Sementara itu di sebuah Puri atas bukit.
Tempat terpencil yang tak mungkin terendus oleh manusia.
Terlihat ahli alkemis yang biasa di panggil profesor Kyuthile ini, berjalan mondar-mandir dengan wajah kesal.
"Dimana, Iblis tak berguna itu! Kenapa disaat semua orang sibuk dia selalu tidak ada!" Kyuthile berteriak kesal. Dirinya, menggeram menahan amarah. Karena memiliki partner yang tidak berkompeten dalam bekerja sama.
Dimana Lucifer Demon ?
Dimana lagi, kalau bukan di ruangan khusus pada Puri tersebut. Mahkluk berdarah dingin itu tengah berada di dalam kamar bernuansa gelap. Seperti biasanya, Lucifer tengah menikmati beberapa wanita yang akan memuaskannya napsu-nya secara menyeluruh. Darimana ia mendapatkan para wanita terbaik yang super cantik itu?
Tentu saja dari beberapa anak buahnya yang ia perintahkan untuk menculiknya. Lucifer juga memerintahkan para anak buah iblisnya itu untuk merampok.
Bagiamana pun ia harus membiayai setiap eksperimen yang di lakukan oleh Kyuthile.
Lucifer yang memiliki darah demon atau iblis. Maka akan sengsara jika tidak menyentuh wanita satu hari saja. Lucifer telah menyerahkan segalanya pada Kyuthile. Mana mau Demon bersusah payah.
"Daripada diperintah terus oleh si tua gila itu. Lebih baik menikmati para manusia yang nikmat ini. Aku adalah pemimpin! Bukan pesuruh!" gumam Demon. Di sela-sela pijatan dari beberapa wanita cantik nan seksi dengan bagian tubuh depannya yang seakan hampir melompat keluar.
Lucifer akan bercinta dengan mereka lalu, menghabisi dengan menghisap hawa murninya.
Di lain tempat.
Orion yang tengah menebang pohon-pohon pada mahoni, nampak terpukau suatu sudut pohon dan terus memandang kearah tersebut. Sebab ia seperti melihat sesuatu yang tidak biasa bertengger di sana. Warnanya serba putih dengan rambut panjang tergerai. Sementara, di sebelahnya terdapat sosok mungil yang berwarna hitam.
Sosok itu itu turun dengan melayang dan sosok hitam tiba-tiba merangkak dari atas pohon, lalu ...
Pluk! Pluk!
Sosok itu melompat cepat kearah Orion yang berdiri dengan terpaku.
Secepat mungkin Orion menghindar, sosok yang melompat itu ternyata lebih cepat untuk bergerak.
Sosok hitam mungil itu mendarat untuk menghadang langkah Orion dengan cakar menancap di atas tanah. Sosok yang mirip seekor mahluk itu menoleh dan menatap ke arah manik Orion dengan sorot matanya yang tajam serta berwarna kuning keemasan.
"Mahluk apa ini? Apakah seekor kucing hutan? Tapi nampak lebih besar dari itu? Atau, dia ini sejenis macan kumbang?" gumam Orion bertanya seorang diri. Walaupun begitu, Orion tetap dalam posisi waspada terhadap kemungkinan serangan.
Makhluk tersebut pun berubah menjadi sosok manusia, kemudian secepat kau mengembuskan napas, dia melompat menerjang kearah Orion.
"Ugh!" Orion tak mampu berkelit. Orion pun terjengkang ke atas tanah. Entah kenapa ketika memandang sepasang mata emas daripada makhluk tersebut, dirinya begitu terkesima.
" Mom! I got him!" teriak sosok itu pada seseorang yang terbang melayang dari arah pepohonan. Aidyn, pun langsung turun perlahan dengan sihir yang ia kuasai. Kemudian menjejakkan kedua kakinya ke atas tanah dengan lembut dan hening.
"Good job, My Cat!" puji Aidyn pada anak asuhnya itu. Kemudian wanita paruh baya yang masih nampak cantik itu berjalan dengan anggun dan elegan. Ia menghampiri Orion yang kini masih berada di bawah tubuh sosok yang di panggil cat olehnya.
"Mau sampai kapan kau menindihnya, Luna?" tanya Aidyn, seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan tatapan menelisik kearah gadis mungil yang bisa menjelma menjadi seekor kucing hitam.
Sontak saja, sosok cantik yang berada di atas tubuh Orion pun langsung memisahkan dirinya. "Upsy! Lupa, Mom!" sahutnya membela diri.
Padahal, Luna hanya sempat terkesima akan ketampanan Orion.
"Kau selalu lupa diri jika sudah berhadapan dengan pria tampan. Bocah genit!" omel Aidyn. Wanita ini pun menarik tangan Orion dan membantunya berdiri.
"Sudahi keterkejutan kamu itu, young man!. Seharusnya kau waspada, agar tidak mudah tertangkap seperti tadi." Belum apa-apa, Aidyn sudah menceramahi Orion!!!.
"S–siapa kalian!" tanya Orion tegas, setelah kekagetannya hilang. Akan tetapi, pandangannya tak beralih pada gadis yang di panggil Luna itu.
Sebab, dirinya tengah menjilati punggung tangannya Orion. Merasa di perhatikan, seketika gadis itu pun menoleh kearah Orion, dan hal itu sukses membuat Orion menjadi salah tingkah.
Senyum menggoda Luna mengingatkan Orion pada seseorang. Dialah wanita, yang telah di ambil dari sisinya. Tak ingin memiliki perasaan berlarut, Orion menepiskan tangannya.
"Hentikan, Luna!" titah Aidyn, tegas hingga Luna dalam sekejap menjauh dari pria yang ia kagumi itu.
"Kami berasal dari distrik pertama. Sebuah tempat yang cukup jauh dari kota tempat tinggal kamu ini. Jangan tanyakan bagaimana cara kami mengenalmu dan sampai ke tempat ini. Saya berharap kau mau menurut untuk ikut bersama kami," tutur Aidyn singkat.
"Aku bertanya, siapa kalian yang sebenarnya? Lalu, kenapa aku harus patuh dan ikut dengan kalian?" cecar Orion penuh selidik.
"Uhm, aku Aidyn dan dia Luna. Ikut kami, untuk bergabung memperkuat akademi. Sebuah organisasi yang membantu menstabilkan keadaan dunia dengan kekuatan dari para penyihir pilihan semesta. Kau, memiliki kekuatan itu juga bukan?" pancing Aidyn, yang mana hal itu membuat Orion mengusap wajahnya kasar.
"Katakan, bagaimana kalian bisa tahu keberadaanku!" seru Orion.
"Kau akan tau setelah ikut dan bergabung bersama kami. Kami bahkan tau, sebelumnya kau tidak memiliki bakat sihir. Sehingga kau di kucilkan bersama manusia biasa di distrik ketiga," jelas Aidyn masih terus sabar.
"Aku tak mau. Aku tak ingin ikut campur lagi!"
"Kau pasti ikut. Karena, keadaan dunia sihir sedang tidak baik-baik saja. Dunia ini ... nyatanya membutuhkan manusia pilihan yang memiliki kekuatan luar biasa yang berasal dari dalam hatinya. Sebab, ancaman pengambil alihan dunia manusia tengah di rencanakan. Atau ... mungkin, sudah di mulai dengan tanda dari beberapa kejadian aneh beberapa saat lalu. Kau tau, beberapa delegasi kementerian sihir telah di culik dari negara ini?" Aidyn terus berupaya meyakini dengan cara menyentuh hati Orion.
______
Di sebuah bangunan kecil sederhana, namun ternyata sangat luas pada bangunan bawah tanahnya. Berada di sebuah kota yang jauh dari tempat dimana Orion berada.
Sebuah dunia bawah tanah yang merupakan markas dari akademi sihir tersembunyi.
Dimana organisasi itu yang mengumpulkan dan melatih para penyihir serta mengarahkan mereka agar dapat dengan stabil menggunakan kemampuan sihir mereka dalam menjaga kestabilan dunia.
Beberapa pria dan wanita dewasa terlihat berlatih sesuai kemampuan yang mereka miliki.
Hal yang baru pertama kali di saksikan dengan kedua mata kepalanya sendiri.
Beberapa keahlian sihir yang juga beberapa hari ini sedang ia latih.
Seorang pemuda bahkan mampu mengeluarkan api dari tangannya.
"Mereka semua penyihir hebat!" kagum Orion.
"Ya, dan kau sekarang adalah bagian dari mereka," ucap Aidyn.
"Aku--"
Orion menatap kedua telapak tangannya.
Benarkah kemampuan itu permanen. Bukan hanya berkat dari sistem saja? pikirnya.
Crasshh!
"Akh ...!"
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
hah kenapa tuh?? kok tiba-tiba menjerit??? ada yang mencelakai Orion kah??? 🤨🤨🤨
2023-04-09
1
🤗🤗
nama Lucifer terkenal dengan tanduknya, apakah lucifer yang ini juga bertanduk
2023-04-09
1
🤗🤗
sepertinya sengaja untuk menghindari musuh.
2023-04-09
1