Bab#10. Ucapan Terimakasih.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Orion pun melimpahkan satu pukulan kencang ke perut

Felix.

Bugh!

Felix mengaduh karena merasakan nyeri yang teramat sangat dari perutnya. Pemuda itu pun memuntahkan darah dari mulutnya.

Setelah memukul, Orion kembali menarik Felix agar bangun dan kembali mencengkeram kerah bajunya. Tatapannya nyalang mengintimidasi.

"Katakan sekali lagi dengan benar! Atau kau akan mati ditangan ku!" Marah Orion sudah di ujung ubun-ubun. Entah kenapa ia yang lebih merasa tak terima atas perlakuan Felix ini pada Luna.

Apalagi, Felix mengatakan hal itu tanpa raut menyesal. Bahkan ia menampakkan ekspresi remeh.

"Hanya karena hal itu kalian berdua bernapsu ingin membunuhku! Ace! Apa menurutmu ini adil !" teriak Felix kepada Ace.

Teriakan Felix membuat Ace menggerakkan tangannya dan seketika, rantai melingkar mengunci kaki dan tangan Felix.

Dengan, kemampuan sihir tingkat pertama, Ace menarik raga Felix hingga melayang setinggi lima jengkal dari atas tanah.

" Kau sebaiknya ikut aku, anak muda!" Tanpa banyak kata, Ace berlalu dan Felix yang melayang mengekor di belakangnya.

Felix pun menggeram kesal.

"Lepaskan aku! Gadis kucing itu yang ingin membunuh ku! Kenapa aku yang harus di perlakukan seperti ini!" pekik Felix seraya terus meronta berusaha untuk melepaskan diri.

Bruakk!

Ace pun menggerakkan satu tangannya. Seketika rantai yang mengikat dan membuat tubuh Felix melayang pun terburai lepas. Sehingga, raga pemuda terjatuh dengan keras kelantai.

"Pemimpin macam apa yang tidak bisa adil terhadap anggotanya! Seharusnya kau menghukum gadis gila dan juga si pria sok jagoan itu, bukan aku!" protesnya penuh emosi.

Namun, Ace tak bergeming. Wajah pria itu tetap tanpa ekspresi. Kemudian, Ace , menatap dalam hingga Felix menjadi kaku tak bergerak. Aura dari Ace sangatlah menakutkan.

"Seharusnya kau tau, jika ekor adalah bagian sensitif dari kucing. Kau sama saja menyentuh salah satu alat vitalnya. Sebab, itulah Luna marah. Karena ia merasa kau telah merendahkannya. Atau, kau memang memandangnya seperti itu!" cecar Ace dengan sebuah tuduhan yang menohok jantung Felix.

Pemuda itu menyeringai tak terima.

"Dia tidak pantas ditinggikan. Kau lupa kalau dia hanyalah bangsa moggart!!! yang di telantarkan kaumnya lalu kau adopsi! Kenapa kau justru lebih membelanya dan memojokkan ku seperti ini!" bentak Felix yang sejak awal memang jelas tidak suka dengan Luna. Apalagi ia melihat bahwa pemimpin dan anggota lainnya cukup menyayangi manusia yang bisa berubah jadi kucing itu. Sementara dia bukanlah manusia berdarah murni.

"Manusia atau Moggart, dia tetaplah sebagai mahkluk bernyawa dan bernapas. Sudah sepatutnya kita saling menghormati dan menghargai. Apalagi, Luna telah membantu dan berkontribusi pada akademi ini. Kau tidak tau pengorbanannya! Sebaiknya kau merenung, perbaiki sikapmu. Contoh kakakmu Blacton. Dia lebih pandai menggunakan otak dan juga nuraninya," ucap Iron tegas dan bermakna dalam. Berharap Felix paham dan segera merubah sikap menyebalkannya yang suka memandang remeh orang lain.

Ace pun sengaja meninggalkan Felix untuk berpikir

"Kau tidak akan keluar sampai fajar besok." Ace berlalu tanpa melihat kebelakang lagi. Lalu kemudian pintu otomatis ruangan khusus tersebut, dimana memang berguna untuk menghukum anggota yang melakukan kesalahan. Sangat jarang di gunakan, bahkan lebih sering di pakai untuk Felix yang memang suka membuat onar.

"Cih! Kau selalu membandingkan ku dengannya!" Felix menggebrak dinding yang terbuat dari kaca itu. Ia takkan bisa kabur keluar, sebab kekuatan sihirnya tidak akan berguna.

"Kamu tidak apa-apa kan Lun" Orion menyentuh bahu yang terlihat tenang meski ia tahu bahwa gadis itu tengah menyimpan kesedihan. Orion pun mendesah, ia tidak tau bagaimana cara menenangkan Luna. Karena memeluknya tidak mungkin. Kecuali jika gadis kucing ini yang melakukannya lebih dulu.

"Dia selalu membenciku. Selalu berupaya membuatku tidak betah berada di tempat ini. Apa karena aku bukanlah manusia murni seperti kalian? Apa aku tidak berhak berada di dalam akademi?" pekik Luna, sambil sesenggukan.

"Tidak, begitu Lun. Tidak mungkin seperti itu. Hanya saja Felix belum terbuka mata dan hatinya. Manusia dan Moggart sama-sama makhluk. Kita harus saling menghargai. Hanya, provokator dari pihak yang mencari keuntungan atau salah satu pihak yang menyimpan dendam lah yang telah membuat bangsa kita bertikai. Tidak ada yang salah terlahir menjadi mahluk lain maupun manusia. Dunia ini luas, kurasa kita akan bisa hidup berdampingan selamanya tanpa menyinggung satu sama lain," tutur Orion. dengan bijaksana.

Membuat Luna mendongak, dan menyusut air matanya. Karena kini ia berada di bawah undakan tangga sementara, Orion di atasnya.

"Don't crying. Kamu itu sangat cantik jika tersenyum dan tertawa ceria seperti biasa," bujuknya dengan seuntai senyumnya yang menawan.

"Thanks! Selalu ada buat aku," ucap Luna dengan senyum. Gadis kucing yang sebenarnya berwajah sangat putih dengan hidung mancung dan bibir merah menarik. Jangan lupakan bola matanya yang berwarna biru secerah langit. Siapapun akan mudah terpikat padanya.

Rona usia muda bak bunga yang baru mekar. Jika tak kuat iman mungkin Orion sudah memakannya. Sebab, Luna selalu memepet dirinya tanpa jengah dan malu sedikitpun. Akan tetapi, dia begitu hanya kepada Orion saja. Luna akan jutek dan galak kepada anggota lain yang berjenis kelamin pria maupun wanita.

Tidak ada yang dekat dengannya selain Aidyn, dan Orion. Mungkin karena cara pandang mereka belum sepenuhnya menerima kehadirannya yang notabene berdarah moggart ( Semacam siluman ).

"Aku merasa tenang dan nyaman berada di sisimu," ucap Luna seraya menyentuh punggung telapak tangan Orion, kemudian naik satu anak tangga hingga mereka kini duduk sejajar.

"Kau menerima ku dengan baik. Selalu melindungi," tambah Luna lagi.

Orion hanya menanggapinya ucapan Luna dengan senyum.

"Sejak melihat mu pertama kali, aku langsung ingin melindungi mu. Kau juga baik Lun, Baik padaku. Aku--" Belum selesai Orion mengucapkan kalimatnya.

Pemuda itu tiba-tiba merasakan sesuatu yang basah dan hangat menyentuh bibirnya. Kedua mata nya membola tatkala ia sadar bahwa Luna tengah menciumnya saat ini.

[ Selamat, anda berhasil menyentuh hatinya. ]

[ Kemampuan sihir anda semakin meningkat. ]

Sontak Orion pun memundurkan wajahnya seketika.

Ia pun tak habis pikir dengan misi dan reward yang menurutnya sangat menguntungkan dirinya itu.

"Luna, jangan begini. Bagaimana kalau di lihat oleh anggota yang lain lalu mereka mengadu pada Ace?" tahan Orion. Ia berusaha mengontrol degup jantungnya yang berdetak tak karuan sejak Luna menempelkan benda kenyal nan hangat itu pada bibirnya.

Apalagi, diri pemuda ini sudah lama tidak memiliki hubungan dekat dengan lawan jenisnya.

"Aku tak peduli. Itu hanya ungkapan terimakasih ku padamu. Aku beruntung mengenalmu. Kau satu-satunya pria dewasa setelah Ace yang bersikap hangat dan tulus padaku," sanggah Luna. Gadis itu masih menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.

Sama-sama canggung karena tautan bibir singkat barusan. Membuat keduanya terpaku dalam pikiran masing-masing.

Pada saat itulah, terlihat Aidyn dan seorang wanita bertubuh seksi yang berbalut jubah besar. Pakaian itu membungkus raganya yang berbentuk sempurna.

Kedua wanita berbeda generasi itu nampak setengah berlari ke arah mereka berdua.

"Oh tidak! Apa Mommy melihat kelakuanku barusan ya?"

Terpopuler

Comments

🤗🤗

🤗🤗

cara berpikir yang bagus

2023-04-10

2

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

oooowww 😳😳😳 apa mommy akan marah, kamu nakal sih main cium cium aza 🤭🤭🤭 nanti ketagihan baru tau 😄😄😄

2023-04-09

1

Uyhull01

Uyhull01

haihhh si Luna main nyosor aja,
Orion ingat kmu masih punya istri lhoo,

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2 Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3 Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4 Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5 Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6 Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7 Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8 Bab#8. Akademi Soulveal.
9 Bab#9. Luna ... Luna.
10 Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11 Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12 Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13 Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14 Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15 Bab#15. Tahan Bung.
16 Bab#16. Undangan Beatrice.
17 Bab#17. Godaan Beatrice.
18 Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19 Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20 Bab#20. Transformasi Luna.
21 Bab#21. Orion Nebula.
22 Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23 Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24 Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25 Bab#25. Firasat Ace.
26 Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27 Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28 Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29 Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30 Bab#30. Orion Terluka Parah.
31 Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32 Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33 Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34 Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35 Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36 Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37 Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38 Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39 Bab#39. Dilema Orion.
40 Bab#40. Di lema Orion.
41 Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42 Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43 Bab#43. Oh, Ana.
44 Bab#44. Benih Naga.
45 Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46 Bab#46. Dugaan Beatrice.
47 Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48 Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49 Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50 Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51 Bab#51. Membuat Ramuan.
52 Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53 Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54 Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55 Bab#55. Ingatan Ana.
56 Bab#56. Dejavu.
57 Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58 Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59 Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60 Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61 Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62 Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63 Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64 Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65 Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66 Bab. 66. Firasat Philip.
67 Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68 Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69 Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70 Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71 Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2
Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3
Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4
Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5
Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6
Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7
Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8
Bab#8. Akademi Soulveal.
9
Bab#9. Luna ... Luna.
10
Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11
Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12
Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13
Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14
Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15
Bab#15. Tahan Bung.
16
Bab#16. Undangan Beatrice.
17
Bab#17. Godaan Beatrice.
18
Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19
Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20
Bab#20. Transformasi Luna.
21
Bab#21. Orion Nebula.
22
Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23
Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24
Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25
Bab#25. Firasat Ace.
26
Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27
Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28
Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29
Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30
Bab#30. Orion Terluka Parah.
31
Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32
Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33
Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34
Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35
Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36
Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37
Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38
Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39
Bab#39. Dilema Orion.
40
Bab#40. Di lema Orion.
41
Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42
Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43
Bab#43. Oh, Ana.
44
Bab#44. Benih Naga.
45
Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46
Bab#46. Dugaan Beatrice.
47
Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48
Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49
Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50
Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51
Bab#51. Membuat Ramuan.
52
Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53
Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54
Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55
Bab#55. Ingatan Ana.
56
Bab#56. Dejavu.
57
Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58
Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59
Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60
Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61
Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62
Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63
Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64
Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65
Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66
Bab. 66. Firasat Philip.
67
Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68
Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69
Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70
Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71
Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!