19 : Mirip Belatung Cabai

“Hah ...? Sebanyak ini, semuanya dikasih?” ucap mas Aidan syok.

Ruang makan yang awalnya dihiasi kehangatan dari kebersamaan keluarga besar yang tengah menikmati pecel sebagai menu sarapan, langsung terusik oleh ucapan mas Aidan barusan. Semua mata langsung menjadikan mas Aidan yang baru duduk bergabung dengan mereka, sebagai fokus perhatian.

“Loh, kok Mas terkejut gitu?” Azzam yang sampai nambah dan tengah melepas giting atau itu lidi yang tersemat rapi di pembungkus pecel dan itu berupa daun pisang, menatap bingung sang kakak. Tak biasanya, kali ini mas Aidan terlihat linglung. “Dari tadi, Mas enggak fokus apa gimana? Pecel, lontong, dan juga gorengan sebanyak ini kan memang dikasih gratis gara-gara penjualnya sudah ditolongin Mas! Tadi aku sampai balik ke penjualnya, buat bayar walau hanya setengah kan. Selain Mas yang tetap diam, penjualnya juga mohon-mohon agar aku enggak menolak rezeki. Ya sudah aku enggak jadi bayar, kasihan juga penjualnya takut gimana-mana.”

Mas Aidan yang baru saja duduk, berangsur menghela napas dalam. Ia bahkan tak tahu, siapa yang menjual pecel dan sampai memberinya cuma-cuma.

“Aku pikir tadi Mas tahu,” ucap Azzam yang juga menjadi merasa tidak enak.

“Tadi Mas enggak fokus, soalnya Didi minta putus. Kami beneran putus,” ucap Mas Aidan yang menjadi mengembuskan napas melalui mulut dan benar-benar loyo.

Kabar putusnya hubungan mas Aidan dengan Didi, membuat semuanya tercengang, tanpa terkecuali Azzam yang sempat mengobrol empat mata dengan mas Aidan. Walau tahu keduanya kerap debat akibat perbedaan prinsip, kenyataan mas Aidan yang langsung linglung dan tampak jelas kehilangan layaknya sekarang, juga membuat mereka merasa sangat tidak tega.

“Bentar, deh. Mas balik ke pasar dulu buat cek siapa penjualnya,” pamit mas Aidan tetap mengutamakan pemberi pecelnya, tanpa mau egois dengan tidak peduli hanya karena kini, ia tengah patah hati.

Keluarga Mas Aidan termasuk itu Azzura sang adik yang tengah hamil muda, berangsur mengangguk-angguk. Mereka melepas kepergian mas Aidan sambil mlongo, prihatin kepada salah satu panutan mereka itu. Pecel yang awalnya sangat lezat lengkap dengan lontong dan juga gorengannya, tak lagi membuat mereka bersemangat. Kesedihan Mas Aidan terlalu menyakitkan untuk mereka.

***

Matahari sudah makin terik, menciptakan rasa hangat yang lama-lama menghasilkan keringat, ketika akhirnya motor yang mas Aidan kendarai sampai di lapak Arimbi. Di sana, Arimbi tak hanya sendiri. Masih ada beberapa pembeli dan sebagiannya sampai mengambil gorengan dan juga lontongnya sendiri.

Mas Aidan yang sampai memakai helm, langsung mengenali Arimbi walau wanita itu masih memakai masker. Malahan, Mas Aidan yang sudah langsung melepas helmnya, sengaja duduk di bangku kayu yang disediakan di sana.

Tak beda dengan Mas Aidan, Arimbi yang walau tengah sibuk, juga menyadari kedatangan mas Aidan. Lebih kebetulan lagi, Ilham lewat bersama sang wanita suci.

“S-sayang, itu si Arimbi, kan? Wah, ternyata dia jualan pecel, lontong, gorengan gitu?” Aisyah yang masih memakai pakaian syari serba hitam lengkap dengan cadarnya, langsung menatap Arimbi dengan tatapan mengintimidasi.

Arimbi yang awalnya tengah mengobrol ringan dengan pembelinya, langsung menatap heran Aisyah yang baginya tidak jauh beda dengan Ilham.

“Jodoh memang ibarat cerminan diri, sih. Mau bagaimanapun penampilannya, kalau sudah watak ya memang enggak bisa disembunyiin. Ibarat bangkai yang akan tetap tercium bagaimanapun metode yang kita pakai untuk menutupinya,” ucap mas Aidan yang walau tengah sibuk dengan ponsel, tetap mengomentari cara Aisyah menilai Arimbi hanya dari kesibukan Arimbi.

Setelah mas Aidan diam, Arimbi langsung fokus ke Aisyah dan Ilham yang memang baru memarkir motor di parkiran sebelah Arimbi dagang. “Malahan andai saya enggak jadi TKW, Mbaknya enggak akan pernah bertemu suami Mbak!”

“Ih, kalian ini kenapa, sih? Masya Alloh, kok malah jadi sensi gitu. Maksud saya bilang seperti tadi kan karena saya sedang ingin banget makan pecel, lontong, sama gorengan,” ucap Aisyah.

“Taiiii!” batin Arimbi telanjur muak kepada semua yang berurusan dengan Ilham.

“Sayang, ayo kita beli pecel buat sarapan. Apa beli banyak saja sekalian buat bekal jalan-jalan biar nanti enggak perlu repot cari makan?” sergah Aisyah benar-benar manja. Ia meraih sebelah tangan Ilham yang enggan ia gandeng hingga ia terpaksa menggandengnya sangat erat.

Yang mengganggu fokus Ilham, tentu kenyataan mas Aidan yang sampai ada di sana. “Apakah hubungan mereka sedekat itu?” pikirnya.

“Ya Alloh, ini pasangan sengaja banget ke sini. Ya sudahlah, aku juga akan biasa saja. Toh tanpa mas Ilham pun, aku bisa bahagia,” batin Arimbi yang memutuskan untuk duduk dulu lantaran Aisyah berdalih akan memilih-milih dulu. Sungguh kenyataan yang membuat Arimbi makin yakin, Aisyah sengaja mengulur-ngulur waktu untuk pamer kemesraan kepadanya.

“Katanya wanita suci, kok ya pecicilan juga, genit pamer kemesraan gitu. Asli sih, ini aku beneran enggak sedang cemburu, cuman si wanita suci ini beneran mirip belatung cabai enggak bisa diam dan terlihat jelas pamer. Lihat tuh, pilih gorengan saja, ngerengek-ngerengek sampai peluk Ilham gitu,” batin Arimbi yang kemudian menoleh, membuatnya menatap Aidan. “Tapi bentar, deh. Kok si wanita suci lincah-lincah saja, kayak enggak nahan rasa sakit? Memangnya kemarin malam termasuk subuh tadi, mereka enggak malam pertamaan? Kabarnya kalau malam pertama, sakitnya sampai bikin jalan saja susah? Lah, ini ... dia sampai loncat-loncat kegirangan gitu. Atau karena dia wanita suci, jadinya dia juga sampai perkasa!” pikir Arimbi lagi yang sampai menahan tawa.

“Mbak Arimbi, kok tadi kasih sebanyak itu?” tanya Mas Aidan.

Arimbi langsung fokus ke pria yang duduk di bangku sebelahnya. “Gimana, Mas?”

“Mbak Arimbi, kami boleh makan di sini?” sergah Aisyah manja dan sukses mengusik kebersamaan Arimbi dan Mas Aidan.

“Apaan, sih. Sudahlah, enggak usah rempong!” semprot Ilham.

Meski Ilham berucap dengan nada lirih, suaranya tetap terdengar oleh Arimbi dan mas Aidan yang detik itu juga refleks saling lirik. Lebih lucunya lagi, Ilham membawa paksa Aisyah dari sana. Pria itu menggandengnya erat dan membawanya masuk ke dalam pasar.

“Mereka kelihatan banget enggak bahagia,” ucap mas Aidan sambil fokus menatap Arimbi.

Arimbi mengangkat kedua pundaknya sambil menggeleng.

“Terus yang tadi, Mbak. Kok banyak banget sampai bisa buat makan orang satu RT?” lanjut mas Aidan.

“Ya enggak apa-apa, Mas. Saya ikhlas. Tolong jangan tolak niat baik saya karena saya beneran ikhlas. Saya niat kasih, jangan lihat dari barang dan jumlahnya, yah.” Seperti kepada Azzam, kepada Mas Aidan pun, Arimbi sampai memohon.

Mas Aidan menghela napas dalam dan menatap tak habis pikir Arimbi. “Mbak ini, nanti Mbak rugi loh.”

“Kalau berbuat baik rugi, Mas enggak mungkin nolongin saya maupun yang lainnya, kan, Mas?” Arimbi tersenyum yakin dan kabar tersebut mas Aidan sampaikan ke keluarganya.

“Itu yang Mas bantu kemarin?” tanya ibu Arum masih duduk di sebelah Azzura dan sesekali mengelus perut anak perempuannya itu.

Mereka masih ada di ruang makan dan baru berea sarapan menggunakan pecel Arimbi.

“Cantik loh orangnya. Sudahlah, jodohin sama aku saja!” ucap Azzam langsung ceria, tapi mas Aidan langsung melirik adiknya itu kemudian menggeleng tak habis pikir.

Lain dengan nenek Kalsum yang langsung mengadu pada Kalandra. “Si Azzam dari awal mbak tukang pecelnya buka masker, langsung heboh. Mbah, Mbah, mbak penjual pecelnya cantik! Bilang gitu tadi dia!”

Bukan hanya pak Kalandra yang langsung terbahak, tapi juga semuanya termasuk Azzam. Hanya Aidan saja yang tetap serius.

“Sudah, Mas Azzam nikah sama dia, nanti kalian jadi pengusaha pecel, biar aku juga bisa makan pecel tiap hari, enggak perlu antre!” ucap Azzura.

Dengan jailnya, Azzam yang duduk di sebelah pak Kalandra, berhadapan dengan Azzura, berkata, “Memangnya Mbak mau ngidam pecel tiap hari?” Karena walau Aidan menjadi anak tertua di keluarga mereka, Azzura memang sudah lebih dulu menikah.

Terpopuler

Comments

Ida Ulfiana

Ida Ulfiana

ada2 aja km ni mbi bikin ketawa ae

2024-03-10

1

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

ngebayangin s aisyah banyal tatonya kd ngeri sendiri apalagi s ilham😅😅😅

2024-02-16

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

belatung cabe'😂😂😂 kalau lihat wujud body Aisya.. aku ngebayangin ulat daun mah... kan totol² tuh banyak tatonya.... 😅😅 tp kamu dia sampai pecicilan gak bisa diam di depan Arimbi sih jatohnya belatung nangka lebih pas itu.. 🤭😅😅

2023-11-14

4

lihat semua
Episodes
1 1 : Tudingan Di Malam Pertama
2 2 : Talak
3 3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4 4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5 5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6 6 : Majikan Kejam
7 7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8 8 : Memperjuangkan Keadilan
9 9 : Benar-Benar Emosi
10 10 : Keadilan Nyata
11 11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12 12 : Mas Aidan
13 13 : Altruisme
14 14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15 15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16 16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17 17 : Berhak Bahagia
18 18 : Jadi Sahabat Saja
19 19 : Mirip Belatung Cabai
20 20 : Merasa Kalah Start
21 21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22 22 : Malu-Maluin!
23 23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24 24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25 25 : Peringatan Terakhir
26 26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27 27 : Sama-Sama Minus
28 28 : Bertemu Ibu Arum
29 29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30 30 : Jauh Dari Jodoh
31 31 : Meminta Pendapat
32 32 : Ngeri!
33 33 : Na-jis Mughallazah
34 34 : Dia Mirip Mamah
35 35 : Mendadak Dilamar
36 36 : Tanggung Jawab Baru
37 37 : Memang Enggak Bener
38 38 : Kabar Bahagia
39 39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40 40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41 41 : Jadi Posesif
42 42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43 43 : Usaha Aisyah
44 44 : Melarikan Diri
45 45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46 46 : Hampir Lengkap
47 47 : Masih Gugup
48 48 : Merasa Terjebak
49 49 : Merancang Masa Depan
50 50 : Tega!
51 51 : Pak Haji Ojan
52 52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53 53 : Mendadak Pindah
54 54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55 55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56 56 : Kiamat Sugra
57 NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58 57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59 58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60 59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61 60 : Keputusan yang Manis
62 61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63 62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64 63 : Mi Rebus
65 64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66 65 : Ngeri!
67 66 : Masa Lalu yang Datang
68 67 : Mendadak Menyakitkan
69 68 : Tersedu-Sedu
70 69 : Ambil Hikmahnya
71 70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72 71 : Gagal Beli Cincin
73 72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74 73 : Toko Perhiasan Berjalan
75 74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76 75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77 76 : Pakaian Pengantin
78 77 : Selucu Itu!
79 78 : Setelah Curhat
80 79 : Penasaran Banget!
81 80 : Heboh Sekabupaten!
82 81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83 82 : Lebih Heboh Dari Film India
84 83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85 84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86 85 : Tuan Makan Senjata
87 86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88 87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89 88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90 89 : Setelah Bertunangan
91 90 : Kasus Suci
92 91 : Allohuma Sabar
93 92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94 93 : Ada yang Baper!
95 94 : PERSIAPAN NYOROG
96 95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97 96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98 97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99 98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100 99 : Sangat Manis
101 100 : Manis Banget!
102 101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103 102 : Merasa Berguna
104 103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105 104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106 105 : Kalian, ... Pacaran?
107 106 : Tak Siap Dipingit
108 107 : Menagih Janji
109 108 : Enggak Kuat!
110 109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111 110 : Acara Besan
112 111 : Merangkul Lawan
113 Mohon Perhatian
114 112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115 113 : Menjelang Pernikahan
116 114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117 115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118 116 : Menjadi Pecun-dang
119 117 : Merasa Sangat Beruntung
120 118 : Tidak Ingin Berhenti
121 119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122 120 : Dramanya Azzam
123 121 : Kebahagiaan Diri
124 122 : Masih Bulan Madu
125 123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126 124 : Jadi Normal
127 125 : Cerita yang Sebenarnya
128 126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129 127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130 128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131 129 : Juragan Lambe Lemes
132 130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133 131 : Arti Sebuah Nama
134 132 : Membongkar A*ib Sendiri
135 133 : Rame Karena Korban Viraal
136 134 : Makan Bareng
137 135 : Kecewa Dan Marah
138 136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139 137 : Cinta yang Makin Besar
140 138 : Bakti Seorang Istri
141 Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142 139 : Atmosfer Pengantin Baru
143 140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144 141 : Kesempatan Bisnis
145 142 : Istri Pilihan Ayah
146 143 : Mirip Terkena Sawan
147 144 : Akhirnya Bertemu!
148 145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149 146 : Arrrrrrrggghhhh!
150 147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151 148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152 149 : Persidangan
153 150 : Bersyukur Dan Rezeki
154 151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155 152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156 153 : Bayi Akhir Zaman
157 154 : Pesona Ojin
158 155 : Mujur
159 156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160 157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161 158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162 159 : Kamu Juga Keren!
163 160 : Masih Merasa Terzalimi
164 161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165 162 : Sangat Mirip!
166 163 : ALHAMDULLILAH!
167 164 : Kehidupan Baru
168 TAMAT
169 Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170 Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171 Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173 Novel Ojan dan Novel Aqwa
174 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179 Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180 Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 182 Episodes

1
1 : Tudingan Di Malam Pertama
2
2 : Talak
3
3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4
4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5
5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6
6 : Majikan Kejam
7
7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8
8 : Memperjuangkan Keadilan
9
9 : Benar-Benar Emosi
10
10 : Keadilan Nyata
11
11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12
12 : Mas Aidan
13
13 : Altruisme
14
14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15
15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16
16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17
17 : Berhak Bahagia
18
18 : Jadi Sahabat Saja
19
19 : Mirip Belatung Cabai
20
20 : Merasa Kalah Start
21
21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22
22 : Malu-Maluin!
23
23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24
24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25
25 : Peringatan Terakhir
26
26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27
27 : Sama-Sama Minus
28
28 : Bertemu Ibu Arum
29
29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30
30 : Jauh Dari Jodoh
31
31 : Meminta Pendapat
32
32 : Ngeri!
33
33 : Na-jis Mughallazah
34
34 : Dia Mirip Mamah
35
35 : Mendadak Dilamar
36
36 : Tanggung Jawab Baru
37
37 : Memang Enggak Bener
38
38 : Kabar Bahagia
39
39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40
40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41
41 : Jadi Posesif
42
42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43
43 : Usaha Aisyah
44
44 : Melarikan Diri
45
45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46
46 : Hampir Lengkap
47
47 : Masih Gugup
48
48 : Merasa Terjebak
49
49 : Merancang Masa Depan
50
50 : Tega!
51
51 : Pak Haji Ojan
52
52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53
53 : Mendadak Pindah
54
54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55
55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56
56 : Kiamat Sugra
57
NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58
57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59
58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60
59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61
60 : Keputusan yang Manis
62
61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63
62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64
63 : Mi Rebus
65
64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66
65 : Ngeri!
67
66 : Masa Lalu yang Datang
68
67 : Mendadak Menyakitkan
69
68 : Tersedu-Sedu
70
69 : Ambil Hikmahnya
71
70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72
71 : Gagal Beli Cincin
73
72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74
73 : Toko Perhiasan Berjalan
75
74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76
75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77
76 : Pakaian Pengantin
78
77 : Selucu Itu!
79
78 : Setelah Curhat
80
79 : Penasaran Banget!
81
80 : Heboh Sekabupaten!
82
81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83
82 : Lebih Heboh Dari Film India
84
83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85
84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86
85 : Tuan Makan Senjata
87
86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88
87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89
88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90
89 : Setelah Bertunangan
91
90 : Kasus Suci
92
91 : Allohuma Sabar
93
92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94
93 : Ada yang Baper!
95
94 : PERSIAPAN NYOROG
96
95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97
96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98
97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99
98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100
99 : Sangat Manis
101
100 : Manis Banget!
102
101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103
102 : Merasa Berguna
104
103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105
104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106
105 : Kalian, ... Pacaran?
107
106 : Tak Siap Dipingit
108
107 : Menagih Janji
109
108 : Enggak Kuat!
110
109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111
110 : Acara Besan
112
111 : Merangkul Lawan
113
Mohon Perhatian
114
112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115
113 : Menjelang Pernikahan
116
114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117
115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118
116 : Menjadi Pecun-dang
119
117 : Merasa Sangat Beruntung
120
118 : Tidak Ingin Berhenti
121
119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122
120 : Dramanya Azzam
123
121 : Kebahagiaan Diri
124
122 : Masih Bulan Madu
125
123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126
124 : Jadi Normal
127
125 : Cerita yang Sebenarnya
128
126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129
127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130
128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131
129 : Juragan Lambe Lemes
132
130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133
131 : Arti Sebuah Nama
134
132 : Membongkar A*ib Sendiri
135
133 : Rame Karena Korban Viraal
136
134 : Makan Bareng
137
135 : Kecewa Dan Marah
138
136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139
137 : Cinta yang Makin Besar
140
138 : Bakti Seorang Istri
141
Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142
139 : Atmosfer Pengantin Baru
143
140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144
141 : Kesempatan Bisnis
145
142 : Istri Pilihan Ayah
146
143 : Mirip Terkena Sawan
147
144 : Akhirnya Bertemu!
148
145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149
146 : Arrrrrrrggghhhh!
150
147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151
148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152
149 : Persidangan
153
150 : Bersyukur Dan Rezeki
154
151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155
152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156
153 : Bayi Akhir Zaman
157
154 : Pesona Ojin
158
155 : Mujur
159
156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160
157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161
158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162
159 : Kamu Juga Keren!
163
160 : Masih Merasa Terzalimi
164
161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165
162 : Sangat Mirip!
166
163 : ALHAMDULLILAH!
167
164 : Kehidupan Baru
168
TAMAT
169
Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170
Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171
Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173
Novel Ojan dan Novel Aqwa
174
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179
Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180
Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!