Sesudah deringan bulan terdengar kembali di sepanjang langit, orang-orang dengan putus asa mendengar gemma itu. Secara serentak, mereka meringkuk menutupi telinga begitu ketakutan menghindari bayang-bayang masa lalu saat bencana terjadi.
—Dan sesaat kemudian, kabut merah kembali bergerak memperluas teritori di kota, bersamaan dengan itu dunia menawarkan suasana mencekamnya. Disamping deringan bulan, zombie mulai menggila, begitu agresif seakan-akan mendapatkan rangsangan membunuh.
Qin Chen meninggalkan tempat tersebut melewati kota besar.
Saat bencana kiamat melanda dunia, banyak orang-orang kehilangan tempat tinggal, dan bahkan keluarga. Karena bencana itu, orang-orang yang selamat dari bencana di bawa ke pangkalan militer untuk mengungsi mempertahankan keberlangsungan hidup manusia.
Tempat tersebut berada di luar kota untuk menghindar dari kabut merah, di sana mereka mendapatkan lindungan dan suplemen makanan meskipun tidak banyak. Ada komandan pasukan khusus yang melakukan tugas menjaga perlindungan tersebut.
Untuk sampai ketempat tersebut, Qin Chen membutuhkan waktu berhari-hari tanpa menggunakan kendaraan.
2.673 kilometer membentang di depan mata!
"Aku menyerah."
Tempat pengungsian di luar kota, tempat tersebut berada di bawah lindungan pasukan khusus. Jarak kesana terbilang fantastis untuk menggunakan kedua kakinya melangkah, karena itu ia akan secara bertahap ke sana.
Sementara orang-orang di dalam kamp pengungsian hidup dengan menutup telinga masing-masing agar tidak mendengar suara ataupun berita tentang dunia luar, mereka putus asa saat mendengarnya, karena tidak ada secerah harapan untuk hidup.
Tentu saja karena kehilangan keluarga, teman ataupun hal lainnya sangat menyakitkan.
Semua orang di sana terduduk lemas, dan pasukan khusus di sana menggunakan senjata yang tidak mengandung teknologi sehingga bisa mempertahankan kamp pengungsi.
Sementara senjata seperti senapan dan tipe lain sebagainya masih bisa di gunakan sekarang. Para pasukan militer menggunakan senjata seadanya dan menghemat amunisi sebaik mungkin menghindari pertarungan.
Sesudah ia keluar dari pusat perbelanjaan, Qin Chen menuju tempat persenjataan di pinggiran kota terdapat bangunan tua memperdagangkan senjata, Qin Chen hendak ke sana untuk mendapatkan senjata.
Setibanya di sana, ia masuk kedalam mengecek bangunan tersebut kosong tanpa penjaga toko di dalamnya, ia bersiap kemungkinan terburuknya adalah penjaga toko berubah menjadi zombie, sama seperti yang di luar.
"Apa ada orang?"
Qin Chen masuk kedalam, ia berwaspada melihat kanan dan kiri secara bergantian. Suara kursi di dorong terdengar, muncul seorang pria tua dari bawah meja tepat di sampingnya.
"Siapa yang berubah menjadi zombie?" Kata pria itu dengan suara keras, Qin Chen terkejut dan melompat ke belakang dengan jantung berdetak kencang.
"Aku kira penjaga toko sudah berubah menjadi zombie di luar sana." Balas Qin Chen, ia menurunkan kewaspadaannya.
"Aku sudah tahu tentang itu, aku bersembunyi di tempat ini cukup lama dan persediaan makanan dan minuman mulai habis. Apa yang ingin kau cari? Senjata untuk melawan mereka atau duduk dan bersembunyi sama sepertiku?" Tanya pria tersebut.
"Aku berencana mencari senjata api, sebagai bayarannya." Qin Chen mengeluarkan sekarung makanan yang ia pisahkan sewaktu berjalan ketempatnya. "Aku akan menukar sekarung makanan dengan senjata-senjata yang paman punya toko ini." Lanjutnya.
Pria itu tersenyum puas karena ada bir di dalam karung yang Qin Chen bawa, aroma bir itu tercium hingga ke hidungnya. "Kau datang di toko yang tepat bocah, aku mempunyai senjata dengan kualitas terbaik yang di punya. Ikut aku ke dalam gudang untuk mengambilnya."
Sebelum masuk kedalam gudang, ia mengunci pintu toko agar tidak ada yang masuk kedalam. Penjaga itu membawa Qin Chen turun ke bawah, mereka pergi ke gudang bawah tanah yang mempunyai persenjataan lengkap.
Sesampainya di bawah sana, ia menemukan banyak senjata api di ruangan tersebut. Dimana-mana senjata api begitu luar biasa terpajang di dinding ruangan.
"Senjata yang aku katakan padamu tadi adalah katana hitam di sana." Penjaga toko menujuk ketempat senjata tersebut berada. "Senjata tersebut di buat dari bahan adamantium langka di dunia. Selama 50 tahun menempa di bawah suhu panas membuat kepekatan warna hitam membuatnya tampak di selimuti energi iblis." Jelasnya, dia memperlihatkan senjata tersebut di selimuti kain hitam.
Qin Chen mendekati senjata tersebut, itu seperti katana tua yang berkarat namun mempunyai kualitas terbaik karena terbuat dari adamantium, bahan langka di dunia.
"Apa paman serius memberikan senjata ini? Karena aku berencana untuk pergi ke sarang zombie ini berada. Karena aku mau menghancurkan bencana ini, dengan begitu kehidupan di bumi akan seperti semula."
"Aku tidak tahu kau siapa dan darimana, namun matamu begitu intens memberikan pancaran aura keberuntungan besar. Sepertinya Pahlawan harus menggunakan senjata kuat untuk menyelamatkan dunia, kau sudah memberikan aku sekarung makanan, dan aku akan memberikan senjata peninggalan leluhur ini padamu."
Senjata itu terbuat dari adamantium, bahan langka di dunia dan hanya ada satu. Ditempa selama 50 tahun di bawah suhu panas membuat ketajaman dan kepekatan warna hitam menyerupai dasar alam bawah, neraka.
Qin Chen tanpa ragu-ragu mengambilnya dengan tangan kanannya, ia merasakan kedinginan saat memegangnya. "Genggaman katana ini sangat pas, sepertinya memang di takdirkan untukku bawa." Gumam Qin Chen.
Senjata tersebut di buat dari generasi ke generasi hingga sekarang, ia mendapatkan pemiliknya sesungguhnya. "Selamat bocah, sepertinya katana hitam ini menyukaimu dan bahkan itu sangat cocok saat kau pegang." Ucapnya.
"Aku merasa begitu, apa paman mempunyai senjata api dengan model lama?"
Dia mengangguk memperlihatkan senjata-senjata yang dia punya di gudang, Qin Chen termenung memandanginya. Semuanya sempurna, ada banyak amunisi di box besar di mana ia bisa menggunakannya.
"Gunakan ini untuk mengarungi katana." Penjaga toko memberikan sarung katana hitam kepadanya, ia mengambilnya dan menyarungkannya kedalam.
Qin Chen mengambil beberapa senjata api, dan menyimpan amunisi kedalam tasnya. "Amunisi, dan granat harus di bawa banyak untuk berjaga-jaga."
Penjaga toko hanya diam membiarkan Qin Chen memasukkan banyak amunisi, karena di hari bencana makanan lah yang terpenting dan bukannya amunisi. "Ngomong-ngomong, apa paman tidak keberatan aku merampok seperti ini? Karena harganya bisa mahal kalau tidak ada bencana." Tanya Qin Chen.
"Sebagian bayarannya, tolong bantu hidupkan kembali listrik kota. Dengan begitu, para ilmuwan dan pasukan militer akan dapat mengevakuasi korban bencana." Jelasnya.
"Aku akan berusaha menembus kabut merah, namun sebelum itu aku hendak ke kamp pengungsian untuk mencari adikku."
Sesaat kemudian, ia mengambil banyak persediaan amunisi dan meninggalkan sebagian di sana. Qin Chen keluar gudang bersama penjaga toko tersebut, ia tidak dapat mengatakan apapun. "Terimakasih banyak atas amunisinya, aku akan berusaha menghidupkan kembali listrik kota." Ucapnya.
"Semoga dewa memberkati."
Qin Chen keluar meninggalkan tempat tersebut, ia menuju kamp pengungsi.
...
*Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Bagasjionju
banyak sekali novelmu thor, coba fokus satu atau dua, maksimal dua novel pendapatan sudah cukup biar tidak terbengkelai
2023-04-23
0
King
👍🏻👍🏻
2023-04-09
0
JOE NATHAN ALFARYZy
semangat up nya
2023-04-02
0