Bab. 10 Kemunafikan, Qin Chen!

Tubuhnya memang sangat menggoda, karena itu Qin Chen menolak. Bersikap baik di hadapan musuh, lalu memanfaatkan kesempatan itu untuk membawanya kedalam genggaman, Qin Chen bermain di bawah emosional seseorang. Jika dia langsung menerimanya, itu sama saja dia membuat kesan buruk pada Yang Xi. Karena itu, Qin Chen bermain cantik untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan! Meskipun sama dengan orang-orang di luar sana, caranya bermain begitu sempurna sampai-sampai dia tidak akan menyadari tujuan awal Qin Chen.

Dia membeku mendengar balasan Qin Chen berbeda dengan yang dia bayangkan. Sesaat ia termenung mencernanya, Yang Xi tidak mempunyai apapun selain tubuhnya. Kekayaan dan kekuasaan? Di zaman ini, makanan adalah satu-satunya barang yang berguna untuk mendapatkan apapun.

"Apa yang bisa aku lakukan?" Yang Xi bertanya kepada Qin Chen. "Hanya ini satu-satunya yang aku punya untuk membayarmu. Kekayaan dan kekuasaan bukan lah sesuatu yang kau inginkan, kan? Lalu kenapa kau menolaknya, aku tidak mempunyai apapun, selama kau bisa membantu orang-orang di kamp, aku akan menyerahkan tubuhku sebagai bayarannya."

Qin Chen merasakan emosionalnya begitu besar sampai-sampai ia kehilangan kendali untuk membicarakan ini dengan baik-baik. Akan tetapi ini kesempatan bagus untuk Qin Chen memberikan dorongan yang dapat membuatnya berubah menjadi wanita yang penurut.

"Apa kau pikir aku akan menerimanya?" Qin bertanya sembari memberikan tatapan tajam. Kemudian, dia mengatakan sesuatu. "Kau ada benarnya, siapapun akan tergoda dengan tubuhmu dan parasmu yang cantik, tanpa terkecuali aku sendiri akan tergoda. Aku mengatakan ini hanya untuk mengingatmu untuk menghargai dirimu sendiri dari siapapun, karena selain kau? Siapa lagi yang akan memahaminya? Tidak ada!" Qin Chen berterus-terang kepadanya tidak menginginkan apapun dari Yang Xi.

Mendengar nasehatnya, ia merasa seperti wanita murahan yang menginginkan sesuatu dengan balasan memberikan tubuhnya. Sekarang, ia sadar meskipun masih ada rasa tidak percaya karena ada seseorang yang masih baik dan mengingatkannya.

Selama ini, dia terus bergerak melakukan segalanya untuk keselamatan orang-orang di kamp tanpa meminta balasan. Tanpa ada keluhan atau mengeluh pada orang lain, ia melakukannya dengan sukarela. Dan sekarang,ia merasakan beban di pundaknya terasa menghilang saat mendengar nasehat Qin Chen.

Qin Chen menemukan waktu yang sempurna untuk mengatakannya. "Aku hanya akan mengatakan ini padamu." Qin Chen menatapnya dengan serius. "Pemerintah sudah mengabaikan keselamatan orang-orang di kota, termasuk wajib militer yang kau terima. Untuk apa kau membantu mereka? Apa karena kesadaran dan perasaan manusia, atau sumpah akan peraturan yang kau banggakan di kemiliteran? Ya, aku tidak akan mempertanyakan hal tersebut, intinya aku ingin kau memperhatikan dirimu di atas siapapun. Jika kau sampai sakit, siapa yang bisa menggantikan tugas berat ini? Tidak ada! Aku dapat menjaminnya bahwa mereka akan kabur dan meninggalkan tugasnya."

"Dan tentang apa yang aku katakan di tenda, aku hanya mengujimu. Apa kau mempunyai aura kepemimpinan atau tidak. Dan sekarang, aku melihatnya. Kau seorang kapten yang hebat! Aku mengagumi sosokmu lebih dari siapapun, karena kau wanita yang hebat! Melakukan tugasmu meskipun tanpa perintah dari atasan. Kau menyembunyikan kesehatan dan keselamatanmu untuk semua orang di kamp, siapa lagi yang bisa melakukan ini selain kau? Tidak ada, karena aku sudah melihat banyak orang di luar sana mengabaikan tugasnya." Jelas Qin Chen.

Saat ia mendengar suara Qin Chen mengenainya, ia merasakan sesuatu menghilang lagi dari pundaknya, Itu adalah rasa lelah!

Perasaan lelah yang selama ini mengekangnya lepas seperti mimpi, dia sudah bekerja keras lebih dari siapapun untuk membuat orang-orang di kamp merasakan kebahagiaan di bawah bencana. Dan sekarang, rasa lelah itu menghilang sendirinya, begitu ajaib hingga menghidupkan perasaan bahagia tak berujung.

Sampai air matanya menetes karena perasaannya dapat di keluarkan, dia merasa bahagia di mana menatap Qin Chen dengan kagum. Qin Chen bukan orang dalam melainkan orang luar. Namun dia lebih memahami dirinya dari siapapun di kamp, dan dia dengan terus terang mengatakan ini kepadanya tanpa rasa takut dengannya.

Qin Chen memberikan kain untuk menghapus kesedihannya, "Gunakan ini untuk menghapusnya, dan minumlah air hangat ini untuk membuatmu merasa lebih nyaman." Dia sangat baik, setiap katanya begitu hangat untuk di dengar.

Yang Xi menerimanya, "Terimakasih banyak, Qin Chen." Katanya, dia lebih baik daripada sebelumnya.

Qin Chen tersenyum mendengarnya, "Makanlah, aku membuatkannya untukmu agar merasa baikan." Qin Chen memberikan daging panggang kepadanya. Dengan ini, Qin Chen sudah memberikan kesan baik kepadanya, dan membuat namanya di dalam hatinya. Hanya menunggu satu rencananya, ia akan mendapatkan apa yang dia inginkan dari awalnya.

Dia munafik? Ada benarnya, Qin Chen dengan bangga mengakuinya. Karena di zaman ini, ada uang makan ada barang, ada kesempatan maka ada keberuntungan, dan ada wanita maka ada sebuah rencana sempurna!

Keduanya mengobrol hingga tengah malam terlewatkan, itu mengejutkan Qin Chen karena Yang Xi tertidur pulas setelah menuangkan semua unek-uneknya kepada Qin Chen. Mulai dari masalahnya hingga masalah kamp yang tak berujung membuat banyak keributan di mana-mana.

Dia sudah berusaha semampunya dan inilah batasannya.

Qin Chen mengintipnya dengan tersenyum tipis, rencananya berjalan sukses hanya dengan beberapa kata manisnya.

"Hanya satu bagian lagi, aku akan mendapatkan apa yang ingin aku dapatkan." Gumamnya, ia tersenyum di samping Yang Xi.

Pancaran sinar matahari membangunnya, ia menemukan Qin Chen ada di depan matanya dan merasakan kepalanya tengah menimpa sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan. Buru-buru bangunan, dan mendapatkan dirinya tengah tertidur semalaman di pangkuan Qin Chen.

"Karena kau sudah baikan, kau bisa beristirahat sekarang dan biarkan bawahanmu mengurus sisanya dengan di komando orang yang kau percaya untuk bekerja."

"Terimakasih atas semalam, Qin Chen. Dan aku berhutang ini padamu, aku akan membalasnya sewaktu mempunyai kesempatan." Yang Xi buru-buru pergi dari sana, ia menuju tempatnya bekerja untuk menenangkan dirinya dan mencerna apa yang semalam terjadi.

Qin Chen melambaikan tangannya, ia kemudian ketempat Qin Yu berada. Disana, ia membangunkannya karena hari sudah siang dan dia belum bangun. "Qin Yu, kalau kau tidak bangun, akan aku habiskan daging panggang khusus untukmu, dan kau hanya di izinkan untuk makan sayuran tanpa daging."

Dia langsung terbangun dari tidurnya, "Sangat kejam, aku ingin daging panggangnya."

"Cuci mukamu dan baru bisa kau makan." Qin Chen mengetuk keningnya, ia meminta Qin Yu untuk mencuci wajahnya yang baru bangun tidur.

Setelah mencucinya, ia melahap semua daging-daging yang Qin Chen panggang khusus untuknya. Qin Chen hari ini sangat senang, karena sudah mendapatkan apa yang dia inginkan dan hanya menunggu waktu untuk menerima hasil kerja kerasnya.

...

*Bersambung ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***