Bab. 6 Pertarungan Di Depan Gerbang!

Qin Chen ketiduran dan saat ia bangun ia menemukan matahari sudah menggantung di atas kepalanya. Dia buru-buru menyiapkan barang-barang yang ia keluarkan kemarin, ia memasukkannya kedalam tas, dan kemudian berpergian menuju kamp pengungsi. Sebelum ia turun ke bawah, ia menemukan segerombolan zombie ada di depan matanya bergerak kesana-kemari tanpa tujuan.

Qin Chen mengangkat tiang di samping dengan kemampuannya, ia mengayunkannya seperti memukul bola bisbol.

Bugh!

[Kekuatan +2.] [Kecepatan +2.]

[Ketahanan +2.]

[ ... ]

Qin Chen buru-buru pergi selepas membuat kekacauan di tempatnya.

Sembari mencari kebutuhan utama, kekuatan. Qin Chen meruntuhkan gedung-gedung yang hancur karena bencana untuk mendapatkan banyak kekuatan, dan PS. Tentunya, Qin Chen melakukan semua ini untuk berjaga-jaga sewaktu melawan mutasi kuat di luar sana. Siapa yang tahu? Masa depan begitu rumit dan sulit untuk menebaknya apa kita bisa selamat atau tidaknya.

Qin Chen terbang ke atas menembus batasan seorang manusia, dengan kecepatan luar biasa hanya menyisakan suara yang menghempaskan benda-benda di bawahnya. Qin Chen menatap dengan ketakutan, ia menelan ludahnya terus-menerus mengetahui bahwa manusia biasa bisa terbang seperti pesawat tempur.

"Sangat luar biasa." Gumamnya, ia masih menatap ke depan sembari mencari keberadaan kamp pengungsi di luar kota.

Sementara kota ini, ia menemukan bahwa kota besar hancur dalam satu hari akibat bencana. Reruntuhan bangunan, kebakaran, kematian dan kekacauan yang ada membuat kota tampak menyerupai kuburan. Banyak kendaraan hancur, dan tempat-tempat persediaan makanan kosong tanpa barang apapun.

Kaca bangunan hancur, mereka merampok. Tapi bukan lah masalah karena dunia ini hancur dan mereka membutuhkan makanan. Uang bukan lah benda yang di incar, melainkan makanan dan minuman untuk bertahan hidup.

Qin Chen menemukan orang-orang bersembunyi di berbagai tempat bangunan, mereka hanya membawa makanan dan senjata tajam berupa pisau dan tombak. Ada beberapa penerangan, namun tidak di gunakan karena keadaan dapat memancing zombie.

"Hanya dalam satu hari, kota besar ini berubah." Gumamnya, ia merasa kasihan kepada orang-orang, dan dirinya sendiri. "Kediamanku hancur karena pesawat terbang yang tiba-tiba landing di sana."

Ia melesat menuju kamp pengungsi, semakin lama dia di sana ia merasa kesepian.

Kamp pengungsi—

Berada di samping danau, dan hutan untuk memudahkan mereka mencari sumber makanan dan minuman. Tempatnya sangat besar dan luas mencakup ratusan kilometer persegi, dan di tutupi dengan tembok beton tebal mengelilingi kamp pengungsi. Tempat tersebut dapat di katakan sebagai desa besar dan bukannya kota, karena hanya dapat menampung puluhan ribu orang di dalamnya dengan persediaan makanan untuk satu bulan kedepan.

Tembok beton mempunyai tinggi 50 meter dan ketebalan 5 meter untuk menahan serangan zombie di luar sana. Sementara di atasnya ada beberapa orang berjaga-jaga untuk memantau pergerakan zombie. Mereka membagi tugas masing-masing, dan hanya ada satu komandan pasukan khusus yang memimpin tempat tersebut bersama anak buahnya.

Qin Chen turun ke bawah, ia mengeluarkan gerobak dorong yang ia rampok di tengah kota untuk membawa makanan dan minuman kedalam kamp pengungsi agar mudah untuk di katakan dari pada mengangkut karung makanan, itu akan mencurigakan.

Setelah itu semua, ia menariknya dan memegang satu senjata api dengan sederet amunisi.

Serangan Qin Chen bisa di katakan sangat buruk dalam mengontrol senjata, banyak amunisi mis sampai-sampai bocah bayi akan tertawa menatapnya.

"Kemampuan mengontrol senjata yang sangat buruk, aku akan mengasahnya kapan-kapan! Untuk sekarang bantai dengan kemampuan yang ada!" Ungkapnya dengan semangat.

Jalan utama ada banyak zombie berkeliaran, mereka menatap Qin Chen! Saat ini, ia berada dalam bahaya tanpa ada kekuatan, namun sekarang berbeda! Qin Chen mempunyai kemampuan, dan ia menuntaskan tugasnya sebagai seorang kakak!

Suara tembakan terdengar menghujani zombie-zombie, kedua tangannya memegang senjata KRISS Vector. Qin Chen menembak dengan brutal mengincar kepala zombie di depannya, dan dengan hujan amunisi secara terang-terangan menyatakan perang.

Seorang prajurit di atas tembok mendengar suara tembakan di depannya, ia menggunakan teropong untuk melihat ketempat Qin Chen. Terkejut melihat ada seseorang di luar tengah melawan banyak zombie, ia langsung bicara.

"Salah satu dari kalian cepat ke tempat Kapten dan katakan ada seseorang di luar tembok tengah menghadapi zombie, di belakangnya ada gerobak makanan dan minuman, mungkin dia hendak membawanya ke kamp pengungsi." Pria itu dengan tegas memberikan tugas kepada salah satu prajuritnya.

Sembari menunggu komandan datang, ia membantunya dengan Barrett M82.

Qin Chen tertegun karena sudah ada yang membantunya dari atas sana, karena Qin Chen buruk dalam menembak, ada banyak zombie yang lepas hingga mendekatinya. Untungnya orang di atas tembok membantu menghentikan zombie yang mendekati Qin Chen.

***

Sementara itu, orang yang membawa pesan kepada komandan baru sampai di tendanya. Dia buru-buru masuk kedalam untuk melaporkan bahwa ada orang di luar. "Melapor, Kapten!" Katanya dengan tegas.

"Katakan."

"Ada seseorang di luar tengah melawan zombie di jalan utama, komandan mengatakan bahwa orang di luar sana tengah membawa gerobakan yang berisikan makanan dan minuman, dan beberapa amunisi senjata di dalamnya." Kata prajurit itu dengan tegas di depan Kapten.

Kapten tertegun mendengarnya. "Seseorang di luar membawa makanan dan minuman? Apa dia menggunakan senjata untuk melawan zombie di luar sana?" Tanya kapten, penasaran.

"Benar kapten. Dari suaranya, dia membawa senjata jenis KRISS Vector."

Kapten langsung beranjak dari tempatnya, dan keluar tenda, dia meminta prajurit tadi untuk menunjukkan tempatnya.

Sedangkan di tempatnya, Qin Chen terengah-engah merasakan panasnya matahari. Dia menyederkan tubuhnya di samping kendaraan sembari meneguk minuman bersoda dingin, karena penyimpanan sistem tidak ada waktu di dalamnya.

Sudah habis delapan amunisi, dan rata-rata semuanya mis saat menembak.

Bang! Bang! Bang!

[Kekuatan +2.] [Kecepatan +2.]

[Ketahanan +2.]

Sudut ruangan dapat di kontrol dengan baik, dan posisi Qin Chen cukup bagus untuk serangan bertubi-tubi yang akan dia lancarkan. Qin Chen tersenyum puas, ia meneguk minuman bersoda kembali sebelum melanjutkan serangan.

Qin Chen mendapatkan pengalaman, dan caranya menggunakan senjata mulai membaik di medan perang. Dan sistem di benaknya terus mengevaluasi hasil serangan Qin Chen, di mana ia mendapatkan peningkatan luar biasa atas kekuatan, kecepatan dan ketahanan.

Tetapi suara yang di keluarkan senjatanya mengundang banyak zombie untuk mendekat ketempatnya. Tetapi di samping bencana itu, dia membuat kesempatan pasukan khusus untuk membuat gerbang di luar gerbang tembok menggunakan kendaraan yang tidak di gunakan agar dapat membuka gerbang untuk mencari makanan maupun minuman di kota.

Qin Chen menghentikan serangannya. "Aku sudah menghabiskan stock hari ini." Gumamnya, ia sudah menggunakan 12 amunisi di masing-masing senjatanya. Kemudian dia menurunkan senjata tersebut ke atas tumpukan makanan, ia lalu mengeluarkan katana hitamnya.

Segerombolan zombie mendekatinya dengan tergesa-gesa, ia langsung mengayunkan katana hitamnya dengan cepat!

Splash!

[Kekuatan +2.] [Kecepatan +2.]

[Ketahanan +2.]

"Seperti bahannya, Adamantium! Kuat dan tajam! Hanya dengan satu tebasan dapat memotong kepala zombie yang keras seperti batu. Kualitas bahan langka di dunia benar-benar tiada duanya!" Qin Chen tersenyum puas menatap katana hitamnya, sangat keren!

Ketrampilannya menggunakan katana sangat hebat, darah berceceran di tanah maupun tubuhnya. Qin Chen tidak menanggapi ini, ia tengah mangasa kemampuan menggunakan katana hitamnya di kepala zombie.

Orang-orang di atas tembok beton menatapnya dengan kekaguman, bagaimana bisa ada seorang menggunakan katana dengan gerakan begitu memukau dan mengerikan. Satu tebasan dapat membunuh zombie langsung, dia mengincar kepalanya tanpa pandang bulu.

Banyak orang-orang di sana membantu satu-persatu, meskipun belum mendapatkan perintah dari Kapten.

"Dengarkan aku, dua regu akan bekerjasama untuk membuka gerbang dan bersihkan Jalan Utama! Gunakan kendaraan yang ada di depan untuk membentuk pagar, sisanya bantu kurangi zombie yang tersisa di depan tembok! Dan bantu dia untuk dapat masuk kedalam." Perintah kapten pasukan khusus dengan tegas.

Setelah memberikan tugas pada masing-masing kelompok, ia mengamati Qin Chen menggunakan teropong dari tembok. "Gerakannya sangat bagus, mempunyai fondasi kokoh. Apa mungkin dia pernah belajar kendo sebelum bencana."

Sampai di mana orang-orang di dalam kamp pengungsi melihat pasukan khusus bergerak menuju gerbang dengan perlengkapan bersenjata lengkap, mereka penasaran ada apa sebenarnya? Kenapa mereka bergerak dengan buru-buru, dan bahkan sangat mendadak.

Sesaat kemudian, pasukan khusus membuka gerbang utama. Pasukan lain bersiap menembak, dan kemudian gerbang terbuka lalu mereka melepaskan tembakan menggunakan peredam suara agar tidak menarik perhatian.

Pasukan lain bergerak keluar di bawah bimbingan komandan, mereka mendorong kendaraan membuat sebuah pagar sementara.

"Go! Go! Go!"

Tap ... Tap ... Tap ...

Dorong!

Semuanya bekerjasama dengan baik, dan pasukan di atas tembok juga membantu menggunakan sniper nya untuk mengurangi jumlah zombie mendekat gerbang.

...

*Bersambung ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***