Aku anak buangan yang tak tahu siapa keluarga aku yang sebenarnya, tapi aku selalu di berkati oleh kasih sayang dari Ibu panti yang selalu menjaga aku sejak aku kecil sampai aku berumur dua belas tahun.
Aku tumbuh sebagai pria yang tampan, hidungku mancung, tubuhku kurus karena aku rutin berolahraga setiap seminggu sekali bersama teman-teman panti asuhan lainnya.
Aku di anugerahi keberuntungan di mana pun aku berada dengan pemberian sebuah giok berwarna-warni pemberian Kakek tua dan juga tanda lahir bulan sabit yang tepat berada di dada sebelah kananku
Aku bangga sekali memiliki tanda lahir yang bisa orang katakan ini adalah sebuah tato yang berwarna hijau tua. Ini adalah hal yang aku sukai dari tubuhku, kelak ketika aku beranjak dewasa. Aku berjanji akan membesarkan tubuhku hingga menghasilkan otot yang besar sehingga otot kecilku ini akan berfungsi menahan suatu beban
Aku berjanji akan belajar bela diri untuk melindungi adik-adik panti dan juga diri sendiri untuk tidak menyusahkan orang lain. Namun ketukan pintu itu membuyarkan hayalanku yang ingi sekali belajar kungfu.
Tok
Tok
Tok
"Siapa?" tanya Raka
"Ini ibu, Nak. Apa ibu boleh masuk?" tanya Tanti
"Tentu, Bu." Ucap Raka
"Raka, ada kabar baik buat kamu." ucap Tanti
"Ada kabar apa, Bu?" tanya Raka
"Kamu akan di adopsi oleh satu keluarga yang tidak bisa memiliki keturunan. Apa kamu bersedia di adopsi?" tanya Tanti
"Tentu, Bu. Aku ingin sekali memiliki keluarga yang utuh." Ucap Raka
"Bagus, Kalau begitu kamu kemasi semua baju-baju kamu ya karena mulai besok orang tua angkat kamu akan membawa kamu ke kota Z." Ucap Tanti
"Baik, Bu." Ucap Raka
Flashback off
...******...
Esok harinya.
Mungkin karena gelang tua giok ini yang aku dapat dari Kakek tua itu membuat aku selalu di penuhi keberuntungan yang aku sendiri tak percaya bisa selalu bernasib baik ketika selalu memakai gelang tua pemberian seorang Kakek tua yang aku bantu saat dirinya kemalingan.
Kebaikan hati Raka membuat dia merasa beruntung sekali bisa memiliki gelang giok berwarna-warni yang membuat Raka bernasib baik seperti ini.
"Pah, Aku di kasih sama nenek buntelan besar ini." Ucap Raka
"Duh, buat apa sih buntelan besar itu, paling isinya hanya sampah belaka saja." Sukaryo
"Bukan, ini isinya adalah berlian." Ucap Raka
"Apa?? mana mungkin buntelan kusam begitu isinya berlian, mustahil!" ucap Sukaryo
"Coba papa cek sendiri saja, ini memang isinya berlian." Ucap Raka
"Oke, Papa cek ya," ucap Sukaryo sambil membuka tali buntalan besar.
Mata Sukaryo tak berkedip melihat bongkahan berlian yang banyak itu di dalam buntelan putih yang besar, Ia tak percaya nasib sialnya berubah seketika akibat dia mengambil Raka.
"Kita nggak salah Rantih! menukar anak sial dengan anak pembawa keberuntungan ini."Bisik Sukaryo
"Benar, Aku juga setuju, Sekarang kita bisa membiayai pengobatan Zakia." Ucap Rantih
"Ia, Kamu benar dengan berlian ini kita akan membiayai pengobatan Zakia dan juga kita bisa buka usaha, bagaimana kamu setuju?" tanya Sukaryo
"Aku setuju sekali dengan pendapat kamu, Aku yakin Leukimia yang di alami Zakia akan sembuh karena kita sudah buang anak sialan itu." Ucap Rantih
"Hmmm, Aku nggak mengerti apa yang kalian maksud? siapa anak pembawa sial yang kalian maksud?" tanya Raka
"Sudahlah,Nak! kamu jangan bertanya. Ini urusan orang dewasa." Ucap Sukaryo
"Iya, Pah. Raka mengerti." Ucap Raka
Bersambung...
...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa Like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...
...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments