17 : Berhak Bahagia

“Mas, ... ayo!” rengek Aisyah masih berusaha mendapatkan haknya.

Jujur, Ilham ingin berkata kasar, bahkan bila perlu melakukan yang lebih parah dari yang ia lakukan kepada Arimbi, agar Aisyah mau meninggalkannya. Masalahnya, Ilham sudah terikat perjanjian, dan tentu saja, Ilham harus membayar denda andai ia berani macam-macam ke Aisyah jika ia sampai berulah apalagi sampai memperlakukan Aisyah layaknya ia membuang Arimbi.

“Maaf, Aish ... aku baru ingat, di luar masih banyak pekerjaan. Kalau kamu mau tidur, tidur saja. Toh, kamu juga belum terbiasa beres-beres rumah, kan?” ucap Ilham yang kemudian sibuk berdeham.

“Memuliakan istri dengan bantu beres-beres rumah memang bagus, Mas. Pahalanya besar. Masalahnya, ini rumah orang tua Mas, bukan rumah kita. Kita enggak berkewajiban bantu. Malahan kita lebih wajib ibadah malam apalagi kita sudah resmi,” ucap Aisyah sambil berdiri layaknya yang sudah lebih dulu Ilham lakukan.

“Kalau cara kamu begini, pantas kamu langganan jadi janda. Sama keluarga suami saja kamu sengaja menjaga jarak!” kesal Ilham. “Pantas kamu sampai dinikahkan, kelakuan kamu saja enggak jelas begini. Jangan bilang yang ada di pikiran kamu cuma seeekkks!” Ilham benar-benar marah, dan langsung mendapat tatapan tak kalah marah dari Aisyah.

“Aku enggak mau diperbudak oleh keluarga suamiku, Mas. Karena jangankan keluarga suami, Romo saja enggak berhak atur-atur aku!” tegas Aisyah yang langsung membuat wajah Ilham merah padam.

“Merinding aku dengar ucapanmu, Aish!” balas Ilham.

“Asal Mas tahu, sebelum menikah dengan Mas, aku sudah dijodohkan dengan kyai Agung. Laki-laki terpandang dan Mas beneran enggak ada apa-apanya! Jadi Mas harusnya berterima kasih karena aku memilih Mas, dan ini bikin derajat Mas sekeluarga, terangkat!” balas Aisyah.

Yang langsung ada di ingatan Ilham adalah ketika dirinya membuang Arimbi dan memberi wanita itu kata-kata menyakitkan. Persis seperti yang tengah Aisyah lakukan kepadanya.

Mengangguk-angguk sambil menatap kecewa Aisyah, Ilham berkata, “Dan asal kamu tahu, dipilih kamu ibarat mala petaka untukku! Sekarang, setelah tahu kamu begini, aku juga jadi tahu kenapa tidak ada satu pun suami kamu yang betah. Kenapa Romo Kyai sampai melakukan segala cara termasuk membayarkan semua hutangku, asal aku tetap mau menikah dengan kamu. Jawabannya kamu, ... kamu demit yang berlindung di balik syari sekaligus cadarmu. Karena andai kamu memang manusia, kamu pasti bisa memiliki sikap baik orang pesantren apalagi Romo Kyai! Dan asal kamu tahu, aku MENYESAL sudah menikah sama kamu. Daleman sama luar sama rusaknya!” Ilham memilih pergi dari sana. Membiarkan Aisyah yang mematung, seorang diri. Kenyataan yang Ilham yakini akan menjadi kebiasaannya, yaitu menjauhi Aisyah, menjadikan wanita itu sebagai istri yang haramm disentuh seperti yang sempat ia lakukan kepada Arimbi.

“Jadi nyesel, kenapa kemarin aku enggak langsung nyoba Arimbi saja biar aku enggak beneran rugi bandar begini!” kesal Ilham dalam hatinya. Walau niatnya berdalih akan beres-beres demi menghindari Aisyah, nyatanya Ilham masuk ke kamar sebelah dan bersiap tidur di sana.

“Si Ilham beneran jahat. Awas kamu, Ham. Kalau kamu enggak mau memulai, biarkan aku yang memulai semuanya. Siap-siap saja, tunggu pembalasanku!” batin Aisyah yang buru-buru memakai pakaiannya lagi. Termasuk jilbab dan juga cadarnya. Ia belum siap membiarkan orang tua Ilham melihat wujud aslinya.

Di kamar sebelah, Ilham yang membawa ponsel, mendadak kepikiran Arimbi. “Aku sudah talak tiga dia, enggak mungkin bisa lagi. Tapi, Rimbi bilang mau batalin pernikahan kami, jadi ini statusnya bagaimana?” pikirnya sambil memandangi kontak WA Arimbi yang sudah tidak memakai foto profil kebersamaan mereka. Kini, Arimbi memakai foto hamparan langit biru sebagai foto profilnya.

***

Pagi-pagi sekali, Arimbi sudah siap dengan pecel, lontong, dan juga aneka gorengannya. Ia langsung memboyong semuanya ke motor dan siap mendagangkan semua itu. Ia tak berjuang sendiri karena sang mamak masih membantu di tengah keterbatasan wanita itu.

Hari ini Arimbi membawa dagangan jauh lebih banyak karena kini, Arimbi yang tak lagi bekerja di rumah ibu Irma, akan fokus jualan.

“Nanti Mas Agung ke sini kok, Bu. Bantu urus bikin pondasi rumah. Ibu juga jangan capek-capek, Ibu istirahat, ya.” Seperti yang Arimbi katakan, mulai ini juga, pembangunan untuk rumah barunya akan dimulai.

“Iya, Mbi. Ibu semangat banget!” balas ibu Warisem optimis mereka akan menemukan kebahagiaan walau tanpa Ilham.

“Wajib dong, Bu!” ucap Arimbi sembari memasang maskernya. Selain itu, ia juga makin menjaga penampilannya untuk lebih menarik pelanggan. Bukan bermaksud genit, melainkan agar kerapihan tampilannya tidak membuat pembeli ragu apalagi jijik untuk membeli.

“Ya sudah, Ibu mau siapin sayur buat pecel sekalian gorengannya. Takutnya ada yang beli,” ucap ibu Warisem.

“Gorengannya gorengnya dadakan saja, yah, Bu. Biar lebih enak!” balas Arimbi yang kemudian pamit pergi.

“Walaikum salam, Mbi.” Dalam hatinya, ibu Warisem yang masih tersenyum cerah melepas kepergian Arimbi berkata, “Kamu, ... kita berhak bahagia, Mbi!”

Kabut tebal masih menyelimuti pagi karena kini memang baru pukul lima lewat. Rasa dingin terasa hingga ke sendi dan tang, tapi itu sudah membuat seorang Arimbi kebal. Jalan becek menuju rumahnya sudah sampai ia beri batu cadas dan sampai dibantu diratakan oleh warga sekitar. Arimbi membeli satu truk batu cadas menggunakan uang ganti rugi dari Ilham. Transportasi ke sana jadi lebih mudah. Beberapa orang yang akan ke sawah maupun nderes atau itu menyadap nira kelapa untuk dijadikan gula merah, sampai lewat sana. Beberapa di antaranya yang berpapasan dengan Arimbi, tak segan menyapa. Karena mereka juga menanyakan stok pecel lontong berikut gorengan.

“Iya, di rumah masih ada, Wa. Langsung saja minta ke Ibu, Uwa butuhnya jam berapa.”

Berkat mas Aidan yang telah menyingkirkan fitnah keji Ilham, nama baik Arimbi telah pulih. Tak ada lagi anggapan miring, atau wejangan orang tua kepada putrinya yang belum menikah, agar tidak meniru Arimbi yaitu jadi wanita gampangan dan sampai hamil di luar pernikahan. Malahan kini, para orang tua meminta anak perempuannya untuk meniru Arimbi, menjadi wanita ulet yang juga sangat tangguh.

Sampai di depan rumah Ilham, di sana masih sepi dan gelap, beda dengan rumah lain yang sudah ramai dan oleh aktivitas baru. Namun di teras rumah, Arimbi mendapati Ilham. Pria itu berdiri mengamati sekitar. Ilham masih memakai peci, koko panjang, dan juga sarung. Anehnya, Ilham tampak mengukir senyum layaknya biasa sebelum mereka terlibat tragedi kemarin. Namun Arimbi yang telanjur gondok, langsung memalingkan pandangan karena belum tentu juga, senyum Ilham memang untuknya.

“Maaf-maaf saja, sih. Kalaupun itu memang buat aku, ihhh ... gedek! Aku berhak bahagia bahkan tanpa kamu, Mas. Dikiranya cuma kamu yang berhak bahagia dengan wanita sucimu!” batin Arimbi terus mengemudikan motornya. Ia akan segera dasar dagangan di perempatan sebelah pasar dan terkadang menjadi tujuan mas Aidan berwisata kuliner sambil jalan kaki bersama kakek neneknya.

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

😄😄😄😄😄😄 Akoh telanjur ngakak loh hammmm, hati2 mbiii, ada mantan buaya mo nerkam kmu 😅😅😅😅😅

2024-04-20

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Mak lamper bukan wanita suci...he..he..,bisa aja lu thor buat cerira...

2024-04-02

0

Imas Tuti

Imas Tuti

wanita suci mu kemana Ham.....kok senyum senyum sama mantan 🤭🤭

2024-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Tudingan Di Malam Pertama
2 2 : Talak
3 3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4 4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5 5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6 6 : Majikan Kejam
7 7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8 8 : Memperjuangkan Keadilan
9 9 : Benar-Benar Emosi
10 10 : Keadilan Nyata
11 11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12 12 : Mas Aidan
13 13 : Altruisme
14 14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15 15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16 16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17 17 : Berhak Bahagia
18 18 : Jadi Sahabat Saja
19 19 : Mirip Belatung Cabai
20 20 : Merasa Kalah Start
21 21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22 22 : Malu-Maluin!
23 23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24 24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25 25 : Peringatan Terakhir
26 26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27 27 : Sama-Sama Minus
28 28 : Bertemu Ibu Arum
29 29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30 30 : Jauh Dari Jodoh
31 31 : Meminta Pendapat
32 32 : Ngeri!
33 33 : Na-jis Mughallazah
34 34 : Dia Mirip Mamah
35 35 : Mendadak Dilamar
36 36 : Tanggung Jawab Baru
37 37 : Memang Enggak Bener
38 38 : Kabar Bahagia
39 39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40 40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41 41 : Jadi Posesif
42 42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43 43 : Usaha Aisyah
44 44 : Melarikan Diri
45 45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46 46 : Hampir Lengkap
47 47 : Masih Gugup
48 48 : Merasa Terjebak
49 49 : Merancang Masa Depan
50 50 : Tega!
51 51 : Pak Haji Ojan
52 52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53 53 : Mendadak Pindah
54 54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55 55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56 56 : Kiamat Sugra
57 NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58 57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59 58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60 59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61 60 : Keputusan yang Manis
62 61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63 62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64 63 : Mi Rebus
65 64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66 65 : Ngeri!
67 66 : Masa Lalu yang Datang
68 67 : Mendadak Menyakitkan
69 68 : Tersedu-Sedu
70 69 : Ambil Hikmahnya
71 70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72 71 : Gagal Beli Cincin
73 72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74 73 : Toko Perhiasan Berjalan
75 74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76 75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77 76 : Pakaian Pengantin
78 77 : Selucu Itu!
79 78 : Setelah Curhat
80 79 : Penasaran Banget!
81 80 : Heboh Sekabupaten!
82 81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83 82 : Lebih Heboh Dari Film India
84 83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85 84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86 85 : Tuan Makan Senjata
87 86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88 87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89 88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90 89 : Setelah Bertunangan
91 90 : Kasus Suci
92 91 : Allohuma Sabar
93 92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94 93 : Ada yang Baper!
95 94 : PERSIAPAN NYOROG
96 95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97 96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98 97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99 98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100 99 : Sangat Manis
101 100 : Manis Banget!
102 101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103 102 : Merasa Berguna
104 103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105 104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106 105 : Kalian, ... Pacaran?
107 106 : Tak Siap Dipingit
108 107 : Menagih Janji
109 108 : Enggak Kuat!
110 109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111 110 : Acara Besan
112 111 : Merangkul Lawan
113 Mohon Perhatian
114 112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115 113 : Menjelang Pernikahan
116 114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117 115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118 116 : Menjadi Pecun-dang
119 117 : Merasa Sangat Beruntung
120 118 : Tidak Ingin Berhenti
121 119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122 120 : Dramanya Azzam
123 121 : Kebahagiaan Diri
124 122 : Masih Bulan Madu
125 123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126 124 : Jadi Normal
127 125 : Cerita yang Sebenarnya
128 126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129 127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130 128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131 129 : Juragan Lambe Lemes
132 130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133 131 : Arti Sebuah Nama
134 132 : Membongkar A*ib Sendiri
135 133 : Rame Karena Korban Viraal
136 134 : Makan Bareng
137 135 : Kecewa Dan Marah
138 136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139 137 : Cinta yang Makin Besar
140 138 : Bakti Seorang Istri
141 Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142 139 : Atmosfer Pengantin Baru
143 140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144 141 : Kesempatan Bisnis
145 142 : Istri Pilihan Ayah
146 143 : Mirip Terkena Sawan
147 144 : Akhirnya Bertemu!
148 145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149 146 : Arrrrrrrggghhhh!
150 147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151 148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152 149 : Persidangan
153 150 : Bersyukur Dan Rezeki
154 151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155 152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156 153 : Bayi Akhir Zaman
157 154 : Pesona Ojin
158 155 : Mujur
159 156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160 157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161 158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162 159 : Kamu Juga Keren!
163 160 : Masih Merasa Terzalimi
164 161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165 162 : Sangat Mirip!
166 163 : ALHAMDULLILAH!
167 164 : Kehidupan Baru
168 TAMAT
169 Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170 Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171 Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173 Novel Ojan dan Novel Aqwa
174 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179 Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180 Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 182 Episodes

1
1 : Tudingan Di Malam Pertama
2
2 : Talak
3
3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4
4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5
5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6
6 : Majikan Kejam
7
7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8
8 : Memperjuangkan Keadilan
9
9 : Benar-Benar Emosi
10
10 : Keadilan Nyata
11
11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12
12 : Mas Aidan
13
13 : Altruisme
14
14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15
15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16
16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17
17 : Berhak Bahagia
18
18 : Jadi Sahabat Saja
19
19 : Mirip Belatung Cabai
20
20 : Merasa Kalah Start
21
21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22
22 : Malu-Maluin!
23
23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24
24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25
25 : Peringatan Terakhir
26
26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27
27 : Sama-Sama Minus
28
28 : Bertemu Ibu Arum
29
29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30
30 : Jauh Dari Jodoh
31
31 : Meminta Pendapat
32
32 : Ngeri!
33
33 : Na-jis Mughallazah
34
34 : Dia Mirip Mamah
35
35 : Mendadak Dilamar
36
36 : Tanggung Jawab Baru
37
37 : Memang Enggak Bener
38
38 : Kabar Bahagia
39
39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40
40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41
41 : Jadi Posesif
42
42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43
43 : Usaha Aisyah
44
44 : Melarikan Diri
45
45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46
46 : Hampir Lengkap
47
47 : Masih Gugup
48
48 : Merasa Terjebak
49
49 : Merancang Masa Depan
50
50 : Tega!
51
51 : Pak Haji Ojan
52
52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53
53 : Mendadak Pindah
54
54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55
55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56
56 : Kiamat Sugra
57
NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58
57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59
58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60
59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61
60 : Keputusan yang Manis
62
61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63
62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64
63 : Mi Rebus
65
64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66
65 : Ngeri!
67
66 : Masa Lalu yang Datang
68
67 : Mendadak Menyakitkan
69
68 : Tersedu-Sedu
70
69 : Ambil Hikmahnya
71
70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72
71 : Gagal Beli Cincin
73
72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74
73 : Toko Perhiasan Berjalan
75
74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76
75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77
76 : Pakaian Pengantin
78
77 : Selucu Itu!
79
78 : Setelah Curhat
80
79 : Penasaran Banget!
81
80 : Heboh Sekabupaten!
82
81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83
82 : Lebih Heboh Dari Film India
84
83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85
84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86
85 : Tuan Makan Senjata
87
86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88
87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89
88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90
89 : Setelah Bertunangan
91
90 : Kasus Suci
92
91 : Allohuma Sabar
93
92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94
93 : Ada yang Baper!
95
94 : PERSIAPAN NYOROG
96
95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97
96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98
97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99
98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100
99 : Sangat Manis
101
100 : Manis Banget!
102
101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103
102 : Merasa Berguna
104
103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105
104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106
105 : Kalian, ... Pacaran?
107
106 : Tak Siap Dipingit
108
107 : Menagih Janji
109
108 : Enggak Kuat!
110
109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111
110 : Acara Besan
112
111 : Merangkul Lawan
113
Mohon Perhatian
114
112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115
113 : Menjelang Pernikahan
116
114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117
115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118
116 : Menjadi Pecun-dang
119
117 : Merasa Sangat Beruntung
120
118 : Tidak Ingin Berhenti
121
119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122
120 : Dramanya Azzam
123
121 : Kebahagiaan Diri
124
122 : Masih Bulan Madu
125
123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126
124 : Jadi Normal
127
125 : Cerita yang Sebenarnya
128
126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129
127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130
128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131
129 : Juragan Lambe Lemes
132
130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133
131 : Arti Sebuah Nama
134
132 : Membongkar A*ib Sendiri
135
133 : Rame Karena Korban Viraal
136
134 : Makan Bareng
137
135 : Kecewa Dan Marah
138
136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139
137 : Cinta yang Makin Besar
140
138 : Bakti Seorang Istri
141
Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142
139 : Atmosfer Pengantin Baru
143
140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144
141 : Kesempatan Bisnis
145
142 : Istri Pilihan Ayah
146
143 : Mirip Terkena Sawan
147
144 : Akhirnya Bertemu!
148
145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149
146 : Arrrrrrrggghhhh!
150
147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151
148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152
149 : Persidangan
153
150 : Bersyukur Dan Rezeki
154
151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155
152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156
153 : Bayi Akhir Zaman
157
154 : Pesona Ojin
158
155 : Mujur
159
156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160
157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161
158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162
159 : Kamu Juga Keren!
163
160 : Masih Merasa Terzalimi
164
161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165
162 : Sangat Mirip!
166
163 : ALHAMDULLILAH!
167
164 : Kehidupan Baru
168
TAMAT
169
Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170
Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171
Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173
Novel Ojan dan Novel Aqwa
174
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179
Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180
Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!