada saatnya nanti. Masih ada yang harus aku pastikan terlebih dahulu. Sekarang kita lihat saja bagaimana Demon melakukan bagiannya." Kyuthile berkata pada Ana dengan penuh penekanan.

"Tanganku juga sudah gatal. Aku ingin membunuh manusia juga!" seru wanita itu. Ia pun mendesis kesal dengan tatapannya yang menyorot tajam ke arah sang profesor.

"Aku akan menyempurnakan racun mu terlebih dahulu. Kau adalah ratu kami, maka aksimu adalah yang terakhir jika semua pion yang ku turunkan tak berhasil."

"Tapi kau justru akan menghabisi bangsa ini! Kau lihat bagaimana tadi dengan mudah pria itu menghabisi anak-anak ku!" pekik Ana tak setuju dengan strategi dari Kyuthile.

Ana memang menyebut setiap moggart muda adalah anaknya. Sifat keibuan terhadap anak belum hilang dari dirinya. Kyuthile lupa jika ia hanya membuang memory dan menanamkan dendam serta kebencian tehadap manusia.

Tapi, sang profesor tidak menghapus sifat alami seorang ibu dari dalam diri Ana. Apalagi, di masa lalunya, Ana pernah memiliki seorang putra.

"Mereka telah berkorban demi kebangkitan masa depan bangsa mereka. Tentu saja itu bukanlah sebuah pembantaian yang di sengaja. Dengan begitu, kita bisa mengukur seberapa besar kemampuan para penyihir bau kencur itu.

Tim yang di pimpin oleh Orion hendak meninggalkan lokasi hingga ...

Bruusshh!

Blarrrr!

Tiba-tiba terdapat percikan api dimana-mana..

...Bersambung ...

Terpopuler

Comments

🤗🤗

🤗🤗

pasti bertambah murka.

2023-04-10

2

🤗🤗

🤗🤗

kekuatan yang semakin tinggi dengan menyelesaikan misi. good orion

2023-04-10

1

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

hadehhh istrinya udah di cuci tuh otaknya, sampe melupakan suaminya sendiri padahal dia liat langsung tuh suaminya di layar 🤨🤨🤨 hadehhh bakalan ada drama nih

2023-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2 Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3 Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4 Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5 Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6 Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7 Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8 Bab#8. Akademi Soulveal.
9 Bab#9. Luna ... Luna.
10 Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11 Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12 Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13 Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14 Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15 Bab#15. Tahan Bung.
16 Bab#16. Undangan Beatrice.
17 Bab#17. Godaan Beatrice.
18 Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19 Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20 Bab#20. Transformasi Luna.
21 Bab#21. Orion Nebula.
22 Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23 Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24 Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25 Bab#25. Firasat Ace.
26 Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27 Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28 Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29 Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30 Bab#30. Orion Terluka Parah.
31 Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32 Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33 Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34 Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35 Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36 Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37 Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38 Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39 Bab#39. Dilema Orion.
40 Bab#40. Di lema Orion.
41 Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42 Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43 Bab#43. Oh, Ana.
44 Bab#44. Benih Naga.
45 Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46 Bab#46. Dugaan Beatrice.
47 Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48 Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49 Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50 Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51 Bab#51. Membuat Ramuan.
52 Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53 Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54 Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55 Bab#55. Ingatan Ana.
56 Bab#56. Dejavu.
57 Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58 Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59 Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60 Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61 Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62 Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63 Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64 Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65 Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66 Bab. 66. Firasat Philip.
67 Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68 Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69 Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70 Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71 Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2
Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3
Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4
Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5
Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6
Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7
Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8
Bab#8. Akademi Soulveal.
9
Bab#9. Luna ... Luna.
10
Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11
Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12
Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13
Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14
Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15
Bab#15. Tahan Bung.
16
Bab#16. Undangan Beatrice.
17
Bab#17. Godaan Beatrice.
18
Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19
Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20
Bab#20. Transformasi Luna.
21
Bab#21. Orion Nebula.
22
Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23
Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24
Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25
Bab#25. Firasat Ace.
26
Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27
Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28
Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29
Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30
Bab#30. Orion Terluka Parah.
31
Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32
Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33
Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34
Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35
Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36
Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37
Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38
Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39
Bab#39. Dilema Orion.
40
Bab#40. Di lema Orion.
41
Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42
Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43
Bab#43. Oh, Ana.
44
Bab#44. Benih Naga.
45
Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46
Bab#46. Dugaan Beatrice.
47
Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48
Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49
Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50
Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51
Bab#51. Membuat Ramuan.
52
Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53
Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54
Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55
Bab#55. Ingatan Ana.
56
Bab#56. Dejavu.
57
Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58
Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59
Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60
Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61
Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62
Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63
Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64
Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65
Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66
Bab. 66. Firasat Philip.
67
Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68
Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69
Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70
Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71
Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!