"Orion, cepatlah bergegas keruangan Ace. Kau, Luna ikut Mommy!" titah Aidyn seraya menarik tangan Luna untuk menjauh dari sisi Orion.
Orion pun mengangguk dan segera berlalu cekat bersama Beatrice. Wanita cantik dengan lekuk tubu yang seksi ini memiliki rambut berwarna merah bagaikan mawar.
"Kita harus bergerak cepat. Apakah yang lain sudah bersiap?" tanya Ace memastikan. Setelah, pria paruh baya itu menjelaskan situasi yang tengah terjadi pada kementerian sihir.
Tentu saja pertanyaannya itu langsung di jawab oleh Flyod dengan sebuah anggukan pasti. Pria berambut biru ini menangani Tim yang akan di kirim oleh Ace. Tim pertama yang akan pertama kali juga berhadapan dengan musuh. Setelah, satu abad lalu mereka para penyihir ini tak menampakkan dirinya.
"Orion, tunjukkan kemampuan mu. Setidaknya kau pernah berhadapan dengan bangsa mereka sebelumnya. Karena itu, kau ku jadikan kapten pada tim ini," ujar Ace. Flyod dan Beatrice pun setuju.
"Bagaimana denganku? Aku ingin ikut kalian," tanya Luna, ketika tim yang akan di lempar oleh Ace ke tempat perkara telah berada di halaman markas.
Gadis itu berharap ia juga mendapat misi yang sama dengan Orion dan lainnya.
"Tunggu, arahan dari Aidyn. Meskipun aku ketua kalian, tetapi saja semua formasi atas perintah dari pemimpin kita," ujarnya yang seketika hal itu membuat Luna mencebikkan bibirnya.
"Apa aku kurang hebat sehingga selalu berada di bangku cadangan? Atau kalian malu jika mereka mengetahui bahwa akademi ini memungut bangsa moggart yang dibuang sepertiku!" pekik Luna, yang entah kenapa hatinya mendadak sensitif sekali. Ia berpikir, akademisi belum mau menunjukkan jati dirinya. Padahal ia ingin menunjukkan pada bangsanya bahwa manusia murni itu tidak sejahat pikiran mereka.
"Apakah hal itu yang ada di dalam pikiran mu? Lalu bagaimana dengan maksud pemimpin yang ingin melindungi dirimu dari pendapat kaum dan bangsamu. Bagaimana jika mereka mengira bahwa kau adalah penghianat. Kau sengaja ingin di teliti agar kami mengetahui kelemahan bangsa kalian untuk memusnahkan? Apa kau berpikir hingga kesana Luna?" cecar Orion yang mana seketika ucapannya itu langsung membuka mata, hati dan juga pikiran dari gadis yang bisa berubah menjadi kucing hitam itu.
"Ah itu ... Aku ... aku, tidak mengira jika mereka akan menganggap ku sebagai penghianat," lirih Luna seraya menunduk memikirkan ucapan dari Orion.
"Kau kan tahu, jika bangsa moggart sudah di provokasi oleh pemimpin mereka yang katanya profesor gila itu. Belum lagi, salah satu keturunan Demon yang ingin kembali membangun bangsanya yang telah lama musnah. Kaum-mu hanya berpikir jika kami manusia adalah musuh utama mereka. Padahal, Demon-lah sejatinya musuh itu. Demon, tidak akan membiarkan bangsa moggart berlangsung lama jika bangsa manusia benar-benar habis dan musnah nanti. Demon yang ingin menguasai semuanya. Demon lah musuh kita sesungguhnya. Dia cuma satu, tapi otak liciknya mampu menyetir hati busuk pemimpin moggart," tutur Orion seraya menahan geramnya.
Orion sungguh tidak menyangka, jika di balik kehidupan biasanya dulu, ada sebuah akademisi yang begitu rumit dalam menjaga keseimbangan populasinya.
Orion kala itu hanya berpikir, hidup hanya sebatas mengisi perut dan harta lainnya. Ternyata ada hal pelik lain yang tidak sampai kepada pemikirannya kala itu. Ia baru paham setelah tergabung dalam akademi sihir ini.
Orion yang mana dengan kekuatan besarnya telah terpilih sebagai ketua atau kapten dalam tim ini. Memiliki kuasa, untuk mengemukakan pendapat mengenai strategi dan siapa saja anggota yang mumpuni untuk bergabung dalam setiap misi.
Luna dengan kemampuannya menyembuhkan harus di pertahankan keberadaannya. Apalagi kemampuan teknik sihir dari Luna masih jauh dibanding dengan para musuh mereka nanti.
Luna lebih di butuhkan di markas. Namun, hal itu bukanlah yang ada di dalam pikiran gadis kucing itu. Semua lantaran rasa cemburu yang menggerogoti akal sehatnya. Ia hanya berpikir yang lain tidak pernah menganggapnya mampu. Padahal, ia memiliki kemampuan membuat racun dan obat.
Suatu saat akan ku tunjukkan jika aku pantas berada di Medan perang bukan di belakang layar!" geram Luna ketika
Orion dan yang lainnya telah berlalu dari hadapannya.
Kedua tangannya mengepal, ketika sepasang mata indahnya menangkap sosok cantik nan seksi berjalan menyusul di belakang Orion. Siapa lagi, kalau bukan Beatrice si rambut api. ( karena berwarna merah menyala )
Di kementerian sihir ternyata keadaan sungguh berantakan. Gedung parlemen tempat dimana anggota dewan berkumpul telah porak-poranda. Puing bangunan serta pecahan kaca berserakan dimana-mana. Beberapa kendaraan hangus terbakar. Mayat bergelimpangan di sepanjang jalan menuju gedung dan juga didalam gedung.
Beatrice, memeriksa beberapa keadaan mayat tersebut. Tempat kejadian perkara ini telah di lingkari garis pengaman agar warga sipil tidak masuk dan mengacaukan penyelidikan.
Tapi, entah kemana para petugas keamanan itu. Flyod memindai situasi dengan menerawang pada kejadian beberapa saat yang lalu. Bahwa organisasi dan instalasi kementerian pun telah di invasi oleh Moggart.
Cling.
[ Misi anda kali ini adalah menangkap para moggart. Habisi mereka maka kekuatan serta kemampuan sihir anda akan semakin meningkat. ]
Mendengar suara balik kepalanya, seketika senyum tipis tercetak di wajah Orion.
"Kita, harus mendatangi si sumber malapetaka dan kekacauan ini!" geram Orion, dengan geraham yang saling beradu.
"Kita harus melakukan perlawanan dan memancingnya agar keluar," ucap Flyod yang diangguki oleh Beatrice.
"Nyatanya, mereka yang telah memancing kita terlebih dulu. Kekacauan ini adalah umpan!" seru Orion yang membuat kedua kawannya itu segera siaga dan memasang kuda-kuda mereka.
"Kita sedang diawasi," terang Orion lagi, ekor matanya mengarah ke sisi kiri di arah jam tujuh.
Hingga ...
Greepp!
Sreeetttt!
"Augghh!"
Sebuah teriakan mengaduh kesakitan terdengar nyaring tanpa wujud. Lama-kelamaan wujud itu nampak dengan sebuah leher yang tercekik.
Dialah, Orion yang sudah menangkap moggart pengintai dengan Dimana, moggart ini menggunakan ilmu Disappear atau tak kasat mata.
Namun, insting Orion yang tajam melebihi dari kedua kawannya mampu melacak di mana pengintai ini berada.
Juga dengan kuasa sihir cahaya yang mengalirkan energi listrik melalui lengan ke telapak tangan.
Sehingga hal itu menjadikan kemampuan dari moggart ini seketika hilang kuasa.
"Pemimpinmu, kenapa hanya mengirim moggart yang payah sepertimu!" remeh Orion. Sementara, moggart yang tercekik lehernya itu tengah menggelepar lantaran susah bernapas.
Perlahan, Orion merenggangkan cekalannya, dengan menggerakkan tangannya pelan.
"Uhukk! Kau ... sebentar lagi tidak akan bisa menyombongkan diri! Manusia payah!" teriak moggart tersebut yang nyatanya malah memancing emosi Orion kembali meningkat.
"Jangan habisi dia!" teriak Beatrice.
Akan tetapi terlambat.
Orion hanya perlu kembali melayangkan serangan jarak jauh. Dengan hanya menggerakkan tangannya maka sejauh cahaya keemasan akan muncul.
Syaaa ...!
Cahaya itu berkelebat, lalu melesat ke tiga penjuru mata angin.
Argh!
Serangan itu mengenai moggart lain yang bersembunyi menggunakan kuasa Disappear tersebut.
Brugh!
Beberapa moggart mengerang.
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
🤗🤗
misi yang menegangkan
2023-04-10
1
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
eishh mantap jurusnya meluncur dalam sekelebat mata langsung pada mati semua, KEREN 😎😎😎
2023-04-09
1
Uyhull01
haihhh serem juga Misi nya
2023-04-07
1