Beberapa bulan sudah Orion berada di tempat tersembunyi ini. Mempelajari dengan baik dan benar ilmu sihir yang kini pemuda tampan itu miliki.
Semenjak memiliki sistem, Orion memiliki wajah dan bentuk tubuh yang lebih bagus dan menawan dari sebelumnya.
Orion bahkan telah bertransformasi menjadi pria yang lebih baik dari sebelumnya.
Fisik sebelumnya yang memang sudah tinggi dan kini semakin kekar dan gagah berkat beberapa latihan yang ia lakukan. Otot-otot di beberapa bagian tubuh Orion mencuat indah menggoda.
Tentu saja hal itu membuat para wanita di sekitarnya begitu tergugah hasrat dan jiwa meronta ingin memiliki pria yang menjadi populer dalam sekejap di perkumpulan para penyihir.
"Tatapan para wanita itu ... masih merasa tak nyaman dengan hal ini. Padahal, banyak pemuda tampan lainnya. Salah satunya, Flyod. Pria itu juga gagah dan mempesona meski pun kaku." Orion nampak terkekeh kecil dengan ocehannya seorang diri.
Pemuda itu menggeleng pelan dan kembali meneruskan tugasnya memotong kayu-kayu yang nantinya akan di buat bahan bakar perapian. Orion mencoba abai terhadap beberapa tatapan yang mengarah kepadanya.
Beberapa bulan lagi negara ini akan memasuki musim dingin. Sudah menjadi tradisi untuk menyiapkan kayu bakar sebanyak-banyaknya. Apalagi kelompok mereka ini mengasingkan diri dari dunia luar. Tentu saja mereka tidak boleh seenaknya pergi keluar.
"Hai, Sir! Belum selesai kah?" tanya Luna yang tiba-tiba datang menepuk bahu Orion yang kekar. Dimana bahu itu terekspos karena tanpa sehelai benang menempel. Menampilkan bagian otot yang mengkilap karena keringat.
"Aku sengaja memperlambat pekerjaan ini. Agar para wanita itu puas melihat otot ku!" sombong Orion di depan Luna. Padahal dia sendiri jengah dan risih sejak tadi. Orion sudah terbiasa bercanda dengan gadis mungil ini. Karena dialah orang pertama yang peduli padanya.
"Ckckck! Baiklah tuan yang tampan dan mempesona!" ucap Luna dengan nada meledek.
Hal itu justru membuat Orion gemas lalu mencubit hidung Luna pelan. Apa yang Orion. lakukan barusan membuat para wanita di sana mengentak kaki mereka ke atas tanah.
Kesal?
Tentu saja.
Gosip mengatakan bahwa kedekatan Orion dengan Luna memang tidak biasa. Semua karena, gadis kucing itu selalu bertingkah manja padanya.
"Kalau tidak tampan, kau tidak akan mencekalku hari itu sampai tak mau lepas," goda Kuple lagi. Entah kenapa ia sangat suka mengganggu gadis kucing itu.
'Luna ... Luna ... . Kamu ini emang menggemaskan dan selalu manja. Membuat diri ini merasa di butuhkan. Kamu mirip banget dengan Ana ketika merajuk dan ngambek. Apa aku salah jika menganggapmu sebagai istri kecilku yang hilang itu?' batin Orion. Rasa sayangnya tumbuh begitu saja kepada Luna.
Cling!
[ Sebuah misi on the way, Tuan. ]
"Misi? Tak ada kejadian apapun di sini," bisik Orion pada suara yang terdapat di kepalanya.
[ Tunggu saja! ]
"Hei! Orion! Kau dipanggil oleh kepala akademisi. Cepatlah!" ujar Felix mengabarkan pada Orion bahwa Ace memanggilnya ke ruang baca. Tempat biasa dimana sang pemimpin akademi ini menenangkan dirinya.
"Oke, thanks!" jawab Orion singkat seraya mengangguk. Lalu, dalam sepersekian menit ia membelah kayu-kayu itu dengan sihir super cepatnya.
Luna dan Felix hanya bisa melongo melihat aksi Orion itu. "Kenapa tidak sejak tadi begini?" tanya Luna dengan tatapan anehnya.
"Namanya juga lagi tebar pesona," bisik Orion di telinga Luna. Kemudian ia berlalu sambil tertawa.
Seperti biasa Luna akan mengekor kemana pun dirinya pergi. Sudah macam peliharaan saja gadis itu. Bahkan kalau boleh ia akan tidur sekamar dengan pemuda itu juga.
Sementara Felix menatap punggung Orion dengan cibiran. "Dasar tukang pamer!"
Akan tetapi, pemuda itu tetap berjalan ke arah yang sama.
Di saat Orion masuk ke ruang baca yang menggunakan tangga melayang itu. Felix mencoba menghentikan Luna yang juga hendak melangkah ke atas tangga.
"Hei, kucing! Kau tidak boleh ikut masuk! Sini kau!" panggil Felix, seraya menarik ekor Luna karena ia tak sempat menggapai tangan gadis mungil itu.
Tentu saja, apa yang Felix lakukan barusan, sontak membuat Luna terkesiap kaget. Gadis itu terlihat sangat kesal. Ekor adalah bagian sensitif seperti bagian vital yang tidaklah boleh di sentuh oleh orang sembarangan. Wajah gadis kucing pun seketika memerah.
"Jauhkan tanganmu dari ekorku!" pekik Lina seraya mengeluarkan cakar tajamnya dan ...
Sreettt!
Luna menepis pegangan Felix dengan cara mengibas ekor, lalu mengeluarkan cakar runcingnya dan menerjang pemuda yang sudah kurang ajar padanya itu dengan marah.
Serangan dari Luna, mampu menciptakan luka di pipi Felix. Tentu saja pemuda kesal. Terlepas dari sia sendiri yang memulai. Ketika wajah tampannya di rusak oleh si gadis kucing. Tanpa Felix sadari semua itu bermula dari tingkah lakunya yang tidak bisa bertindak sopan terhadap wanita.
Ctarrr!
Felix pun mengayunkan tangannya hingga kobaran api hampir mengenai perut Luna. Untung saja gadis itu dengan cepat melompat ke belakang.
"K–kau! Keterlaluan, Felix" teriak Luna kemudian menerjang Felix lagi dengan cakarnya. Kali ini ekornya pun meruncing siap menyerang pemuda itu.
Mendengar keributan dari luar. Orion mengintip dari jendela. Seketika, kejadian pertarungan itu membuat Orion dan juga Ace kaget.
[ Bela yang patut kau bela. ]
[ Dapatkan, tehnik sihir yang tak pernah anda bayangkan. ]
Orion mengangguk samar.
Dirinya dan Ace yang sedang bertukar pikiran di ruang baca, segera berlari keluar.
"Stop, Luna! Hentikan!" teriak Orion. Ace hanya bisa menghela napas kala melihat apa yang terjadi pada kedua muridnya itu.
"Kau bisa membunuhnya!" cegah Orion, yang dalam waktu singkat telah berada di hadapan Luna. Dimana ujung ekor runcing gadis itu hampir menembus kening Felix.
Mungkin, dahi pemuda itu akan berlubang jika Orion tidak datang tepat waktu untuk menghadang.
"Tenanglah. Kau bisa katakan padaku apa yang telah membuatmu demikian marah?" tanya Orion pelan. Ia berusaha membujuk dan meredakan kemarahan Luna.
Orion yakin pasti ada hal yang menyinggung pribadi gadis kucing ini hingga membuatnya marah sedemikian rupa. Hingga naluri membunuhnya tak terelakkan lagi. Bahkan Luna hampir saja lupa jika yang berada di bawahnya ini adalah rekannya sendiri.
"Aku benci padanya! Kau tak perlu menghalangiku untuk melubangi kepalanya. Karena ... aku ingin melihat isi otaknya yang tidak punya norma itu!" sentak Luna dengan amarah yang sangat kentara begitu menggebu-gebu.
"No! Tidak seperti ini caranya! Kau akan menyesal jika mengikuti hawa amarahmu. Turunkan, dan aku berjanji akan memberikan keadilan padamu!" bujuk Orion dengan sorot matanya yang perlahan meneduhkan hati sang gadis kucing yang tengah mengamuk itu.
Menurut, Luna segera menarik ekornya yang meruncing itu. Seketika benda panjang di belakang tubuhnya itu menjadi lemas seiring amarahnya yang ia coba redam.
"Dia! Telah bertindak asusila padaku!" pekik Luna seraya menunjuk ke depan wajah Felix. Sontak saja, hal itu membuat Orion dan Ace menatap tajam ke arah Felix.
Kini gantian Orion yang marah dengan mencengkeram ujung kerah pakaian yang dikenakan oleh Felix.
Pemuda itu hanya menyeringai remeh. Memang anak itu menyebalkan. Membuat siapapun yang melihat ekspresinya kesal.
Orion tak bisa membiarkan hal itu terjadi pada Luna. Gadis yang sudah ia anggap melebihi sayang kepada sahabat.
Begitu pun dengan Ace dan Aidyn. Memang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi dalam mendidik mental dan juga kepribadian dari Felix ini. Padahal, saudara kembarnya yang bernama Blactone berperilaku lebih baik dan mudah di atur ketimbang dirinya.
"Orion!" teriak Ace, mencoba memberi peringatan.
"Katakan, apa yang sudah kau lakukan sampai Luna semarah itu? Hingga dia sampai hati ingin membunuhmu!" bentak Orion mencecar pertanyaan. Hal itu nyatanya membuat Felix gentar. Mau tak mau pemuda itu pun menceritakan yang terjadi.
"Aku hanya menarik ekornya," jawab Felix santai. Tak terlihat rasa bersalah di wajahnya. Hal itu justru memancing amarah Orion.
"Apa katamu!"
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
oooowww 😯😯😯 bakalan di getok gak tuh kepalanya 😬😬😬 ya iya lah bakalan marah, ekor kucing adalah bagaian sensitif nya dia yang tak boleh sembarang orang pegang, mati kena cakar kau nanti 😄😄😄
2023-04-09
1
🤗🤗
berkat sistem dan sihir. membuat orion menjadi muda
2023-04-09
1
Uyhull01
lha iya klo ekor kucing d pegang nya nyamber nyakar langsung, pantesaja si Luna ngamuk,
watados sekali ai Felix ini,
2023-04-06
1