EPISODE 19: MEMBONGKAR KUBURAN KOSONG

    Beberapa hari setelah penguburan Eko, ada polisi datang ke rumah Podin. Polisi itu menyampaikan kalau ada orang yang menemukan kepala manusia. Tetapi tentunya, karena sudah beberapa hari lamanya, wujud kepala manusia itu sudah rusak. Mungkin saja dimakan semut dan lalat. Namun demikian, pihak kepolisian menganggap bahwa kepala manusia itu dimungkinkan adalah kepala dari jenazah Eko, anaknya Podin yang terlindas truk dan tidak diketemukan kepalanya saat dicari di tempat kejadian. Karena diyakini bahwa kepala yang ditemukan oleh masyarakat itu adalah kepalanya Eko, maka polisi langsung menghubungi keluarganya, tentu akan menyerahkan kepala itu, dan paling tidak akan dikuburkan pada tempat yang sama dengan tubuh Eko yang sudah terkubur lebih dulu.

    Podin akhirnya menghendaki untuk membongkar kembali kuburan anaknya, untuk memasukkan kepala yang sudah ditemukan itu ke dalam peti, menjadi satu dalam kuburan bersama tubuhnya Eko yang sudah dimakamkan seminggu yang lalu. Tentu ia meminta persetujuan kepada pihak kepolisian yang menangani kasus kecelakaan yang menimpa anaknya itu. Tentunya kepolisian menyetujui permintaan Podin tersebut, karena hal ini terkait dengan masalah hak dari keluarga Podin. Demikian juga kepada pihak pengembang perumahan yang tentu menjizinkan kuburan itu dibongkar kembali untuk memasukkan bagian tubuh, yaitu kepala yang tercecer belum terkuburkan.

    "Maaf, Pak Podin .... Kedatangan kami di sini ingin menyampaikan, bahwa ada salah seorang warga dari masyarakat yang sebenarnya ada yang menemukan bagian kepala yang berada di area perbukitan, yang diyakini ini adalah kepala milik anak bapak yang mengalami korban kecelakaan. Terus terang kami sudah berusaha untuk mencermati, tetapi karena kepala ini sudah rusak, maka tentunya sudah sangat sulit untuk dikenali. Tetapi melihat cirinya, ini memang kepala anak-anak berusia sekitar sembilan hingga sepuluh tahun. Kami yakin kepala ini adalah bagian dari tubuh milik Eko. Karena memang hanya kepala saja yang ditemukan, tanpa ada tubuh yang lain. Berarti bisa disimpulkan kepala ini merupakan bagian dari tubuh anak bapak yang mengalami kecelakaan tempo hari. Saat ini barangnya sudah ada di rumah sakit dan sudah dibungkus kafan. Nah, ini kami bermaksud untuk menyerahkan kepala itu kepada Pak Podin, apakah akan dikuburkan bersama dengan tubuh Eko yang sudah dikubur lebih dulu, ataukah ini akan dikubur secara tersendiri, ataukah diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk diperiksa lebih lanjut?' kata polisi itu yang menjelaskan kepada podin.

    "Iya, Pak Polisi .... Kalau memang itu kepalanya Eko, saya setuju, Pak .... Saya berkeinginan bagian dari tubuh dari anak saya itu disatukan dengan tubuhnya, agar tubuhnya tidak mencari-cari seperti yang dikatakan oleh orang-orang, yang katanya ada hantu tubuh tanpa kepala yang mencari-cari kepalanya. Dan semoga kalau kepala itu sudah dimasukkan ke dalam kuburnya, maka kepala itu pun akan menjadi tenang, kembali bersama menjadi satu dengan tubuhnya. Sehingga tidak akan menakut-nakuti orang lagi." begitu jawab Podin yang tentu akan menerima ketika apa yang disampaikan oleh pihak kepolisian, untuk menyerahkan kepala anaknya dan tentunya akan dikuburkan kembali di dalam kubur yang sudah memendam peti mati yang memuat tubuh Eko itu.

    "Baiklah, Pak Podin .... Kalau begitu, kapan kita akan melaksanakan pembongkaran kubur anak bapak dan kembali memasukkan kepala itu ke dalam peti yang sudah ada di liang lahat?" tanya polisi itu kepada Podin.

    "Ya, tentu saya ingin dilaksanakan secepatnya, Pak .... Kalaupun memang hari ini harus segera dilakukan, kami siap .... Jadi, nanti kami akan meminta kepada pihak pemakaman untuk kembali membongkar kuburan anak kami ...." jawab Podin yang tentu dia akan senang menyaksikan tubuh anaknya lengkap dengan kepalanya.

    Pagi itu, di pemakaman, ada beberapa polisi dan juga warga yang ingin menyaksikan, serta para petugas penggali kubur yang dipekerjakan oleh pihak pengembang perumahan. Pagi itu mereka kembali membongkar kuburan anaknya Podin, tempat pemakaman Eko. Ya, kuburan itu dibongkar kembali, karena akan memasukkan kembali bagian dari tubuh Eko yang belum terkubur, karena waktu itu tidak ketemu, yaitu bagian kepalanya.

    Beberapa orang pekerja penggali kuburan itu dengan cepat langsung menancapkan cangkulnya, kembali mengangkat timbunan tanah yang masih empuk. Sehingga dalam waktu singkat, kuburan itu pun sudah terbongkar kembali, dan terlihat peti mati yang ada di dalam lubang kubur itu. Kemudian secara perlahan, beberapa orang penggali kubur itu membersihkan tanah yang ada di atas peti mati tersebut. Kemudian mereka membuka tutup peti mati itu, karena nantinya akan memasukkan kepala ke dalam peti mati itu.

    Saat para penggali kubur itu membuka tutup peti, semua mata fokus melihat peti itu. Terutama Isti dan Podin, yang tentu sangat tegang dalam menyaksikannya. Mereka ingin tahu, seperti apa kondisi mayat yang sudah terkubur itu saat dibongkar lagi.

    Namun, alangkah kagetnya para penggali kubur yang sudah membuka peti mati itu, dan tentunya juga orang-orang yang ikut menyaksikan pembongkaran kuburan Eko tersebut, yang mengelilingi liang kubur yang baru saja dibongkar. Karena ternyata setelah peti mati itu dibuka, mayat dari tubuh Eko yang sudah terkubur selama satu minggu, ternyata hilang. Tubuh Eko yang sudah dikubur di dalam peti itu dan ditutup dengan tanah, ternyata sudah tidak ada di dalam peti itu lagi.

    "Waduh ..., bagaimana ini ...?! Kok bisa seperti ini ...?!" para penggali kubur yang mebuka peti mati itu kaget dan bingung saat menyaksikan peti yang dibuka itu ternyata kosong.

    "Hah ...?!"

    "Kenapa ...?!"

    "Ada apa ...?!"

    "Petinya kosong ...!!"

    "Hah ...?! Yang benar ...?!

    "Ya ...!! Peti mati itu kosong ...!! Mayatnya tidak ada ...!!"

    "Coba lihat ...!! Ini ..., peti matinya sudah tidak ada mayatnya ...!! Mayat yang ada di dalam peti mati itu sudah hilang ...!!" begitu teriak orang-orang penggali kubur yang berada di dalam liang lahat itu, yang sudah membuka peti mati yang digunakan untuk menguburkan Eko, peti mati itu benar-benar kosong. Peti mati itu benar-benar tidak ada isinya. Dan peti mati itu benar-benar mayatnya sudah tidak ada lagi.

    Tentu Isti dan Podin kaget. Sontak Isti langsung pingsan, karena tidak kuat melihat peti mati anaknya yang sudah kosong, tidak ada tubuh anaknya. Ya, peti mati itu sudah tidak ada apa-apanya lagi. Maka begitu tahu mayat anaknya sudah tidak ada lagi, tanpa terasa kepala dan mata Isti langsung berkunang-kunang, dan sebentar kemudian Isti pun pingsan.

    Demikian juga Podin. Dia sok, kaget, terkejut. Sungguh di luar dugaannya, bagaimana bisa terjadi sebuah mayat yang sudah dikubur di dalam kuburan seperti dan sudah ditimbun dengan tanah, bahkan bagian atasnya sudah di plester dengan pasir dan semen, tetapi kenyataannya bahwa peti yang ada di dalam tanah pekuburan  yang sudah ditimbun seperti itu, ternyata mayatnya sudah hilang. Tidak ada sama sekali, hilang tanpa bekas.

    "Kok bisa seperti ini ya ...?" orang-orang yang ikut menyaksikan pun bertanya-tanya.

    "Iya ..., ya .... Apa yang terjadi? Kok aneh begini ...? Ini benar-benar tidak masuk akal ...." sahut yang lain,

    "Waduh ....?! Siapa yang mencuri mayatnya ....?"

    "Ini tidak mungkin .... Kalau ada yang mencuri, untuk apa ...?"

    "Kuburannya masih utuh .... Kalau dicuri kan harus digali dahulu .... Tapi tadi tidak ada tanda-tanda pencurian ...?!"

    "Lha, iya .... Kuburannya masih utuh, kok .... Apa mungkin dulu mayatnya tidak dimasukkan ke dalam peti ...?!" orang-orang pun mulai meragukan peti yang dikuburkan dulu.

    "Lah ..., itu kan dari rumah sakit .... Apa benar rumah sakit yang keliru mengirimkan peti mati ...?! Jangan-jangan petinya tertukar dengan peti kosong ...." orang-orang yang ada di situ bingung dengan fakta yang memperlihatkan kalau peti yang dikubur itu memang kosong tidak ada apa-apanya.

    Mereka saling bertanya dan tentu mempunyai argumentasi masing-masing. Mereka pun pastinya punya argumen sendiri-sendiri tetapi fakta yang ada di lapangan peti mati yang digunakan untuk menguburkan Eko itu sudah tidak ada isinya lagi.

    "Terus ..., ini bagaimana, Pak ...? Kita mau apakan ini ...?" tanya para penggali kubur itu.

    "Sudah .... Itu kepalanya yang sudah dibungkus kain mori, dimasukkan saja ke dalam peti .... Lantas kita kubur lagi." kata orang-orang yang ikut membantu membongkar kuburan itu.

    Tentunya, orang-orang yang menyaksikan sangat heran dengan kejadian itu. Mestinya mereka tidak setuju kalau kepala itu dimasukkan dalam peti mati dan dikubur lagi. Karana menurut mereka, seandainya nanti memang tubuhnya ketemu, pasti akan dibongkar lagi dan menguburkannya lagi. Itu artinya akan dua kali kerja. Pasti repot dan menyusahkan.

    Namun akhirnya, kepala yang sudah ditemukan itu, dengan pertimbangan kalau kepala itu sudah rusak, maka kepala yang sudah dibungkus dengan kain kafan itu pun akhirnya dimasukkan ke dalam peti mati, dan selanjutnya peti mati itu pun ditutup kembali tanpa ada tubuhnya. Peti itu dikembalikan ke liang lahat. Jika dulu yang dikuburkan hanya tubuhnya saja, tetapi sekarang yang dikuburkan hanya kepalanya saja. Sungguh tragis, miris, menakutkan, dan tentu membuat orang bertanya-tanya tentang kejadian ini. Ada apa gerangan dengan mayat Eko yang sudah dikuburkan tetapi bisa hilang begitu saja? Ya, akhirnya para penggali kubur itu pun kembali menguburkan peti mati itu. Mereka memasukkan kembali peti mati yang sudah terisi kepala. Kemudian menutup kembali peti tersebut dan kembali menguruk dengan tanah.

    Peristiwa yang terjadi di pekuburan siang itu. spontan menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Bahkan berita tentang hilangnya mayat di dalam peti mati itu menjadi buah bibir hampir di setiap orang. Terutama ketika berita itu sampai di kampung sekitar sekolahan tempat Eko belajar. Pasti orang-orang yang ada di kampung itu membenarkan, bahwa hantu yang berkeliaran tanpa kepala itu, hantu yang sering menemui orang di depan sekolahan, memang benar-benar mayat dari anak sekolah yang tertabrak truk itu dan hilang kepalanya. Hantu itu merupakan mayat yang keluar dari kuburnya, yang sedang mencari kepalanya. Karena kenyataannya, ketika peti mati itu dibuka, dan ternyata memang di dalamnya tidak ada tubuh mayat yang dikuburkan, itu berarti mayat yang ada di dalam peti mati itu keluar dari dalam kubur. Tentu masyarakat semakin yakin, jika Eko, anak sekolah yang tertabrak truk itu menjadi hantu penasaran, menjadi hantu tanpa kepala yang keluyuran mencari kepalanya.

    Orang-orang yang tinggal di sekitar sekolahan tentu semakin ketakutan. Bagi orang tua yang juga meyakini hantu tanpa kepala itu semakin tegas melarang anak-anaknya untuk keluar malam. Karena hantu itu memang terbukti ada. Tentunya orang tua-orang tua pada ketakutan jika anaknya sampai nanti ditemui oleh hantu tanpa kepala tadi, kemudian diambil kepalanya untuk dijadikan ganti.

    Pihak Kepolisian yang menjadi sorotan dari masyarakat, kini menjadi sasaran pertanyaan bagi keluarga Podin.  Terutama adalah bagaimana proses waktu pemasukan jenazah anaknya ke dalam peti mati? Kenyataannya, ternyata peti mati itu kosong. Podin menuduh kalau di rumah sakit sudah terjadi keteledoran. Di rumah sakit ada kesengajaan untuk tidak memasukkan jenazah anaknya itu ke dalam peti mati. Dan dari pihak rumah sakit, yang dikirim ke rumahnya Podin saat itu hanyalah peti kosong.

    "Pantas waktu itu akan kami buka, tetapi tidak diperbolehkan ...? Berarti ini memang sudah disengaja, Pak ..." kata Podin kepada petugas kepolisian. Memang waktu itu, saat ambulan datang mengantarkan jenazah Eko, tidak diturunkan, tetapi langsung diberangkatkan ke pemakaman, dengan alasan jenazah sudah mulai membusuk.

    "Akan kami selidiki, Pak Podin ...." kata petugas kepolisian itu.

    "Saya yakin, wakyu itu yang dikirim oleh ambulan hanyalah peti kosong, Pak Polisi .... Sekarang saya ingin tanya, saya ingin meminta pertanggungjawaban dari pihak kepolisian, dan juga kepada pihak rumah sakit. Bagaimana ini bisa terjadi pada anak saya yang sudah mengalami kecelakaan? Anak saya yang mengalami kehancuran tubuhnya? Ternyata oleh pihak rumah sakit maupun pihak kepolisian tidak memasukkan tubuh anak saya itu ke dalam peti mati. Lantas, dikemanakan tubuh anak saya?" Podin pun menjadi jengkel dengan kejadian itu.

    "Sabar, Pak Podin .... Kami akan melakukan penyelidikan ...." lagi-lagi, polisi itu hanya meminta agar Podin sabar.

    "Sabar bagaimana, Pak ...?! Buktinya hari ini kita melihat semuanya. Semua orang yang ada di pekuburan itu tahu kalau ternyata peti mati yang dikirimkan ke rumah saya, peti mati yang kemudian dikuburkan di pemakaman, hanyalah peti kosong .... Sekarang saya tanya, Pak Polisi ..., tolong katakan, di mana tubuh anak saya? Untuk apa tubuh anak saya dicuri?" kata Podin yang tentu berapi-api marah kepada polisi yang saat itu berada di tempat pemakaman untuk menyaksikan pembongkaran kembali kuburan anaknya Podin.

    "Mohon maaf, Pak Podin .... terus terang kami tidak tahu waktu itu ..., dan kami memang keliru. Saya mengakui kami tidak mengecek lebih dulu apa yang sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit. Sebagai pertanggungjawaban kami, maka saya akan menyampaikan permasalahan ini kepada pihak rumah sakit dan saya ingin minta pertanggungjawaban itu secara moral maupun secara hukum." begitu jawab pihak kepolisian kepada Podin.

    "Permasalahannya itu bukan hanya sekedar tanggung jawab, Pak Polisi .... Tetapi Ini masalah harga diri. Ini masalah krusial, masalah penting yang menyangkut harkat dan martabat dari keluarga saya, Pak Polisi .... Oleh sebab itu, pokoknya saya meminta pertanggungjawaban. harus ditemukan kembali, di mana tubuh anak saya itu berada." begitu kata Podin yang tentu sangat terpukul dengan kejadian itu. Bahkan dia menuntut kepada pihak kepolisian agar tubuh anaknya bisa diketemukan kembali. Jika tidak, Podin akan menempuh jalur hukum.

    "Pak Podin ..., percayalah kepada kami .... Saya akan menanyakan dan menuntut kepada pihak rumah sakit, agar bertanggung jawab penuh atas tragedi ini. Dan saya mohon dukungan dari Pak Podin untuk bisa mengurus masalah ini sampai tuntas. Yakinlah kepada kami, Pak Podin ...." begitu kata polisi yang memberi jawaban meyakinkan kepada Podin.

    Akhirnya, saat itu juga pihak kepolisian pun melakukan investigasi, melakukan penyelidikan kepada pihak rumah sakit yang sudah dipercaya untuk mengurus jenazah Eko, anaknya Pak Podin tersebut. Dan ini, ketika hal itu terjadi, maka akan menambah tugas berat dan tantangan tersendiri bagi kepolisian maupun rumah sakit yang sudah melakukan keteledoran. Dan pastinya, rumah sakit sekarang menjadi bingung, karena kehilangan tubuh dari orang yang mengalami kecelakaan dan tidak masuk di dalam peti. Bahkan ternyata peti yang dikirim ke rumah keluarga dan dikuburkan itu hanyalah peti kosong tanpa ada isinya.

    Setelah pulang dari kuburan tentu Isti menjadi bingung. Isti sok. Isti stres. Ya, tentu karena masalah yang dialaminya kini bertambah lagi. Ternyata setelah ditemukannya kepala anaknya itu tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru menambah masalah baru karena sekarang justru tubuhnya yang hilang. Pasti gunjungan dari para tetangganya, omongan dari orang-orang di warung, dan berita-berita yang mengarah kepada anaknya akan kembali mencuat, akan kembali heboh, dan akan kembali memerahkan serta membakar telinga Isti.

    "Pak ...,anak kita itu bagaimana nasibnya, Pak .... Huhuhu .... huhuhu ...." begitu kata istri yang tentu menangis di hadapan Podin, bahkan tangannya sudah memukuli dada suaminya, saat mereka sampai di rumah.

    "Sabar ..., Bu .... Biarkan polisi yang menangani masalah ini dulu .... Nanti kalau polisi sudah menemukan kembali dan meminta pertanggung jawaban kepada pihak rumah sakit, kita akan lakukan pembongkaran lagi agar anak kita tubuhnya utuh kembali ...." begitu kata Podin yang menenangkan istrinya.

    "Sabar ..., sabar ..., sabar .... Sampai kapan sabarnya, Pak .... Ini orang-orang pasti sudah mulai menggunjing kita semua, Pak .... Ini pasti orang-orang sudah membicarakan tentang Eko lagi, Pak .... Huhuhuc ...." begitu kata Isti yang masih saja memukuli dada suaminya karena jengkelnya.

    "Iya .... Kita tidak bisa gegabah, Bu .... Kita tidak bisa begitu saja keluar masuk untuk marah-marah kepada pihak rumah sakit .... Semua itu ada aturannya .... Kita jangan marah-marah kalau belum tahu kepastiannya. Biarlah pihak kepolisian yang menangani .... Nanti sebentar lagi pasti ada berita dari kepolisian." kata Podin yang menasehati istrinya agar sabar.

    "Bapak itu gampang ngomong seperti itu .... Tapi saya ini, sebagai ibunya, saya tidak rela, Pak .... Saya ini wanita yang melahirkan anak itu, Pak .... Saya yang susah payah mengandung, saya yang kesakitan waktu melahirkan, tapi kok sekarang keadaan anak kita seperti itu, menderita ..., Pak .... Saya sedih. Saya tidak kuat, Pak ....! Hukhuhuhu ...." begitu kata Isti yang tentu sangat terpukul menyaksikan keadaan yang terjadi saat ini terhadap anaknya yang disayangi itu.

    Podin diam. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kenyataannya memang seperti itu, bahwa kuburan anaknya memang sudah kosong. Tubuh anaknya itu sudah tidak ada lagi di dalam peti mati yang sudah dikubur. Peti yang terkubur di pemakaman itu hanyalah peti kosong. Tidak ada isinya. Tidak ada mayatnya. Tetapi mau diapakan? Podin tidak mampu mencari alasan. Kalaupun dia protes, kepada siapa harus protes? Kenyataannya memang eperti itu. Tetapi tentunya Podin jengkel dengan pihak rumah sakit, jengkel dengan pihak kepolisian yang ternyata memang tidak becus di dalam bekerja.

    Ya, kejadian aneh dialami oleh Podin kembali. Kini kuburan anaknya yang dibongkar itu, ternyata hanyalah kuburan kosong.

    Lantas, di manakah sebenarnya tubuh Eko berada? Apakah ini memang kelalaian dari pihak rumah sakit? Atau ada yang mencuri mayat tubuh anak tersebut? Tetapi jika memang mayat itu dicuri, kenapa kuburannya tidak rusak? Bagaimana bisa mengambil mayat tanpa membongkar makam?

Episodes
1 Episode 1: MISKIN ITU MENDERITA
2 Episode 2: KAKEK YANG BAIK
3 Episode 3: MENCARI RUMAH SI KAKEK TUA
4 Episode 4: DAPAT UANG SATU PETI
5 EPISODE 5: KAYA MENDADAK
6 Episode 6: INGIN RUMAH MEWAH
7 EPISODE 7: RUMAH MEWAH
8 EPISODE 8: MASUK BANK
9 EPISODE 9: PINDAH RUMAH
10 EPISODE 10: BERSENANG-SENANG DI RUMAH BARU
11 EPISODE 11: BELI MOTOR
12 EPISODE 12: PERGI KE MALL
13 EPISODE 13: INGIN INI INGIN ITU
14 EPISODE 14:UANG HABIS HATI MENANGIS
15 EPISODE 15: KEMBALI KE ISTANA
16 EPISODE 16: SYARAT MENGAMBIL HARTA KARUN
17 EPISODE 17: PETAKA TAK TERHINDARKAN
18 EPISODE 18: HANTU TANPA KEPALA
19 EPISODE 19: MEMBONGKAR KUBURAN KOSONG
20 EPISODE 20: INGIN MEMBUKA USAHA
21 EPISODE 21: MEMBUKA TOKO
22 EPISODE 22: MULAI BERTINGKAH
23 EPISODE 23: ISTRI KEDUA
24 EPISODE 24: HARTA KARUN TERKURAS HABIS
25 EPISODE 25: USAHA YANG GAGAL
26 EPISODE 26: PENGEMIS ANEH
27 EPISODE 27: MENJUAL RUMAH
28 EPISODE 28: OMELAN ISTRI MUDA
29 EPISODE 29: LEBARAN SUNYI
30 EPISODE 30: RENCANA GILA
31 EPISODE 31: TERDAMPAR
32 EPISODE 32: TAK SANGGUP
33 EPISODE 37: MENYIKSA TIADA HENTI
34 EPISODE 33: BERITA PILU
35 EPISODE 34: MENJEMPUT ANAK
36 EPISODE 35: PIKNIK
37 EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
38 EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
39 EPISODE 38: DIUSIR
40 EPISODE 39: TINGGAL DI RUMAH KAKEK
41 EPISODE 40: SENAM
42 EPISODE 41: MENCULIK ANAK SENDIRI
43 EPISODE 42: KORBAN PERSEMBAHAN
44 EPISODE 43: PENYELAMATAN DEWI
45 EPISODE 44: MINTA ANAK
46 EPISODE 45: GEGER PENCULIKAN ANAK JALANAN
47 EPISODE 46: KAYA KEMBALI
48 EPISODE 47: MENYEMBUNYIKAN HARTA KARUN
49 EPISODE 48: MENCOBA LARI
50 EPISODE 49: RAYUAN MAUT
51 EPISODE 50: MENGAJAK NIKAH
52 EPISODE 51: MENIKAH LAGI
53 EPISODE 52: CURIGA
54 EPISODE 53: GEGER DI TELEPON
55 EPISODE 54: REMBULAN MERAH
56 EPISODE 55: MENANYA MIMPI
57 EPISODE 56: MEMENUHI PANGGILAN MAYA
58 EPISODE 57: MENANYA USAHA
59 EPISODE 58: MENATA WARUNG
60 EPISODE 59: MEMBUKA WARUNG MAKAN
61 EPISODE 60: ANAK ANEH
62 EPISODE 61: ADA YANG BINGUNG
63 EPISODE 62: KEJADIAN ANEH
64 EPISODE 63: ULAH PODIN
65 EPISODE 64: RIBUT DI WARUNG RINA
66 EPISODE 65: MENGUSIR PODIN
67 EPISODE 66: PULANG KE JAKARTA
68 EPISODE 67: MELAHIRKAN
69 EPISODE 68: REPOTNYA MERAWAT BAYI
70 EPISODE 69: MENDATANGI ISTANA RAJA
71 EPISODE 70: BAYI YANG DIPERSEMBAHKAN
72 EPISODE 71: PODIN KEBINGUNGAN
73 EPISODE 72: MENJUAL ASET MAYA
74 EPISODE 73: MENINGGALKAN JAKARTA
75 EPISODE 74: PODIN DIJAMBRET
76 EPISODE 75: HUJAN DI TENGAH KEMARAU
77 EPISODE 76: GEGER DI KUBURAN
78 EPISODE 77: PIJAT JARI LENTIK
79 EPISODE 78: TERJERAT
80 EPISODE 79: PERNIKAHAN KEEMPAT
81 EPISODE 80: TERSINGGUNG SINDIRAN
82 EPISODE 81: MINTA WARISAN
83 EPISODE 82: ADA APA JAKARTA?
84 EPISODE 83: DI KAMAR HOTEL
85 EPISODE 84: MASALAH LAGI
86 EPISODE 85: MENOLAK WARISAN
87 EPISODE 86: MENANTU BAIK
88 EPISODE 87: LESTI BUKA USAHA
89 EPISODE 88: KEHABISAN MODAL
90 EPISODE 89: TERJUALNYA PETI HARTA KARUN
91 EPISODE 90: MENELISIK PENGHUNI PETI
92 EPISODE 91: MENANYAKAN BAYI
93 EPISODE 92: PODIN CARI UANG
94 EPISODE 93: CERITA PESUGIHAN
95 EPISODE 94: PENCULIK LICIK
96 EPISODE 95: SUSAH DIAJAK
97 EPISODE 96: DITOLAK
98 EPISODE 97: RAHASIA PENGEMIS CILIK
99 EPISODE 98: BERUNTUNG
100 EPISODE 99: DITEMU ORANG
101 EPISODE 100: PELANGGAN BAIK
102 EPISODE 101: KENA GODAAN
103 EPISODE 102: AMBYAR
104 EPISODE 103: KEMBALI KE ASAL
105 EPISODE 104: PLONG
106 EPISODE 105: CURHAT
107 EPISODE 106: TERTARIK CERITA BANG KOHAR
108 EPISODE 107: DIPELUK TUYUL
109 EPISODE 108: MENCURI PETI
110 EPISODE 109: GAGAL
111 EPISODE 110: SELALU KOSONG
112 EPISODE 111: MAAF BANG KOHAR
113 EPISODE 112: PETUAH KAKEK
114 EPISODE 113: RINA MENEMUKAN PETI
115 EPISODE 114: MEMBUANG PETI
116 EPISODE 115: BOCAH MENAKUTKAN
117 EPISODE 116: RINA PULANG KAMPUNG
118 EPISODE 117: PENDERITAAN MAYA
119 EPISODE 118: MELARIKAN DIRI
120 EPISODE 119: JADI MANGSA
121 EPISODE 120: MERAUP UANG
122 EPISODE 121: KETAGIHAN
123 EPISODE 122: MENCARI PETI
124 EPISODE 123: MASUK PENJARA
125 EPISODE 124: PODIN BEBAS
126 EPISODE 125: PETI YANG HILANG
127 EPISODE 126: DETEKTIF PODIN
128 EPISODE 127: LEBIH LICIK
129 EPISODE 128: MENGELUARKAN ARWAH
130 EPISODE 129: KETAKUTAN
131 EPISODE 130: DIUSIR
132 EPISODE 131: MENGALAH DAPAT VILLA
133 EPISODE 132: KEMBALI GAGAL
134 EPISODE 133: MINTA TUMBAL
135 EPISODE 134: TUYUL MOGOK
136 EPISODE 135: KIRIMAN PETI
137 EPISODE 136: ARWAH SANG ANAK
138 EPISODE 137: DISAMBUT HANTU PEREMPUAN
139 EPISODE 138: TEMPAT SINGGAH HANTU
140 EPISODE 139: MENGUAK RAHASIA
141 EPISODE 140: DIKEROYOK HANTU
142 EPISODE 141: BINGUNG
143 EPISODE 142: MENGGUGAT PENJUAL
144 EPISODE 143: MENCARI RUMAH DI KAMPUNG
145 EPISODE 144: MENTRAKTIR WARGA
146 EPISODE 145: TAMU-TAMU PEREMPUAN
147 EPISODE 146: KECEWA
148 EPISODE 147: DITINGGAL CINTA
149 EPISODE 148: BENARKAH CINTA?
150 EPISODE 149: MENIKAH LAGI
151 EPISODE 150: HARI PERTAMA
152 EPISODE 151: BERIBADAH
153 EPISODE 152: KEMBALI MENCARI UANG
154 EPISODE 153: KECURIGAAN SANG ISTRI
155 EPISODE 154: USAHA BARU
156 EPISODE 155: SANTAI SAJA
157 EPISODE 157: KEMBALI MEMANGGIL TUYUL
158 EPISODE 158: PERTANYAAN SANG ISTRI
159 EPISODE 156: KEKURANGAN MODAL
160 EPISODE 159: USAHA YANG LARIS
161 EPISODE 160: MENAMBAH USAHA
162 EPISODE 161: GERHANA BULAN
163 EPISODE 162: PODIN HILANG
164 EPISODE 163: DIMAKAN GERHANA
165 EPISODE 164: KEMARAHAN PENGUASA PULAU BERHALA
166 EPISODE 165: PODIN DITEMUKAN
167 EPISODE 166: PODIN TERGOLEK DI RUMAH SAKIT
168 EPISODE 167: DOA SANG PENDETA
169 EPISODE 168: MENGUAK KAMAR RAHASIA
170 EPISODE 169: KEYAKINAN CIK MELAN
171 EPISODE 170: NASEHAT UNTUK SUAMI
172 EPISODE 171: NASEHAT PENDETA
173 EPISODE 172: BIMBANG
174 EPISODE 173: MENYINGKIRKAN PETI KERAMAT
175 EPISODE 174: HIDUP BARU
176 EPISODE 175: COBAAN HIDUP
177 EPISODE 176: DOA YANG MUJARAB
178 EPISODE 177: BAPTISAN BERDARAH
179 EPISODE 178: PENGAKUAN
180 EPISODE 179: PENGUPING
181 EPISODE 180: KANG ZAKI KE PULAU BERHALA
182 EPISODE 181: NASIB KANG ZAKI
183 EPISODE 182: PODIN SEHAT
184 EPISODE 183: PODIN RAIB
185 EPISODE 184: BIJAKSANA
186 EPISODE 185: MENCARI ISTRI DAN ANAK
187 EPISODE 186: PERTEMUAN
188 EPISODE 187: PERTANYAAN ISTRI
189 EPISODE 188: MENANGIS SENDIRI
190 EPISODE 189: CERITA ANAK
191 EPISODE 190: MENENTUKAN PILIHAN
192 EPISODE 191: DI KAMAR HOTEL
193 EPISODE 192: ISTRI DAN ISTRI
194 EPISODE 193: AKUR
195 EPISODE 194: RUMAH YANG HILANG
196 EPISODE 195: BERPINDAH RUMAH
197 EPISODE 196: REBUTAN KAMAR
198 EPISODE 197: KELUARGA YANG MESRA
199 EPISODE 198: PIKNIK KE MONAS
200 EPISODE 199: MENELISIK PENGEMIS TUA
201 EPISODE 200: MENELISIK PULAU BERHALA
202 EPISODE 201: FOTO MEMBINGUNGKAN
203 EPISODE 202: SUARA BAYI MENANGIS
204 EPISODE 203: JADI PENDIAM
205 EPISODE 204: KAKEK YANG MENGHILANG
206 EPISODE 205: SIAP MEMBANTU
207 EPISODE 206: MENGGUGAH MIMPI BURUK
208 EPISODE 207: MENUJU PULAU BERHALA
209 EPISODE 208: AKHIRNYA, BISA MASUK PULAU BERHALA
210 EPISODE 209: PULAU ANEH
211 EPISODE 210: PERLAWANAN TAK SEIMBANG
212 EPISODE 211: BELUM SAATNYA
213 EPISODE 212: MASUK ISTANA
214 EPISODE 213: JERITAN MENGGEGERKAN
215 EPISODE 214: GEGER SEMAKIN KISRUH
216 EPISODE 215: PEREMPUAN PENGHANCUR BATU KISARAN
217 EPISODE 216: MURKA SANG PENGUASA
218 EPISODE 217: RUNTUHNYA ISTANA BERHALA
219 EPISODE 218: PERLAWANAN SANG PERKASA
220 EPISODE 219: PETUALANGAN TERAKHIR
221 EPISODE 220: TAMATNYA PULAU BERHALA
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Episode 1: MISKIN ITU MENDERITA
2
Episode 2: KAKEK YANG BAIK
3
Episode 3: MENCARI RUMAH SI KAKEK TUA
4
Episode 4: DAPAT UANG SATU PETI
5
EPISODE 5: KAYA MENDADAK
6
Episode 6: INGIN RUMAH MEWAH
7
EPISODE 7: RUMAH MEWAH
8
EPISODE 8: MASUK BANK
9
EPISODE 9: PINDAH RUMAH
10
EPISODE 10: BERSENANG-SENANG DI RUMAH BARU
11
EPISODE 11: BELI MOTOR
12
EPISODE 12: PERGI KE MALL
13
EPISODE 13: INGIN INI INGIN ITU
14
EPISODE 14:UANG HABIS HATI MENANGIS
15
EPISODE 15: KEMBALI KE ISTANA
16
EPISODE 16: SYARAT MENGAMBIL HARTA KARUN
17
EPISODE 17: PETAKA TAK TERHINDARKAN
18
EPISODE 18: HANTU TANPA KEPALA
19
EPISODE 19: MEMBONGKAR KUBURAN KOSONG
20
EPISODE 20: INGIN MEMBUKA USAHA
21
EPISODE 21: MEMBUKA TOKO
22
EPISODE 22: MULAI BERTINGKAH
23
EPISODE 23: ISTRI KEDUA
24
EPISODE 24: HARTA KARUN TERKURAS HABIS
25
EPISODE 25: USAHA YANG GAGAL
26
EPISODE 26: PENGEMIS ANEH
27
EPISODE 27: MENJUAL RUMAH
28
EPISODE 28: OMELAN ISTRI MUDA
29
EPISODE 29: LEBARAN SUNYI
30
EPISODE 30: RENCANA GILA
31
EPISODE 31: TERDAMPAR
32
EPISODE 32: TAK SANGGUP
33
EPISODE 37: MENYIKSA TIADA HENTI
34
EPISODE 33: BERITA PILU
35
EPISODE 34: MENJEMPUT ANAK
36
EPISODE 35: PIKNIK
37
EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
38
EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
39
EPISODE 38: DIUSIR
40
EPISODE 39: TINGGAL DI RUMAH KAKEK
41
EPISODE 40: SENAM
42
EPISODE 41: MENCULIK ANAK SENDIRI
43
EPISODE 42: KORBAN PERSEMBAHAN
44
EPISODE 43: PENYELAMATAN DEWI
45
EPISODE 44: MINTA ANAK
46
EPISODE 45: GEGER PENCULIKAN ANAK JALANAN
47
EPISODE 46: KAYA KEMBALI
48
EPISODE 47: MENYEMBUNYIKAN HARTA KARUN
49
EPISODE 48: MENCOBA LARI
50
EPISODE 49: RAYUAN MAUT
51
EPISODE 50: MENGAJAK NIKAH
52
EPISODE 51: MENIKAH LAGI
53
EPISODE 52: CURIGA
54
EPISODE 53: GEGER DI TELEPON
55
EPISODE 54: REMBULAN MERAH
56
EPISODE 55: MENANYA MIMPI
57
EPISODE 56: MEMENUHI PANGGILAN MAYA
58
EPISODE 57: MENANYA USAHA
59
EPISODE 58: MENATA WARUNG
60
EPISODE 59: MEMBUKA WARUNG MAKAN
61
EPISODE 60: ANAK ANEH
62
EPISODE 61: ADA YANG BINGUNG
63
EPISODE 62: KEJADIAN ANEH
64
EPISODE 63: ULAH PODIN
65
EPISODE 64: RIBUT DI WARUNG RINA
66
EPISODE 65: MENGUSIR PODIN
67
EPISODE 66: PULANG KE JAKARTA
68
EPISODE 67: MELAHIRKAN
69
EPISODE 68: REPOTNYA MERAWAT BAYI
70
EPISODE 69: MENDATANGI ISTANA RAJA
71
EPISODE 70: BAYI YANG DIPERSEMBAHKAN
72
EPISODE 71: PODIN KEBINGUNGAN
73
EPISODE 72: MENJUAL ASET MAYA
74
EPISODE 73: MENINGGALKAN JAKARTA
75
EPISODE 74: PODIN DIJAMBRET
76
EPISODE 75: HUJAN DI TENGAH KEMARAU
77
EPISODE 76: GEGER DI KUBURAN
78
EPISODE 77: PIJAT JARI LENTIK
79
EPISODE 78: TERJERAT
80
EPISODE 79: PERNIKAHAN KEEMPAT
81
EPISODE 80: TERSINGGUNG SINDIRAN
82
EPISODE 81: MINTA WARISAN
83
EPISODE 82: ADA APA JAKARTA?
84
EPISODE 83: DI KAMAR HOTEL
85
EPISODE 84: MASALAH LAGI
86
EPISODE 85: MENOLAK WARISAN
87
EPISODE 86: MENANTU BAIK
88
EPISODE 87: LESTI BUKA USAHA
89
EPISODE 88: KEHABISAN MODAL
90
EPISODE 89: TERJUALNYA PETI HARTA KARUN
91
EPISODE 90: MENELISIK PENGHUNI PETI
92
EPISODE 91: MENANYAKAN BAYI
93
EPISODE 92: PODIN CARI UANG
94
EPISODE 93: CERITA PESUGIHAN
95
EPISODE 94: PENCULIK LICIK
96
EPISODE 95: SUSAH DIAJAK
97
EPISODE 96: DITOLAK
98
EPISODE 97: RAHASIA PENGEMIS CILIK
99
EPISODE 98: BERUNTUNG
100
EPISODE 99: DITEMU ORANG
101
EPISODE 100: PELANGGAN BAIK
102
EPISODE 101: KENA GODAAN
103
EPISODE 102: AMBYAR
104
EPISODE 103: KEMBALI KE ASAL
105
EPISODE 104: PLONG
106
EPISODE 105: CURHAT
107
EPISODE 106: TERTARIK CERITA BANG KOHAR
108
EPISODE 107: DIPELUK TUYUL
109
EPISODE 108: MENCURI PETI
110
EPISODE 109: GAGAL
111
EPISODE 110: SELALU KOSONG
112
EPISODE 111: MAAF BANG KOHAR
113
EPISODE 112: PETUAH KAKEK
114
EPISODE 113: RINA MENEMUKAN PETI
115
EPISODE 114: MEMBUANG PETI
116
EPISODE 115: BOCAH MENAKUTKAN
117
EPISODE 116: RINA PULANG KAMPUNG
118
EPISODE 117: PENDERITAAN MAYA
119
EPISODE 118: MELARIKAN DIRI
120
EPISODE 119: JADI MANGSA
121
EPISODE 120: MERAUP UANG
122
EPISODE 121: KETAGIHAN
123
EPISODE 122: MENCARI PETI
124
EPISODE 123: MASUK PENJARA
125
EPISODE 124: PODIN BEBAS
126
EPISODE 125: PETI YANG HILANG
127
EPISODE 126: DETEKTIF PODIN
128
EPISODE 127: LEBIH LICIK
129
EPISODE 128: MENGELUARKAN ARWAH
130
EPISODE 129: KETAKUTAN
131
EPISODE 130: DIUSIR
132
EPISODE 131: MENGALAH DAPAT VILLA
133
EPISODE 132: KEMBALI GAGAL
134
EPISODE 133: MINTA TUMBAL
135
EPISODE 134: TUYUL MOGOK
136
EPISODE 135: KIRIMAN PETI
137
EPISODE 136: ARWAH SANG ANAK
138
EPISODE 137: DISAMBUT HANTU PEREMPUAN
139
EPISODE 138: TEMPAT SINGGAH HANTU
140
EPISODE 139: MENGUAK RAHASIA
141
EPISODE 140: DIKEROYOK HANTU
142
EPISODE 141: BINGUNG
143
EPISODE 142: MENGGUGAT PENJUAL
144
EPISODE 143: MENCARI RUMAH DI KAMPUNG
145
EPISODE 144: MENTRAKTIR WARGA
146
EPISODE 145: TAMU-TAMU PEREMPUAN
147
EPISODE 146: KECEWA
148
EPISODE 147: DITINGGAL CINTA
149
EPISODE 148: BENARKAH CINTA?
150
EPISODE 149: MENIKAH LAGI
151
EPISODE 150: HARI PERTAMA
152
EPISODE 151: BERIBADAH
153
EPISODE 152: KEMBALI MENCARI UANG
154
EPISODE 153: KECURIGAAN SANG ISTRI
155
EPISODE 154: USAHA BARU
156
EPISODE 155: SANTAI SAJA
157
EPISODE 157: KEMBALI MEMANGGIL TUYUL
158
EPISODE 158: PERTANYAAN SANG ISTRI
159
EPISODE 156: KEKURANGAN MODAL
160
EPISODE 159: USAHA YANG LARIS
161
EPISODE 160: MENAMBAH USAHA
162
EPISODE 161: GERHANA BULAN
163
EPISODE 162: PODIN HILANG
164
EPISODE 163: DIMAKAN GERHANA
165
EPISODE 164: KEMARAHAN PENGUASA PULAU BERHALA
166
EPISODE 165: PODIN DITEMUKAN
167
EPISODE 166: PODIN TERGOLEK DI RUMAH SAKIT
168
EPISODE 167: DOA SANG PENDETA
169
EPISODE 168: MENGUAK KAMAR RAHASIA
170
EPISODE 169: KEYAKINAN CIK MELAN
171
EPISODE 170: NASEHAT UNTUK SUAMI
172
EPISODE 171: NASEHAT PENDETA
173
EPISODE 172: BIMBANG
174
EPISODE 173: MENYINGKIRKAN PETI KERAMAT
175
EPISODE 174: HIDUP BARU
176
EPISODE 175: COBAAN HIDUP
177
EPISODE 176: DOA YANG MUJARAB
178
EPISODE 177: BAPTISAN BERDARAH
179
EPISODE 178: PENGAKUAN
180
EPISODE 179: PENGUPING
181
EPISODE 180: KANG ZAKI KE PULAU BERHALA
182
EPISODE 181: NASIB KANG ZAKI
183
EPISODE 182: PODIN SEHAT
184
EPISODE 183: PODIN RAIB
185
EPISODE 184: BIJAKSANA
186
EPISODE 185: MENCARI ISTRI DAN ANAK
187
EPISODE 186: PERTEMUAN
188
EPISODE 187: PERTANYAAN ISTRI
189
EPISODE 188: MENANGIS SENDIRI
190
EPISODE 189: CERITA ANAK
191
EPISODE 190: MENENTUKAN PILIHAN
192
EPISODE 191: DI KAMAR HOTEL
193
EPISODE 192: ISTRI DAN ISTRI
194
EPISODE 193: AKUR
195
EPISODE 194: RUMAH YANG HILANG
196
EPISODE 195: BERPINDAH RUMAH
197
EPISODE 196: REBUTAN KAMAR
198
EPISODE 197: KELUARGA YANG MESRA
199
EPISODE 198: PIKNIK KE MONAS
200
EPISODE 199: MENELISIK PENGEMIS TUA
201
EPISODE 200: MENELISIK PULAU BERHALA
202
EPISODE 201: FOTO MEMBINGUNGKAN
203
EPISODE 202: SUARA BAYI MENANGIS
204
EPISODE 203: JADI PENDIAM
205
EPISODE 204: KAKEK YANG MENGHILANG
206
EPISODE 205: SIAP MEMBANTU
207
EPISODE 206: MENGGUGAH MIMPI BURUK
208
EPISODE 207: MENUJU PULAU BERHALA
209
EPISODE 208: AKHIRNYA, BISA MASUK PULAU BERHALA
210
EPISODE 209: PULAU ANEH
211
EPISODE 210: PERLAWANAN TAK SEIMBANG
212
EPISODE 211: BELUM SAATNYA
213
EPISODE 212: MASUK ISTANA
214
EPISODE 213: JERITAN MENGGEGERKAN
215
EPISODE 214: GEGER SEMAKIN KISRUH
216
EPISODE 215: PEREMPUAN PENGHANCUR BATU KISARAN
217
EPISODE 216: MURKA SANG PENGUASA
218
EPISODE 217: RUNTUHNYA ISTANA BERHALA
219
EPISODE 218: PERLAWANAN SANG PERKASA
220
EPISODE 219: PETUALANGAN TERAKHIR
221
EPISODE 220: TAMATNYA PULAU BERHALA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!