EPISODE 15: KEMBALI KE ISTANA

    Seperti halnya orang yan makan masakan yang enak, ketika dia kembali lapar, maka pastilah ia akan kembali menikmati masakan-masakan yang enak tadi. Seperti halnya Podin yang sudah menikmati enaknya harta karun yang berlimpah dengan jumlah uang yang tidak terhitung nilainya, maka ketika ia sudah kehabisan uang, tentu ia akan kembali untuk mendapatkan uang yang lebih besar lagi, tanpa mau berusaha, tanpa mau bersusah payah, tanpa mau bekerja, tanpa mau keluar keringat.

    Dasarnya sifat Podin adalah pemalas, tidak mau bersusah-susah dalam bekerja. Maka ketika ada kakek yang baik hati, kakek kaya raya yang mau memberikan uang secara cuma-cuma, maka sifat serakahnya Podin langsung terlihat. Yaitu ingin memperoleh harta sebanyak-banyaknya, tanpa usaha ataupun bekerja.

    Ya, saat Podin sudah tidak punya uang lagi, saat ia bingung karena harus mencari pekerjaan, dan pastinya tidak ada pekerjaan yang cocok untuk dirinya, maka ketika ia diberitahu oleh istrinya, kalau ada kakek tua yang datang ke rumahnya, Podin langsung teringat dengan kakek baik hati itu. Apalagi ketika ia juga kehilangan peti yang berisi harta karun yang dia simpan dalam lemari sudah tidak ada. Peti harta karun itu sudah menghilang. Itu berarti, kakek tua yang diceritan oleh istrinya yang sudah mengambilnya.

    "Pasti peti yang sudah kosong itu akan diisi lagi dengan uang yang banyak oleh si kakek tua ...." begitu gumam Podin yang memang sangat berharap akan mendapat uang lagi.

    Karena hasrat yang semankin menggebu untuk mendapatkan uang yang banyak itu, maka Podin berniat untuk kembali ke pulau yang ada bangunan istana itu, tempat tinggal kakek tua yang kaya raya tersebut. Pasti, kakek tua yang baik hati itu, yang bisa memberikan harta kekayaan, memberikan uang, memberikan emas permata, memberikan perhiasan-perhiasan yang beraneka rupa, sudah menyiapkan kembali peti harta karun yang pernah diangkat dan dibawa pilang oleh Podin.

    Maka Podin yakin kalau dirinya nanti akan datang kembali ke istana milik si kakek tua itu, yang berada di tengah pulau yang belum ia ceritakan kepada siapapun, ia sudah disiapkan peti harta karun yang penuh uang. Podin berharap akan datang kembali ke pulai itu, untuk menemukan kakek itu, kemudian ia akan meminta harta kekayaannya lagi, akan meminta uangnya lagi, agar hidupnya kembali bergelimang uang. Bahkan Podin juga ingin agar menjadi lebih kaya dan lebih banyak uang lagi.

    Tanpa pikir panjang, tanpa berkata-kata kepada istrinya, Podin langsung menghidupkan kendaraannya. Kemudian ia mengendarai sepeda motor itu melaju ke arah selatan. Melaju terus, semakin jauh dan semakin tidak diketahui oleh siapapun. Seperti halnya ketika ia dipesan oleh si Kakek pada saat pertama kali dia menuju Pulau yang dirahasiakan itu, kini Podin kembali menyusuri jalan ke arah selatan. Jalan yang sepi, jalan yang jarang dilalui oleh orang. Jalan yang bahkan seakan-akan tidak pernah dilewati oleh siapapun, hingga dalam waktu yang cukup lama, akhirnya Podin sampai juga di tepi pantai, tempat dulu ia pernah datang ke situ. Tempat di mana ia pernah dijemput oleh tukang perahu yang kemudian mengantarkannya menuju ke pulau yang kini sudah tampak oleh matanya. Pulau yang tertutup oleh rimbunnya tanaman bakau. Dimana dalam pulau itu terdapat istana yang sangat megah. Dan di dalam istana itu terdapat rahasia harta karun yang tak terhitung jumlahnya. Bahkan jika diingat waktu itu, Podin melihat sendiri, bahwa di dalam istana yang sangat megah itu terdapat banyak harta karun yang ada di dalam peti-peti harta karun yang tidak terhitung jumlahnya.

    Podin juga masih ingat, waktu itu ia disuruh memilih untuk mengangkat peti harta karun yang ia sanggup mengangkat  dan membawa peti pulang ke rumahnya.Namun kala itu, Podin hanya sanggup mengangkat peti harta karun yang paling kecil, yang hanya berisi uang dan beberapa gelang dan kalung saja.

     Tetapi, kali ini niatan Podin datang ke pulau itu lagi, ia ingin mengambil harta karun sebanyak-banyaknya. Tidak hanya sekedar mengambil uang, tidak hanya sekedar mengangkat peti yang paling kecil, tetapi Podin ingin mengambil peti yang berisi perhiasan emas, intan dan permata, yang tentu harganya jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan jumlah uang yang ia dapat dari peti yang kecil itu. Niatan Podin ingin mengangkat peti yang paling besar, yang isinya berbagai perhiasan yang mahal-mahal.

    Yah, namanya saja Podin. Dia itu orang pemalas yang ingin hidup enak. Dia itu serakah. Maka ia selalu ingin mendapatkan harta kekayaan yang paling banyak. Dia selalu ingin mendapatkan segala sesuatu yang paling mewah. Namun ia tidak pernah berpikir, bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan harta karun yang sebanyak itu.

    Setelah sampai di tepi pantai, Podin menghentikan sepeda motornya. Lantas ia memarkirkan sepeda motor itu di pinggir jalan yang hanya setapak lebarnya itu. Lalu ia menengok ke kanan dan ke kiri. Ia mengamati lautan yang ada di depannya. Ia mengamati pulau yang rimbun tertutup tanaman bakau tersebut. Ia kembali mencari, di mana tempat beradanya tukang perahu yang ia yakini sebagai karyawan dari kakek tua yang kaya raya itu? Ia mencari tukang perahu yang di yakini sebagai pegawai dari istana kerajaan yang ada di tengah pulau itu.

    Namun beberapa kali ia menengok ke kanan dan ke kiri, mencari ke sisi pantai, belum juga mendapati orang yang dulu pernah mengangkutnya dengan naik perahu dari tepi pantai itu menuju ke pulau yang ia sudah inginkan untuk segera sampai di tempat yang menyimpan harta berlimpah.

    Memang kalau diingat, waktu itu datangnya tukang perahu adalah saat matahari akan tenggelam. Dan saat ini, hari masih terlalu siang. Mungkin belum saatnya tukang perahu itu datang menjemput atau bahkan mungkin belum saatnya Podin diizinkan masuk ke dalam pulau yang tentu sangat dirahasiakan itu. Podin kembali berdiri di dekat motornya. Mungkin datangnya terlalu awal. Tentu Podin tetap ingin menunggu sampai datangnya tukang perahu itu.

    "Mau ke mana, Pak ...?" tiba-tiba terdengar suara, ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Podin.

    Podin tersenyum kepada orang itu yang sudah berada di dekatnya.

    "Saya mau ke pulau itu .... Menunggu perahu yang mau ke sana, kok sampai saat ini belum ada yang datang." jawab Podin, tentu tetap merahasiakan niatannya.

    "Mau pergi ke pulau itu?" tanya orang yang ada di dekat Podin itu.

    "Ya ..., mau ke pulau itu. Mau piknik ...." jawab Podin yang tentu tetap merahasiakan niatnya.

    "Piknik ...?! Piknik kok ke situ ...?! Memang Bapak tidak takut ...?" tanya laki-laki itu lagi.

    "Memang kenapa ...?" tanya Podin yang pura-pura tidak tahu.

    "Memang, Bapak belum tahu ya, itu pulau apa? Itu Pulau Berhala, Pak .... Tidak ada orang yang berani masuk ke pulau itu." kata orang itu yang tentu dengan nada agak menakutkan.

    "Pulau Berhala ...?" Podin melongong setelah tahu nama pulau itu.

     Ya, menurut penuturan banyak orang yang tinggal di daerah situ, pulau yang tertutup rimbunnya tanaman bakau tersebut, disebut orang sebagai Pulau Berhala. Sesuai dengan namanya, di pulau itu dihuni oleh banyak berhala. Konon setiap malam bulan purnama, saat bulan berada tepat di atas Pulau Berhala itu, masyarakat di perkampungan yang dekat dengan pulau itu, mendengar suara-suara aneh. Banyak yang mendengar jeritan-jeritan seperti orang yang disiksa. Tetapi yang paling membuat orang pada penasaran, saat sinar bulan purnama itu jatuh tepat di tengah pulau, dari Pulau Berhala itu keluar cahaya yang sangat terang, seakan sinar bulan purnama tersebut memantul ke banyak cermin warna warni, dan pantulan cahaya itu memendar terang di tengah pulau yang tertutup rapat oleh hutan bakau. Sehingga seolah-olah, di tengah pulau itu ada ribuan lampu-lampu yang sangat terang menyala secara bersamaan. Tepat di tengah pulau itu, terlihat sangat terang.

    Bahkan juga, menurut penuturan para warga di sekitar pulau itu, mereka sering menyaksikan kejadian-kejadian aneh yang dilihatnya saat menjelang matahari akan tenggelam ataupun saat matahari akan terbit. Orang-orang di daerah sekitar Pulau Berhala itu sering menyaksikan adanya kapal hantu. Ya, kapal layar yang sangat besar, yang melintas di Pulau Berhala itu, seakan mengejar matahari yang akan tenggelam, atau berlari saat matahari akan terbit. Tetapi kapal layar yang besar itu melintas hanya sekejap. Beberapa saat dilihat, kapal itu langsung menghilang. Konon menurut dongeng orang-orang tua, kapal layar itu adalah kapal yang dikemudikan oleh prajurit siluman yang mengangkut harta karun untuk membangun kerajaan, membangun istana siluman di tengah Pulau Berhala itu.

    Meski Pulau Berhala itu dekat dengan tempat tinggal orang-orang yang ada di sekitarnya, mereka tidak ada yang berani masuk ke Pulau Berhala. Mereka takut untuk melintas di pulau itu. Tentu karena cerita seram yang selalu disampaikan oleh para leluhurnya.

    Diceritakan pula bahwa di Pulau Berhala konon banyak orang yang pernah datang ke tempat itu. Katanya akan mencari harta karun yang disembunyikan oleh para prajurit untuk kepentingan pribadinya. Namun orang-orang yang masuk ke Pulau Berhala itu, mereka tidak pernah kembali. Mereka tidak bisa pulang. Mereka tidak bisa keluar dari pulau itu. Konon, orang-orang yang nekat masuk ke Pulau Berhala, mereka akan ditangkap oleh prajurit-prajurit siluman, dan dijadikan budak di istananya. Setidaknya, orang-orang itu akan dijadikan mangsa berhala-berhala yang seram dan menakutkan.

    "Ya .... Di pulau itu banyak berhala-berhala yang menyeramkan ...." kata laki-laki yang sudah dekat dengan Podin tersebut. Tentu laki-laki itu bercerita sambil terlihat ketakutan.

    Podin tidak tahu, dan memang tidak perlu tahu. Podin juga tidak perlu percaya dengan cerita yang dikatakan oleh laki-laki itu. Dan memang jangan percaya. Karena Podin sudah tahu dengan mata kepalanya sendiri, kalau di tengah pulau itu memang terdapat istana yang di dalamnya berlimpah harta kekayaan yang tak ternilai jumlahnya. Podin justru berharap, agar warga di sekitar pulau itu tidak ada yang berani masuk. Karena di pulau itulah Podin sudah berniat akan mengambil seluruh harta kekayaannya.

    Podin diam.Ia tidak menjawab. Podin hanya termangu mendengarkan penuturan laki-laki setengah baya yang mencoba mempengaruhinya tersebut. Dan jika Podin mengingat kembali ketika ia pertama kali datang ke pulau itu, yang dijemput oleh tukang perahu pada senja hari, tidak kapal besar yang melintas seperti yang diceritakan laki-laki itu. Yang datang menjemput Podin hanyalah perahu kecil uang hanya dijalankan dengan cara mendorong galah yang dipegangi oleh tukang perahu itu. Podin juga tidak mendengar suara jeritan-jeriyan orang yang disiksa. Temapt itu sepi. Tidak ada seorang pun yang berada di pulau itu.

    Memang, saat Podin berada di tengah pulau itu, ia menyaksikan cahaya yang sangat terang. Tapi itui bukanlah cahaya yang dinyalakan oleh siluman-siluman pekerja kerajaan berhala, tetapi itu adalah lampu-lampu dari istana yang sangat gemerlapan sinarnya. Maka wajar jika gemerlapan cahaya lampu-lampu itu terlihat sampai di perkampungan mereka. Karena memang istana itu sangat megah dan gemerlap dengan aneka perhiasan yang menempel di dindingnya.

    Dan Podin pun masih ingat betul bahwa di istana itu tidak ada manusia-manusia yang diperbudak. Bahkan Podin saat di istana itu tidak melihat orang sama sekali. Ia hanya mendengar suara si kakek tua yang menyuruhnya untuk memilih dan mengambil peti yang berisi harta karun.

    Diam-diam, Podin merasa senang jika apa yang diceritakan oleh laki-laki itu, jika di kampungnya tidak ada orang yang berani masuk atau melintas ke Pulau Berhala. Tentu bagi Podin itu justru suatu kebetulan. Warga kampung tidak ada yang tahu tentang rahasia pulau itu. Mereka tidak tahu jika di tengah pulau yang mereka anggap sebagai Pulau Berhala itu, sebenarnya menyimpan banyak harta karun. Harta karun-harta karun itulah yang selalu ingin diambil oleh Podin.

    "Jika boleh saya beri saran, sebaiknya Bapak tidak usah masuk ke Pulau Berhala. Di tengah Pulau Berhala itu setidaknya ada ribuan berhala-berhala yang senantiasa mencari mangsa. Kalau hanya mau piknik, pilihlah tempat piknik yang baik dan menyenangkan." kata lelaki itu yang tentu memberikan nasehat baik kepada Podin.

     Podin diam. Ia mendengar cerita laki-laki itu, bukannya takut, tetapi justri seperti diberi tahu jika di tengah Pulau Berhala itu terdapat banyak harta. Siapapun yang memiliki harta itu, bangsa apapun yang sudah menaruh harta karun di istana itu, bagi Podin bukan menjadi soal. Yang penting baginya, ia bisa mengambil dan membawanya pulang. Toh kenyataannya, ia sudah pernah memanggulnya satu peti berisi uang dan berbagai perhiasan yang sangat banyak jumlahnya, yang tentu sudah memberikan kenikmatan dalam hidupnya.

    "Ya sudah, Pak ...., pikir-pikir dulu .... Sebelum Bapak terlanjur memasuki Pulau Berhala itu .... Saya mau pergi dulu ya, Pak .... Saya harus mencari rumput untuk pakan ternak." kata laki-laki itu yang kemudian pergi meninggalkan Podin untuk merumput.

    Podin tidak menjawab. Ia masih termangu dengan kata-kata yang diucapkan oleh laki-laki yang sudah menghampirinya itu. Niatannya untuk masuk ke dalam pulau itu menjadi ragu-ragu. Bingung antara mau masuk ke pulau itu, atau tidak jadi. Kalau dia pulang, berarti dia tidak akan mendapatkan uang lagi. Kalau tidak jadi masuk pulau itu, dia tidak akan mendapatkan harta kekayaan lagi. Tetapi tekad hatinya sudah bulat. Ia harus mengambil peti harta karun lagi, yang tentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Cukup lama Podin termangu dalam kebingungan, saat tiba-tiba ada perahu kecil yang dijalankan oleh seorang laki-laki dengan caping keropak yang sangat besar, sehingga wajah orang itu tidak kelihatan.

    "Hoeii ....!! Mau ikut apa tidak ...?!!" teriak laki-laki yang menjalankan perahu kecil tersebut.

    "Ya ...!!" Podin menyahut. Tekadnya sudah bulat. Ia harus pulang dengan membawa peti harta karun yang lebih banyak.

Pengendara perahu kecil itu pun langsung menghalau perahunya dengan galah yang panjang yang selalu menempel di tangannya. Perahu kecil itu pun langsung bergerak menuju ke arah tempat berdirinya Podin. Lantas orang itu menyuruh Podin untuk segera naik ke atas perahu, karena sebentar lagi hari akan berubah menjadi gelap gulita.

Terpopuler

Comments

Kardi Kardi

Kardi Kardi

hmmm. becareful din, dinnn

2024-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: MISKIN ITU MENDERITA
2 Episode 2: KAKEK YANG BAIK
3 Episode 3: MENCARI RUMAH SI KAKEK TUA
4 Episode 4: DAPAT UANG SATU PETI
5 EPISODE 5: KAYA MENDADAK
6 Episode 6: INGIN RUMAH MEWAH
7 EPISODE 7: RUMAH MEWAH
8 EPISODE 8: MASUK BANK
9 EPISODE 9: PINDAH RUMAH
10 EPISODE 10: BERSENANG-SENANG DI RUMAH BARU
11 EPISODE 11: BELI MOTOR
12 EPISODE 12: PERGI KE MALL
13 EPISODE 13: INGIN INI INGIN ITU
14 EPISODE 14:UANG HABIS HATI MENANGIS
15 EPISODE 15: KEMBALI KE ISTANA
16 EPISODE 16: SYARAT MENGAMBIL HARTA KARUN
17 EPISODE 17: PETAKA TAK TERHINDARKAN
18 EPISODE 18: HANTU TANPA KEPALA
19 EPISODE 19: MEMBONGKAR KUBURAN KOSONG
20 EPISODE 20: INGIN MEMBUKA USAHA
21 EPISODE 21: MEMBUKA TOKO
22 EPISODE 22: MULAI BERTINGKAH
23 EPISODE 23: ISTRI KEDUA
24 EPISODE 24: HARTA KARUN TERKURAS HABIS
25 EPISODE 25: USAHA YANG GAGAL
26 EPISODE 26: PENGEMIS ANEH
27 EPISODE 27: MENJUAL RUMAH
28 EPISODE 28: OMELAN ISTRI MUDA
29 EPISODE 29: LEBARAN SUNYI
30 EPISODE 30: RENCANA GILA
31 EPISODE 31: TERDAMPAR
32 EPISODE 32: TAK SANGGUP
33 EPISODE 37: MENYIKSA TIADA HENTI
34 EPISODE 33: BERITA PILU
35 EPISODE 34: MENJEMPUT ANAK
36 EPISODE 35: PIKNIK
37 EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
38 EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
39 EPISODE 38: DIUSIR
40 EPISODE 39: TINGGAL DI RUMAH KAKEK
41 EPISODE 40: SENAM
42 EPISODE 41: MENCULIK ANAK SENDIRI
43 EPISODE 42: KORBAN PERSEMBAHAN
44 EPISODE 43: PENYELAMATAN DEWI
45 EPISODE 44: MINTA ANAK
46 EPISODE 45: GEGER PENCULIKAN ANAK JALANAN
47 EPISODE 46: KAYA KEMBALI
48 EPISODE 47: MENYEMBUNYIKAN HARTA KARUN
49 EPISODE 48: MENCOBA LARI
50 EPISODE 49: RAYUAN MAUT
51 EPISODE 50: MENGAJAK NIKAH
52 EPISODE 51: MENIKAH LAGI
53 EPISODE 52: CURIGA
54 EPISODE 53: GEGER DI TELEPON
55 EPISODE 54: REMBULAN MERAH
56 EPISODE 55: MENANYA MIMPI
57 EPISODE 56: MEMENUHI PANGGILAN MAYA
58 EPISODE 57: MENANYA USAHA
59 EPISODE 58: MENATA WARUNG
60 EPISODE 59: MEMBUKA WARUNG MAKAN
61 EPISODE 60: ANAK ANEH
62 EPISODE 61: ADA YANG BINGUNG
63 EPISODE 62: KEJADIAN ANEH
64 EPISODE 63: ULAH PODIN
65 EPISODE 64: RIBUT DI WARUNG RINA
66 EPISODE 65: MENGUSIR PODIN
67 EPISODE 66: PULANG KE JAKARTA
68 EPISODE 67: MELAHIRKAN
69 EPISODE 68: REPOTNYA MERAWAT BAYI
70 EPISODE 69: MENDATANGI ISTANA RAJA
71 EPISODE 70: BAYI YANG DIPERSEMBAHKAN
72 EPISODE 71: PODIN KEBINGUNGAN
73 EPISODE 72: MENJUAL ASET MAYA
74 EPISODE 73: MENINGGALKAN JAKARTA
75 EPISODE 74: PODIN DIJAMBRET
76 EPISODE 75: HUJAN DI TENGAH KEMARAU
77 EPISODE 76: GEGER DI KUBURAN
78 EPISODE 77: PIJAT JARI LENTIK
79 EPISODE 78: TERJERAT
80 EPISODE 79: PERNIKAHAN KEEMPAT
81 EPISODE 80: TERSINGGUNG SINDIRAN
82 EPISODE 81: MINTA WARISAN
83 EPISODE 82: ADA APA JAKARTA?
84 EPISODE 83: DI KAMAR HOTEL
85 EPISODE 84: MASALAH LAGI
86 EPISODE 85: MENOLAK WARISAN
87 EPISODE 86: MENANTU BAIK
88 EPISODE 87: LESTI BUKA USAHA
89 EPISODE 88: KEHABISAN MODAL
90 EPISODE 89: TERJUALNYA PETI HARTA KARUN
91 EPISODE 90: MENELISIK PENGHUNI PETI
92 EPISODE 91: MENANYAKAN BAYI
93 EPISODE 92: PODIN CARI UANG
94 EPISODE 93: CERITA PESUGIHAN
95 EPISODE 94: PENCULIK LICIK
96 EPISODE 95: SUSAH DIAJAK
97 EPISODE 96: DITOLAK
98 EPISODE 97: RAHASIA PENGEMIS CILIK
99 EPISODE 98: BERUNTUNG
100 EPISODE 99: DITEMU ORANG
101 EPISODE 100: PELANGGAN BAIK
102 EPISODE 101: KENA GODAAN
103 EPISODE 102: AMBYAR
104 EPISODE 103: KEMBALI KE ASAL
105 EPISODE 104: PLONG
106 EPISODE 105: CURHAT
107 EPISODE 106: TERTARIK CERITA BANG KOHAR
108 EPISODE 107: DIPELUK TUYUL
109 EPISODE 108: MENCURI PETI
110 EPISODE 109: GAGAL
111 EPISODE 110: SELALU KOSONG
112 EPISODE 111: MAAF BANG KOHAR
113 EPISODE 112: PETUAH KAKEK
114 EPISODE 113: RINA MENEMUKAN PETI
115 EPISODE 114: MEMBUANG PETI
116 EPISODE 115: BOCAH MENAKUTKAN
117 EPISODE 116: RINA PULANG KAMPUNG
118 EPISODE 117: PENDERITAAN MAYA
119 EPISODE 118: MELARIKAN DIRI
120 EPISODE 119: JADI MANGSA
121 EPISODE 120: MERAUP UANG
122 EPISODE 121: KETAGIHAN
123 EPISODE 122: MENCARI PETI
124 EPISODE 123: MASUK PENJARA
125 EPISODE 124: PODIN BEBAS
126 EPISODE 125: PETI YANG HILANG
127 EPISODE 126: DETEKTIF PODIN
128 EPISODE 127: LEBIH LICIK
129 EPISODE 128: MENGELUARKAN ARWAH
130 EPISODE 129: KETAKUTAN
131 EPISODE 130: DIUSIR
132 EPISODE 131: MENGALAH DAPAT VILLA
133 EPISODE 132: KEMBALI GAGAL
134 EPISODE 133: MINTA TUMBAL
135 EPISODE 134: TUYUL MOGOK
136 EPISODE 135: KIRIMAN PETI
137 EPISODE 136: ARWAH SANG ANAK
138 EPISODE 137: DISAMBUT HANTU PEREMPUAN
139 EPISODE 138: TEMPAT SINGGAH HANTU
140 EPISODE 139: MENGUAK RAHASIA
141 EPISODE 140: DIKEROYOK HANTU
142 EPISODE 141: BINGUNG
143 EPISODE 142: MENGGUGAT PENJUAL
144 EPISODE 143: MENCARI RUMAH DI KAMPUNG
145 EPISODE 144: MENTRAKTIR WARGA
146 EPISODE 145: TAMU-TAMU PEREMPUAN
147 EPISODE 146: KECEWA
148 EPISODE 147: DITINGGAL CINTA
149 EPISODE 148: BENARKAH CINTA?
150 EPISODE 149: MENIKAH LAGI
151 EPISODE 150: HARI PERTAMA
152 EPISODE 151: BERIBADAH
153 EPISODE 152: KEMBALI MENCARI UANG
154 EPISODE 153: KECURIGAAN SANG ISTRI
155 EPISODE 154: USAHA BARU
156 EPISODE 155: SANTAI SAJA
157 EPISODE 157: KEMBALI MEMANGGIL TUYUL
158 EPISODE 158: PERTANYAAN SANG ISTRI
159 EPISODE 156: KEKURANGAN MODAL
160 EPISODE 159: USAHA YANG LARIS
161 EPISODE 160: MENAMBAH USAHA
162 EPISODE 161: GERHANA BULAN
163 EPISODE 162: PODIN HILANG
164 EPISODE 163: DIMAKAN GERHANA
165 EPISODE 164: KEMARAHAN PENGUASA PULAU BERHALA
166 EPISODE 165: PODIN DITEMUKAN
167 EPISODE 166: PODIN TERGOLEK DI RUMAH SAKIT
168 EPISODE 167: DOA SANG PENDETA
169 EPISODE 168: MENGUAK KAMAR RAHASIA
170 EPISODE 169: KEYAKINAN CIK MELAN
171 EPISODE 170: NASEHAT UNTUK SUAMI
172 EPISODE 171: NASEHAT PENDETA
173 EPISODE 172: BIMBANG
174 EPISODE 173: MENYINGKIRKAN PETI KERAMAT
175 EPISODE 174: HIDUP BARU
176 EPISODE 175: COBAAN HIDUP
177 EPISODE 176: DOA YANG MUJARAB
178 EPISODE 177: BAPTISAN BERDARAH
179 EPISODE 178: PENGAKUAN
180 EPISODE 179: PENGUPING
181 EPISODE 180: KANG ZAKI KE PULAU BERHALA
182 EPISODE 181: NASIB KANG ZAKI
183 EPISODE 182: PODIN SEHAT
184 EPISODE 183: PODIN RAIB
185 EPISODE 184: BIJAKSANA
186 EPISODE 185: MENCARI ISTRI DAN ANAK
187 EPISODE 186: PERTEMUAN
188 EPISODE 187: PERTANYAAN ISTRI
189 EPISODE 188: MENANGIS SENDIRI
190 EPISODE 189: CERITA ANAK
191 EPISODE 190: MENENTUKAN PILIHAN
192 EPISODE 191: DI KAMAR HOTEL
193 EPISODE 192: ISTRI DAN ISTRI
194 EPISODE 193: AKUR
195 EPISODE 194: RUMAH YANG HILANG
196 EPISODE 195: BERPINDAH RUMAH
197 EPISODE 196: REBUTAN KAMAR
198 EPISODE 197: KELUARGA YANG MESRA
199 EPISODE 198: PIKNIK KE MONAS
200 EPISODE 199: MENELISIK PENGEMIS TUA
201 EPISODE 200: MENELISIK PULAU BERHALA
202 EPISODE 201: FOTO MEMBINGUNGKAN
203 EPISODE 202: SUARA BAYI MENANGIS
204 EPISODE 203: JADI PENDIAM
205 EPISODE 204: KAKEK YANG MENGHILANG
206 EPISODE 205: SIAP MEMBANTU
207 EPISODE 206: MENGGUGAH MIMPI BURUK
208 EPISODE 207: MENUJU PULAU BERHALA
209 EPISODE 208: AKHIRNYA, BISA MASUK PULAU BERHALA
210 EPISODE 209: PULAU ANEH
211 EPISODE 210: PERLAWANAN TAK SEIMBANG
212 EPISODE 211: BELUM SAATNYA
213 EPISODE 212: MASUK ISTANA
214 EPISODE 213: JERITAN MENGGEGERKAN
215 EPISODE 214: GEGER SEMAKIN KISRUH
216 EPISODE 215: PEREMPUAN PENGHANCUR BATU KISARAN
217 EPISODE 216: MURKA SANG PENGUASA
218 EPISODE 217: RUNTUHNYA ISTANA BERHALA
219 EPISODE 218: PERLAWANAN SANG PERKASA
220 EPISODE 219: PETUALANGAN TERAKHIR
221 EPISODE 220: TAMATNYA PULAU BERHALA
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Episode 1: MISKIN ITU MENDERITA
2
Episode 2: KAKEK YANG BAIK
3
Episode 3: MENCARI RUMAH SI KAKEK TUA
4
Episode 4: DAPAT UANG SATU PETI
5
EPISODE 5: KAYA MENDADAK
6
Episode 6: INGIN RUMAH MEWAH
7
EPISODE 7: RUMAH MEWAH
8
EPISODE 8: MASUK BANK
9
EPISODE 9: PINDAH RUMAH
10
EPISODE 10: BERSENANG-SENANG DI RUMAH BARU
11
EPISODE 11: BELI MOTOR
12
EPISODE 12: PERGI KE MALL
13
EPISODE 13: INGIN INI INGIN ITU
14
EPISODE 14:UANG HABIS HATI MENANGIS
15
EPISODE 15: KEMBALI KE ISTANA
16
EPISODE 16: SYARAT MENGAMBIL HARTA KARUN
17
EPISODE 17: PETAKA TAK TERHINDARKAN
18
EPISODE 18: HANTU TANPA KEPALA
19
EPISODE 19: MEMBONGKAR KUBURAN KOSONG
20
EPISODE 20: INGIN MEMBUKA USAHA
21
EPISODE 21: MEMBUKA TOKO
22
EPISODE 22: MULAI BERTINGKAH
23
EPISODE 23: ISTRI KEDUA
24
EPISODE 24: HARTA KARUN TERKURAS HABIS
25
EPISODE 25: USAHA YANG GAGAL
26
EPISODE 26: PENGEMIS ANEH
27
EPISODE 27: MENJUAL RUMAH
28
EPISODE 28: OMELAN ISTRI MUDA
29
EPISODE 29: LEBARAN SUNYI
30
EPISODE 30: RENCANA GILA
31
EPISODE 31: TERDAMPAR
32
EPISODE 32: TAK SANGGUP
33
EPISODE 37: MENYIKSA TIADA HENTI
34
EPISODE 33: BERITA PILU
35
EPISODE 34: MENJEMPUT ANAK
36
EPISODE 35: PIKNIK
37
EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
38
EPISODE 36: KEDATANGAN SIA-SIA
39
EPISODE 38: DIUSIR
40
EPISODE 39: TINGGAL DI RUMAH KAKEK
41
EPISODE 40: SENAM
42
EPISODE 41: MENCULIK ANAK SENDIRI
43
EPISODE 42: KORBAN PERSEMBAHAN
44
EPISODE 43: PENYELAMATAN DEWI
45
EPISODE 44: MINTA ANAK
46
EPISODE 45: GEGER PENCULIKAN ANAK JALANAN
47
EPISODE 46: KAYA KEMBALI
48
EPISODE 47: MENYEMBUNYIKAN HARTA KARUN
49
EPISODE 48: MENCOBA LARI
50
EPISODE 49: RAYUAN MAUT
51
EPISODE 50: MENGAJAK NIKAH
52
EPISODE 51: MENIKAH LAGI
53
EPISODE 52: CURIGA
54
EPISODE 53: GEGER DI TELEPON
55
EPISODE 54: REMBULAN MERAH
56
EPISODE 55: MENANYA MIMPI
57
EPISODE 56: MEMENUHI PANGGILAN MAYA
58
EPISODE 57: MENANYA USAHA
59
EPISODE 58: MENATA WARUNG
60
EPISODE 59: MEMBUKA WARUNG MAKAN
61
EPISODE 60: ANAK ANEH
62
EPISODE 61: ADA YANG BINGUNG
63
EPISODE 62: KEJADIAN ANEH
64
EPISODE 63: ULAH PODIN
65
EPISODE 64: RIBUT DI WARUNG RINA
66
EPISODE 65: MENGUSIR PODIN
67
EPISODE 66: PULANG KE JAKARTA
68
EPISODE 67: MELAHIRKAN
69
EPISODE 68: REPOTNYA MERAWAT BAYI
70
EPISODE 69: MENDATANGI ISTANA RAJA
71
EPISODE 70: BAYI YANG DIPERSEMBAHKAN
72
EPISODE 71: PODIN KEBINGUNGAN
73
EPISODE 72: MENJUAL ASET MAYA
74
EPISODE 73: MENINGGALKAN JAKARTA
75
EPISODE 74: PODIN DIJAMBRET
76
EPISODE 75: HUJAN DI TENGAH KEMARAU
77
EPISODE 76: GEGER DI KUBURAN
78
EPISODE 77: PIJAT JARI LENTIK
79
EPISODE 78: TERJERAT
80
EPISODE 79: PERNIKAHAN KEEMPAT
81
EPISODE 80: TERSINGGUNG SINDIRAN
82
EPISODE 81: MINTA WARISAN
83
EPISODE 82: ADA APA JAKARTA?
84
EPISODE 83: DI KAMAR HOTEL
85
EPISODE 84: MASALAH LAGI
86
EPISODE 85: MENOLAK WARISAN
87
EPISODE 86: MENANTU BAIK
88
EPISODE 87: LESTI BUKA USAHA
89
EPISODE 88: KEHABISAN MODAL
90
EPISODE 89: TERJUALNYA PETI HARTA KARUN
91
EPISODE 90: MENELISIK PENGHUNI PETI
92
EPISODE 91: MENANYAKAN BAYI
93
EPISODE 92: PODIN CARI UANG
94
EPISODE 93: CERITA PESUGIHAN
95
EPISODE 94: PENCULIK LICIK
96
EPISODE 95: SUSAH DIAJAK
97
EPISODE 96: DITOLAK
98
EPISODE 97: RAHASIA PENGEMIS CILIK
99
EPISODE 98: BERUNTUNG
100
EPISODE 99: DITEMU ORANG
101
EPISODE 100: PELANGGAN BAIK
102
EPISODE 101: KENA GODAAN
103
EPISODE 102: AMBYAR
104
EPISODE 103: KEMBALI KE ASAL
105
EPISODE 104: PLONG
106
EPISODE 105: CURHAT
107
EPISODE 106: TERTARIK CERITA BANG KOHAR
108
EPISODE 107: DIPELUK TUYUL
109
EPISODE 108: MENCURI PETI
110
EPISODE 109: GAGAL
111
EPISODE 110: SELALU KOSONG
112
EPISODE 111: MAAF BANG KOHAR
113
EPISODE 112: PETUAH KAKEK
114
EPISODE 113: RINA MENEMUKAN PETI
115
EPISODE 114: MEMBUANG PETI
116
EPISODE 115: BOCAH MENAKUTKAN
117
EPISODE 116: RINA PULANG KAMPUNG
118
EPISODE 117: PENDERITAAN MAYA
119
EPISODE 118: MELARIKAN DIRI
120
EPISODE 119: JADI MANGSA
121
EPISODE 120: MERAUP UANG
122
EPISODE 121: KETAGIHAN
123
EPISODE 122: MENCARI PETI
124
EPISODE 123: MASUK PENJARA
125
EPISODE 124: PODIN BEBAS
126
EPISODE 125: PETI YANG HILANG
127
EPISODE 126: DETEKTIF PODIN
128
EPISODE 127: LEBIH LICIK
129
EPISODE 128: MENGELUARKAN ARWAH
130
EPISODE 129: KETAKUTAN
131
EPISODE 130: DIUSIR
132
EPISODE 131: MENGALAH DAPAT VILLA
133
EPISODE 132: KEMBALI GAGAL
134
EPISODE 133: MINTA TUMBAL
135
EPISODE 134: TUYUL MOGOK
136
EPISODE 135: KIRIMAN PETI
137
EPISODE 136: ARWAH SANG ANAK
138
EPISODE 137: DISAMBUT HANTU PEREMPUAN
139
EPISODE 138: TEMPAT SINGGAH HANTU
140
EPISODE 139: MENGUAK RAHASIA
141
EPISODE 140: DIKEROYOK HANTU
142
EPISODE 141: BINGUNG
143
EPISODE 142: MENGGUGAT PENJUAL
144
EPISODE 143: MENCARI RUMAH DI KAMPUNG
145
EPISODE 144: MENTRAKTIR WARGA
146
EPISODE 145: TAMU-TAMU PEREMPUAN
147
EPISODE 146: KECEWA
148
EPISODE 147: DITINGGAL CINTA
149
EPISODE 148: BENARKAH CINTA?
150
EPISODE 149: MENIKAH LAGI
151
EPISODE 150: HARI PERTAMA
152
EPISODE 151: BERIBADAH
153
EPISODE 152: KEMBALI MENCARI UANG
154
EPISODE 153: KECURIGAAN SANG ISTRI
155
EPISODE 154: USAHA BARU
156
EPISODE 155: SANTAI SAJA
157
EPISODE 157: KEMBALI MEMANGGIL TUYUL
158
EPISODE 158: PERTANYAAN SANG ISTRI
159
EPISODE 156: KEKURANGAN MODAL
160
EPISODE 159: USAHA YANG LARIS
161
EPISODE 160: MENAMBAH USAHA
162
EPISODE 161: GERHANA BULAN
163
EPISODE 162: PODIN HILANG
164
EPISODE 163: DIMAKAN GERHANA
165
EPISODE 164: KEMARAHAN PENGUASA PULAU BERHALA
166
EPISODE 165: PODIN DITEMUKAN
167
EPISODE 166: PODIN TERGOLEK DI RUMAH SAKIT
168
EPISODE 167: DOA SANG PENDETA
169
EPISODE 168: MENGUAK KAMAR RAHASIA
170
EPISODE 169: KEYAKINAN CIK MELAN
171
EPISODE 170: NASEHAT UNTUK SUAMI
172
EPISODE 171: NASEHAT PENDETA
173
EPISODE 172: BIMBANG
174
EPISODE 173: MENYINGKIRKAN PETI KERAMAT
175
EPISODE 174: HIDUP BARU
176
EPISODE 175: COBAAN HIDUP
177
EPISODE 176: DOA YANG MUJARAB
178
EPISODE 177: BAPTISAN BERDARAH
179
EPISODE 178: PENGAKUAN
180
EPISODE 179: PENGUPING
181
EPISODE 180: KANG ZAKI KE PULAU BERHALA
182
EPISODE 181: NASIB KANG ZAKI
183
EPISODE 182: PODIN SEHAT
184
EPISODE 183: PODIN RAIB
185
EPISODE 184: BIJAKSANA
186
EPISODE 185: MENCARI ISTRI DAN ANAK
187
EPISODE 186: PERTEMUAN
188
EPISODE 187: PERTANYAAN ISTRI
189
EPISODE 188: MENANGIS SENDIRI
190
EPISODE 189: CERITA ANAK
191
EPISODE 190: MENENTUKAN PILIHAN
192
EPISODE 191: DI KAMAR HOTEL
193
EPISODE 192: ISTRI DAN ISTRI
194
EPISODE 193: AKUR
195
EPISODE 194: RUMAH YANG HILANG
196
EPISODE 195: BERPINDAH RUMAH
197
EPISODE 196: REBUTAN KAMAR
198
EPISODE 197: KELUARGA YANG MESRA
199
EPISODE 198: PIKNIK KE MONAS
200
EPISODE 199: MENELISIK PENGEMIS TUA
201
EPISODE 200: MENELISIK PULAU BERHALA
202
EPISODE 201: FOTO MEMBINGUNGKAN
203
EPISODE 202: SUARA BAYI MENANGIS
204
EPISODE 203: JADI PENDIAM
205
EPISODE 204: KAKEK YANG MENGHILANG
206
EPISODE 205: SIAP MEMBANTU
207
EPISODE 206: MENGGUGAH MIMPI BURUK
208
EPISODE 207: MENUJU PULAU BERHALA
209
EPISODE 208: AKHIRNYA, BISA MASUK PULAU BERHALA
210
EPISODE 209: PULAU ANEH
211
EPISODE 210: PERLAWANAN TAK SEIMBANG
212
EPISODE 211: BELUM SAATNYA
213
EPISODE 212: MASUK ISTANA
214
EPISODE 213: JERITAN MENGGEGERKAN
215
EPISODE 214: GEGER SEMAKIN KISRUH
216
EPISODE 215: PEREMPUAN PENGHANCUR BATU KISARAN
217
EPISODE 216: MURKA SANG PENGUASA
218
EPISODE 217: RUNTUHNYA ISTANA BERHALA
219
EPISODE 218: PERLAWANAN SANG PERKASA
220
EPISODE 219: PETUALANGAN TERAKHIR
221
EPISODE 220: TAMATNYA PULAU BERHALA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!