Happy reading....
Ivan mengernyitkan alisnya mendengar ucapan Naina. Dia tidak heran dengan isi pikiran gadis yang pernah mengisi hari-harinya dengan kebahagiaan karena ucapan-ucapan tak terduganya.
"Pasangan yang menikah karena dijodohkan, awalnya tidak saling cinta, Kak. Tapi mereka bisa mempertahankan rumah tangganya karena cinta akan hadir seiring intensnya pertemuan. Jika hanya hambar, bisa kita bumbui lagi, kan, Kak. Kenapa harus dibatalkan pernikahannya?"
Cinta yang tumbuh seiring waktu bagi Ivan adalah hal yang tabu. Jika hal demikian benar adanya, tidak mungkin ada yang namanya perceraian. Ivan mengambil keputusan hari ini karena tidak mau menyesal dikemudian hari. Dia sudah memantapkan hati untuk berpisah dari Naina meskipun ia gadis yang sangat baik.
"Tidak, Naina. Aku tidak bisa bersamamu." Bahkan nama panggilan sayang Ivan pada Naina kini berganti dengan sebutan nama saja.
Naina mengeraskan tangisannya. Dia memang tak pernah jaim sama sekali di depan Ivan. Justru Ivan yang merasa malu di sini, semua mata pengunjung resto tertuju pada mereka.
"Naina. Hentikan tangisanmu, atau aku akan pulang!"
Ketegasan Ivan seolah rem yang menghentikan tangisan Naina seketika. Meski sebetulnya ia tak peduli pada pada pandangan orang lain. Sudah terlalu biasa bagi Naina atas cibiran orang-orang yang melihat mereka.
Perbedaan fisik yang begitu kentara antara Ivan yang tinggi menjulang dengan badan tegap dan wajah selicin porselen memang menjadi ujian tersendiri bagi Naina yang bertubuh pendek, gendut, juga banyak spot jerawat di wajahnya.
Tak jarang yang melihat mereka mengatakan jika Naina menggunakan pelet pada Ivan atau kata-kata lainnya yang lebih pedas. Dari sakit hati sampai insecure dengan dirinya sendiri sudah Naina lewati dan makin menjadikannya kebal.
"Apa Kaka sanggup hidup tanpa aku?" Naina kembali bertanya. Satu-satunya yang begitu ia junjung tinggi adalah kepercayaan dirinya. Dia tak peduli pada cibiran orang. Sungguh tak peduli.
"Percaya diri itu baik, tapi lebih baik jika tahu diri."
Beberapa rivalnya dulu pernah mengatakan hal itu. Nyatanya Naina pemenang atas hati Ivan yang berwajah malaikat. Baginya inner beauty lebih penting dari pada outer beauty. Tapi tidak untuk mata para netizen kan?
"Jika kita bertemu lagi suatu saat nanti, atau tak sengaja ketemu di jalan, tolong, pura-puralah tidak mengenalku," ucapan Ivan sebelum perpisahan mereka, terekam dengan baik di benak Naina.
Semenjak kepulangannya dari restoran, ia masih mengurung diri dalam kamar. Naina masih enggan berbagi pada ibunya juga pada kakaknya yang sedari tadi menggedor pintu kamarnya.
"Udah, biarin aja. Kalau lapar juga keluar sendiri," ucap bu Linda pada putri sulungnya. Sudah bukan rahasia jika Naina tak bisa berpisah dari makanan, apalagi menu rendang jengkol tadi pagi masih bersisa.
Mereka masih berpikir jika merajuknya Naina disebabkan perintah absurd kepala divisinya di kantor. Tanpa tahu yang sebenarnya terjadi lebih pelik dari celotehan Naina setiap pulang kerja.
Dengan santai ibu dan putri sulungnya melenggang ke ruang tv. Meninggalkan Naina yang masih memeluk dirinya sendiri di balik pintu kamar tanpa penerangan. Naina merasa masa depannya gelap seperti kamarnya saat ini.
Perlahan saklar lampu diraba oleh Naina, kamar yang gelap berubah menjadi terang. Ia juga masih berharap ada keajaiban yang datang menerangi hubungannya. Mata Naina kini tertumbuk pada kalender yang selalu membuatnya tersenyum di pagi hari.
Tring ....
Satu notifikasi pesan masuk pada gawai Naina. Ia segera membuka pesan dari Ivan. Tulisan yang sebelumnya terang berangsur buram karena air mata yang berdesakan di pelupuk mata.
["Na, untuk biaya sewa tenda dan katering yang kamu keluarkan sudah kutransfer, ya. Aku lebihin dikit sebagai ungkapan permintaan maafku."]
Pasan dari Ivan sama sekali tak meredakan kecewanya. Meskipun notifikasi yang datang setelahnya memberitahukan jumlah uang yang masuk dalam rekening Naina menjadi tiga kali lipat.
Semalam Naina tak bisa memejamkan mata. Ia memikirkan kalimat yang tepat untuk mengatakan pada ibu dan kakaknya. Kekecewaan keduanya pasti sama besar dengannya.
"Na, gimana. Salam ibu sudah di sampaikan sama nak, Ivan?"
Bu Linda menanyakan perihal salamnya pada Naina. Sebetulnya ia merasa heran anak gadisnya keluar dari kamar pagi buta begini, tak biasanya. Namun, ia bersyukur, tak perlu membuang energinya untuk berteriak membangunkan Naina dan menggedor pintu kamarnya.
"Sudah, Bu," jawab Naina berbohong untuk pertama kalinya. Kemarin ia tak sempat mengatakannya karena Ivan langsung membicarakan inti dari keinginannya. Bahkan tanpa memberi Naina alasan kenapa perasaan Ivan hambar terhadapnya.
"Apa, nak Ivan tidak akan mampir ke rumah sampai hari H?" Kembali bu Linda bertanya di sela aktifitasnya mengiris bawang.
"Kak Ivan, gak akan datang ke rumah ini lagi, Bu. Pada hari-H, juga."
Bu Linda menghentikan aktifitas mengiris bawangnya. Ia tatap lekat-lekat putrinya yang tengah menunduk sambil memutar-mutar gelas di tangannya. Mencoba menyelami maksud ucapan sang anak dari raut wajahnya yang muram.
"Maksudmu gimana, Na. Ibu tidak paham yang kamu katakan."
"Kak Ivan ingin membatalkan pernikahan kami, Bu."
"Maksud kamu apa, Na?!" Karina yang baru saja datang ke dapur begitu tetkejut. Wanita yang tengah hamil muda itu menggoncang bahu adiknya. Berharap sang adik hanya mengigau.
Namun, dengan diamnya sang adik dan pesan yang dikirimkan calon adik iparnya pada gawai Naina di tangannya membuat tubuhnya limbung seketika. Untung saja Naina sigap menangkap tubuh ramping sang kaka sebelum menyentuh lantai.
"Karina!'' jerit sang ibu membahana melihat putrinya tak sadarkan diri.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Tri Wahyuni
siapa disini yang harus disalahkan....sekian lamanya berpacaran dah tahap ke jenjang menikah masa sebagai lelaki tdk mensupport cewenya...dipermak lah biar sama...the tampan dan si burik....aneh ajamini hubungan
2024-07-10
0
Firman Firman
yakinlah naina habis mndung gelap mentari akn tmpak menyinari hari hari mu
2024-06-24
0
syamil mauza
ntar giliran glowing aja ,, minta balikan hadeuh
2024-06-06
1