14 : Tak Sesuai Ekspetasi

Malam ini, bisa dipastikan Ilham tak lagi tidur sendiri. Karena walau rombongan keluarga dari pondok pesantren Ilham mengabdi sudah kembali ke Jawa Timur setelah acara pesta dan resepsi tidak jadi digelar di sana akibat kasus yang menimpa Ilham, Aisyah sang istri sengaja ditinggal. Namun nantinya saat mereka kembali ke pesantren, mereka akan tetap mengadakan resepsi besar-besaran.

Satu hal yang baru Ilham ketahui mengenai istri yang ia gadang-gadang suci itu. Karena ternyata, meski pandai mengaji dan hafal setiap ayat suci, Aisyah bukanlah wanita yang pandai mengurus pekerjaan rumah. Apalagi untuk urusan dapur, Aisyah sama sekali tidak bisa melakukannya. Mungkin karena wanita yang usianya dua tahun lebih tua dari Ilham itu sudah terbiasa apa-apa diladeni. Kendati demikian, Aisyah berdalih akan mulai belajar memasak untuk Ilham yang wanita itu panggil Mas.

“Setiap orang enggak perlu serba bisa karena alasan Alloh menciptakan keaneka ragaman dalam kehidupan ini, agar kita saling melengkapi. Iya, kan, Mas?” ucap Aisyah yang masih bertahan dengan cadar sekaligus pakaian syar'i warna hitamnya. Ia tersenyum, berusaha menyemangati sang suami yang tengah memasak nasi goreng di sebelahnya.

Ilham balas tersenyum. “Semoga ke depannya, enggak begini terus. Masa iya, urusan pekerjaan rumah termasuk masak dan cuci, jadi urusanku hanya karena kamu urus kelas lebih banyak, sih, Aish,” batin Ilham yang merasa kecewa karena wanita suci kebanggaannya malah tak sesuai ekspetasi. Namun, kemudian ia sengaja memeluk sekaligus mengecup kening sang istri penuh sayang. “Tapi enggak apa-apalah. Karena berkat kamu, aku jadi punya posisi di pesantren. Bahkan setelah ini, kita sudah langsung dikasih rumah pribadi,” batin Ilham masih sibuk berbicara dalam hati.

Namun tanpa pengantin baru itu sadari, ibu Siti yang datang ke dapur, langsung menatap tidak suka kepada Aisyah. “Wanita dari kalangan berada, paham agama, dan usianya juga lebih dewasa, masa urusan pekerjaan rumah apalagi masak, enggak bisa?” batinnya. Walau pemikirannya memang masih kuno karena menganggap istri wajib bisa mengurus pekerjaan rumah khususnya masak, bagi ibu Siti, keadaan sang menantu memang kebangetan alias keterlaluan. Karena baginya, jika melihat dari sosok Aisyah yang sudah matang, harusnya Aisyah berusaha menjadi istri sekaligus menantu sempurna cekatan serba bisa layaknya Arimbi.

“Nah ini, ... gerabah numpuk, gelas bekas wedang dan piring bekas sajian ada di mana-mana. Lantai penuh uwuh dan sampai licin efek minyak bekas masak-masak bekas banyak orang juga,” batin ibu Siti lagi.

Kenyataan di sana yang sempat akan masak-masak untuk acara syukuran sekaligus resepsi besar-besaran, tapi mendadak ditinggalkan tetangga yang rewang, memang membuat rumah sangat berantakan. Bagi ibu Siti, harusnya kalau Aisyah mikir, wanita itu sudah mulai membereskan semuanya, bukan hanya sibuk menjadi mandor Ilham atau malah sibuk bermesraan.

“Arimbi yang tiap hari sibuk saja, selalu inisiatif sendiri membereskan semuanya tanpa diminta. Lah Aisyah, yang sampai aku ajak sambil teriak-teriak cuman diem pegangan ke Ilham? Dikiranya mau dibelih sama aku apa giman!” batin ibu Siti kesal lantaran Aisyah tak sesuai ekspetasi. Hingga yang ada, ia terpaksa membereskan rumah dibantu sang suami. Ilham menegurnya untuk tidak terlalu keras ke Aisyah, sebelum putranya itu memboyong Aisyah ke kamar dan sampai larut tak kunjung keluar.

“Itu mereka lagi ngapain, sih, Pak? Ini kerjaan masih banyak loh. Bilik belakang rumah belum ditutup, takut ada maling karena sekarang kan lagi musim maling dan ini pun enggak ada orang lain karena enggak ada yang rewang juga!” kesal ibu Siti sambil menyusun setiap gerabah ke amben di dapur, agar cepat kering.

“Biasalah Bu, ... pengantin baru. Tuh, Aisyah lagi ngaji,” ucap sang suami.

“Pengantin baru, ya pengantin baru, Pak! Ngaji ya ngaji, tapi wajib paham situasi. Dikiranya cukup dingajiin, nih rumah langsung beres?” keluh ibu Siti. “Di luar sana juga banyak yang paham agama, Pak. Di luar sana banyak wanita yang pinter ngaji. Tapi enggak kayak Aisyah. Istri sama anak Nabi saja enggak kayak Aisyah. Emang dasar Aisyah pemalas sih kayaknya!” Kali ini ia sengaja berkecak pinggang.

Ibu Siti nyaris maju dan bermaksud menggedor pintu kamar Ilham yang keberadaannya ada di sebelah ruang keluarga. Ruangan yang mejanya masih dipenuhi asbak penampung puntung rokok. Kulit kacang yang terserak baik di lantai, meja, dan juga risban. Juga aneka serpihan makanan dan bercampur dengan daun pembungkus tape.

“Udah malam, Bu. Jangan ribut!” tegur sang suami. “Sudah, nanti Bapak yang beresin semuanya, pelan-pelan. Kalau Ibu capek, mending sekarang Ibu istirahat. Mending sekarang ibu tidur di kamar daripada Ibu jadi singa dadakan dan marah-marah ke menantu! Malu! Sidang hari ini saja bikin hidup kita jadi tontonan macam sinetron! Masa iya, mau ditambahi lagi?”

***

Malam semakin larut, tetapi di sebelahnya, Aisyah masih mengaji, menyanding Alquran yang tengah Ilham simak. Namun perlahan, sebelah tangan Ilham meraih sebelah tangan Aisyah yang terbungkus sarung tangan hitam, senada dengan pakaian syar'i yang istrinya itu kenakan.

Aisyah yang seolah paham maksud sekaligus kode keras dari sang suami, berangsur menyudahi ngajinya. Ia menutup Alquran-nya, kemudian menyisihkannya dengan hati-hati ke meja kayu bertaplak biru di sebelah amben kebersamaan mereka. Meja kayu yang juga masih dihiasi satu piring dan sendok berikut gelas bekas mereka makan. Dan kini, ia tersenyum menatap Ilham penuh cinta. Apalagi, pria itu terus melakukannya kepadanya. Sungguhan pemandangan sekaligus kebersamaan indah, manis bagaikan madu khas pengantin baru.

“Aisyah ... terima kasih. Terima kasih banyak karena sudah memilihku menjadi suami kamu. Terima kasih banyak karena kamu tetap percaya. Terima kasih banyak karena kamu tetap bersamaku di saat aku terpuruk karena kejadian hari ini. Maaf jika aku jauh dari sempurna bahkan mungkin jauh dari ekspetasi kamu,” lirih Ilham. Tatapannya memang terus tertuju kepada kedua mata Aisyah yang memang sangat indah. Kedua mata lebar berbola mata hitam sekaligus jernih. Namun bibirnya sudah mengabsen tangan kiri Aisyah yang ia genggam, penuh cinta dan sangat mesra.

“Masya Alloh, Mas!” syukur Aisyah yang kemudian bersandar manja ke bahu Ilham.

Ilham tersipu, merasa sangat bahagia karena pria itu juga sampai lupa dengan beban hidupnya, khususnya rasa malu akibat kebohongan yang selama ini ia tutup-tutupi, terbongkar, hingga resepsi pernikahan yang awalnya akan ia jadikan sebagai ajang pamer kepada orang kampung khususnya Arimbi, malah gagal. Tangan kirinya yang tidak menggenggam tangan kiri Aisyah, berangsur mendekap mesra pinggang Aisyah. Sungguh, ini kali pertama ia melakukannya, dan rasanya sangat bahagia.

“Setiap orang punya masa lalu, termasuk Mas maupun aku. Asal kita tidak jatuh ke lubang sama. Asal kita mau belajar dan menjadi lebih baik lagi. Dan aku, ... aku menerima masa lalu Mas karena Mas pun sudah menerimaku sepenuhnya.” Aisyah balas menatap tatapan Ilham penuh kemanjaan.

Ilham kian tersipu, tak sabar menuntaskan kebutuhan batinnya karena ia juga laki-laki dewasa yang memiliki hasrat apalagi kepada istrinya sendiri. “Boleh, Mas ... mulai?”

Sorot mata Aisyah menjadi memudar dan diwarnai kegelisahan. “Tapi Mas jangan terkejut, ya?”

“Terkejut?” lirih Ilham refleks dan ia sampai mengernyit, menatap tak paham pada wanita yang sudah membuatnya tak sabar. Namun kenyataan Aisyah yang baru saja mengangguk malah membuat Ilham takut, di balik cadar Aisyah juga tak sesuai ekspetasinya. Layaknya Aisyah yang tak pandai mengurus pekerjaan rumah apalagi urusan memasak.

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

Naaaahhhh, nih pasti critax si ilham beli kucing dlm karung, main nikah2 azzz G liat dl wajah si aisyah, naahhh tuuhhh, biar dlm kmr si aisyah blom jg buka cadar 😅😅😅😅😅😅😅😅

2024-04-20

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

ngomong aja to the point Aisyah sfh gak virgin...hhh

2024-04-02

0

Imas Tuti

Imas Tuti

Ari pek tos teu parawan.......kenging zonk c aa eta........mau ketawa ku tahan dulu sampai bab berikutnya.....kita pantau ya...

2024-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 1 : Tudingan Di Malam Pertama
2 2 : Talak
3 3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4 4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5 5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6 6 : Majikan Kejam
7 7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8 8 : Memperjuangkan Keadilan
9 9 : Benar-Benar Emosi
10 10 : Keadilan Nyata
11 11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12 12 : Mas Aidan
13 13 : Altruisme
14 14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15 15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16 16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17 17 : Berhak Bahagia
18 18 : Jadi Sahabat Saja
19 19 : Mirip Belatung Cabai
20 20 : Merasa Kalah Start
21 21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22 22 : Malu-Maluin!
23 23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24 24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25 25 : Peringatan Terakhir
26 26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27 27 : Sama-Sama Minus
28 28 : Bertemu Ibu Arum
29 29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30 30 : Jauh Dari Jodoh
31 31 : Meminta Pendapat
32 32 : Ngeri!
33 33 : Na-jis Mughallazah
34 34 : Dia Mirip Mamah
35 35 : Mendadak Dilamar
36 36 : Tanggung Jawab Baru
37 37 : Memang Enggak Bener
38 38 : Kabar Bahagia
39 39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40 40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41 41 : Jadi Posesif
42 42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43 43 : Usaha Aisyah
44 44 : Melarikan Diri
45 45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46 46 : Hampir Lengkap
47 47 : Masih Gugup
48 48 : Merasa Terjebak
49 49 : Merancang Masa Depan
50 50 : Tega!
51 51 : Pak Haji Ojan
52 52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53 53 : Mendadak Pindah
54 54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55 55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56 56 : Kiamat Sugra
57 NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58 57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59 58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60 59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61 60 : Keputusan yang Manis
62 61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63 62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64 63 : Mi Rebus
65 64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66 65 : Ngeri!
67 66 : Masa Lalu yang Datang
68 67 : Mendadak Menyakitkan
69 68 : Tersedu-Sedu
70 69 : Ambil Hikmahnya
71 70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72 71 : Gagal Beli Cincin
73 72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74 73 : Toko Perhiasan Berjalan
75 74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76 75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77 76 : Pakaian Pengantin
78 77 : Selucu Itu!
79 78 : Setelah Curhat
80 79 : Penasaran Banget!
81 80 : Heboh Sekabupaten!
82 81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83 82 : Lebih Heboh Dari Film India
84 83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85 84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86 85 : Tuan Makan Senjata
87 86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88 87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89 88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90 89 : Setelah Bertunangan
91 90 : Kasus Suci
92 91 : Allohuma Sabar
93 92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94 93 : Ada yang Baper!
95 94 : PERSIAPAN NYOROG
96 95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97 96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98 97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99 98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100 99 : Sangat Manis
101 100 : Manis Banget!
102 101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103 102 : Merasa Berguna
104 103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105 104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106 105 : Kalian, ... Pacaran?
107 106 : Tak Siap Dipingit
108 107 : Menagih Janji
109 108 : Enggak Kuat!
110 109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111 110 : Acara Besan
112 111 : Merangkul Lawan
113 Mohon Perhatian
114 112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115 113 : Menjelang Pernikahan
116 114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117 115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118 116 : Menjadi Pecun-dang
119 117 : Merasa Sangat Beruntung
120 118 : Tidak Ingin Berhenti
121 119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122 120 : Dramanya Azzam
123 121 : Kebahagiaan Diri
124 122 : Masih Bulan Madu
125 123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126 124 : Jadi Normal
127 125 : Cerita yang Sebenarnya
128 126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129 127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130 128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131 129 : Juragan Lambe Lemes
132 130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133 131 : Arti Sebuah Nama
134 132 : Membongkar A*ib Sendiri
135 133 : Rame Karena Korban Viraal
136 134 : Makan Bareng
137 135 : Kecewa Dan Marah
138 136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139 137 : Cinta yang Makin Besar
140 138 : Bakti Seorang Istri
141 Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142 139 : Atmosfer Pengantin Baru
143 140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144 141 : Kesempatan Bisnis
145 142 : Istri Pilihan Ayah
146 143 : Mirip Terkena Sawan
147 144 : Akhirnya Bertemu!
148 145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149 146 : Arrrrrrrggghhhh!
150 147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151 148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152 149 : Persidangan
153 150 : Bersyukur Dan Rezeki
154 151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155 152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156 153 : Bayi Akhir Zaman
157 154 : Pesona Ojin
158 155 : Mujur
159 156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160 157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161 158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162 159 : Kamu Juga Keren!
163 160 : Masih Merasa Terzalimi
164 161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165 162 : Sangat Mirip!
166 163 : ALHAMDULLILAH!
167 164 : Kehidupan Baru
168 TAMAT
169 Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170 Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171 Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173 Novel Ojan dan Novel Aqwa
174 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179 Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180 Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 182 Episodes

1
1 : Tudingan Di Malam Pertama
2
2 : Talak
3
3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4
4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5
5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6
6 : Majikan Kejam
7
7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8
8 : Memperjuangkan Keadilan
9
9 : Benar-Benar Emosi
10
10 : Keadilan Nyata
11
11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12
12 : Mas Aidan
13
13 : Altruisme
14
14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15
15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16
16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17
17 : Berhak Bahagia
18
18 : Jadi Sahabat Saja
19
19 : Mirip Belatung Cabai
20
20 : Merasa Kalah Start
21
21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22
22 : Malu-Maluin!
23
23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24
24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25
25 : Peringatan Terakhir
26
26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27
27 : Sama-Sama Minus
28
28 : Bertemu Ibu Arum
29
29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30
30 : Jauh Dari Jodoh
31
31 : Meminta Pendapat
32
32 : Ngeri!
33
33 : Na-jis Mughallazah
34
34 : Dia Mirip Mamah
35
35 : Mendadak Dilamar
36
36 : Tanggung Jawab Baru
37
37 : Memang Enggak Bener
38
38 : Kabar Bahagia
39
39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40
40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41
41 : Jadi Posesif
42
42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43
43 : Usaha Aisyah
44
44 : Melarikan Diri
45
45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46
46 : Hampir Lengkap
47
47 : Masih Gugup
48
48 : Merasa Terjebak
49
49 : Merancang Masa Depan
50
50 : Tega!
51
51 : Pak Haji Ojan
52
52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53
53 : Mendadak Pindah
54
54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55
55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56
56 : Kiamat Sugra
57
NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58
57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59
58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60
59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61
60 : Keputusan yang Manis
62
61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63
62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64
63 : Mi Rebus
65
64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66
65 : Ngeri!
67
66 : Masa Lalu yang Datang
68
67 : Mendadak Menyakitkan
69
68 : Tersedu-Sedu
70
69 : Ambil Hikmahnya
71
70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72
71 : Gagal Beli Cincin
73
72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74
73 : Toko Perhiasan Berjalan
75
74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76
75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77
76 : Pakaian Pengantin
78
77 : Selucu Itu!
79
78 : Setelah Curhat
80
79 : Penasaran Banget!
81
80 : Heboh Sekabupaten!
82
81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83
82 : Lebih Heboh Dari Film India
84
83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85
84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86
85 : Tuan Makan Senjata
87
86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88
87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89
88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90
89 : Setelah Bertunangan
91
90 : Kasus Suci
92
91 : Allohuma Sabar
93
92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94
93 : Ada yang Baper!
95
94 : PERSIAPAN NYOROG
96
95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97
96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98
97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99
98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100
99 : Sangat Manis
101
100 : Manis Banget!
102
101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103
102 : Merasa Berguna
104
103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105
104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106
105 : Kalian, ... Pacaran?
107
106 : Tak Siap Dipingit
108
107 : Menagih Janji
109
108 : Enggak Kuat!
110
109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111
110 : Acara Besan
112
111 : Merangkul Lawan
113
Mohon Perhatian
114
112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115
113 : Menjelang Pernikahan
116
114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117
115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118
116 : Menjadi Pecun-dang
119
117 : Merasa Sangat Beruntung
120
118 : Tidak Ingin Berhenti
121
119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122
120 : Dramanya Azzam
123
121 : Kebahagiaan Diri
124
122 : Masih Bulan Madu
125
123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126
124 : Jadi Normal
127
125 : Cerita yang Sebenarnya
128
126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129
127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130
128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131
129 : Juragan Lambe Lemes
132
130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133
131 : Arti Sebuah Nama
134
132 : Membongkar A*ib Sendiri
135
133 : Rame Karena Korban Viraal
136
134 : Makan Bareng
137
135 : Kecewa Dan Marah
138
136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139
137 : Cinta yang Makin Besar
140
138 : Bakti Seorang Istri
141
Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142
139 : Atmosfer Pengantin Baru
143
140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144
141 : Kesempatan Bisnis
145
142 : Istri Pilihan Ayah
146
143 : Mirip Terkena Sawan
147
144 : Akhirnya Bertemu!
148
145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149
146 : Arrrrrrrggghhhh!
150
147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151
148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152
149 : Persidangan
153
150 : Bersyukur Dan Rezeki
154
151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155
152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156
153 : Bayi Akhir Zaman
157
154 : Pesona Ojin
158
155 : Mujur
159
156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160
157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161
158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162
159 : Kamu Juga Keren!
163
160 : Masih Merasa Terzalimi
164
161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165
162 : Sangat Mirip!
166
163 : ALHAMDULLILAH!
167
164 : Kehidupan Baru
168
TAMAT
169
Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170
Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171
Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173
Novel Ojan dan Novel Aqwa
174
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179
Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180
Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!