desas desus

Keesokan harinya, beberapa warga yang melihat mobil juragan Hariyono pun di buat kaget

Pasalnya keempat orang yang ada di dalam mobil sudah tak sadarkan diri jadi semua orang panik.

Sudah di gedor pun mereka semua tak ada yang sadar, akhirnya mereka semua berusaha membantu sebisanya.

Setelah bisa membuka pintu mobil, ke-empatnya di larikan ke Puskesmas terdekat karena mereka semua terkapar tak berdaya.

Di sisi lain, Melati yang di bawa ke sebuah pondok pengobatan mental sedang duduk termenung di kamarnya sendiri.

Dia pun tiba-tiba teringat bagaimana empat orang pemuda masuk ke dalam rumah dan langsung menghajar suaminya yang saat itu sedang mengaji.

Bahkan para pemuda itu seperti tanpa ampun membabi buta menghajar pria yang sudah tergletak itu.

Saat itu dia ingin lari tapi rambutnya di Jambak hingga terjatuh dan kepalanya terbentur lantai dengan keras.

"Tidak!!! jangan lukai Suamiku, jangan!!" teriak melati tiba-tiba membuat para pengurus pondok itu panik dan langsung mengikat wanita itu dengan tali.

Tanpa di sadari semua orang, ada sosok pocong yang berdiri di pojokan kamar tempat wanita itu di rawat.

"Melati..."

Sosok itu menghilang dan kini dia kembali ke rumahnya, sedang di puskesmas juragan Hariyono sudah sadar

Dia sempat kaget melihat dokter yang mengunakan baju putih, "Allahuakbar!!" kagetnya.

"Ada apa pak, apa ada yang sakit?" tanya dokter itu

"Tidak pak, tapi kenapa kami di puskesmas," tanya pria itu kebingungan.

"Sebenarnya bapak dan yang lain di temukan lemas di dalam mobil, untung para warga berhasil membantu kalian bertempat keluar dari mobil," kata pria berjas putih itu.

Juragan Hariyono ingat, bagaimana semalam dia melihat sosok pocong yang menyeringai bahkan tak hanya itu, sosok itu membuat mereka ketakutan dan akhirnya pingsan.

Terlebih malam kemarin mobil yang mereka kendarai tiba-tiba saja mengalami mati AC dan hawa di dalam mobil pengap dan anyir, jadi keempatnya otomatis pingsan.

Pak Tejo dan pak Hadi juga sudah bangun, bahkan Bu Susi langsung lari ketakutan dan memeluk suaminya itu.

"Astagfirullah Bu tenang Bu, kenapa kamu begitu panik, semuanya sudah aman," kata pak Tejo pada Bu Susi.

"Pak.... pocong pak, pocong..." tangis wanita itu yang mengejutkan satu puskesmas.

Langsung saja, berita tentang pocong yang menghantui empat warga itu pun berkembang pesat.

"Sebenarnya bagaimana dih, siapa yang jadi pocong, aku denger-denger rombongan juragan yang mengantar Melati di teror pocong saat pulang," tanya Bu Sundari di warung.

"Iya Sun, bahkan pak Hadi langsung sawanen dan sakit tiga hari, tapi yang aku dengar dari Bu Susi ini sih katanya Yusron yang gentayangan," kata pak Dikin yang memang tetangga wanita itu.

"Uhuk.. uhuk.. uhuk..." salah seorang pemuda pun kaget hingga terdesak mendengar nama itu di sebut.

Bagaimana mana tidak, gorengan pisang yang dia makan seakan macet di tenggorokan.

"Aduh mas Agus ini gimana, masak makan goreng pisang saja sampai tersedak begitu," goda Bu Sundari melihat pemuda itu.

"Iya nih Bu, saya cuman kaget, bukankah yusron yang di maksud ini pria sok alim itu? masak orang ngerti agama bisa gentayangan," kata pemuda itu penasaran.

"Mas Ayus ini gimana, meskipun ngerti agama, tapi kalau matinya penasaran dan dia tak bisa terima jika di bunuh pasti cari pembunuhnya, terlebih saya yang menyaksikan otopsi pun tau bagaimana Yusron itu mati dengan luka dan jeratan tali di lehernya," kata pak Dikin.

Mendengar itu membuat Ayus tak nyaman, "ah.... sudahlah kalian ini di jaman begini masih percaya dengan hal horor seperti ini, bukannya orang yang mati ya mati saja," kata pemuda itu yang langsung pergi mengendarai motornya setelah menaruh uang tujuh ribu di meja.

"Ye ... dasar preman kampung, sekarang saja ngomong begitu nanti di gentayangin pocong si yusron baru tau rasa lu," kesal pak Dikin.

"Alah pak Dikin ini sama saja, nanti di datengin pocong yusron nangis, ngompol kan gak lucu, tapi aku mah pasrah sama yang di atas saja, sebab aku belum sepenuhnya percaya jika pria se-alim mas yusron ini jadi hantu gentayangan," kata Bu Sundari.

Siang itu kampung heboh dengan desas-desus yang terdengar, ada yang percaya ada juga yang tidak.

Terlebih lagi, Yusron ini di kenal sebagai imam mushola di dekat rumahnya.

Bu Susi dan pak Tejo di beri libur oleh juragan Hariyono selama seminggu begitupun pak Hadi.

Sore ini mereka datang ke rumah juragan Hariyono ingin mengatakan jika besok mereka sudah bisa mulai kerja

Tapi langkah Bu Susi terhenti saat melihat ke-empat pria berandalan yang di sebut preman kampung itu, yang sedang duduk di teras rumah juragan Hariyono.

"Wih ada apa nih si Tejo datang, mau ngadu ke mas jika aku menagih mu?"tanya Agung adik dari juragan Hariyono.

"Tidak mas, saya ini cuma mau pamit sama juragan Hariyono untuk besok sudah mulai kerja, istri saya juga," kata pak Tejo.

"Ya besok kalian boleh kerja, dan kamu Agung berhenti jadi sok jagoan dan menggertak semua pegawai mas, jika tidak aku akan buat kamu menyesal, jangan kamu berbuat seenaknya hanya karna kamu adik terkecil ku dan kesayangan ibu," kata juragan Hariyono yang keluar dari rumah.

"Mas itu terlalu memanjakan semua pegawai mu ini, mereka itu hutang tapi tidak ngerti bayar tau gak," kata Agung menantang juragan Hariyono.

"Cukup agung, cukup... berhenti bicara atau aku akan sita semua barang yang kamu kenakan, dan lebih baik tinggal di jalanan sana," marah juragan Hariyono.

"Apa ini Hary, kenapa kamu mengusir Agung, dia itu adik mu dan tak boleh ada siapapun yang mengusiknya kamu mengerti," kata seorang wanita sepuh yang terlihat begitu judes.

"Ibu tau, ini yang membuat ku malas untuk menikah, bagaimana tidak semua gadis yang akan ku nikahi pasti ketakutan karena putra kesayangan mu ini, sekarang ibu pilih aku atau Agung, karena aku muak punya agik tak berguna seperti ini," kata juragan Hariyono yang sudah tidak bisa memaafkan semuanya lagi

"Hariyono!!" teriak ibu Lasmi menampar pipi juragan Hariyono.

"Ibu memilih Agung, jadi sekarang kamu Agung dan ibu pergi dari rumah ku, dan jangan lupa semua yang kalian nikmati ini adalah hasil kerja keras ku, dan aku tak ada kewajiban membiayai kalian,karena kalian cuma ibu tiri dan adik tiriku, harta baik sudah di habiskan oleh Agung, jadi sekarang pergilah!!" marah juragan Hariyono.

"Dengan senang hati, aku juga tak Sudi tinggal dengan perjaka tua seperti mu,cih...".kata Agung yang langsung masuk kedalam rumah dan mengambil tas miliknya.

Tentu saja Bu Lasmi juga melakukan hal itu, tapi juragan Hariyono mencegahnya.

"Tunggu sebentar, kalian tidak boleh pergi sebelum aku memeriksa tas kalian," kata pria itu menarik dia tas besar yang di bawa agung.

Pak Tejo dan Bu Susi yang di suruh untuk memeriksanya, "kau Sialan Hariyono!!" teriak agung ingin menarik tasnya dari tangan pak Tejo.

Tapi juragan Hariyono langsung menendang pemuda itu terlempar ke belakang dengan keras.

"Kenapa diam saja, bantu aku goblok!!" teriak Agung.

Ketiga teman agung ikut menyerang, tentu dengan mudah juragan Hariyono membuat mereka terkapar kesakitan.

"Juragan kami menemukan semua ini," kata pak Tejo dan Bu Susi.

"Kau biadab Hary, semoga kamu akan hidup sengsara selamanya," kata bu Lasmi.

"Jika aku biadab, aku sudah mengusir mu dan putra mu dari jauh hari ibu, sekarang bawa baju kalian dan pergi dari sini," usir juragan Hariyono.

Mereka semua pergi begitu saja, juragan hariyono pun langsung menelpon seseorang.

Pak Tejo dan istrinya juga pulang,benar saja tak lama ada beberapa orang yang selama ini kerja pada juragan Hariyono pun di panggil kembali pulang.

Mereka akan menjaga rumah pria itu bergantian dan mengawasi semua usaha untuk mencegah Agung dan ibu Lasmi semena-mena.

Terpopuler

Comments

Ardianti Endang

Ardianti Endang

seneng am sifat juragan tegas n gak semena mena dgn pegawai nya

2024-02-09

1

yhuenita

yhuenita

ksian melati jga yusron

2023-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!