12 : Mas Aidan

Hingga detik ini, Ilham masih belum berani bersuara, selain Ilham yang juga masih duduk di bangku kayu panjang atau yang masyarakat setempat sebut risban. Tempat yang juga masih sama dengan ketika mereka menjalani sidang bersama mas Aidan, di ruang keluarga yang juga merangkap sebagai ruang tamu di kediaman orang tua Ilham.

“Gara-gara Arimbi, citra baikku di mata semuanya langsung hancur. Kurang ajar emang si Arimbi! Lihat saja nanti, apa yang terjadi! Untung Aisyah setia. Aisyah percaya dan menganggap semua ini sebagai cobaan hidup. Masalahnya, aku enggak yakin dengan para ulama lain termasuk Romo Kyai! Apalagi dari awal, aku ngakunya kuliah pakai beasiswa, selain aku yang sampai kerja serabutan hanya agar aku bisa makan sambil tetap membayar setiap biaya kuliah yang enggak terbayar beasiswa!” batin Ilham kebingungan bagaimana menutupi sederet kebohongan yang telanjur terbongkar semua. Kini, di hadapannya, Romo Kyai yang masih ditemani ketiga istrinya, menatapnya saksama. Pria sepuh yang kiranya sudah berusia di awal tujuh puluh itu menyikapinya dengan keseriusan sekaligus kemarahan.

“Ilham ...,” ucap Romo Kyai dan Ilham yakin akan menjadi awal sidang dadakan untuknya, dan ini menyangkut statusnya di pondok pesantren maupun status Ilham dalam keluarga Romo Kyai.

“Maaf, Romo. Selama ini saya terlalu bingung. Terlalu banyak hal yang belum bisa saya ceritakan,” ucap Ilham yang lagi-lagi menciptakan kebohongan baru untuk menutupi setiap kebohongan yang sudah ia ciptakan.

Di tempat berbeda, ada Mas Aidan yang baru ingat, dirinya melupakan hal sekaligus janji penting dalam hidupnya. “Ya ampun, aku lupa lagi! Duh, Didi pasti marah! Dia pasti sudah pulang ke Jakarta!” Harap-harap cemas, ia menambah kecepatan laju motornya dan segera belok kiri menuju arah yang awalnya bukan tujuannya. Hingga sekitar lima menit kemudian, akhirnya ia sampai di rumah mewah dan sampai memiliki gerbang layaknya rumah di kota-kota.

Seorang wanita paruh baya bertubuh gempal langsung keluar dari rumah kemudian menghampiri Mas Aidan, tak lama setelah mas Aidan menekan bel di sebelah gerbang.

“Mas ...?”

“Bi Ade, ... mbak Didinya ngambek lagi, ya?” sergah mas Aidan yang langsung menyimpulkan, ekspresi wajah prihatin dari wanita yang merupakan ART di kediaman pak Restu dan ibu Arnita dalam novel : Menikah Dengan Suami Sahabat Karena Dijebak, memang membenarkan anggapannya. Bahwa Didi, atau itu Divani, anak kedua dari pak Restu dan ibu Arnita yang tak lain merupakan kekasihnya, ngambek alias marah.

“Terus, tadi mereka berangkat jam berapa, Bi?” sergah Mas Aidan yang hanya bisa pasrah. Karena walau Didi memang masih satu kampung dengan Arimbi, Didi hanya akan di kampung di hari-hari tertentu saja. Selebihnya, Didi akan lebih fokus menjalani kesibukan di Jakarta bersama keluarganya. Ibaratnya, rumah di kampung hanya menjadi tempat liburan Didi dan keluarganya.

“Sekitar pukul satu siang, Mas. Sehabis beres makan siang,” balas bi Ade masih menatap prihatin mas Aidan. Dan sekarang sudah nyaris pukul lima sore. Suasana saja sudah sangat gelap karena kini memang mendung, gerimis saja mulai turun.

“Teru, Mbak Didi ada titip apa-apa, enggak, Bi?” lanjut mas Aidan, berharap sang kekasih menitipkan sesuatu untuknya, walau itu sepucuk surat. Namun, Bi Ade menggeleng pasrah, tak kalah bersedih darinya.

Didi atau itu Divani memang paling paham cara menghukum mas Aidan. Karena keputusan Didi mendiamkan mas Aidan dan tak sedikit pun memberi kabar termasuk sekadar membaca pesan-pesan yang mas Aidan kirimkan, merupakan hukuman nyata bagi mas Aidan. Hukuman yang sangat menyakitkan.

***

“Lah kamu kebiasaan, mirip ayah Angga. Yang lain didahulukan, pasangan sendiri selalu dilupakan. Lihat papah Kala apa mbah Kakung, ... pasangan dulu, baru yang lain. Dua tahun begini terus, Didi enggak mungkin tahan.” Ibu Arum yang tak lain mamah dari mas Aidan, langsung menguliti habis sang putra ketika akhirnya mas Aidan pulang dan langsung cerita karena sedekat itu memang hubungan mereka. “Cari wanita baik-baik, berpendidikan seperti Mbak Didi sulit, loh, Mas! Lama-lama, Mamah beneran pengin cubit kamu!”

Mas Aidan mendengkus pasrah. Ia masih sibuk garuk-garuk kakinya yang mendadak gatal sampai bentol-bentol, dan mas Aidan yakini efek jalan di jalanan becek menuju rumah Arimbi kemudian membersihkannya di sumur. Ia yang masih duduk di pinggir kasurnya biasa tidur, berangsur menunduk pasrah.

“Niatnya gini, loh, Mah. Niatnya dari rumahnya mas Rio, aku langsung ke rumah Didi. Kan itu masih setengah dua belas. Masalahnya, mendadak ada kasus genting.”

“Ya setidaknya kamu hubungi Didi, kasih kabar, ajak juga enggak apa-apa, Didi pasti mau. Dia cuma butuh waktu kamu karena dia pasangan kamu. Pantes Didi belum mau diajak nikah karena Mas saja masih begini!” Ibu Arum yang telanjur geregetan, sampai menjewer telinga kanan sang putra, dan yang dijewer hanya pasrah sambil mengangguk-angguk.

“Masalahnya Mah, jangankan ingat Didi, ingat yang lain pun enggak. Yang aku ingat hanya Tuhan, minta bantuan agar aku bisa lawan orang sebanyak itu. Lawanku tadi berat, Mah! Berat banget! Mereka orang yang paham agama, bahkan mungkin mereka memang ulama. Dan mereka sangat disegani orang-orang di sana! Rumahnya dekat dengan rumah Nini Rusmini, tapi masih masuk ke dalam, pelosok banget, Mah!” Mas Aidan berusaha meyakinkan sang mamah dengan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

“Mas berkelahi? Apa gimana? Ih, kan, kebiasaan! Harusnya Mas kabari Mamah, biar Mamah lempar semua taflon Mamah ke mereka!” Ibu Arum buru-buru duduk dan memastikan keadaan sang putra.

Tak ada tanda-tanda bekas luka semacam lembab khas orang berantem. Yang ada hanya bentol besar merah di kedua kaki mas Aidan dan itu sudah ia obati menggunakan minyak tawon. Dari kecil, kulit mas Aidan memang tipikal sangat sensitif. Bisa jadi, kepergian hari ini telah membuat putra pertamanya itu membiarkan kedua kakinya bersinggungan dengan penyebab alergi. Baik hal-hal yang kurang higenis, atau malah lebih parah. Nyatanya, bentol di kedua kaki Mas Aidan sangat parah.

“Enggak, Mah. Bukan yang itu!” Kali ini, Mas Aidan menceritakan semuanya, benar-benar semuanya. Ia sampai menangis karena ingat keadaan ibu Warisem.

Ibu Arum yang ikut menangis, mengangguk-angguk paham dengan perasaan mas Aidan. Ia merangkul Mas Aidan, kemudian berterima kasih. Kendati demikian, ia tetap tidak membenarkan kenyataan Mas Aidan yang melupakan sang kekasih.

“Mulai hari ini, kamu beneran harus mengutamakan Didi. Paling tidak biasakan serba mengabari!” ucap ibu Arum wanti-wanti. Kedua tangannya sampai membingkai wajah mas Aidan yang ia tatap saksama agar putranya itu lebih jauh memuliakan pasangan. Jangan sampai, kejadiannya di masa lalu dan itu di novel : Pembalasan Seorang Istri yang Dianggap Sebagai Parasit Rumah Tangga, juga sampai menimpa pasangan mas Aidan. Sebab sejauh ini, kebaikan mas Aidan tidak diimbangi dengan kenyataan putranya itu yang akan mengutamakan pasangan. Kalau sudah ada hal yang genting apalagi menyangkut keluarga dan orang kecil, pasti mas Aidan lupa segalanya.

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

naaaaahhhh khaaaaannnn, klo udh behadapn ma mak arum, ujung2x teplon yg melayang 😄😄😄😄😄😄

2024-04-20

0

Emn Sc

Emn Sc

sebel banget.klo pasangan kita .. lebih mementing kn ..yg lain .. menganggap kt g punya hati dan perasaan....serta entegin ..minta maaf jg nanti beres

2024-03-21

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

disini Didi sempet jadian ama Aidan ya... bukan cinta dlm diam.. alias pengagum rahasia...

2023-11-14

3

lihat semua
Episodes
1 1 : Tudingan Di Malam Pertama
2 2 : Talak
3 3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4 4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5 5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6 6 : Majikan Kejam
7 7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8 8 : Memperjuangkan Keadilan
9 9 : Benar-Benar Emosi
10 10 : Keadilan Nyata
11 11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12 12 : Mas Aidan
13 13 : Altruisme
14 14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15 15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16 16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17 17 : Berhak Bahagia
18 18 : Jadi Sahabat Saja
19 19 : Mirip Belatung Cabai
20 20 : Merasa Kalah Start
21 21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22 22 : Malu-Maluin!
23 23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24 24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25 25 : Peringatan Terakhir
26 26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27 27 : Sama-Sama Minus
28 28 : Bertemu Ibu Arum
29 29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30 30 : Jauh Dari Jodoh
31 31 : Meminta Pendapat
32 32 : Ngeri!
33 33 : Na-jis Mughallazah
34 34 : Dia Mirip Mamah
35 35 : Mendadak Dilamar
36 36 : Tanggung Jawab Baru
37 37 : Memang Enggak Bener
38 38 : Kabar Bahagia
39 39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40 40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41 41 : Jadi Posesif
42 42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43 43 : Usaha Aisyah
44 44 : Melarikan Diri
45 45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46 46 : Hampir Lengkap
47 47 : Masih Gugup
48 48 : Merasa Terjebak
49 49 : Merancang Masa Depan
50 50 : Tega!
51 51 : Pak Haji Ojan
52 52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53 53 : Mendadak Pindah
54 54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55 55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56 56 : Kiamat Sugra
57 NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58 57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59 58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60 59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61 60 : Keputusan yang Manis
62 61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63 62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64 63 : Mi Rebus
65 64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66 65 : Ngeri!
67 66 : Masa Lalu yang Datang
68 67 : Mendadak Menyakitkan
69 68 : Tersedu-Sedu
70 69 : Ambil Hikmahnya
71 70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72 71 : Gagal Beli Cincin
73 72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74 73 : Toko Perhiasan Berjalan
75 74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76 75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77 76 : Pakaian Pengantin
78 77 : Selucu Itu!
79 78 : Setelah Curhat
80 79 : Penasaran Banget!
81 80 : Heboh Sekabupaten!
82 81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83 82 : Lebih Heboh Dari Film India
84 83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85 84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86 85 : Tuan Makan Senjata
87 86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88 87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89 88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90 89 : Setelah Bertunangan
91 90 : Kasus Suci
92 91 : Allohuma Sabar
93 92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94 93 : Ada yang Baper!
95 94 : PERSIAPAN NYOROG
96 95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97 96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98 97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99 98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100 99 : Sangat Manis
101 100 : Manis Banget!
102 101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103 102 : Merasa Berguna
104 103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105 104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106 105 : Kalian, ... Pacaran?
107 106 : Tak Siap Dipingit
108 107 : Menagih Janji
109 108 : Enggak Kuat!
110 109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111 110 : Acara Besan
112 111 : Merangkul Lawan
113 Mohon Perhatian
114 112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115 113 : Menjelang Pernikahan
116 114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117 115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118 116 : Menjadi Pecun-dang
119 117 : Merasa Sangat Beruntung
120 118 : Tidak Ingin Berhenti
121 119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122 120 : Dramanya Azzam
123 121 : Kebahagiaan Diri
124 122 : Masih Bulan Madu
125 123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126 124 : Jadi Normal
127 125 : Cerita yang Sebenarnya
128 126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129 127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130 128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131 129 : Juragan Lambe Lemes
132 130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133 131 : Arti Sebuah Nama
134 132 : Membongkar A*ib Sendiri
135 133 : Rame Karena Korban Viraal
136 134 : Makan Bareng
137 135 : Kecewa Dan Marah
138 136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139 137 : Cinta yang Makin Besar
140 138 : Bakti Seorang Istri
141 Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142 139 : Atmosfer Pengantin Baru
143 140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144 141 : Kesempatan Bisnis
145 142 : Istri Pilihan Ayah
146 143 : Mirip Terkena Sawan
147 144 : Akhirnya Bertemu!
148 145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149 146 : Arrrrrrrggghhhh!
150 147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151 148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152 149 : Persidangan
153 150 : Bersyukur Dan Rezeki
154 151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155 152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156 153 : Bayi Akhir Zaman
157 154 : Pesona Ojin
158 155 : Mujur
159 156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160 157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161 158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162 159 : Kamu Juga Keren!
163 160 : Masih Merasa Terzalimi
164 161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165 162 : Sangat Mirip!
166 163 : ALHAMDULLILAH!
167 164 : Kehidupan Baru
168 TAMAT
169 Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170 Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171 Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173 Novel Ojan dan Novel Aqwa
174 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179 Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180 Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 182 Episodes

1
1 : Tudingan Di Malam Pertama
2
2 : Talak
3
3 : Sidang Dan Fitnah Keji
4
4 : Tidak Ada Perjanjian Dan Tidak Bisa Digugat
5
5 : Fitnah yang Telanjur Menyebar
6
6 : Majikan Kejam
7
7 : Orang Baik dan Merasa Hutang Budi
8
8 : Memperjuangkan Keadilan
9
9 : Benar-Benar Emosi
10
10 : Keadilan Nyata
11
11 : Ganti Rugi Dan Kemenangan
12
12 : Mas Aidan
13
13 : Altruisme
14
14 : Tak Sesuai Ekspetasi
15
15 : Di Balik Cadar Aisyah Sang Wanita Suci
16
16 : Tidak Akan Ada yang Berubah
17
17 : Berhak Bahagia
18
18 : Jadi Sahabat Saja
19
19 : Mirip Belatung Cabai
20
20 : Merasa Kalah Start
21
21 : Usaha Arimbi Dan Niat Jahat Aisyah
22
22 : Malu-Maluin!
23
23 : Selalu Merasa Benar Bahkan Suci
24
24 : Arimbi Si Wanita Tangguh
25
25 : Peringatan Terakhir
26
26 : Pernyataan Cinta Dan Kemanisan Hubungan Arimbi Dengan Mas Aidan
27
27 : Sama-Sama Minus
28
28 : Bertemu Ibu Arum
29
29 : Menjaga Ayah Mas Aidan
30
30 : Jauh Dari Jodoh
31
31 : Meminta Pendapat
32
32 : Ngeri!
33
33 : Na-jis Mughallazah
34
34 : Dia Mirip Mamah
35
35 : Mendadak Dilamar
36
36 : Tanggung Jawab Baru
37
37 : Memang Enggak Bener
38
38 : Kabar Bahagia
39
39 : Mas Aidan Mau Lamaran
40
40 : Mereka yang Belum Selesai Dengan Masa Lalunya
41
41 : Jadi Posesif
42
42 : Sera-ngan Anak-Anak Punk
43
43 : Usaha Aisyah
44
44 : Melarikan Diri
45
45 : Akhir Dari Pelarian Aisyah
46
46 : Hampir Lengkap
47
47 : Masih Gugup
48
48 : Merasa Terjebak
49
49 : Merancang Masa Depan
50
50 : Tega!
51
51 : Pak Haji Ojan
52
52 : Menyesal & Pecel Rasa Janda
53
53 : Mendadak Pindah
54
54 : Benar-Benar Jatuh Cinta
55
55 : Yang Sekarang Memang Tepat!
56
56 : Kiamat Sugra
57
NOVEL MBAK AZZURA DAN MAS EXCEL : Muslimah Tangguh Untuk Sang Mafia
58
57 : Obrolan Empat Mata Mas Aidan Dan Arimbi
59
58 : Bahagia Dengan Kehidupan Baru
60
59 : Mas Aidan Nikung Saya?!
61
60 : Keputusan yang Manis
62
61: Membiasakan Tampil Di Depan Umum
63
62 : Aku Juga Adiknya Mas Aidan
64
63 : Mi Rebus
65
64 : Gara-Gara Sepanci Mi Rebus
66
65 : Ngeri!
67
66 : Masa Lalu yang Datang
68
67 : Mendadak Menyakitkan
69
68 : Tersedu-Sedu
70
69 : Ambil Hikmahnya
71
70 : Tak Setegang yang Dibayangkan
72
71 : Gagal Beli Cincin
73
72 : Perjalanan yang Menyenangkan
74
73 : Toko Perhiasan Berjalan
75
74 : Bertemu Manusia G1la Hormat
76
75 : Merangkul Ojan Dan Sepri
77
76 : Pakaian Pengantin
78
77 : Selucu Itu!
79
78 : Setelah Curhat
80
79 : Penasaran Banget!
81
80 : Heboh Sekabupaten!
82
81 : Kedatangan Keluarga mas Aidan yang Bikin Heboh Warga
83
82 : Lebih Heboh Dari Film India
84
83 : Assalamualaikum, Mbak Arimbi?
85
84 : Kesedihan Di Balik Bahagia
86
85 : Tuan Makan Senjata
87
86 : Tidak Mau Menjadi Orang Lain
88
87 : Acara Lamaran yang Sudah Selesai
89
88 : Malu-Maluin dan Gengsi
90
89 : Setelah Bertunangan
91
90 : Kasus Suci
92
91 : Allohuma Sabar
93
92 : Efek Kurang Kasih Sayang
94
93 : Ada yang Baper!
95
94 : PERSIAPAN NYOROG
96
95 : Ksatria Sepri Hitam & Si Paling Pengertian
97
96 : Terjebak Berkunjung Ke Rumah Orang Tua Divani
98
97 : Kita Pernah Seperti Mereka
99
98 : Lepaskan Aisyah Agar Jadi Beban Ilham Dan Ibu Siti!
100
99 : Sangat Manis
101
100 : Manis Banget!
102
101 : Seolah Ada yang Tidak Beres
103
102 : Merasa Berguna
104
103 : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tertimpa Kembaran Kerbau Juga!
105
104 : Sumpah, Aku Benar-Benar Serius!
106
105 : Kalian, ... Pacaran?
107
106 : Tak Siap Dipingit
108
107 : Menagih Janji
109
108 : Enggak Kuat!
110
109 : Kehebohan Di Acara Mbesan
111
110 : Acara Besan
112
111 : Merangkul Lawan
113
Mohon Perhatian
114
112 : Heboh dan Penampilan Terbaik
115
113 : Menjelang Pernikahan
116
114 : Hubungan yang Sangat Dalam
117
115 : Resepsi Dan Buket Pengantin
118
116 : Menjadi Pecun-dang
119
117 : Merasa Sangat Beruntung
120
118 : Tidak Ingin Berhenti
121
119 : Kebenaran yang Baru Terungkap
122
120 : Dramanya Azzam
123
121 : Kebahagiaan Diri
124
122 : Masih Bulan Madu
125
123 : Misi Membongkar Kebohongan Divani
126
124 : Jadi Normal
127
125 : Cerita yang Sebenarnya
128
126 : Kebohongan Dan Kejahatan yang Hanya merugikan
129
127 : Obrolan Malam Azzam Dan Sepri
130
128 : Perjuangkan Atau Sudahi
131
129 : Juragan Lambe Lemes
132
130 : Kangen Mas Aidan Dan Mbak Mbi?
133
131 : Arti Sebuah Nama
134
132 : Membongkar A*ib Sendiri
135
133 : Rame Karena Korban Viraal
136
134 : Makan Bareng
137
135 : Kecewa Dan Marah
138
136 : Akhir Dari Ketegangan Sekaligus Keseriusan
139
137 : Cinta yang Makin Besar
140
138 : Bakti Seorang Istri
141
Novel Baru Up Tiap Hari : Mempelai Pengganti Ketua Mafia Buta yang Kejam
142
139 : Atmosfer Pengantin Baru
143
140 : Mirip Bulan Madu Di Luar Negeri
144
141 : Kesempatan Bisnis
145
142 : Istri Pilihan Ayah
146
143 : Mirip Terkena Sawan
147
144 : Akhirnya Bertemu!
148
145 : Belum Apa-Apa Sudah Terkejut
149
146 : Arrrrrrrggghhhh!
150
147 : Duda Tanpa Malam Pertama
151
148 : Rutinitas Sebelum Tidur
152
149 : Persidangan
153
150 : Bersyukur Dan Rezeki
154
151 : Kebahagiaan yang Sempurna
155
152 : Ingin Hamil Dan Dihamili
156
153 : Bayi Akhir Zaman
157
154 : Pesona Ojin
158
155 : Mujur
159
156 : Sepri, Sang Pelindung Janda
160
157 : Menjadi yang Paling Bahagia
161
158 : Referensi yang Bikin Kikuk
162
159 : Kamu Juga Keren!
163
160 : Masih Merasa Terzalimi
164
161 : Pesan Khusus Untuk Akala
165
162 : Sangat Mirip!
166
163 : ALHAMDULLILAH!
167
164 : Kehidupan Baru
168
TAMAT
169
Pembalasan Istri yang Haram Disentuh (Sudah Update setiap hari)
170
Novel Sepri : Pernikahan Suamiku (Istri yang Ditintut Sempurna)
171
Novel Baru : Saling Cinta Setelah Menikah
172
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
173
Novel Ojan dan Novel Aqwa
174
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
175
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
176
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
177
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
178
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
179
Novel Rain (Anaknya Ojan) : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Samp-ah
180
Novel Mbak Khalisa : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
181
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
182
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!