System Magic Power

System Magic Power

Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.

Sebuah kota dengan distrik yang berada di level paling rendah.

Tanpa sepengetahuan orang awam.

Negara Cretopya, tengah diincar oleh pemimpin dari dimensi lain. Mereka adalah keturunan iblis.

Pada distrik ke dua dan pertama di tempati oleh para manusia yang memiliki ilmu sihir. Mereka mempunyai kekuatan untuk mempertahankan negara Cretopya.

Sebuah akademi pun terbentuk demi kesejahteraan negara itu.

Orion Salzburg, baru saja bahagia karena kelahiran putra pertamanya.

Dia yang berasal dari distrik ketiga, dimana yang menempati daerah itu adalah manusia lemah yang tak memiliki kemampuan sihir. Mereka tak memiliki kelebihan apapun.

Mereka biasanya menjadi petani dan pekerja di ladang.

Akan tetapi, Orion yang memiliki ketampanan memikat hati Anastasya Georgina. Gadis yang berasal dari distrik pertama.

Keluarga Ana tentu saja memusuhi Orion. Hingga ia dan Ana memutuskan untuk melarikan diri di saat Ana sedang hamil.

Malam itu, Ana berhasil di culik oleh segerombolan orang berjubah hitam.

Orion berteriak memanggil nama wanita yang sangat ia cintai itu. Akan tetapi, para gerombolan berjubah bagaikan Dementor itu tebang secepat kilat.

"Ana! Kenapa kalian membawa istriku!" Orion berteriak kencang hingga suaranya memecah keheningan malam itu. Ia tersadar ketika mendengar suara bayi dari dalam rumahnya.

Orion segera bangkit dari atas tanah dimana ia berlutut barusan. Wajahnya telah penuh luka karena sempat melawan.

"Anakku, tenanglah. Ayah di sini," bisik Orion menimang bayinya yang baru berusia hampir tiga bulan itu.

Dan besok adalah purnama ketiga yang akan menjadi titik balik putranya.

Bayi Orion akan mendapatkan kuasa sihir ajaib dari sang leluhur George.

Akan tetapi, ternyata ada satu klan yang tau dan berusaha menggagalkan keajaiban tersebut.

Sebab, jika sampai itu terjadi maka bayinya akan menjadi penyihir terhebat sepanjang masa.

Salah satu ramalan bagi Demon yang akan menghancurkannya kaumnya.

Pria berwajah tampan ini telah penuh cakar. Darah menetes dari wajahnya. Berkali-kali ia mengusap lelehan cairan berbau anyir itu menggunakan lengan pada bajunya.

"Maafkan, Ayah. Karena tidak bisa melindungi ibumu," lirih Orion.

"Tetapi, ayah akan berjuang sampai mati untuk melindungi kamu anakku," bisik Orion sambil sambil terus menciumi pipi bayinya.

Tak lama berselang.

Baru saja Orion berhasil menenangkan buah hatinya yang menangis dengan menimang.

Terdengar suara berdentum dari luar.

Seperti ada benda yang baru saja jatuh dari langit.

"Habisi lelaki itu dan juga anaknya! Lalu hanguskan tempat ini! Jangan menyisakan jejak sedikitpun dari keturunan Salzburg!" titah dari seorang pria yang memiliki kulit pucat dengan gigi runcing dan kuku yang tajam.

Mereka adalah beberapa anak buah Demon yang tersisa.

Orion yang mendengar ancaman terhadapnya dan juga bayi yang kini berada dalam dekapannya. Seketika mencari cara untuk bisa melarikan diri.

Hingga, dirinya kini berada di pintu belakang yang mengarah ke hutan.

Orion sudah hampir membungkus putranya dengan selimut ketika sebuah kuku tajam nan panjang menembus belakang tubuh hingga tembus ke depan perutnya.

Oughh!

Orion yang terdorong, membuat pegangannya pada sang bayi lemah, dan ia pun menjatuhkan

sosok bertubuh gempal itu ke atas lantai. Dari mulut Orion keluar beberapa teguk darah hitam yang kental.

Orion bangun dan berlutut, dengan wajah meringis dan tangan yang memegangi luka di perutnya. Anak buah Demon menarik kukunya dari tubuh Orion dan pria itu kembali memekik seraya memuntahkan darah lebih banyak dari mulutnya.

Mau tak mau, tubuh Orion tersungkur ke depan. Ia menatap nanar ke arah putranya yang menangis dengan kencang. Kepala bayi itu memar efek terpental tadi.

Dengan keadaan bersimbah darah dan sakit yang luar biasa, Orion beringsut untuk menggapai tubuh bayi kecilnya itu.

"Habisi bayi itu segera sebelum fajar!" Jika dia bisa melewati malam purnama ketiga maka, bayi itu akan memiliki kekuatan sihir dari keluarga George!" titah salah satu anak buah Demon itu pada kawannya yang lain.

"Ja–jangan! Jangan kalian ... sakiti bayiku ..," ucap Orion lemah. Tangannya hampir saja menggapai kaki bayi yang ia beri nama Crux itu.

Terlambat, anak buah Demon telah mengangkat sebelah kaki Crux hingga bayi itu meronta dan menangis.

Anak buah Demon memasang seringainya.

Tangannya terangkat, dan kuku panjang yang tajam mencuat dari jemarinya.

Dengan sisa tenaganya, Orion beringsut dan berhasil memegang kaki panjang anak buah Demon.

"Turunkan bayiku. Jangan bunuh dia!" pekik Orion dengan suara dan napas tercekat. Lubang luka di perutnya menganga hingga darah mengalir deras dari sana. Wajah Orion sudah pucat macam kain kafan.

Ia takkan membiarkan makhluk kejam ini menghabisi putranya.

Dalam hati, Orion mengutuk dirinya.

"Seandainya aku punya kuasa sihir. Kenapa aku harus terlahir menjadi manusia yang lemah."

Pada saat itu juga, anak buah Demon. Melayangkan telapak tangannya.

Telapak tangan yang besar dan kotor itu melayang dan melesat cepat.

CRASSHH!

Kulit lembut nan tipis milik si bayi tak berdosa itu tercabik. Cakar tajam milik Demon itu menembus tengkoraknya yang masih lunak.

Darah merah segar muncrat di mana-mana. Bayi yang semula lucu dan menggemaskan itu kini sudah tak berbentuk.

Sebagai sang ayah, Orion hanya mampu mematung tak berdaya. Air matanya menetes, bercampur dengan cipratan darah bayi kesayangannya.

Crasshh!

Sekian kali darah muncrat di mana-mana.

Ketika tubuh mungil tanpa dosa itu tercabik-cabik.

Orion membulatkan matanya.

Darah sang putra membanjiri tubuhnya yang berada di bawah kaki anak buah Demon.

"Crux ...." Air mata meleleh di wajah Orion bercampur dengan darah.

Pria itu tak lagi memiliki tenaga untuk berteriak. Tatapan matanya kabur karena genangan air mata dan darah yang bercampur.

Dadanya sesak.

Ingin rasanya ia mati saat itu juga menyusul kepergian sang putra yang tragis.

Para anak buah Demon berlalu pergi setelah melempar benih api ke rumah itu.

Blarrr!

Seketika, api membesar dan membakar apapun yang ada di sana.

"Apakah aku akan mati.

Harus kah aku mati dengan keadaan terhina ini.

Tidak!

Aku ingin tetap hidup dan membalas kematian putraku!

Aku ... juga harus menyelamatkan istriku!"

Aaa ....!

Orion hanya bisa menjerit dalam hati.

Sebuah potongan kayu dari atap yang terbakar api hendak menimpa tubuhnya. Pada saat itu juga.

Cringg!

[ Halo tuan, saya adalah sistem magic power.]

[ Saya akan membantu anda menjadi kuat dengan pertumbuhan sihir dari sebuah misi. ]

[ Kedipkan mata anda jika mau menerima? ]

Orion yang telah berada di ujung napas, menuruti suara yang ia dengar di kepalanya.

[ Penyatuan dengan sistem di mulai. Loading ... 10, 40, 70 .... 100% ]

Aaaakkh!

Orion merasakan sebuah tenaga masuk kedalam dadanya. Tak lama setelah itu, raga Orion melayang dan menjauh dari tempatnya semula.

Debammm!

Balok kayu itu pun jatuh, hingga memercikkan api kemana-kemana.

Blarrr!

Raga Orion kini telah berdiri tegak.

Pria itu meraba bagian perutnya yang tadi berlubang karena sebuah tusukan dari kuku tajam milik anak buah Demon.

"B–bagaimana semua lukaku bisa menghilang? Kekuatan apa ini? Apa yang telah terjadi pada tubuhku?" Orion mencecar pertanyaan pada dirinya sendiri.

Hingga, sebuah suara yang berasal dari dalam kepalanya kembali berdengung.

[ Selamat tuan, anda telah menyatu dengan sistem. Dan anda mendapatkan tubuh yang baru. ]

Aaaakkh!

"Siapa kau! Katakan apa yang terjadi!" Orion berteriak sambil memegangi kepalanya. Bola mata pekat itu mengedarkan pandangannya kemana-mana.

[ Saya adalah sistem yang akan membantu anda menjadi lebih kuat. Dengan berbagai misi yang dapat menambah kemampuan anda secara bertahap. Jadilah, manusia berguna setelah ini. ]

"Sistem? Apa itu? Apakah sejenis sihir dari dewa?" cecar Orion yang kini sudah mulai menguasai napasnya.

[ Sebaiknya anda pergi dari tempat ini terlebih dulu. Sebelum bangunan ini hancur menimpa anda. ]

"Tapi ... anakku ...," lirih Orion. Tatapannya menatap penuh pilu mencari dimana potongan tubuh anaknya itu berpencar.

Orion mengeratkan gigi dan mengepalkan kedua tangannya. Sinar matanya memancarkan api dendam membara.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Gomen nasai

Gomen nasai

Sebagai pembaca aku juga turut merasakan penderitaan Orion, feel-nya dapet. Semangat...

2023-05-15

2

Angel Chrystin💜BTSArmy💜

Angel Chrystin💜BTSArmy💜

Keren, bagus juga adegan berdarah darahnya di perjelas lagi thor biar feelnya terasa nyata.
Semangat Thor🙏🙏

2023-04-30

2

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

sungguh tragis hidupmu harus kehilangan anak dan istrimu

2023-04-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2 Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3 Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4 Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5 Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6 Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7 Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8 Bab#8. Akademi Soulveal.
9 Bab#9. Luna ... Luna.
10 Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11 Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12 Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13 Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14 Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15 Bab#15. Tahan Bung.
16 Bab#16. Undangan Beatrice.
17 Bab#17. Godaan Beatrice.
18 Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19 Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20 Bab#20. Transformasi Luna.
21 Bab#21. Orion Nebula.
22 Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23 Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24 Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25 Bab#25. Firasat Ace.
26 Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27 Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28 Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29 Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30 Bab#30. Orion Terluka Parah.
31 Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32 Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33 Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34 Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35 Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36 Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37 Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38 Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39 Bab#39. Dilema Orion.
40 Bab#40. Di lema Orion.
41 Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42 Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43 Bab#43. Oh, Ana.
44 Bab#44. Benih Naga.
45 Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46 Bab#46. Dugaan Beatrice.
47 Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48 Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49 Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50 Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51 Bab#51. Membuat Ramuan.
52 Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53 Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54 Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55 Bab#55. Ingatan Ana.
56 Bab#56. Dejavu.
57 Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58 Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59 Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60 Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61 Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62 Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63 Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64 Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65 Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66 Bab. 66. Firasat Philip.
67 Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68 Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69 Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70 Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71 Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab#1. Kemalangan Bertubi-tubi.
2
Bab#2. Membangkitkan Penyihir Berdarah Iblis.
3
Bab#3. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 1.
4
Bab#4. Misi Menyelamatkan Distrik Terlemah 2.
5
Bab#5. Pemilik Darah Langka.
6
Bab#6. Misi Kedua Hancurkan Mahkluk Aneh.
7
Bab#7. Di Jemput Utusan Penyihir.
8
Bab#8. Akademi Soulveal.
9
Bab#9. Luna ... Luna.
10
Bab#10. Ucapan Terimakasih.
11
Bab#11. Misi Melenyapkan Moggart.
12
Bab#12. Serangan Anak Buah Demon.
13
Bab#13. Melawan Lucifer Demon.
14
Bab#14. Kekuatan Dahsyat Orion.
15
Bab#15. Tahan Bung.
16
Bab#16. Undangan Beatrice.
17
Bab#17. Godaan Beatrice.
18
Bab#18. Kebersamaan Orion dan Beatrice.
19
Bab#19. Penyesalan Yang Manis.
20
Bab#20. Transformasi Luna.
21
Bab#21. Orion Nebula.
22
Bab#22. Ana Menemukan Naga.
23
Bab#23. Ana Yang Mulai Curiga.
24
Bab#24. Kematian Sang Profesor.
25
Bab#25. Firasat Ace.
26
Bab#26. Kau Mau Apa Kucing Kecil!
27
Bab#27. Ahh! Apa Itu!
28
Bab#28. Perlawanan Orion Pada Drake.
29
Bab#29. Orion, Bertahanlah.
30
Bab#30. Orion Terluka Parah.
31
Bab#31. Merasa Di Lecehkan.
32
Bab#32. Kesalahan Fatal Beatrice.
33
Baba#33. Rasa Sayang Orion Pada Luna.
34
Bab#34. Apakah Dia Itu Ana? Istriku?
35
Bab#35. Kenapa Kau Begitu Mirip Istriku?
36
Bab#36. Aku Tidak Sanggup Lagi!
37
Bab#37. Kau Harus Menghabisinya!
38
Bab#38. TIDAK AKAN BISA MENGHENTIKAN KU!
39
Bab#39. Dilema Orion.
40
Bab#40. Di lema Orion.
41
Bab#41. Perangkap Untuk Anastasya.
42
Bab#42. Menyelamatkan Keduanya.
43
Bab#43. Oh, Ana.
44
Bab#44. Benih Naga.
45
Bab#45. Sebotol Kecil Ramuan.
46
Bab#46. Dugaan Beatrice.
47
Bab#47. Menyelamatkan Seorang Pemuda.
48
Bab#48. Rencana Licik Beatrice.
49
Bab#49. Menemukan Sang Alchemist.
50
Bab#50. Phillip Morgett. ( Kesepakatan. )
51
Bab#51. Membuat Ramuan.
52
Bab#52. Misi Sistem Yang Gila.
53
Bab#53. Monster Yang Mengagumkan.
54
Bab#54. Kembali Dengan Ramuan Ajaib.
55
Bab#55. Ingatan Ana.
56
Bab#56. Dejavu.
57
Bab#57. Lahirnya Anak Naga.
58
Bab#58. Kekacauan Terjadi.
59
Bab#59. Makanan Pertama Bayi Naga.
60
Bab#60. Bayiku Bukan Monster!
61
Bab#61. Reinkarnasi Drake.
62
Bab. 62. Kehadiran Phoenix.
63
Bab. 63. Djin Sang Penolong.
64
Bab. 64. Bak Simulasi Kiamat.
65
Bab. 65. Akhir Pertarungan.
66
Bab. 66. Firasat Philip.
67
Bab. 67. Keparat Itu Harus Dibasmi!
68
Bab. 68. Membawa Philip Ke Markas Akademi.
69
Bab. 69. Mencari Para Tersangka.
70
Bab. 70. Sidang Untuk Tersangka.
71
Bab. 71. Aku Kembali. ( Akhir Dari Semuanya. )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!